Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Masyarakat Indonesia sejak dulu sudah terbiasa bekerja berkelompok

dengan bentuk yang sesuai dengan budaya dan kondisi lokal yang ada. Paguyuban

tari di Jawa Barat, Sekaa semal di Bali dimana masyarakat berkelompok untuk

memberantas hama tupai, mapalus di Minahasa dimana masyarakat bekerja gotong

royong di kebun orang, kelompok pengajian dan sebagainya, merupakan contoh

konkrit bahwa masyarakat Indonesia memang mempunyai budaya gotong royong.

Dari sisi masyarakat, dengan berkelompok akan lebih mudah mencapai tujuan

yang diinginkan, dibandingkan dengan bekerja sendiri. Lagipula, kelompok

merupakan wadah belajar bersama dimana masyarakat bisa saling bertukar

pengalaman dan pengetahuan. Selain itu, kelompok membangun solidaritas sesama

warga desa.

Dari sisi lembaga, terbatasnya kesanggupan lembaga untuk mendampingi

seluruh masyarakat desa, melalui kelompoklah lembaga mencoba melakukan

pendekatan pengembangan masyarakat, dengan harapan hasil-hasil yang positif

dapat disebarluaskan ke anggota masyarakat lainnya. Kelompok dapat diartikan

sebagai suatu wadah masyarakat untuk berkumpul dan bekerjasama dalam

mencapai tujuan mereka.

Namun kelompoktani yang terbentuk sekarang ini kenyataannya

merupakan bagian dalam pengembangan masyarakat yang dirancang untuk

mengakses proyek. Sehingga sulit dipisahkan apakah kelompok masyarakat itu

1
timbul dari motivasi masyarakat sendiri ataukah terbentuk karena proyek.

Kelompok yang dibentuk karena adanya proyek, tidak akan mengakar di

masyarakat. Oleh karena itu, ketika proyek selesai kelompokpun bubar. Demikian

pula halnya dengan kelompok-kelompok yang dibentuk oleh masyarakat untuk

mendapatkan bantuan, ketika bantuan tak kunjung datang maka aktifitas semakin

surut dan akhirnya menghilang.

Untuk menyikapi hal ini, maka dikembangkan Pendekatan Pengembangan

Kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam

menghadapi berbagai permasalahan dan kebutuhannya. Pengembangan Kelompok

merupakan serangkaian proses kegiatan memampukan/memberdayakan kumpulan

anggota masyarakat yang mempunyai tujuan bersama. Proses Pengembangan

Kelompok dimulai dari proses pengenalan akan program, berlanjut pada Kajian

Pedesaan Partisipatif dan diperkuat ketika masyarakat merasa mereka perlu

berbagi tugas dan tanggung jawab dalam melakukan kegiatan yang dibutuhkan

untuk menjawab permasalahan yang mereka hadapi. Peran pihak luar hanyalah

sebatas mendampingi kelompok ke arah kemandirian. Sikap pendamping yang

mau belajar dari masyarakat, merasa setara (bukan guru petani), tanggap terhadap

kebutuhan masyarakat, sikap bersahabat akan sangat membantu proses ini.

1.2. TUJUAN

1. Mengetahui pengertian dari gabungankelompok tani (GAPOKTAN )

2. Mengetahui peningkatan kemampuan GAPOKTAN

2
BAB 11

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN GAPOKTAN

Gapoktan adalah gabungan dari beberapa kelompok tani yang melakukan usaha

agribisnis di atas prinsip kebersamaan dan kemitraan sehingga mencapai peningkatan

produksi dan pendapatan usaha tani bagi anggotanya dan petani lainnya. Tujuan utama

pembentukan dan penguatan Gapoktan adalah untuk memperkuat kelembagaan petani

yang ada, sehingga pembinaan pemerintah kepada petani akan terfokus dengan sasaran

yang jelas (Deptan, 2006).

Pembentukan Gapoktan didasari oleh visi yang diusung, bahwa pertanian modern

tidak hanya identik dengan mesin pertanian yang modern tetapi perlu ada organisasi yang

dicirikan dengan adanya organisasi ekonomi yang mampu menyentuh dan menggerakkan

perekonomian di Kelurahan melalui pertanian, di antaranya adalah dengan membentuk

Gapoktan. Gapoktan tersebut akan senantiasa dibina dan dikawal hingga menjadi

lembaga usaha yang mandiri, profesional dan memiliki jaringan kerja luas. Lembaga

pendamping yang utama adalah Dinas Pertanian di mana para penyuluh merupakan ujung

tombak di lapangan. Penguatan dari sisi lain adalah melalui implementasi berbagai

kegiatan pemerintah yang didistribusikan ke Kelurahan, dimana Gapoktan selalu

dilibatkan dalam setiap kegiatan yang memungkinkan.

Kebutuhan dan tuntutan petani semakin meningkat, sementara kemampuan

kelompok tani sebagai organisasi non formal yang senantiasa mewadahi aspirasi,

prakarsa dan dinamika kehidupan petani anggotanya semakin terbatasi dengan

3
ketidakmampuan merespon segala bentuk keinginan petani. Terbentuknya Gabungan

Kelompok Tani ( Gapoktan ) Silih Asih merupakan solusi untuk dapat membawa petani

kearah tujuan bersama yang ingin dicapai. Gapoktan Silih Asih merupakan suatu institusi

non pemerintah ditingkat masyarakat pedesaan yang memiliki peran dan fungsi strategis

dalam mencerdaskan keluarga petani.

Ciri-ciri organisasi petani Gabungan kelompoktani (gapoktan)

 Bersifat non formal, tetapi ada pembagian tugas dan tanggung jawab

berdasarkan kesepakatan

 Dikukuhkan oleh pejabat/kepala wilayah kecamatan di mana gapoktan tersebut

berada.

 Anggotanya adalah kelompok tani yang bergabung.

 Mempunyai kepengurusan tertentu yang dipilih secara musyawarah.

 Berperan untuk berusaha mencapai skala usaha tani optimal dan koordinasi

dalam menghadapi mitrausaha dan peningkatan gerakan bersama

Pengembangan kelompoktani diarahkan pada peningkatan kemampuan setiap

kelompoktani dalam melaksanakan fungsinya, peningkatan kemampuan para anggota

dalam mengembangkan agribisnis, penguatan kelompoktani menjadi organisasi petani

yang kuat dan mandiri. Kelompoktani yang berkembang bergabung ke dalam gabungan

kelompoktani (GAPOKTAN). Gapoktan yang kuat dan mandiri dicirikan antara lain :

 Adanya pertemuan/rapat anggota/rapat pengurus yang diselenggarakan secara

berkala dan berkesinambungan;

4
 Disusunannya rencana kerja gapoktan secara bersama dan dilaksanakan oleh para

pelaksana sesuai dengan kesepakatan bersama dan setiap akhir pelaksanaan

dilakukan evaluasi secara partisipasi;

 Memiliki aturan/norma tertulis yang disepakati dan ditaati bersama.

 Memiliki pencatatan/pengadministrasian setiap anggota organisasi yang rapih;

 Memfasilitasi kegiatan-kegiatan usaha bersama di sektor hulu dan hilir;

 Memfasilitasi usaha tani secara komersial dan berorientasi pasar;

 Sebagai sumber serta pelayanan informasi dan teknologi untuk usaha para petani

umumnya dan anggota kelompoktani khususnya;

 Adanya jalinan kerjasama antara Gapoktan dengan pihak lain;

2.2 PENINGKATAN KEMAMPUAN GAPOKTAN

Peningkatan kemampuan Gapoktan dimaksudkan agar dapat berfungsi sebagai

unit usahatani, unit usaha pengolahan, unit usaha sarana dan prasarana produksi, unit

usaha pemasaran dan unit usaha keuangan mikro serta unit jasa penunjang lainnya

sehingga menjadi organisasi petani yang kuat dan mandiri.

Unit Usahatani

Agar kegiatan usahatani petani dapat berlangsung dengan baik, Gapoktan

diarahkan agar mempunyai kemampuan sebagai berikut :

1. Mengambil keputusan dalam menentukan pengembangan produksi usahatani

yang menguntungkan berdasarkan informasi yang tersedia dalam bidang

teknologi, sosial, permodalan, sarana produksi dan sumber daya alam lainnya;

5
2. Menyusun rencana definitif Gapoktan dan melaksanakan kegiatan atas dasar

pertimbangan efisiensi;

3. Memfasilitasi penerapan teknologi (bahan, alat, cara) usahatani kelompoktani

sesuai dengan rencana kegiatan Gapoktan;

4. Menjalin kerjasama/kemitraan dengan pihak lain yang terkait dalam

pelaksanaan usahatani ;

5. Mentaati dan melaksanakan kesepakatan yang dihasilkan bersama dalam

organisasi, maupun kesepakatan dengan pihak lain;

6. Mengevaluasi kegiatan bersama dan rencana kebutuhan Gapoktan, sebagai

bahan rencana kegiataan yang akan datang;

7. Meningkatkan kesinambungan produktivitas dan kelestarian sumber daya

alam dan lingkungan; Mengelola administrasi secara baik;

8. Merumuskan kesepakatan bersama, baik dalam memecahkan masalah maupun

untuk melakukan berbagai kegiatan Gapoktan;

9. Merencanakan dan melaksanakan pertemuan-pertemuan berkala baik di dalam

Gapoktan, antar Gapoktan atau dengan instansi/lembaga terkait.

Unit Usaha Pengolahan

Sebagai unit usaha pengolahan, hendaknya Gapoktan memiliki kemampuan

sebagai berikut :

1. Menyusun perencanaan kebutuhan peralatan pengolahan hasil usahatani

petani dan kelompoktani;

2. Menjalin kerjasama/kemitraan usaha dengan pengusaha pengolahan hasil-

hasil pertanian,

6
3. Menjalin kerjasama/kemitraan usaha dengan pihak penyedia peralatan-

peralatan pertanian;

4. Mengembangkan kemampuan anggota Gapoktan dalam pengolahan produk-

produk hasil pertanian,

5. Mengorganisasikan kegiatan produksi anggota Gapoktan ke dalam unit-unit

usaha pengolahan.

Unit Usaha Sarana dan Prasarana Produksi

Sebagai unit usaha sarana dan prasarana, hendaknya Gapoktan memiliki

kemampuan sebagai berikut :

1. Menyusun perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana setiap anggotanya;

2. Menjalin kerjasama/kemitraan usaha dengan pihak penyedia sarana dan

prasarana produksi pertanian (Pabrik dan kios saprotan);

3. Mengorganisasikan kegiatan penyediaan sarana dan prasarana produksi

pertanian dengan dinas terkait dan lembaga-lembaga usaha sarana produksi

pertanian; Menjalin kerjasama/kemitraan usaha dengan pihak penyedia sarana

produksi, pengolahan, pemasaran hasil dan atau permodalan.

Unit Usaha Pemasaran

Sebagai unit usaha pemasaran, hendaknya Gapoktan memiliki kemampuan

sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi, menganalisis potensi dan peluang pasar berdasarkan sumber

daya yang dimiliki untuk mengembangkan komoditi yang dikembangkan/

diusahakan guna memberikan keuntungan usaha yang lebih besar;

7
2. Merencanakan kebutuhan pasar berdasarkan sumber daya yang dimiliki

dengan memperhatikan segmentasi pasar;

3. Menjalin kerjasama/kemitraan usaha dengan pemasokpemasok kebutuhan

pasar;

4. Mengembangkan penyediaan kebutuhan-kebutuhan pasar produk pertanian;

5. Mengembangkan kemampuan memasarkan produkproduk hasil pertanian;

6. Menjalin kerja sama/kemitraan usaha dengan pihak pemasok hasil-hasil

produksi pertanian;

7. Meningkatkan kemampuan dalam menganalisis potensi usaha masing masing

anggota untuk dijadikan satu unit usaha yang menjamin pada permintaan

pasar dilihat dari kuantitas, kualitas serta kontinuitas.

Unit Usaha Keuangan Mikro

Agar kegiatan usaha keuangan mikro dapat berlangsung dengan baik,

Gapoktan diarahkan agar mempunyai kemampuan sebagai berikut :

1. Menumbuhkembangkan kreativitas dan prakarsa anggota Gapoktan untuk

memanfaatkan setiap informasi dan akses permodalan yang tersedia;

2. Meningkatkan kemampuan anggota Gapoktan untuk dapat mengelola

keuangan mikro secara komersial;

3. Mengembangkan kemampuan untuk menggali sumbersumber usaha yang

mampu meningkatkan permodalan;

4. Mendorong dan mengadvokasi anggota agar mau dan mampu melaksanakan

kegiatan simpan-pinjam guna memfasilitasi pengembangan modal usaha.

8
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Gapoktan adalah gabungan dari beberapa kelompok tani yang melakukan usaha

agribisnis di atas prinsip kebersamaan dan kemitraan sehingga mencapai peningkatan

produksi dan pendapatan usaha tani bagi anggotanya dan petani lainnya. Tujuan utama

pembentukan dan penguatan Gapoktan adalah untuk memperkuat kelembagaan petani

yang ada, sehingga pembinaan pemerintah kepada petani akan terfokus dengan sasaran

yang jelas

Ciri-ciri organisasi petani Gabungan kelompoktani (gapoktan)

 Bersifat non formal, tetapi ada pembagian tugas dan tanggung jawab

berdasarkan kesepakatan

 Dikukuhkan oleh pejabat/kepala wilayah kecamatan di mana gapoktan tersebut

berada.

 Anggotanya adalah kelompok tani yang bergabung.

 Mempunyai kepengurusan tertentu yang dipilih secara musyawarah.

 Berperan untuk berusaha mencapai skala usaha tani optimal dan koordinasi

dalam menghadapi mitrausaha dan peningkatan gerakan bersama

9
DAFTAR PUSTAKA

 Blitary, A.B. 2010. Memberdayakan Usaha Petani / Agribisnis Perdesaan Melalui

pendekatan

 Keuangan Mikro (Konsep Dasar Lkm Agribisnis) Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil -

PINBUK

 Deptan. 2006. Bahan Rapat Kerja Deptan dengan DPD-RI, tanggal 19 Juni 2006. Deptan,

Jakarta.

 Departemen Pertanian. 2008. Pedoman Umum Pengembangan Usaha Agribisnis

Perdesaan

 Syahyuti. 2003. Bedah Konsep Kelembagaan: Strategi Pengembangan dan Penerapannya

dalam Penelitian Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi

Pertanian, Bogor

10
11

Anda mungkin juga menyukai

  • Tugas 6
    Tugas 6
    Dokumen1 halaman
    Tugas 6
    Ѽ҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃-ҳ-Ѽ҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃ Нттр.Шшш. Ыобѕрот.мр.сом
    Belum ada peringkat
  • 2412 7891 1 PB
    2412 7891 1 PB
    Dokumen9 halaman
    2412 7891 1 PB
    Ѽ҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃-ҳ-Ѽ҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃ Нттр.Шшш. Ыобѕрот.мр.сом
    Belum ada peringkat
  • Proposal Adi Lukman
    Proposal Adi Lukman
    Dokumen28 halaman
    Proposal Adi Lukman
    Ѽ҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃-ҳ-Ѽ҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃ Нттр.Шшш. Ыобѕрот.мр.сом
    Belum ada peringkat
  • Oktaviarini
    Oktaviarini
    Dokumen119 halaman
    Oktaviarini
    Ѽ҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃-ҳ-Ѽ҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃ Нттр.Шшш. Ыобѕрот.мр.сом
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen67 halaman
    Bab 1
    Ѽ҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃-ҳ-Ѽ҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃ Нттр.Шшш. Ыобѕрот.мр.сом
    Belum ada peringkat
  • Kriteria Penilaian
    Kriteria Penilaian
    Dokumen4 halaman
    Kriteria Penilaian
    Ѽ҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃-ҳ-Ѽ҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃ Нттр.Шшш. Ыобѕрот.мр.сом
    Belum ada peringkat
  • Contoh Rencana Bisnis - KKR
    Contoh Rencana Bisnis - KKR
    Dokumen13 halaman
    Contoh Rencana Bisnis - KKR
    Zet D. Zii
    Belum ada peringkat
  • Makalah Pertanian Berkelanjutan Fixxxxxx
    Makalah Pertanian Berkelanjutan Fixxxxxx
    Dokumen17 halaman
    Makalah Pertanian Berkelanjutan Fixxxxxx
    whyna safitri
    Belum ada peringkat
  • Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa
    Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa
    Dokumen9 halaman
    Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa
    Sri Rahayu
    Belum ada peringkat
  • PUBG
    PUBG
    Dokumen2 halaman
    PUBG
    Ѽ҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃-ҳ-Ѽ҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃ Нттр.Шшш. Ыобѕрот.мр.сом
    Belum ada peringkat
  • Diskusi Pendekatan Analisis System
    Diskusi Pendekatan Analisis System
    Dokumen1 halaman
    Diskusi Pendekatan Analisis System
    Ѽ҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃-ҳ-Ѽ҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃ Нттр.Шшш. Ыобѕрот.мр.сом
    Belum ada peringkat
  • Rangkuman Sejarah Indonesia
    Rangkuman Sejarah Indonesia
    Dokumen7 halaman
    Rangkuman Sejarah Indonesia
    Ananda Ria
    Belum ada peringkat
  • Revisi Tugas Triono Pendekatan Dan Analisis Sitem
    Revisi Tugas Triono Pendekatan Dan Analisis Sitem
    Dokumen6 halaman
    Revisi Tugas Triono Pendekatan Dan Analisis Sitem
    Ѽ҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃-ҳ-Ѽ҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃ Нттр.Шшш. Ыобѕрот.мр.сом
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Cadding PDF
    Leaflet Cadding PDF
    Dokumen2 halaman
    Leaflet Cadding PDF
    Ѽ҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃-ҳ-Ѽ҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃ Нттр.Шшш. Ыобѕрот.мр.сом
    Belum ada peringkat
  • Review Buku Teknologi Benih
    Review Buku Teknologi Benih
    Dokumen3 halaman
    Review Buku Teknologi Benih
    Ѽ҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃-ҳ-Ѽ҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃ Нттр.Шшш. Ыобѕрот.мр.сом
    100% (1)
  • Leaflet Cadding PDF
    Leaflet Cadding PDF
    Dokumen2 halaman
    Leaflet Cadding PDF
    Ѽ҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃-ҳ-Ѽ҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃ Нттр.Шшш. Ыобѕрот.мр.сом
    Belum ada peringkat
  • Muh Alfiansyah Aeroponik
    Muh Alfiansyah Aeroponik
    Dokumen4 halaman
    Muh Alfiansyah Aeroponik
    Ѽ҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃-ҳ-Ѽ҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃ Нттр.Шшш. Ыобѕрот.мр.сом
    Belum ada peringkat
  • Motivasi
    Motivasi
    Dokumen1 halaman
    Motivasi
    Ѽ҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃-ҳ-Ѽ҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃ Нттр.Шшш. Ыобѕрот.мр.сом
    Belum ada peringkat
  • Selai Nenas Parut
    Selai Nenas Parut
    Dokumen2 halaman
    Selai Nenas Parut
    Ѽ҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃-ҳ-Ѽ҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃ Нттр.Шшш. Ыобѕрот.мр.сом
    Belum ada peringkat
  • TM 4 Radiasi Surya
    TM 4 Radiasi Surya
    Dokumen15 halaman
    TM 4 Radiasi Surya
    Muhammad ilham
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar
    Ѽ҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃-ҳ-Ѽ҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃ Нттр.Шшш. Ыобѕрот.мр.сом
    Belum ada peringkat
  • Budidaya Buah Naga
    Budidaya Buah Naga
    Dokumen15 halaman
    Budidaya Buah Naga
    Ѽ҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃-ҳ-Ѽ҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃ Нттр.Шшш. Ыобѕрот.мр.сом
    Belum ada peringkat
  • LPM PGPR File Alih Fungsi
    LPM PGPR File Alih Fungsi
    Dokumen5 halaman
    LPM PGPR File Alih Fungsi
    Ѽ҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃-ҳ-Ѽ҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃ Нттр.Шшш. Ыобѕрот.мр.сом
    Belum ada peringkat
  • Selai Nenas Parut
    Selai Nenas Parut
    Dokumen2 halaman
    Selai Nenas Parut
    Ѽ҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃-ҳ-Ѽ҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃ Нттр.Шшш. Ыобѕрот.мр.сом
    Belum ada peringkat
  • Pengelolaan Limbah Ampas Tebu OK
    Pengelolaan Limbah Ampas Tebu OK
    Dokumen17 halaman
    Pengelolaan Limbah Ampas Tebu OK
    YuliaDwiAndarini
    100% (1)
  • Teknologi Budidaya Hazton
    Teknologi Budidaya Hazton
    Dokumen11 halaman
    Teknologi Budidaya Hazton
    Ѽ҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃-ҳ-Ѽ҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃ Нттр.Шшш. Ыобѕрот.мр.сом
    Belum ada peringkat
  • Selai Nenas Parut
    Selai Nenas Parut
    Dokumen2 halaman
    Selai Nenas Parut
    Ѽ҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃-ҳ-Ѽ҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃ Нттр.Шшш. Ыобѕрот.мр.сом
    Belum ada peringkat
  • Selai Nenas Parut
    Selai Nenas Parut
    Dokumen2 halaman
    Selai Nenas Parut
    Ѽ҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃-ҳ-Ѽ҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃ Нттр.Шшш. Ыобѕрот.мр.сом
    Belum ada peringkat
  • Penda Hulu An
    Penda Hulu An
    Dokumen1 halaman
    Penda Hulu An
    Ѽ҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃-ҳ-Ѽ҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃҆҆҅҄҃ Нттр.Шшш. Ыобѕрот.мр.сом
    Belum ada peringkat