IDENTITAS BUKU Judul : Marmut Merah Jambu Pengarang : Raditya Dika Penerbit : Bukune Kota Terbit : Jakarta
No Pertanyaan Sebelum Membaca Jawaban
1 Apa judul buku tersebut? Marmut Merah Jambu 2 Siapa penulis dari buku tersebut? Raditya Dika 3 Apa tema yang digunakan dalam novel tersebut? Percintaan 4 Apa genre dari buku novel tersebut? Nonfiksi – Komedi 5 Siapa tokoh utama dalam novel tersebut? Gue (Dika) 6 Seperti apa alur yang digunakan dalam novel tersebut? Menggunakan alur maju
SINOPSIS NOVEL MARMUT MERAH JAMBU
Cerita dalam buku ini dimulai ketika Dika dan dua orang teman SMPnya menyimpan perasaan suka secara diam-diam kepada teman wanita mereka. Namun mereka enggan untuk menyampaikan perasaan tersebut karena saat itu mereka dianggap culun. Lalu ketika SMA, Dika kembali satu sekolah dengan wanita yang dia taksir dulu, namanya Ina. Dika akhirnya mencoba melakukan pendekatan kepadanya. Dika mencoba beberapa kali mengajak Ina berkencan dan akhirnya berhasil. Sejak saat itu mereka berdua sering jalan bersama, namun pada akhirnya mereka harus berpisah karena Dika kuliah di luar negeri. Beberapa tahun kemudian mereka mencoba mengatur pertemuan dan berhasil. Kini Dika menjadi seorang penulis sementara Ina menjadi Event Organizer. Saat pertemuan itu, Ina bercerita kepada Dika mengenai laki-laki yang ditaksirnya sejak SMA lalu. Namun ternyata, laki-laki yang ditaksir Ina memberitahu padanya bahwa ia telah berpasangan. Dika pun berpikiran akan memberitahu Ina bahwa ia tengah menulis buku berjudul Marmut Merah Jambu dimana akan disisipkan bab tentang perasaan cinta Dika pada Ina yang tak pernah terbalas. Namun Dika mengurungkan niatnya. Akhir pembicaraan, Dika meminta Ina supaya hubungan mereka berdua tetap seperti itu. Novel ini ditulis Raditya Dika dengan berusaha memahami apa itu cinta dengan mengintrospeksi dirinya berdasar pengalaman pribadinya selama ini. Dan sampai pada halaman terakhir yang ditulisnya, dia tetap tidak mengerti apa itu cinta, sama ketika dia mengawali buku ini pada halaman pertama. Dika merasa seperti seekor marmut merah jambu yang terus–menerus jatuh cinta, loncat dari satu relationship (hubungan) ke relationship yang lainnya, mencoba terus berlari di dalam roda bernama cinta, seolah–olah maju, tapi tidak. Karena sebenarnya hanya berjalan- jalan di tempat. Seperti marmut yang tidak tahu kapan harus berhenti berlari di roda yang berputar, yang kenyataanya setiap saat dia selalu berpikir “apakah ini saatnya berhenti?”