Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM AIR CONDITIONER

KOMPRESOR ROTARY VANE

Disusun Oleh :

1. Ramadhan Aviesena G 16504244016


2. Wikha Trisna Yudha 16504244017
3. Muhammad Zaki A.R 16504244014
4. Rizzal Hardiyanto 16504244012

Kelas : C2

Dosen Pengampu : Drs. Sukaswanto M.Pd

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2018
I. KOMPETENSI :

Mahasiswa dapat memperbaiki dan merawat kompresor tipe multi piston.

II. DASAR TEORI

Kompresor pada sistem AC berperan untuk mengalirkan refrigeran keseluruh sistem


AC. Dari evaporator, refrigeran dihisap oleh kompresor kemudian ditekan menuju
kondensor terus ke katup expansi kemudian kembali ke evaporator. Refrigeran saat dihisap
oleh kompresor berupa gas bertekanan rendah lalu keluar dari kompresor berupa gas
bertekanan tinggi.

Salah satu jenis kompresor yang digunakan pada sistem AC ialah jenis rotary vane.
Disebut begitu karena menggunakan sebuah rotor dengan bilah vane. Bilah vane terletak
pada rotor dan dapat bergeser maju atau mundur. Disaat rotor berputar, maka vane akan
bergeser keluar karena gaya sentrifugal dan vane akan menempel pada dinding silinder.

Secara umum, cara kerja dari kompersor ini bisa dilihat pada gambar dibawah ini :
III. DATA PRAKTIK
Berikut adalah gambar komponen yang telah diamati :
No Komponen Kondisi Gambar

1 Rotor dan Vane Masih dapat


digerakkan oleh
poros kompresor.
Vane sedikit baret
namun masih dapat
digunakan ROTOR
VANE

2 Stator Pemeriksaan secara


visual tidak ada
goresan

3 Discharge Chamber Sedikit kotor karena


karat

4 Filter Berkarat parah dan


sudah patah.

5 Trigger Valve Pegas dan penutup


katup tidak ada.
6 Suction Port Tidak tersumbat,
terdapat sedikit
goresan pada ulir
namun masih dapat
digunakan

7 Discharge Valve dan Dischareg Valve


Valve Topper masih dapat
membuka dan
menutup dengan
baik. Valve topper
masih terlihat baik
menurut pengamatan
visual.
8 Discharge Port Tidak tersumbat dan
kondisi secara visual
baik

9 Katup Service Pemeriksaan dengan


cara ditiup, Katup
tidak bocor dan tidak
tersumbat

10 Rumahan Katup Terdapat goresan


Service ringan
IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Fungsi Komponen
1. Stator
Berfungsi sebagai tempat perputaran rotor untuk menciptakan perubahan volume
untuk proses isap dan tekanan refrigrant.
2. Trigger valve
Berfungsi untuk membantu pengembangan vane pada saat putaran rendah.
3. Discharge Valve
Untuk membatasi tekanan refrigrant pada saat proses kerja yang tinggi.
4. Discharge Chamber
Ruangan yang akan dilewati refrigerant sebelum akhirnya keluar melalui discharge
port.
5. Discharge Port
Saluran keluar bagi refrigeran setelah dikompresikan.
6. Filter
Berfungsi untuk menyaring kotoran yang ikut masuk bersama refrigerant.
7. Katup Service
Untuk tempat pengurasan dan pengisian refrigerant pada saat perbaikan sistem AC.
8. Suction Port
Berfungsi untuk tempat laluan refrigrant pada saat pengisapan maupun saat
penekanan.
9. Rotor dan Vane
Berfungsi untuk menciptakan dan meneruskan putaran dari mesin untuk mendapatkan
gaya sentriugal yang dimanfaatkan untuk proses penisapan dan penekanan refigrant
dalam sistem AC.
10. Rumahan katup service
Tempat bagi katup service terpasang. Juga berfungsi sebagai dudukan poros rotor
untuk berputar dan terdapat alur untuk mengalirkan refrigeran menuju ruang
dibelakang vane pada rotor yang membantu vane untuk keluar maju.

B. Analisis Kondisi Komponen

Dalam kompresor terdiri dari beberapa komponen yang menjalankan fungsi yang
berbeda-bebeda. Fungsi komponen-komponen penyusun kompresor rotari tipe vane antara
lain :

1. Stator
Rotor dan Stator saling bekerja sama untuk meneruskan gerakan memutar dari pulley
untuk menghisap dan menekan cairan pendingin. Stator ini berfungsi sebagai tempat
perputaran rotor untuk menciptakan perubahan volume untuk proses isap dan tekanan
refrigrant. Dari pengamatan secara visual kondisi stator masih dapat dibilang baik
karena tidak terdapat goresan yang parah yang dapat menyebabkan kebocoran. Untuk
menjaga kondisi stator, dapat dilakukan dengan memastikan pelumas yang
dicampurkan dengan refrigeran dalam keadaan baik. Serta tidak terdapat kotoran pada
refrigerant yang masuk ke dalam ruang stator.

2. Trigger Valve
Trigger valve berfungsi sebagai katup yang dapat menghubungkan ruang discharge
chamber dengan ruang kecil di belakang vane pada stator. Serta berfungsi mengatur
tekanan discharge yang menekan vane kearah luar. Dari pengamatan visual pegas
penekan katup tidak ada. Hal ini dapat menyebabkan kompresor tidak dapat bekerja
dengan baik serta tekanan discharge yang terlalu besar. Perbaikan yang dapat
dilakukan berupa pemasangan kembali pegas dan penutup trigger valve. Atau jika
tidak ada maka trigger valve sebaiknya diganti.

3. Discharge Valve
Discharge valve atau katup tekan berfungsi untuk mencegah fluida pendingin masuk
dari lubang keluar/tekan. Katup ini adalah katup satu arah. Saat pengamatan
ditemukan 3 katup tekan di dalam kompresor. Kondisi katup tekan baik dan masih
dapat befungsi normal.Untuk menjaga kondisi katup dapat dilakukan dengan
memastikan pelumasan pada katup serta refrigerant yang melewati katup selalu dalam
keadaan bersih sehingga meminimalisir katup berkarat dan tersumbat.

4. Discharge Chamber
Discharge ini adalah ruangan dimana ada trigger valve di dalamnya. Discharge
chamber ini adalah ruangan yang akan dilewati refrigerant sebelum akhirnya keluar
melalui discharge port. Kondisi saat kami amati hanya sedikit kotor karena karat.
Untuk merawatnya, pastikan saat pembongkaran komponen ini dibersihkan.
Pelumasan yang bercampur dengan refrigeran harus baik karena pelumas juga sebagai
pencegah karat.

5. Discharge Port
Discharge port ini adalah saluran keluar untuk refrigeran setelah melewati discharge
chamber. Dari pengamatan kami, secara visual discharge port-nya dalam kondisi baik
dan tidak tersumbat. Untuk merawatnya, bersihkan discharge port setiap kali
memeriksa. Pastikan juga refrigeran bersih dari kotoran yang bisa menyumbat.

6. Filter Discharge
Kami sebut filter discharge karena letaknya ada tepat disebelah lubang discharge port.
Filter ini berfungsi menyaring kotoran pada refrigeran yang akan keluar menuju port.
Untuk membantu penyaringan, dilengkapi potongan magnet yang fungsinya untuk
menarik kotoran logam kecil. Saat kami amati, filter ini sudah patah dan berkarat
hingga kami sarankan untuk diganti. Namun sayangnya baut pengikat filter ini
kembangannya sudah terdeformasi sehingga sulit bagi kami untuk melepasnya.

7. Katup Sevice
Katup service ini berfungsi saat ada pergantian refrigeran dan pelumas khusus
kompresor. Saat kami periksa tidak terjadi kebocoran dan ketersumbatan pada katup.
Katup bekerja dengan baik. Katup ini bisa dilepas dari rumahannya. Agar tidak terjadi
sumbatan, pastikan refrigeran bersih dari kotoran. Kalau perlu katup ini dibersihkan
tiap pemeriksaan.

8. Suction Port
Suction Port ini ialah port untuk saluran masuk bagi refrigeran menuju ruang
pengkompresian. Saat kami amati suction port ini mengalami sedikit goresan pada
ulirnya, tetapi masih dapat digunakan. Pada portnya tidak ada sumbatan dan lancar.
Untuk merawatnya, bersihkan setiap kali memeriksa. Pastikan juga refrigeran bersih
tanpa kotoran yang bisa menyumbat suction port.

9. Rotor dan Vane


Rotor ini adalah komponen yang vital karena berperan dalam menghisap dan
mengkompresikan refrigeran. Dari pengamatan kami, rotor masih lancar berputar.
Vane kami temukan sedikit baret namun masih bisa digunakan. Untuk menjaga
kondisi rotor dan vane ini, dapat dilakukan dengan memastikan pelumas yang
dicampurkan dengan refrigeran dalam keadaan baik. Serta tidak terdapat kotoran pada
refrigerant yang masuk ke dalam ruang stator.

10. Rumahan Katup service


Rumahan kartup service ini ialah tempat bagi katup service terpasang. Tak hanya itu,
komponen ini juga berfungsi sebagai dudukan poros rotor untuk berputar dan terdapat
alur untuk mengalirkan refrigeran menuju ruang dibelakang vane pada rotor yang
membantu vane untuk keluar maju. Saat kami amati, komponen ini terdapat goresan
ringan. Kami asumsikan karena gesekan dengan rotor dan vane. Untuk merawatnya,
dapat dilakukan dengan memastikan pelumas yang dicampurkan dengan refrigeran
dalam keadaan baik. Serta tidak terdapat kotoran pada refrigerant yang masuk ke
dalam ruang stator.

V. KESIMPULAN
Dari bahasan diatas maka bisa kita simpulkan bahwa :
1. Kompresor rotary vane menggunakan rotor dengan bilah vane untuk bisa menghisap
dan mengkompresikan refrigeran.
2. Pada pengamatan ini, komponen yang mesti diganti ialah filter yang sudah patah dan
berkarat.
3. Pada trigger valve didapati pegas penekan katupnya hilang. Agar tidak terjadi
gangguan pada kerja kompresor, maka pegas harus dilengkapi. Apabila tidak
memungkinkan untuk penggantian pegas saja, maka trigger valve diganti satu unit.
4. Dari pengamatan kami untuk beberapa komponen, solusi perawatan yang sangat
dianjurkan bagi kompresor ini ialah menjaga agar pelumasan optimal. Maka kondisi
dari refrigeran dan pelumas yang dicampur harus diperhatikan. Penggantian secara
rutin sangat disarankan dan harus tepat waktu.

VI. DAFTAR PUSTAKA


New Step 1 Toyota, Sistem Air Conditioner, PT Toyota Astra Motor, 2012.

Anda mungkin juga menyukai