Kuark 1
Kuark 1
Perkembangbiakan tumbuhan bisa dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara kawin
maupun tidak kawin. Berikut ini berbagai macam perkembangbiakan tumbuhan yang harus
diketahui oleh kita :
Generatif merupakan cara perkembangbiakan tumbuhan yang bisa dilakukan oleh tumbuhan
itu sendiri dan dengan cara yang alami. Tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan
secara generatif biasanya akan melakukan perkawinan pada bagian bagian bunga.
Perkembangbiakan secara generatif harus melalui dua macam proses yaitu penyerbukan dan
pembuahan. Pada umumnya tumbuhan bisa melakukan proses tersebut.
Tahap pertama dalah tahap penyerbukan. Yang dimaksud dengan penyerbukan adalah
saat serbuk sari terjatuh dari kepala putik.
Setelah penyerbukan terjadi, yang tejadi selanjutnya adalah serbuk sari yang terjatuh
tersebut bisa menumbuhkan buluh serbuk sari. Buluh serbuk sari itu akan berjalan
menuju ke bakal biji.
Setelah buluh serbuk sari masuk ke bakal biji, sel kelamin jantan atau yang biasa
disebut dengan spermatozoid akan masuk ke bakal biji. Sel kelamin jantan tersebut
bisa masuk bakal biji dikarenakan buluh serbuk sari tersebut.
Di dalam bakal biji tersebutlah akan terjadi pembuahan setelah penyerbukan.
Pembuahan akan dilakukan dengan cara meleburnya sel kelamin jantan dengan sel
kelamin betina.
Pembuahan yang dilakukan tumbuhan tersebut menghasilkan zigot.
Zigot inilah yang nantinya menjadi tumbuhan baru hasil dari pembuahan induknya.
Awalnya zigot akan menjadi lembaga, setelah menjadi lembaga zigot akan berubah
menjadi bakal biji. Dari bakal biji, berubah menjadi bakal buah. Setelah menjadi
bakal buah akan berubah menjadi daging buah.
Perkembangbiakan dengan cara tidak kawin atau vegetatif bisa dilakukan oleh
tumbuhan tanpa melibatkan sel kelamin jantan dan juga sel telur. Peleburan sel
kelamin jantan dan juga sel telur tidak diperlukan ketika mengembangbiakkan
tumbuhan dengan cara ini.
Perkembangbiakkan tumbuhan secara vegetatif akan memiliki sifat sama dengan
induk tumbuhan tersebut.
Perkembangbiakan tumbuhan dengan cara vegetatif bisa melibatkan bantuan tangan
manusia atau alami dimana bisa dilakukan oleh tumbuhan itu sendiri.
Jenis perkembangbiakan tumbuhan dengan cara vegetatif lebih banyak diketahui oleh
masyarakat dibandingkan dengan cara generatif.
Secara Generatif
Cara Perkembangbiakan tumbuhan secara kawin terdiri dari berbagai macam jenis.
Sayangnya jenis perkembangbiakan secara generatif kurang diketahui masyarakat. Yang
banyak diketahui oleh masyarakat adalah perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif.
Berikut ini adalah berbagai macam jenis perkembangbiakan tumbuhan secara generatif :
Ada beberapa hormon yang akan semakin mempercepat proses pertumbuhan yaitu :
Secara Vegetatif
Perkembangbiakan dengan cara tidak kawin memiliki berbagai jenis atau berbagai macam
perkembangbiakan. Seperti jenisnya, perkembangbiakan tersebut tanpa harus melibatkan sel
kelamin jantan maupun dengan sel kelamin betina. Berikut ini adalah berbagai jenis
perkembangbiakan tumbuhan dengan cara tidak kawin yang harus diketahui :
1. Tunas – Perkembangbiakan dengan cara tidak kawin yang pertama adalah dengan jenis
tunas. Mengembang biakkan tumbuhan dengan cara tunas ada tiga macam yaitu sebagai
berikut ini :
2. Umbi – Perkembangbiakkan tanaman atau tumbuhan secara vegetatif yang kedua adalah
berkembangbiak dengan cara umbi. Umbi-umbian yang ada di Indonesia banyak sekali
jenisnya. Umbi selain bisa digunakan sebagai tempat cadangan makanan, umbi juga bisa
digunakan untuk media perkembangbiakan.
Berikut ini cara perkembangbiakan tumbuhan dengan umbi yang harus diketahui :
5. Spora – Spora merupakan tumbuhan inti sel yang bisa berubah fungsi sebagai alat
perkembangbiakan. Spora bentuknya sangat kecil, karena sangat kecil untuk melihatnya
dibutuhkan bantuan alat khusus seperti mikroskop. Spora tidak bisa dilihat dengan mata
telanjang. Spora memiliki kelemahan dimana tumbuhan spora tidak bisa membuat
makanannya sendiri. Spora ada pada jenis jenis tanaman paku, tumbuhan jamur, dan juga
tumbuhan lumut.
Berikut ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan berhubungan dengan teknik
pencangkokan:
Tanaman yang dicangkok tersebut haruslah tanaman yang tumbuh di atas tanah.
Batang yang telah dicangkok tersebut haruslah pohon yang memiliki zat kayu atau
kambium.
Zat kayu atau kambium itu bisa memudahkan proses pertumbuhan individu baru.
Tanaman yang tidak ada kambiumnya tidak akan bisa dicangkok sebab batangnya
tidak bisa untuk menumbuhkan individu baru.
Metode perkembangbiakan dengan cara cangkok adalah metode yang paling banyak
dilakukan oleh pebisnis di bidang tanaman atau tumbuhan. Hal itu dikarenakan proses
pencagkokan sangat mudah, selain itu individu yang dihasilkan pun akan cepat dan
mirip dengan indukannya.
Individu yang muncul dari tumbuhan cangkok bisa cepat berbuah dan juga cepat
besar. Selain berkambium, tumbuhan yang bisa dicangkok adalah tumbuhan dengan
biji dikotil.
Tumbuhan yang sering dicangkok adalah tumbuhan rambutan, jeruk, jambu, mangga
dan tumbuhan dikotil lainnya.
7. Stek – Perkembangbiakan dengan cara tidak kawin lainnya yang bisa anda lakukan adalah
dengan cara stek. Stek adalah perkembangbiakan dengan cara pemotongan dan memisahkan
beberapa bagian tanaman atau tumbuhan. Bagian tumbuhan yang dipisahkan tersebut adalah
bagian akar, batang, tunas dan juga daun. Tujuan pemisahan dan pemotongan bagian-bagian
tumbuhan tersebut adalah agar bagian-bagian itu bisa menghasilkan tanaman atau individu
baru. Tumbuhan yang bisa dilakukan dengan cara stek adalah tumbuhan dengan jenis dikotil.
Tumbuhan monokotil jarang berhasil jika dilakukan penyetekan. (baca : struktur batang
dikotil dan monokotil)
Penyambungan dengan cara enten bisa dilakukan pada tumbuhan berikut ini ;
10. Merunduk – Perkembangbiakan tumbuhan dengan cara tidak kawin yang terakhir adalah
dengan cara merunduk. Perkembangbiakan dengan cara ini bisa dilakukan dengan cara
merundukkan batang atau cabang tanaman tersebut ke tanah sehingga dari batang atau cabang
yang telah dirundukkan iu muncul individu baru atau tanaman baru. Tidak semua tumbuhan
bisa dikembangbiakkan dengan cara ini. Tumbuhan yang bisa dikembangbiakkan dengan
cara ini adalah tumbuhan sirih, strawberry, alamanda, anyelir, selada air, anggur dan juga
apel.
Berikut ini adalah proses dan cara mengembangbiakan tumbuhan dengan cara vegetatif :
a. Tunas – Cara mengembangbiakkan dengan tunas tergolong mudah yaitu dengan menanam
bagian tunas yang bisa dikembangbiakkan. Tunas yang ditanam di atas pot kemudian bisa
dipindahkan di atas tanah adalah tunas di bagian daun, di bagian akar dan juga di bagian
batang.
b. Umbi – Cara mengembangbiakkan dengan cara umbi tergolong mudah, anda bisa
mengambil bagian umbi yang bisa ditanam seperti bagian akar, bagian batang dan juga
bagian umbi lapisnya kemudian ditanam. Dari umbi tersebut akan muncul individu baru.
c. Geragih – Cara mengembangbiakkan dengan cara geragih sangat mudah yaitu dengan
merundukkan batang tumbuhan yang menjalar. Misalnya saja adalah pohon strawberry,
batang strawberry yang menjalar tersebut dimodifikasi atau dirundukkan kemudian dari
batang itu bisa muncul individu yang baru.
e. Spora – Perkembangbiakan dengan cara spora tergolong unik dan tidak semua orang bisa
melakukannya. Cara perkembangbiakan dengan cara spora adalah sebagai berikut
. Menyiapkan butiran-butiran spora yang akan dibudidayakan atau dikembangbiakkan.
Menyiapkan petakan berupa kolam yang nantinya akan digunakan sebagai lahan tanam.
Taburkan bubuk atau butiran spora pada permukaan kolam tersebut. Butiran spora yang
ditaburkan nantinya akan mengeluarkan kecambah di atas permukaan air atau permukaan
kolam.
Pilih pohon yang tepat, pastikan jika pohon tersebut memiliki kambium dan termasuk
dalam tumbuhan dikotil.
Pilih ranting atau cabang yang tidak rapuh, tidak terlalu tua dan juga tidak terlalu
muda. Pilih cabang atau ranting dengan umur yang sedang.
Kuliti bagian cabang yang ingin dicangkok hingga bersih. Bersihkan kulit tipis yang
ada di batang kayu tersebut. Usahakan ketika akan menguliti ranting atau cabang
tersebut tidak terlalu panjang atau pendek ukurannya. Ukuran yang bisa anda gunakan
sekitar 5 sampai dengan 10 cm.
Kerat bagian kambiumnya sampai bersih kemudian bisa di angin-anginkan.
Tutup bagian kambiun yang telah dikuliti itu menggunakan tanah, lapisi tanah
tersebut menggunakan plastik sehingga plastik menutupi seluruh bagian tanah di
bagian ranting tersebut. Selain plastik, anda juga bisa menggunakan sabut kelapa
untuk membungkus bagian cabang atau ranting yang ditutupi dengan tanah tersebut.
Ikat kedua ujung plastik atau sabut itu. Mengikatnya bisa seperti bungkus permen. Hal
yang harus diperhatikan jika anda membungkusnya menggunakan plastik adalah anda
harus melubangi plastik itu terlebih dahulu. Lubang pada plastik itu berguna untuk
udara dan cahaya bisa masuk ke dalam plastik tersebut.
Agar individu baru bisa muncul di cabang tersebut, anda bisa menjaga
kelembabannya dan kesuburannya dengan menyiraminya setiap hari.
Cangkok akan dikatakan berhasil jika di cabang yang telah di cangkok tersebut
muncul banyak akar.
Jika akar telah tumbuh banyak di cabang tersebut barulah anda bisa memotong cabang
atau ranting tersebut. Kemudian anda bisa menanamnya di atas pot terlebih dahulu.
Jangan langsung menaruhnya di atas tanah. Barulah ketika tanaman itu dipastikan
tumbuh dengan baik, anda bisa memindahkannya ke atas tanah secara langsung.
g. Stek – Berikut ini adalah cara dan proses penyetekan yang harus kita ketahui:
h. Enten Dan Okulasi – Penyambungan dengan cara mengenten dan okulasi jarang
dilakukan oleh masyarakat dikarenakan tingkat kegagalannya yang tinggi. Berikut ini adalah
cara enten dan okulasi yang bisa anda coba di rumah :
Pilih dua jenis tanaman yang sama dengan sifat sama maupun berbeda.
Potong bagian batang bawah tanaman dengan jenis A.
Setelah itu potong bagian atas tanaman dengan jenis B.
Sambungkan bagian atas tanaman B ke bagian batang bawah tanaman A.
Hasil dari enten tersebut adalah akan menghasilkan buah dengan jenis A dan B.
i. Merunduk – Cara perkembangbiakan dengan cara merunduk adalah sebagai berikut ini:
Memilih batang tanaman yang sudah berumur tua, kuat dan juga panjang.
Mengerat bagian batang seperti dengan teknik cangkok.
Membengkokkan batang tanaman pada bagian tengahnya.
Menahan batang tanaman itu dengan cara menguburnya dan menyentuhkan di atas
permukaan tanah. Menahannya juga bisa dengan cara memberikan pemberat di
atasnya.
Biarkan selama berhari-hari dan sirami batang yang dibengkokkan ke atas tanah itu.
Jika akar muncul, pisahkan tanaman baru tersebit dari induknya dengan cara
memotongnya.
Tanam di media tanam.
Untuk pertumbuhan perkembangbiakan tumbuhan secara sempurna, maka ada salah satu
kelebihan dan kekurangan pada perkembangbiakan secara generatif dan vegetatif yang akan
dijelaskan pada pembahasan ini mengenai kelebihan dan kekurangan perkembangbiakan
tumbuhan secara generatif dan vegetatif.
Berikut adalah penjelasannya :
Setiap hal pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Berikut adalah
kelebihan dan kekurangan dari perkembangbiakan secara generatif yang harus kita ketahui ;
1. Memiliki Akar Yang Kuat – Kelebihan perkembangbiakan dengan cara generatif yang
dilakukan oleh tumbuhan itu sendiri adalah tumbuhan itu akan lebih memiliki akar yang kuat
dan juga rimbun.
3. Dijadikan Sebagai Konservasi – Kelebihan dari cara generatif adalah tanaman yang
dikembangbiakan dengan cara generatif cocok dijadikan sebagai tanaman atau tumbuhan di
lahan konservasi. Hal itu dikarenakan perkembangbiakan dengan cara generatif cocok
dilakuakn di lahan-lahan tanah yang telah kritis.
6. TULANG DI BAGIAN TENGKORAK YANG DAPAT DIGERAKKAN
Tulang Tengkorak
Fungsi utama tulang tengkorak adalah melindungi otak. Tulang tengkorak tersusun atas 22
tulang pipih yang saling berhubungan dan membentuk suatu rongga. Tulang tengkorak
terbagi atas dua kelompok, yaitu tulang tengkorak bagian kepala dan tulang tengkorak bagian
muka.
Tulang tengkorak bagian kepala (tulang tempurung kepala) mengelilingi dan melindungi
organ yang sangat vital, yaitu otak. Hubungan antartulang tengkorak bagian kepala
merupakan hubungan tulang yang tidak dapat digerakkan. Tulang tengkorak bagian kepala
terdiri dari 10 buah tulang yaitu : 1 tulang tengkorak belakang, 1 tulang dahi, 2 tulang ubun-
ubun, 2 tulang pelipis, 2 tulang tapis, dan 2 tulang baji.
Tulang tengkorak bagian muka (wajah) terletak pada bagian muka kepala. Tulang tengkorak
tersebut membentuk rongga mata, rongga hidung, dan langit-langit. Tulang tengkorak bagian
muka terdiri dari : 2 tulang rahang atas, 2 tulang rahang bawah, 2 tulang pipi, 2 tulang mata, 2
tulang hidung, 2 tulang langit-langit, dan 1 tulang pangkal lidah. Semua tulang tengkorak
bagian muka menyatu dan tidak dapat digerakkan, kecuali tulang rahang bawah.