Anda di halaman 1dari 4

1.

Perbedaan dantara pendidikan Kejuruan, profesi, dan vokasi beserta conthnya:


a. Pendidikan kejuruan merupakan penyelenggaraan jalur pendidikan formal yang
dilaksanakan pada jenjang pendidikan tingkat menengah, yaitu pendidikan menengah
kejuruan yang berbentuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ataupun Madrasah
Aliyah Kejuruan (MAK). Contoh dari Pendidikan Kejuruan adalah SMK jurusan
Otomotif.
b. Pendidikan profesi merupakan sistem pendidikan tinggi setelah program pendidikan
sarjana yang menyiapkan peserta didik untuk menguasai keahlian khusus. Lulusan
pendidikan profesi mendapatkan gelar profesi setelah menyelesaikan pendidikan
profesi. Contoh dari pendidikan profesi adalah guru guru yang harus mengikuti PPG.
c. Pendidikan vokasi adalah sistem pendidikan tinggi yang diarahkan pada penguasaan
keahlian terapan tertentu. Pendidikan vokasi mencakup program pendidikan diploma
I (D1), diploma II (D2), diploma III (D3) dan diploma IV (D4) yang diselenggarakan
oleh universitas maupun politeknik. Contohnya adalah jurusan D3 otomotif di
Fakultas teknik UNY.
2. Teori Procer yang digunakan sebagai landasan penyelenggaraan program magang,
praktik industry dan berbasis kerja adalah teori procer 1,2 dan 6 yang berbunyi :
a. Terori Procer 1 “Pendidikan kejuruan akan efisien jika lingkungan dimana siswa
dilatih merupakan replika lingkungan dimana nanti ia akan bekerja.”
b. Teori Procer 2 “Pendidikan kejuruan yang efektif hanya dapat diberikan dimana
tugas-tugas latihan dilakukan dengan cara, alat dan mesin yang sama seperti yang
ditetapkan di tempat kerja.”
c. Teori Procer 6 “Pendidikan kejuruan akan efektif jika pengalaman latihan untuk
membentuk kebiasaan kerja dan kebiasaan berpikir yang benar diulang-ulang
sehingga sesuai seperti yang diperlukan dalam pekerjaan nantinya.”
3. Apa yang membedakan antara praktik kerja industry, unit produksi, dan teaching factory
adalah :
a. Praktik kerja industry adalah kegiatan pendidikan, pelatihan dan pembelajaran yang
dilaksanakan didunia usaha atau dunia industri yang relevan dengan dengan
kompetensi (kemampuan) siswa sesuai bidangnya.
b. Unit produksi adalah pengembangan bidang usaha sekolah selain untuk menambah
penghasilan sekolah yang dapat digunakan dalam upaya pemeliharaan peralatan,
peningkatan SDM, dll juga untuk memberikan pengalaman kerja yang benar-benar
nyata pada siswanya.
c. Teaching factory adalah konsep pembelajaran dalam keadaan yang sesungguhnya
untuk menjembatani kesenjangan kompetensi antara pengetahuan yang diberikan
sekolah dan kebutuhan industri. Teaching factory merupakan pengembangan dari unit
produksi yakni penerapan sistem industri mitra di unit produksi yang telah ada di
SMK.
4. .
5. .
6. Peran yang sebaiknya dilakukan DU/DI guna meningkatkan kapasitas lulusan SMK atau
peningkatan mutu SMK adalah : melakukan kerjasama antara pihak sekolah dengan
Dunia Usaha maka Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) para peserta didik di Sekolah
Menengah Kejuruan akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai
persiapan memasuki bursa kerja. DU/DI memberikan pengalaman kepada siswa dan
memberi ilmu yang belum didapatkan siswa di sekolah.
7. .
8. Penjelasan program prioritas Revitalisasi SMK :

1. mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai tugas, fungsi,


dan kewenangan masing-masing untuk merevitalisasi SMK guna
meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia
Indonesia; dan

2. menyusun peta kebutuhan tenaga kerja bagi lulusan SMK sesuai


tugas, fungsi, dan kewenangan masing• masing dengan berpedoman
pada peta jalan pengembangan SMK.

1. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk:

a. membuat peta jalan pengembangan SMK;


b. menyempurnakan dan menyelaraskan kurikulum SMK dengan
kompetensi sesuai kebutuhan pengguna lulusan ( link and match);

c. meningkatkan jumlah dan kompetensi bagi pendidik dan


tenaga kependidikan SMK;

d. meningkatkan kerja sama dengan


Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, dan dunia usaha/
industri;

e. meningkatkan akses sertifikasi lulusan SMK dan akreditasi SMK;

f. membentuk Kelompok Kerja Pengembangan SMK.

2. Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi untuk:

a. mempercepat penyediaan guru kejuruan SMK melalui


pendidikan, penyetaraan, dan pengakuan; dan

b. mengembangkan program studi di Perguruan Tinggi untuk


menghasilkan guru kejuruan yang dibutuhkan SMK.

3. Menteri Perindustrian untuk:

a. menyusun proyeksi pengembangan, jems, kompetensi ijob title), dan


lokasi industri khususnya yang terkait dengan lulusan SMK;

b. meningkatkan kerja sama dengan dunia usaha untuk


memberikan akses yang lebih luas bagi siswa SMK untuk
melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan program magang bagi
pendidik dan tenaga kependidikan SMK;

c. mendorong industri untuk memberikan dukungan dalam

pengembangan teaching Jactory dan infrastruktur; dan


d. mempercepat penyelesaian Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia.

9. .
10. Dampak dari revolusi industry 4.0 dan era disrupsi adalah :
a. Sekolah menengah kejuruan :
1. Sekolah harus berlandaskan dengan revolusi industry 4.0 dan era disrupsi.
2. Menyesuaikan kompetensi yang diajarkan dengan keadaan revolusi industry 4.0
dan era disrupsi.
3. Jika Sekolah Menengah Kejuruan tidak dapat mengikuti perkembangan revolusi
industry 4.0 maka akan tertinggal dan dampak lebih buruk lagi akan output siswa
dari sikolah tidak dapat menyesuaikan dengan industry yang sudah berkembang.
b. Tenaga kerja
1. Harus menyesuaikan skil dengan perkembangan revolusi industry 4.0. (akan
memungkinkan tenaga kerja untuk mengikuti training yang menunjang revolusi
industri 4.0.
2. Terjadinya pengurangan tenaga kerja yang digantikan oleh teknologi karena
revolusi industry 4.0.
c. Apa yag harus dilakukan :
1. Sekolah harus segera menyesuaikan kompetensi sesuai dengan revolusi industry
4.0.
2. Tenaga pendidik juga harus menyesuaikan dengan materi ajar revolusi industry
4.0.
3. Pelatihan terhadap tenaga kerja guna menyongsong revolusi industry 4.0 agar
tidak tertinggal dan tidak kompeten.

Anda mungkin juga menyukai