Anda di halaman 1dari 4

TEORI AKUNTANSI KEUANGAN

ARTICLE REVIEW
THE ROLE OF CORPORATE GOVERNANCE IN THE EFFECT EARNINGS
MANAGEMENT HAS ON FIRM VALUE

KELOMPOK V :
1. Ni Made Ayu Nirmalasari Putri Erawan (1881621008) / 09
2. Ni Made Ayu Maya Puspita (1881621015) / 16

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2019
Judul : The Role of Corporate Governance in the Effect Earnings Management
has on Firm Value
Penulis : Surifah
Publikasi : Jurnal of Indonesian Economy and Business, Vol. 32 Number 1, 2017, 51
– 69

1. Ontologi
Penelitian ini menjelaskan tentanga pengaruh Corporate Governance (CG) dan
manajemen laba pada nilai perusahaan dan peran Corporate Governance (CG) dalam
pengaruh manajemen laba terhadap nilai perusahaan. Corporate Governance (CG)
merupakan satu salah instrumen untuk mengatasi, atau setidaknya untuk meminimalkan
manajemen laba. Penelitian ini diperlukan, untuk menjelaskan efektivitas pelaksanaan CG
oleh mempengaruhi manajemen laba, dalam rangka menyebabkan manajemen laba yang
lebih efisien.
Penelitian tentang tata kelola perusahaan, pengambilalihan, manajemen laba dan
nilai perusahaan dari bank-bank di Indonesia menjadi studi yang menarik karena beberapa
alasan: Pertama, Indonesia merupakan negara dengan pasar negara berkembang dan
mekanisme praktek terbaik dari CG belum sekuat di sana di negara maju. Kedua, fenomena
menunjukkan pengambilalihan oleh pemegang saham pengendali yang ditemukan dalam
sistem perbankan Indonesia di 1998, ketika 16 bank ditutup dan tujuh bank dihentikan,
serta skandal Bank Century pada tahun 2008. Fenomena ini didukung oleh penelitian
sebelumnya, yang menemukan bahwa adanya pengambilalihan oleh pemegang saham
pengendali (Claessens, Djankov, Fan, dan Lang, 1999 ; faccio dan Lang, 2002; Haw, Hu,
Hwang, dan Wu, 2004; Siregar, 2008; Achmad et al l, 2009). Ketiga, industri perbankan
merupakan salah satu industri yang sangat diatur, oleh karena itu, bank harus memiliki CG
terbaik praktek, menurunkan pengambilalihan oleh pemegang saham pengendali, dan
kinerja yang lebih tinggi. Namun, beberapa fakta menunjukkan bahwa fenomena
pengambilalihan oleh pemegang saham pengendali masih ada di perbankan Indonesia.
Teori dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Agency Theory. Teori
keagenan didasarkan pada asumsi bahwa masing-masing pihak yang terlibat dalam kontrak
ingin memaksimalkan kepentingan mereka. Dalam perusahaan dengan tingkat sangat
terkonsentrasi kepemilikan, konflik keagenan mungkin terjadi antara pemegang saham
pengendali dan pemegang saham non pengendali. Penelitian ini didasarkan pada asumsi
dalam teori keagenan bahwa konflik keagenan di sektorperbankan di Indonesia dapat
terjadi antara pemegang saham pengendali dan pemegang saham non pengendali,
pelanggan, Otoritas Jasa Keuangan ( Otoritas Jasa Keuangan), dan Deposit Insurance
Agency ( Lembaga Penjamin Simpanan).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan bukti empiris bahwaCG dan
manajemen laba berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan bahwa CG memiliki peran
dalam memperkuat dampak positif atau melemahkan dampak negatif manajemen laba
terhadap nilai perusahaan.

2. Epistemologi
Penelitian ini menggunakan data bank komersial nasional yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia untuk periode 2006-2013. Sampel penelitian terdiri dari 29 bank selama
periode 8 tahun, dengan total 232 pengamatan.
Variabel penelitian terdiri dari nilai perusahaan, diukur dengan Tobin's Q sebagai
variabel dependen, manajemen laba berbasis aktivitas nyata dan manajemen laba berbasis
akrual sebagai variabel independen dan tata kelola perusahaan, diukur dengan indeks CG,
sebagai variabel moderasi .
Hasilnya menunjukkan bahwa indeks CG memiliki hubungan yang kuat dengan
kinerja, dikendalikan oleh tingkat konsentrasi kepemilikan dan ukuran bank. Tata kelola
perusahaan memiliki efek positif pada nilai perusahaan. Semakin besar nilai pengungkapan
tata kelola perusahaan, semakin tinggi nilai pasar bank tersebut. Hasil ini menunjukkan
bahwa pasar merespon pengungkapan corporate governance, sehingga harga pasar
perusahaan meningkat. Hasilnya menunjukkan bahwa indeks CG memperkuat pengaruh
positif dari Manajemen Penghasilan Berbasis Akrual (AEM) dan Manajemen Pendapatan
Nyata (REM) pada kinerja. Hasil ini menunjukkan bahwa praktik tata kelola perusahaan
dapat mengarahkan manajemen laba dari oportunistik dan ke dalam spektrum efisiensi.

3. Aksiologi
Kontribusi teoritis penelitian ini adalah menambah literatur tentang peran CG
dalam memperkuat atau melemahkan pengaruh manajemen laba nyata dan akrual di bank-
bank di Indonesia dan membuat penggunaan pengukuran indeks tata kelola perusahaan
yang wajib oleh regulasi dan sukarela untuk bank-bank di Indonesia.
Kontribusi praktis dijelaskan sebagai berikut: Manajemen laba sering digunakan
sebagai alat untuk menyembunyikan manfaat pribadi yang diterima oleh manajer internal
dan pemegang saham pengendali. Dengan demikian, penelitian peran tata kelola
perusahaan dalam penguatan / pelemahan manajemen laba terhadap nilai perusahaan akan
membantu praktisi bisnis, investor, analis keuangan, dan Pemerintah Indonesia untuk
mengevaluasi efektivitastata kelola perusahaan dalam mempengaruhi praktek manajemen
laba, dalam rangka meningkatkan nilai pemegang saham.

4. Critical Review
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Pertama, penelitian ini tidak
memisahkan antara pendapatan dari operasi dan perubahan pendapatan dari praktek
manajemen laba. Kedua, ini kinerja langkah-langkah penelitian menggunakan pendekatan
pasar. Ketiga, penelitian ini tidak melibatkan Peringkat kondisi bank, karena data tersebut
tidak sepenuhnya tersedia.
Berdasarkan keterbatasan, penelitian masa depan harus mulai dengan menggunakan
ukuran kinerja yang lebih komprehensif, seperti balanced scorecard, dan dengan
mempertimbangkan variabel lain yang mempengaruhi kinerja perusahaan, seperti rating
kondisi bank.

Anda mungkin juga menyukai