208 Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer, Vol. 7 No. 2 Maret 2011: 207-219
penggambaran dari hubungan antara game,
simulasi dan dunia virtual tiga dimensi dalam
suatu diagram venn yang merepresentasikan
ketiga hal tersebut. Berikut ini adalah diagram
venn yang dibuat oleh Caspian Learning:
210 Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer, Vol. 7 No. 2 Maret 2011: 207-219
3D. Contoh dari hasil objek 3D yang 2) Scene tree dan resource management atau file
digunakan dapat dilihat pada pembahasan- pendukung adalah tempat semua file
pembahasan berikutnya. pendukung dimasukan ke dalam scene.
2) Audio file. Untuk dapat memasukan suara ke 3) 3D edition menu atau kumpulan dari tools
dalam aplikasi dibutuhkan sebuah file audio dasar pengolah objek tiga dimensi yang telah
dalam format MP3 atau WAV. File tersebut dimasukan ke dalam 3D viewport. Terdiri
nantinya akan dimasukan ke dalam scene dari play atau stop untuk menjalankan dan
Openspace 3D dan dihubungkan dengan menghentikan aplikasi saat testing, select
kondisi dan aksi tertentu sehingga aplikasi untuk memilih objek tiga dimensi, move
menjadi menarik dan realistis. untuk memindahkan objek tiga dimensi,
3) SWF (Shockwave Flash) hanya digunakan rotate untuk memutar objek tiga dimensi,
untuk membuat tampilan antar muka scale untuk mengatur ukuran objek tiga
sehingga end pengguna dapat menggunakan dimensi, grid untuk menampilkan atau
aplikasi yang dihasilkan dari Openspace menyembunyikan garis bantu, wire atau
dengan mudah. Contoh dari interface swf polygon untuk melihat struktur objek secara
yang digunakan dalam aplikasi ini dapat real atau kerangka, 3D infos untuk
dilihat pada pembahasan-pembahasan menampilkan atau menyembunyikan
berikutnya. informasi pada viewport, walk untuk
mengubah posisi kamera secara first person
Implementasi Skenario dan File Pendukung (Orang pertama).
Sebelum memulai implementasi dan membuka 4) 3D viewport yang merupakan area kerja
Openspace 3D hal yang harus dilakukan adalah utama untuk melakukan pengaturan atau tata
memasukan semua file pendukung ke dalam letak terhadap objek tiga dimensi.
folder SCOL yang telah dijelaskan pada bagian 5) PlugIT edition merupakan area dimana semua
sebelumnya. Jika semua file pendukung atau scenario dirancang dengan menggunakan
resource sudah dimasukan ke dalam folder kerja hubungan relasional serta kondisi dan aksi
SCOL maka selanjutnya dapat membuka aplikasi terhadap objek yang ada pada viewport dan
utama yaitu Openspace 3D. Tampilan area kerja scene tree.
pada saat aplikasi Openspace 3D dibuka adalah 6) Log information berisi tentang status yang
seperti terlihat pada gambar 4. terjadi dalam setiap aksi yang terjadi pada
keseluruhan area kerja.
7) Help dan about berisi tentang bantuang baik
secara online atau keterangan tentang
Openspace 3D.
212 Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer, Vol. 7 No. 2 Maret 2011: 207-219
bahwa Openspace 3D tidaklah menyediakan animasi-animasi yang jika digabungkan dengan
fasilitas scripting dalam mengatur segala yang PlugIT goto maka akan terlihat seolah-olah
terjadi dalam scene ataupun viewport, melainkan berjalan dan mampu melakukan gerakan idle jika
sebuah hubungan relasional antara PlugIT atau karakter diam, sehingga terlihat hidup.
fungsi-fungsi yang telah disediakan oleh
Openspace 3D.
214 Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer, Vol. 7 No. 2 Maret 2011: 207-219
sehingga menghasilkan simulasi pencegahan tersebut aktif, maka tampilan aplikasi akan
adalah seperti gambar 13. seolah-olah dalam modus orang pertama
Perbedaan pada prosedur darurat dengan prosedur
pencegahan adalah tidak adanya interaksi
pengguna dengan objek. Disini pengguna lebih
ditekankan dengan instruksi-instruksi melalui
sebuah dialog box yang dibuat dengan PlugIT
dialog. Setiap pengguna menjawab semua dialog
box yang diberikan maka secara otomatis karakter
akan terus bergerak hingga prosedur keadaan
darurat selesai. Gambar 15 adalah contoh
pengaturan dialog box pada PlugIT.
Gambar 13. Contoh hubungan relasi pencegahan
pada group gedung
216 Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer, Vol. 7 No. 2 Maret 2011: 207-219
menggunakan PlugIT particle maka pencegahan, RESET1 untuk me-reset semua
munculnya partikel yang berupa sebuah efek scene yang telah dijalankan setelah simulasi,
api akan diatur sesuai kondisi pada PlugIT RESET2 untuk me-reset karakter setelah
sebelumnnya. dilakukan simulasi.
Gambar 21. Tampilan orang pertama Yang harus diperhatikan adalah jika simulasi
pada objek rokok telah selesai dan tampilan kamera kembali pada
ruang kontrol, maka pastikan pengguna memilih
Perpindahan karakter ke objek-objek RESET1 dan RESET2 untuk mengembalikan
selanjutnya ditentukan oleh waktu, maka semua scene yang terjadi pada saat simulasi. Jika
pengguna hanya diberi waktu sekitar beberapa hal ini tidak dilakukan maka simulasi tidak akan
saat agar segera klik objek yang telah ditentukan. berjalan dengan semestinya.
Gambar 22 adalah gambar pada saat karakter
berjalan menuju objek-objek lainnya. Uji Coba Kinerja Sistem Untuk mendapatkan
Setelah karakter selesai menyelesaikan sebuah informasi mengenai kebutuhan minimum
tugasnya dalam memeriksa objek-objek yang guna mendapatkan unjuk kerja terbaik dari
telah ditentukan, maka akan tampil sebuah result aplikasi tiga dimensi ini adalah dengan cara
dari apa saja yang telah diperiksa pengguna pada menguji ke beberapa sistem komputer yang
saat simulasi. Hasil dari simulasi terbagi menjadi mempunyai spesifikasi perangkat keras yang
beberapa bagian, diantaranya adalah sebagai berbeda untuk mendapat perbandingan unjuk
berikut: kerja.
"AWAS.. Sangat berpotensi terjadi Metode yang digunakan untuk menguji unjuk
kebakaran!!!" kerja adalah ;
"Tingkat keamanan terlalu rendah!!!" Waktu eksekusi aplikasi berjalan
"Perhatikan benda-benda pemicu kebakaran" Kecepatan aplikasi dalam navigasi antar
"Masih ada pemicu kebakaran, tetap menu
waspada." Stabilitas aplikasi terhadap kinerja memori
"Potensi kebakaran berkurang." dan CPU
"Selamat, Tidak ada potensi kebakaran..."
218 Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer, Vol. 7 No. 2 Maret 2011: 207-219
Kualitas grafik dalam render objek bergerak mungkin menjadi kelemahan dari sebuah aplikasi
Kualitas grafik dalam render objek statis. tiga dimensi, salah satunya adalah keterbatasan
hardware, dimana setelah pengujian diketahui
Uji coba dilakukan dengan 3 buah sistem bahwa salah satu perangkat keras yang paling
komputer yang mempunyai spesifikasi berbeda. berpengaruh adalah graphic card, kemampuan
Seperti tampak pada tabel 1. graphic card sangat berpengaruh terhadap
Performa akhir dari aplikasi tiga dimensi yang
Tabel 1. Spesifikasi komputer uji dihasilkan, padahal tidak semua komputer
Komputer 1 Komputer 2 Komputer 3 memiliki kemampuan graphic card yang bagus
Spesifikasi Spesifikasi Spesifikasi karena harganya yang mahal.
Prosesor intel Prosesor Intel Prosesor Intel
Celeron 1.4 GHz Atom 1.6 GHz Celeron M
2.4GHz Tabel 2. Hasil uji 3 sistem komputer
DDR2 RAM DDR2 RAM DDR1 RAM 512 Komputer Komputer Komputer
1024 Mb 1024 MB 1 2 3
Graphic Card Graphic Card Graphics card Waktu 3 detik 6 detik 10 detik
ATI Radeon intel GMA 64 NVIDIA Gforce eksekusi
Xpress, 128 MB MB Video MX 4000 , 64 Kecepatan Tidak ada Jeda 2 detik Jeda 2 detik
Video memori memori MB Video aplikasi jeda
memori Stabilitas Stabil Stabil Stabil
HD 80 GB HD 160 GB HD 40 GB Kualitas Bagus Tidak ter- Tidak ter-
Windows XP Windows Xp Windows XP grafik render render
SP2 SP3 SP2 SCOL rendering keseluruhan keseluruhan
runtime untuk objek
Soundcard, Soundcard, - bergerak
Keyboard, Keyboard, Kualitas Bagus Bagus Bagus
Mouse Mouse grafik
rendeing
untuk objek
Hasil dari ketiga uji coba tiga buah sistem statis
komputer, seperti tampak pada tabel 2.
Dari tabel 2, terlihat bahwa komputer uji 1 5. DAFTAR PUSTAKA
mampu menjalankan semua tes. Dari sisi hasil, [1] Anizar, Teknik Keselamatan dan Kesehatan
maka faktor video memori sangatlah Kerja di Industri, Graha Ilmu, 2009.
berpengaruh. Untuk clock CPU tidak begitu [2] J. Ridley, Ikhtisar Kesehatan dan
berpengaruh terhadap kecepatan eksekusi, tetapi Keselamatan Kerja, Edisi Ketiga, Erlangga,
faktor RAM yang berpengaruh. Untuk harddisk 2004.
dan sistem operasi tidak ada pengaruh yang [3] Edward Angel, Interactive Computer
signifikan. Sistem komputer minimal yang bisa Graphics, Pearson International edition,
menjalankan aplikasi model simulasi ini adalah Boston, 2009.
komputer dengan graphic card Video memori
128 MB dan RAM 1024 MB. Websites:
[a] Y. Effendi, (2010), Prosedur Keadaan Darurat
Kesimpulan Dari pemaparan artikel ini dapat Kebakaran, http://d.yimg.com/kq/groups/
ditarik kesimpulan bahwa dengan menggunakan 1051902/1151782672/name/Darurat+kebakar
Openspace 3D maka dapat menghasilkan suatu an.ppt.
aplikasi berbasiskan simulasi tiga dimensi dengan [b] CASPIAN, (2010), Serious Games in
tahap-tahap pembuatan yang mudah dan murah, Defence Education,
hal ini dikarenakan Openspace 3D tidak http://www.caspianlearning.co.uk/
memerlukan scripting dan juga dapat digunakan [c] Wartawarga, (2010), OGRE 3D vs Delta 3D,
secara gratis karena Openspace 3D adalah Open http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/06/o
source. Dengan mengimplementasikan prosedur gre-3d-vs-delta-3d/
keselamatan ketika terjadi kebocoran gas LPG [d] D. Mahardika, (2010), Simulasi 3D Dengan
didalam gedung, diharapkan akan memberikan Openspace 3d, http://condetcity.wordpress.
sebuah sarana informasi yang interaktif bagi com/2010/07/17/bikin-gamesimulasi-3d-
masyarakat. Sayangnya dalam proses pembuatan dengan-openspace-3d-mudah/
dan pengujian terdapat beberapa hal yang