Anda di halaman 1dari 10

5 CARA PERKEMBANGBIAKAN APEL

Cara Perkembangbiakan Tumbuhan – Generatif dan


Vegetatif
Cara Perkembangbiakan tumbuhan diperlukan untuk melestarikan jenis tumbuhan tersebut.
Tumbuhan di sekitar manusia banyak sekali jenisnya, mulai dari yang langka dan yang
mudah ditemukan, mulai dari yang memiliki banyak manfaat dan yang memiliki sedikit
manfaat. Perkembangbiakan yang dilakukan oleh tumbuhan maupun hewan memiliki satu
tujuan yaitu melestarikan jenisnya. Perkembangbiakan tumbuhan tersebut bisa dilakukan
secara kawin maupun tidak kawin. Perkembangbiakan yang dilakukan oleh tumbuhan itu
sendiri tanpa melibatkan bantuan manusia merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Jika
makhluk hidup tidak bisa melestarikan jenisnya atau spesiesnya lama kelamaan spesies
tersebut akan punah dan susah untuk ditemukan.

Perkembangbiakan tumbuhan bisa dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara kawin
maupun tidak kawin. Berikut ini berbagai macam perkembangbiakan tumbuhan yang harus
diketahui oleh kita :

1. Perkembangbiakan Tumbuhan Generatif

Generatif merupakan cara perkembangbiakan tumbuhan yang bisa dilakukan oleh tumbuhan
itu sendiri dan dengan cara yang alami. Tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan
secara generatif biasanya akan melakukan perkawinan pada bagian bagian bunga.
Perkembangbiakan secara generatif harus melalui dua macam proses yaitu penyerbukan dan
pembuahan. Pada umumnya tumbuhan bisa melakukan proses tersebut.

Berikut ini proses perkembangbiakan tumbuhan secara generatif :

 Tahap pertama dalah tahap penyerbukan. Yang dimaksud dengan penyerbukan adalah
saat serbuk sari terjatuh dari kepala putik.
 Setelah penyerbukan terjadi, yang tejadi selanjutnya adalah serbuk sari yang terjatuh
tersebut bisa menumbuhkan buluh serbuk sari. Buluh serbuk sari itu akan berjalan
menuju ke bakal biji.
 Setelah buluh serbuk sari masuk ke bakal biji, sel kelamin jantan atau yang biasa
disebut dengan spermatozoid akan masuk ke bakal biji. Sel kelamin jantan tersebut
bisa masuk bakal biji dikarenakan buluh serbuk sari tersebut.
 Di dalam bakal biji tersebutlah akan terjadi pembuahan setelah penyerbukan.
Pembuahan akan dilakukan dengan cara meleburnya sel kelamin jantan dengan sel
kelamin betina.
 Pembuahan yang dilakukan tumbuhan tersebut menghasilkan zigot.
 Zigot inilah yang nantinya menjadi tumbuhan baru hasil dari pembuahan induknya.
Awalnya zigot akan menjadi lembaga, setelah menjadi lembaga zigot akan berubah
menjadi bakal biji. Dari bakal biji, berubah menjadi bakal buah. Setelah menjadi
bakal buah akan berubah menjadi daging buah.

2. Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Vegetatif


Perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif bisa dilakukan dengan bantuan manusia
maupun dengan cara alami. Banyak manusia yang memiliki tumbuhan di halaman rumahnya
memilih mengembangbiakkan tumbuhan yang dimilikinya dengan cara ini. Sayangnya
tingkat keberhasilan dari perkembangbiakan dengan cara ini tergantung dengan cara manusia
itu sendiri. Jika dia benar dalam melakukan langkah-langkah perkembangbiakan tersebut,
tingkat keberhasilannya pengelompokan tumbuhan tergolong tinggi. Selain itu yang
mendukung tingkat keberhasilan dari perkembangbiakan tersebut adalah jenis dari tumbuhan
yang dikembangbiakkan. Setiap tumbuhan memiliki cara perkembangbiakan yang berbeda-
beda. Berikut ini adalah hal-hal yang berhubungan dengan perkembangbiakan tumbuhan
secara vegetatif :

 Perkembangbiakan dengan cara tidak kawin atau vegetatif bisa dilakukan oleh
tumbuhan tanpa melibatkan sel kelamin jantan dan juga sel telur. Peleburan sel
kelamin jantan dan juga sel telur tidak diperlukan ketika mengembangbiakkan
tumbuhan dengan cara ini.
 Perkembangbiakkan tumbuhan secara vegetatif akan memiliki sifat sama dengan
induk tumbuhan tersebut.
 Perkembangbiakan tumbuhan dengan cara vegetatif bisa melibatkan bantuan tangan
manusia atau alami dimana bisa dilakukan oleh tumbuhan itu sendiri.
 Jenis perkembangbiakan tumbuhan dengan cara vegetatif lebih banyak diketahui oleh
masyarakat dibandingkan dengan cara generatif.

Secara Generatif
Cara Perkembangbiakan tumbuhan secara kawin terdiri dari berbagai macam jenis.
Sayangnya jenis perkembangbiakan secara generatif kurang diketahui masyarakat. Yang
banyak diketahui oleh masyarakat adalah perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif.
Berikut ini adalah berbagai macam jenis perkembangbiakan tumbuhan secara generatif :

1. Konjugasi – Konjugasi merupakan perkembangbiakan tumbuhan dengan cara kawin yang


tidak diketahui alat kelaminnya. Hal itu ada pada tumbuhan dengan jenis ganggang hijau.

2. Isogami – Perkembangbiakan jenis ini termasuk dalam perkembaangbiakan tumbuhan


dengan jenis generatif. Hal itu dikarenakan pada perkembangbiakann isogami akan
melibatkan 2 sel gamet dengan kelamin yang sama besar. Isogami banyak dilakukan oleh
tumbuhan ganggang biru.

3. Anisogami – Anisogami masuk ke dalam perkembangbiakan tumbuhan secara generatif


dikarenakan melibatkan peleburan 2 sel kelamin jantan dan juga betina. Sel tersebut
ukurannya tidak sama besar. Anisogami terjadi pada tumbuhan ulva atau ganggang yang
berbentuk seperti lembaran.

4. Penyerbukan Dan Pembuahan – Jenis perkembangbiakan tumbuhan jenis ini merupakan


perkembangbiakam yang paling banyak dilakukan oleh tumbuhan. Tumbuhan yang biasanya
menggunakan perkembangbiakan dengan jenis ini adalah tumbuhan yang berbunga dan juga
tumbuhan yang berbiji. Tumbuhan ini memiliki alat kelamin untuk sel jantan dan juga sel
betina. Sel jantan akan memiliki alat kelamin berupa benang sari dan alat kelamin pada betina
disebut dengan putik. (baca : fungsi benang sari pada tumbuhan)
5. Anemogami – Perkembangbiakan tumbuhan anemogami akan dibantu dengan angin. Sifat
dari perkembangbiakan ini adalah memiliki serbuk sari yang kering dan juga memiliki
mahkota bunga yang kecil. Penyerbukan ini sering terjadi pada tumbuhan jagung dan juga
rumput-rumputan.

6. Zoidogami – Penyerbukan zoidogami merupakan perkembangbiakan yang terjadi pada


tumbuhan dan membutuhkan bantuan dari luar. Bantuan dari luar itu dibantu oleh hewan.
Hewan yang bisa membantu penyerbukan tumbuhan adalah serangga, burung dan juga
kelelawar. Perkembangbiakan ini akan menghasilkan madu dan mengeluarkan aroma bunga.
Perkembangbiakan yang melibatkan hewan ini terjadi pada bunga aster dan juga bunga
kamboja.

7. Hidrogami – Perkembangbiakan ini membutuhkan bantuan dari luar seperti air.


Tumbuhan yang membutuhkan bantuan air untuk perkembangbiakan adalah tumbuhan yang
tempat hidupnya ada di air itu sendiri. Tumbuhan itu adalah tumbuhan hydrilla.

Ada beberapa hormon yang akan semakin mempercepat proses pertumbuhan yaitu :

 fungsi hormon auksin


 fungsi hormon giberelin
 fungsi hormon asam absisat
 fungsi hormon etilen

Jenis Perkembangbiakan Tumbuhan Generatif Berdasarkan Sebuk Sarinya

Perkembangbiakan tumbuhan secara generatif terbagi berbagai macam berdasarkan dengan


serbuk sarinya. Berdasarkan asal serbuk sarinya, perkembangbiakan tumbuhan dibagi
menjadi 4 macam yaitu adalah sebagai berikut ini :

 Autogami – Perkembangbiakan ini dilakukan sendiri oleh tumbuhan tersebut tanpa


melibatkan bantuan dari pihak lain. Perkembangbiakan itu akan memiliki serbuk sari
yang jatuh ke kepala putik milik bunga itu sendiri.
 Geitonogami – Penyerbukan satu ini akan melibatkan tetangga, maksudnya tetagga
adalah tumbuhan yang berada di dekatnya. Penyerbukan tetangga bisa terjadi ketika
serbuk sari dalam tumbuhan tersebut jatuh ke kepala putik bunga atau tumbuhan lain
dan bunga itu masih tergolong dalam satu tumbuhan.
 Penyerbukan Silang – Penyerbukan silang disebut dengan alogami dimana serbuk
sari tersebut jatuh ke kepala putik milik bunga lain yang berbeda tumbuhan. Meski
bunganya lain, namun tumbuhan tersebut memiliki jenis yang sama.
 Bastar – Penyerbukan bastar atau hybrid akan melibatkan bunga di tumbuhan yang
memiliki jenis yang berbeda. Serbuk sari tersebut akan jatuh di kepala putik yang ada
di bunga lain dan ditumbuhan lain yang berbeda jenis.

Secara Vegetatif
Perkembangbiakan dengan cara tidak kawin memiliki berbagai jenis atau berbagai macam
perkembangbiakan. Seperti jenisnya, perkembangbiakan tersebut tanpa harus melibatkan sel
kelamin jantan maupun dengan sel kelamin betina. Berikut ini adalah berbagai jenis
perkembangbiakan tumbuhan dengan cara tidak kawin yang harus diketahui :
1. Tunas – Perkembangbiakan dengan cara tidak kawin yang pertama adalah dengan jenis
tunas. Mengembang biakkan tumbuhan dengan cara tunas ada tiga macam yaitu sebagai
berikut ini :

 Tunas batang. Seperti namanya, untuk mengembangbiakkan tumbuhan tersebut


dengan cara mengambil tunas di bagian batangnya kemudian ditanam. Tumbuhan
yang bisa dikembangbiakkan dengan cara tunas batang adalah tumbuhan bambu,
pisang dan juga aglaonema.
 Tunas akar. Seperti dengan namanya, bagian yang bisa dimanfaatkan untuk
perkembangbiakan adalah bagian tunas akarnya. Tumbuhan yang bisa
dikembangbiakkan dengan cara ini adalah tumbuhan sukun, cemara dan juga pohon
kesemek.
 Tunas daun. Tumbuhan yang bisa dikembangbiakkan dengan tunas di bagian daun
adalah tumbuhan cocor bebek. Tumbuhan cocor bebek bisa diperbanyak jenisnya
dengan menanam tunas yang tumbuh di bagian daun tersebut. (baca : fungsi daun
pada tumbuhan)

2. Umbi – Perkembangbiakkan tanaman atau tumbuhan secara vegetatif yang kedua adalah
berkembangbiak dengan cara umbi. Umbi-umbian yang ada di Indonesia banyak sekali
jenisnya. Umbi selain bisa digunakan sebagai tempat cadangan makanan, umbi juga bisa
digunakan untuk media perkembangbiakan.

Berikut ini cara perkembangbiakan tumbuhan dengan umbi yang harus diketahui :

 Umbi batang. Umbi batang merupakan tumbuhan yang menyimpan cadangan


makanannya di bagian batang. Umbi batang memiliki ciri berupa mata tunas di
berbagai bagian. Sehingga tidak mengherankan jika umbi tersebut bisa menghasilkan
lebih dari satu individu atau lebih dari satu tumbuhan baru. Tumbuhan yang
berkembangiak dengan cara umbi batang adalah tanaman kentang dan juga tanaman
ubi jalar.
 Umbi akar. Perkembangbiakan tumbuhan dengan cara umbi akar memiliki ciri
berupa tidak adanya mata tunas di umbi tersebut. Jika muncul tunas baru, tunas baru
tersebut hanya akan berjumlah satu macam saja dan pada satu tempat. Umbi akar akan
muncul di bagian pangkal umbi sehingga mata tunas itu akan melekat pada batang
umbi. Tumbuhan yang akan berkembangbiak dengan cara ini adalah pohon bunga
dahlia.
 Umbi lapis. Perkembangbiakan dengan cara umbi lapis biasa digunakan pada
tanaman bawang merah dan juga tumbuhan bakung. Kita bisa lihat bahwa tanaman
tersebut memiliki bagian yang berlapis-lapis. Dalam perkembangbiakan tanaman ini,
biasanya akan muncul lapisan-lapisan yang berbentuk cakram. Bagian cakram inilah
yang nantinya membentuk individu baru atau yang menjadi keturunan dari tumbuhan
tersebut.

3. Geragih – Perkembangbiakan tumbuhan dengan cara geragih adalah perkembangbiakan


dengan cara tidak kawin yang melibatkan campur tangan manusia. Geragih bisa dilakukan
dengan cara melakukan modifikasi pada batang tumbuhan yang menjalar di atas lapisan
tanah. Lapisan tanah yang diberikan batang tumbuhan yang menjalar tersebut nantinya bisa
membentuk individu-individu baru hasil keturunan dari tumbuhan tersebut. Tumbuhan yang
cocok dikembangbiakkan dengan cara geragih adalah tumbuhan strawberry dan juga
tumbuhan pegagan.
4. Rimpang – Tumbuhan yang bisa dikembangbiakkan dengan cara rimpang adalah jahe,
lengkuas, sansiveira dan masih banyak lagi lainnya.

5. Spora – Spora merupakan tumbuhan inti sel yang bisa berubah fungsi sebagai alat
perkembangbiakan. Spora bentuknya sangat kecil, karena sangat kecil untuk melihatnya
dibutuhkan bantuan alat khusus seperti mikroskop. Spora tidak bisa dilihat dengan mata
telanjang. Spora memiliki kelemahan dimana tumbuhan spora tidak bisa membuat
makanannya sendiri. Spora ada pada jenis jenis tanaman paku, tumbuhan jamur, dan juga
tumbuhan lumut.

6. Cangkok – Perkembangbiakan dengan cara cangkok adalah perkembangbiakan dengan


cara tidak kawin yang membutuhkan bantuan tangan manusia. Cangkok merupakan
perkembangbiakan tanpa kawin dengan cara menumbuhkan akar dari batang tanaman yang
dicangkok.

Berikut ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan berhubungan dengan teknik
pencangkokan:

 Tanaman yang dicangkok tersebut haruslah tanaman yang tumbuh di atas tanah.
Batang yang telah dicangkok tersebut haruslah pohon yang memiliki zat kayu atau
kambium.
 Zat kayu atau kambium itu bisa memudahkan proses pertumbuhan individu baru.
Tanaman yang tidak ada kambiumnya tidak akan bisa dicangkok sebab batangnya
tidak bisa untuk menumbuhkan individu baru.
 Metode perkembangbiakan dengan cara cangkok adalah metode yang paling banyak
dilakukan oleh pebisnis di bidang tanaman atau tumbuhan. Hal itu dikarenakan proses
pencagkokan sangat mudah, selain itu individu yang dihasilkan pun akan cepat dan
mirip dengan indukannya.
 Individu yang muncul dari tumbuhan cangkok bisa cepat berbuah dan juga cepat
besar. Selain berkambium, tumbuhan yang bisa dicangkok adalah tumbuhan dengan
biji dikotil.
 Tumbuhan yang sering dicangkok adalah tumbuhan rambutan, jeruk, jambu, mangga
dan tumbuhan dikotil lainnya.

7. Stek – Perkembangbiakan dengan cara tidak kawin lainnya yang bisa anda lakukan adalah
dengan cara stek. Stek adalah perkembangbiakan dengan cara pemotongan dan memisahkan
beberapa bagian tanaman atau tumbuhan. Bagian tumbuhan yang dipisahkan tersebut adalah
bagian akar, batang, tunas dan juga daun. Tujuan pemisahan dan pemotongan bagian-bagian
tumbuhan tersebut adalah agar bagian-bagian itu bisa menghasilkan tanaman atau individu
baru. Tumbuhan yang bisa dilakukan dengan cara stek adalah tumbuhan dengan jenis dikotil.
Tumbuhan monokotil jarang berhasil jika dilakukan penyetekan. (baca : struktur batang
dikotil dan monokotil)

Berikut ini keunggulan stek yang dilakukan pada tumbuhan :

 Teknis stek sangat mudah dibandingkan dengan cangkok.


 Stek bisa menghasilkan jumlah individu baru yang banyak, hasilnya lebih banyak
dibandingkan dengan cara cangkok.
 Individu baru bisa dihasilkan lebih banyak meski bahan yang dijadikan penyetekan
sedikit.
 Stek bisa menghasilkan tanaman yang memiliki sifat sama dengan indukannya.
Misalnya saja pohon buah mangga yang dilakukan penyetekan memiliki rasa yang
manis, individu baru yang muncul itu akan memiliki sifat sama dengan indukannya
berupa rasa buah yang manis.
 Tumbuhan yang distek bisa diberikan zat pengatur tumbuh atau ZPT , zat itu bisa
berguna untuk mempercepat pertumbuhan akar di tumbuhan yang di stek.

8. Okulasi – Perkembangbiakan tumbuhan yang membutuhkan bantuan tagan manusia


adalah okulasi atau penempelan. Okulasi adalah cara perkembangbiakan tmbuhan dengan
cara menempelkan tunas yang muncul dari suatu tanaman ke tanaman lain. Penempelan itu
bisa dilakukan pada dua tanaman yang memiliki jenis yang sama namun memiliki sifat yang
berbeda. Contohnya saja adalah mangga manalagi yang ditempelkan pada pohon mangga
arum manis. Hasil dari okulasi itu adalah pohon mangga arum manis nantinya bisa berbuah
mangga manalagi sebab telah ditempeli tunas dari pohon mangga manalagi.

9. Mengenten – Mengenten disebut juga dengan menyambung. Mengenten adalah


perkembangbiakan tumbuhan dengan cara tidak kawin yang bisa dilakukan oleh manusia
dengan cara menggabungkan batang bawah dan juga batang atas dua tanaman dengan jenis
yang sama atau masih dalam satu rumpun yang sama. Penyambungan kedua batang tersebut
nantinya bisa menghasilkan individu baru.

Penyambungan dengan cara enten bisa dilakukan pada tumbuhan berikut ini ;

 Tumbuhan durian yang disambungkan dengan pohon lai. Tujuan penyambungan


tersebut adalah agar pohon durian itu cepat tumbuh, cepat berbuah dan juga segera
memiliki tunas baru sehingga perlu disambungkan dengan pohon lai.
 Penyambungan bisa dilakukan pada tanaman buah mangga yang memiliki akar kuat
namun memiliki buah dengan rasa asam, kemudian disambungkan dengan tanaman
mangga yang kedua dimana tanaman mangga yang kedua itu memiliki buah yang
sangat manis namun akarnya sangat rapuh.Oleh sebab itu agar diperoleh tumbuhan
yang memiliki akar kuat namun rasanya manis, kedua jenis tumbuhan mangga tesebut
harus dilakukan penyambungan. Caranya adalah dengan bagian batang bawah
mangga yang memiliki akar kuat disambungkan dengan bagian batang atas tanaman
mangga yang memiliki buah manis. Penyambungan itu jika berhasil akan
menghasilkan pohon mangga dengan akar kuat namun buahnya manis.

10. Merunduk – Perkembangbiakan tumbuhan dengan cara tidak kawin yang terakhir adalah
dengan cara merunduk. Perkembangbiakan dengan cara ini bisa dilakukan dengan cara
merundukkan batang atau cabang tanaman tersebut ke tanah sehingga dari batang atau cabang
yang telah dirundukkan iu muncul individu baru atau tanaman baru. Tidak semua tumbuhan
bisa dikembangbiakkan dengan cara ini. Tumbuhan yang bisa dikembangbiakkan dengan
cara ini adalah tumbuhan sirih, strawberry, alamanda, anyelir, selada air, anggur dan juga
apel.

Cara Dan Proses Perkembangbiakan Dengan Cara Vegetatif

Berikut ini adalah proses dan cara mengembangbiakan tumbuhan dengan cara vegetatif :

a. Tunas – Cara mengembangbiakkan dengan tunas tergolong mudah yaitu dengan menanam
bagian tunas yang bisa dikembangbiakkan. Tunas yang ditanam di atas pot kemudian bisa
dipindahkan di atas tanah adalah tunas di bagian daun, di bagian akar dan juga di bagian
batang.

b. Umbi – Cara mengembangbiakkan dengan cara umbi tergolong mudah, anda bisa
mengambil bagian umbi yang bisa ditanam seperti bagian akar, bagian batang dan juga
bagian umbi lapisnya kemudian ditanam. Dari umbi tersebut akan muncul individu baru.

c. Geragih – Cara mengembangbiakkan dengan cara geragih sangat mudah yaitu dengan
merundukkan batang tumbuhan yang menjalar. Misalnya saja adalah pohon strawberry,
batang strawberry yang menjalar tersebut dimodifikasi atau dirundukkan kemudian dari
batang itu bisa muncul individu yang baru.

d. Rimpang – Cara perkembangbiakkan dengan cara rimpang adalah dengan melakukan


perubahan pada batang tumbuhan yang menjalar di bawah permukaan tanah. Tanda
keberhasilan dari mengembangbiakkan dengan cara ini adalah akan muncul ruas-ruas di
tumbuhan tersebut dimana ruas itu lama kelamaan akan membentuk individu baru. Jika ruas
tidak muncul bisa dipastikan bahwa perkembangbiakan tumbuhan itu gagal sebab jika ruas
tidak muncul individu baru pun juga tidak akan muncul.

e. Spora – Perkembangbiakan dengan cara spora tergolong unik dan tidak semua orang bisa
melakukannya. Cara perkembangbiakan dengan cara spora adalah sebagai berikut
. Menyiapkan butiran-butiran spora yang akan dibudidayakan atau dikembangbiakkan.
Menyiapkan petakan berupa kolam yang nantinya akan digunakan sebagai lahan tanam.
Taburkan bubuk atau butiran spora pada permukaan kolam tersebut. Butiran spora yang
ditaburkan nantinya akan mengeluarkan kecambah di atas permukaan air atau permukaan
kolam.

f. Cangkok- Mengembangbiakkan dengan cara cangkok banyak diketahui oleh masyarakat


sebab banyak masyarakat yang melakukan cara ini untuk memperbanyak tumbuhan yang
dimilikinya.

Cara mencangkok adalah sebagai berikut ini:

 Pilih pohon yang tepat, pastikan jika pohon tersebut memiliki kambium dan termasuk
dalam tumbuhan dikotil.
 Pilih ranting atau cabang yang tidak rapuh, tidak terlalu tua dan juga tidak terlalu
muda. Pilih cabang atau ranting dengan umur yang sedang.
 Kuliti bagian cabang yang ingin dicangkok hingga bersih. Bersihkan kulit tipis yang
ada di batang kayu tersebut. Usahakan ketika akan menguliti ranting atau cabang
tersebut tidak terlalu panjang atau pendek ukurannya. Ukuran yang bisa anda gunakan
sekitar 5 sampai dengan 10 cm.
 Kerat bagian kambiumnya sampai bersih kemudian bisa di angin-anginkan.
 Tutup bagian kambiun yang telah dikuliti itu menggunakan tanah, lapisi tanah
tersebut menggunakan plastik sehingga plastik menutupi seluruh bagian tanah di
bagian ranting tersebut. Selain plastik, anda juga bisa menggunakan sabut kelapa
untuk membungkus bagian cabang atau ranting yang ditutupi dengan tanah tersebut.
 Ikat kedua ujung plastik atau sabut itu. Mengikatnya bisa seperti bungkus permen. Hal
yang harus diperhatikan jika anda membungkusnya menggunakan plastik adalah anda
harus melubangi plastik itu terlebih dahulu. Lubang pada plastik itu berguna untuk
udara dan cahaya bisa masuk ke dalam plastik tersebut.
 Agar individu baru bisa muncul di cabang tersebut, anda bisa menjaga
kelembabannya dan kesuburannya dengan menyiraminya setiap hari.
 Cangkok akan dikatakan berhasil jika di cabang yang telah di cangkok tersebut
muncul banyak akar.
 Jika akar telah tumbuh banyak di cabang tersebut barulah anda bisa memotong cabang
atau ranting tersebut. Kemudian anda bisa menanamnya di atas pot terlebih dahulu.
Jangan langsung menaruhnya di atas tanah. Barulah ketika tanaman itu dipastikan
tumbuh dengan baik, anda bisa memindahkannya ke atas tanah secara langsung.

g. Stek – Berikut ini adalah cara dan proses penyetekan yang harus kita ketahui:

 Siapkan tanah gembur di dalam pot.


 Potong tangkai tumbuhan yang akan di stek sepanjang 4-6 cm.
 Pada batang yang dilakukan penyetekan akan muncul tunas dan daun baru. Hal itu
juga berlaku bagi penyetekan bagian daun tumbuhan dan bagian tumbuhan lain yang
bisa di stek.

h. Enten Dan Okulasi – Penyambungan dengan cara mengenten dan okulasi jarang
dilakukan oleh masyarakat dikarenakan tingkat kegagalannya yang tinggi. Berikut ini adalah
cara enten dan okulasi yang bisa anda coba di rumah :

 Pilih dua jenis tanaman yang sama dengan sifat sama maupun berbeda.
 Potong bagian batang bawah tanaman dengan jenis A.
 Setelah itu potong bagian atas tanaman dengan jenis B.
 Sambungkan bagian atas tanaman B ke bagian batang bawah tanaman A.
 Hasil dari enten tersebut adalah akan menghasilkan buah dengan jenis A dan B.

i. Merunduk – Cara perkembangbiakan dengan cara merunduk adalah sebagai berikut ini:

 Memilih batang tanaman yang sudah berumur tua, kuat dan juga panjang.
 Mengerat bagian batang seperti dengan teknik cangkok.
 Membengkokkan batang tanaman pada bagian tengahnya.
 Menahan batang tanaman itu dengan cara menguburnya dan menyentuhkan di atas
permukaan tanah. Menahannya juga bisa dengan cara memberikan pemberat di
atasnya.
 Biarkan selama berhari-hari dan sirami batang yang dibengkokkan ke atas tanah itu.
 Jika akar muncul, pisahkan tanaman baru tersebit dari induknya dengan cara
memotongnya.
 Tanam di media tanam.

Kelebihan Dan Kekurangan Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Generatif


dan Vegetatif

Untuk pertumbuhan perkembangbiakan tumbuhan secara sempurna, maka ada salah satu
kelebihan dan kekurangan pada perkembangbiakan secara generatif dan vegetatif yang akan
dijelaskan pada pembahasan ini mengenai kelebihan dan kekurangan perkembangbiakan
tumbuhan secara generatif dan vegetatif.
Berikut adalah penjelasannya :

Setiap hal pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Berikut adalah
kelebihan dan kekurangan dari perkembangbiakan secara generatif yang harus kita ketahui ;

1. Memiliki Akar Yang Kuat – Kelebihan perkembangbiakan dengan cara generatif yang
dilakukan oleh tumbuhan itu sendiri adalah tumbuhan itu akan lebih memiliki akar yang kuat
dan juga rimbun.

2. Menyimpang Dari Pohon Induk – Kekurangan dari perkembangbiakan yang dilakukan


dengan cara kawin atau generatif adalah kebanyakan tanaman akan menyimpang dari pohon
induknya, oleh sebab itu kegagalan perkembangbiakan lebih sering terjadi dengan cara ini.

3. Dijadikan Sebagai Konservasi – Kelebihan dari cara generatif adalah tanaman yang
dikembangbiakan dengan cara generatif cocok dijadikan sebagai tanaman atau tumbuhan di
lahan konservasi. Hal itu dikarenakan perkembangbiakan dengan cara generatif cocok
dilakuakn di lahan-lahan tanah yang telah kritis.
6. TULANG DI BAGIAN TENGKORAK YANG DAPAT DIGERAKKAN

Tulang Tengkorak

Fungsi utama tulang tengkorak adalah melindungi otak. Tulang tengkorak tersusun atas 22
tulang pipih yang saling berhubungan dan membentuk suatu rongga. Tulang tengkorak
terbagi atas dua kelompok, yaitu tulang tengkorak bagian kepala dan tulang tengkorak bagian
muka.

Tulang tengkorak bagian kepala (tulang tempurung kepala) mengelilingi dan melindungi
organ yang sangat vital, yaitu otak. Hubungan antartulang tengkorak bagian kepala
merupakan hubungan tulang yang tidak dapat digerakkan. Tulang tengkorak bagian kepala
terdiri dari 10 buah tulang yaitu : 1 tulang tengkorak belakang, 1 tulang dahi, 2 tulang ubun-
ubun, 2 tulang pelipis, 2 tulang tapis, dan 2 tulang baji.

Tulang tengkorak bagian kepala

Tulang tengkorak bagian muka (wajah) terletak pada bagian muka kepala. Tulang tengkorak
tersebut membentuk rongga mata, rongga hidung, dan langit-langit. Tulang tengkorak bagian
muka terdiri dari : 2 tulang rahang atas, 2 tulang rahang bawah, 2 tulang pipi, 2 tulang mata, 2
tulang hidung, 2 tulang langit-langit, dan 1 tulang pangkal lidah. Semua tulang tengkorak
bagian muka menyatu dan tidak dapat digerakkan, kecuali tulang rahang bawah.

Anda mungkin juga menyukai