FORMULA
3.1 Formula
R/ Cyanocobalamin 1 mg
NaH2PO4 3 mg
Aqua pro injection ad 1 ml
(Niazi, 2004)
(Rowe, 2009)
W =
= 1,1 + 2
= 3,1 ml ~ 4 ml
c. Perhitungan Bahan
Cyanocobalamin = 1 mg × 4ml
= 4 mg
NaH2PO4 = 3 mg × 4 ml
= 12 mg
3.5 Penimbangan
a. Untuk 1 ampul
Cyanocobalamin = 4 mg
NaH2PO4 = 12 mg
API = 4 ml
3.6 Pembuatan
Alat dan bahan disiapkan, lalu API dididihkan. Cyanocobalamin
ditimbang sebanyak 4 mg dan NaH2PO4 sebanyak 12 mg. Kemudian
semua bahan dimasukkan kedalam beaker glass dan dilarutkan dengan
API sebanyak 3 ml, diaduk hingga homogen. Kemudian API ditambahkan
sampai 4 ml. Kemudian diukur pH pada rentang 4 – 5,5. Selanjutnya
larutan disaring menggunakan kertas saring, ditampung dengan gelas ukur.
Lalu disaring kembali menggunakan syringe dan bakteri filter. Setelah itu
larutan yang sudah disaring dimasukkan ke dalam ampul sebanyak 1 ml
menggunakan suntikan. Dilakukan pengelasan, setelah di las dilakukan
sterilisasi dengan autoklaf selama 15 menit dengan suhu 121˚C. Setelah itu
dilakukan beberapa evaluasi pada sediaan.
3.8 Penyimpanan
Disimpan pada suhu ruang 25˚C, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat
yang lembap.
DAFTAR PUSTAKA
(YANG URANG PAKAI)
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia edisi IV.
Jakarta: Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. Hal: 855; 908-
909; 1039-1040; 1044.
Lachman L. 2008. Teori dan Praktek Industri Farmasi Edisi III. Jakarta : UI. Hal:
1354; 1355.
Rowe, Raymond C, Paul J Sheskey, and Sian C. owen. 2006. Handbook of
Pharmaceutical Excipient 5thEd. Wasington DC and London :
Pharmaceutical Press. Page: 659; 766.
American Society of Health System Pharmacists. 2011. AHFS Drug Information
Essentials. United States of America. Page: 102; 103; 105.