Anda di halaman 1dari 16

RUANG LINGKUP BISNIS SYARIAH

Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah


Manajemen Syariah
Dosen Pengampu Ali Samsuri, M.EI

Disusun oleh:
KELOMPOK IV

1. Rany Silvia Pebrian


(931307116)
2. Larasati (931319916)
3. Elisa Fitri Febriani
(931321216)
4. Uswatun Khasanah
(931321316)
5. ()

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


JURUSAN SYARIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
KEDIRI

1| S t u d i Q u r ’ a n
2017KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
dan rahmat-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah Manajemen Syariah
ini dengan judul “Ruang Lingkup Bisnis Syariah”.
Dalam penyusunan makalah ini kami telah berusaha semaksimal mungkin
sesuai dengan kemampuan kami. Namun sebagai manusia biasa, kami tidak luput
dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi teknik penulisan maupun tata
bahasa.Tetapi walaupun demikian kami berusaha sebisa mungkin menyelesaikan
makalah ini meskipun tersusun sangat sederhana.
Dalam makalah ini membahas tentang pengetian bisnis syariah, sejarah
bisnis syariah, usaha perusahaan, peluang-peluang yang disediakan bisnis, motif
pembelian, bisnis dan dinamika masyarakat dan kewirausahaan. Kami menyadari
tanpa kerjasama antara dosen pembimbing yang memberi berbagai masukan yang
bermanfaat bagi kami demi tersusunnya makalah ini. Untuk itu kami
mengucapkan terimakasih kepada Bapak Ali Samsuri yang telah bersedia
meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan saran demi kelancaran
penyusunan makalah ini.
Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi teman-teman
sekalian. kami mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang bersifat
membangun.

Kediri, 07 Oktober 2017

Kelompok IV

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A.....................................................................................................Lat
ar Belakang ................................................................................... 1
B.....................................................................................................Ru
musan Masalah ............................................................................. 2
C.....................................................................................................Tuj
uan Masalah .................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
A.....................................................................................................Pe
ngertian Bisnis .............................................................................. 3
B.....................................................................................................
Sejarah Perkembangan Bisnis
.......................................................................................................
.......................................................................................................
3
C.....................................................................................................
Usaha Perusahaan
.......................................................................................................
.......................................................................................................
4
.......................................................................................................
D.....................................................................................................
Peluang–peluang yang disediakan bisnis
.......................................................................................................
.......................................................................................................
6
E.....................................................................................................
Motif pembelian
.......................................................................................................
.......................................................................................................
7
F.....................................................................................................
Bisnis dan Dinamika Masyarakat
.......................................................................................................

4
.......................................................................................................
7
G....................................................................................................
Kewirausahaan
.......................................................................................................
.......................................................................................................
8

BAB III PENUTUP


A................................................................................................................Ke
simpulan .................................................................................................... 10

5
DAFTAR PUSTAKA 11BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam ekonomi modern manusia sering mengabaikan aspek aspek syariah
dalam berbisnis dimana manusia di era globalisasi lebih mengedepankan system
ekonomi yang cenderung ke arah riba karna banyak sekali keuntngan yang di
tawarkanya seperti bunga yang besar dalam deposito dan ini jauh dari namanya
hukum ekonomi syariah melenceng dari ajaran dagang islam dimana memakan
uang riba haram hukumnya. Belakangan ini bisnis berbasis islam banyak diminati
dan digeluti oleh masyarakat luas. Khusunya di Indonesia, tidak hanya kaum
muslim saja namun kaum nonmuslim pun banyak yang berminat dalam bisnis
yang berbasis syariah ini. Karena dinilai menguntungkan karena banyaknya kaum
muslimin.
Dalam masyarakat riba tidak ada punggutan zakat, tidak ada unsur
membantu orang lemah. Variable riba memiliki korelasi negative terhadap zakat,
perdangangan dan tingkat kesejahteraan masyarakat, sering kali orang yang
terdesak tidak peduli dengan bunga yang besar padahal bunga yang besar itu
sangat merugikan apabila tidak bisa mengembalikan dengan tepat waktu dan amat
merugikan.
Dalam bisnis sering kali mengabaikan nilai nilai islami karena dalam
berbisnis kita menjumpai banyak clien, partner dan costumer dan mereka punya
pedoman sendiri dalam berbisnis, maka dari itu kita sebagai orang islam harus
memegang teguh nilai nilai islam dalam hal apapun agar mendapat barokah dari
apa yang dilakukan.
Kita sebagai umat muslim dengan melihat realita ekonomi nasional dan
internasional yang mulai ke arah system ekonomi liberal yang diterapkan bangsa
barat yang tidak sesuai dengan kaidah islam maka dari itu pentingnya
mengembalikan system ekonomi yang benar dan mensosialisasi kan untungnya
berbisnis secara syariah. Manusia tidak terlepas dari yang namanya bisnis maka
perlu sekali mengerti bisnis yang benar yang tidak merugikan salah satu pihak dan
mengandung unsur unsur yang mensejahterakan masyarakat baik secara langsung
ataupun tidak langsung simbiosis mutualisme dalam berbisnis harus ada unsur
syariahnya.

1
2

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Bisnis?
2. Bagaimana sejarah perkembangan bisnis?
3. Bagaimanakah Usaha Perusahaan?
4. Apa saja peluang-peluang yang disediakan bisnis?
5. Bagaimana motif pembelian?
6. Apakah bisnis dan dinamika masyarakat itu?
7. Apakah faktor-faktor penyemangat berwirausaha?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tujuan dari bisnis.
2. Agar mengetahui sejarah dari perkembangan bisnis.
3. Agar memahami bagaimana usaha perusahaan itu.
4. Supaya mengetahui peluang-peluang yang disediakan oleh bisnis.
5. Agar mengetahui bagaimana motif pembelian itu.
6. Supaya memahami makna dan korelasi antara bisnis dan dinamika
masyarakat.
7. Mengetahu faktor-faktor yang menjadi penyemangat seseorang
dalam berwirausaha.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bisnis
Menurut para ahli:
1. Menurut Hughes dan Kapoor bisnis ialah suatu kegiatan usaha
individu yang yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang
dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat.
2. Menurut Brown dan Petrello bussines is an institution which
produces goods and services demanded by people.
Dapat disimpulkan bahwa pengertian bisnis adalah suatu lembaga yang
menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat/konsumen. Bisnis berarti sejumlah total usaha yang meliputi
pertanian, produksi, konstruksi, distribusi, transportasi, komunikasi, usaha
jasa dan pemerintahan yang bergerak dalam bidang membuat dan
memasarkan barang dan jasa konsumen.
Istilah bisnis umumnya ditekankan pada 3 hal:
a. Usaha perseorangan kecil-kecilan
b. Usaha perusahaan besar seperti pabrik, transport surat kabar, hotel,
dsb.
c. Usaha dalam bidang struktur ekonomi suatu negara.1

B. Sejarah Perkembangan Bisnis


Pada masa dulu, kegiatan bisnis ini dilakukan pada tingkat keluarga secara
tertutup. Usaha mereka terbatas hanya pada bidang yang sangat kecil dan belum
terpikirkan oleh mereka untuk membuat usaha dengan meminjam modal untuk
produksi dalam skala besar.
Kemudian muncul Revolusi Industri yang membawa perubahan secara
drastis dan sangat penting misalnya dengan adanya mesin uap, petani yang
awalnya membajak sawah menggunkan sapi/kerbau beralih menggunakan traktor,
lalu muncul pula tenaga kerja yang menerima upah dengan demikian penghasilan
keluarga bertambah. Dengan bertambahnya penghasilan keluarga ini, mereka
mampu memberi barang lain yang dbuat oleh orang lain pula. Akhirnya, ekonomi

1Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, Bandung : Cv. Alfabeta, 2009,
115-116.

3
4

tumbuh pesat dan memberi peluang berkembangnya pabrik-pabrik, perdagangan


besar, perdagangan eceran,dan perusahaan jasa baik perseorangan maupun
persekutuan.
Sekarang ini, zaman globalisasi, dunia yang makin transparan kita lihat
bagaimana hebatnya persaingan bisnis perusahaan nasional, multinasional, perang
ekonomi lewat perdagangan antar bangsa, yang saling berebut untuk menguasai
pasar dunia dalam bidang barang dan jasa.2

C. Usaha Perusahaan
Manusia adalah hambah Allah SWT, adalah mkhaluk sosial yang selalu
ada dalam pergaulan dengan manusia lainnya. Demikian pula dunia bisnis tidak
bisa melepaskan diri dari masyarakat. Rumah Tangga Perusahaan (RTP) sebagai
bagian dari bisnis berada di tengah masyarakat, dan harus menjaga hubungan
baik, dengan lembaga, organisasi dan dengan individu sebagai anggota
masyarakat. dengan terjalinnya relasi yang baik, terjalinlah hubungan sesama
manusia hablumminannaas di samping hablumminallah, tang akan memiliki efek
kumulatif meningkatkan ketaqwaan muslim pengelola bisnis.
Hubungan yang berjalan terus menerus, antara perusahaan dan
masyarakat, dapat dilihat dari bagan berikut: 3

Alam, tenaga, modal, manajemen

Harga tanah,upah, bunga, laba

RTP RTK

Permintaan efektif

Keterangan Penyaluran barang dan jasa

2Ibid,116-117.

3Ibid, 117-118.
5

RTP : Rumah Tangga Perusahaan, memerlukan tanah,modal, tenaga kerja,


dan tenaga ahli yang tersedia di masyarakat, ini disebut faktor
produksi.
RTK : Rumah Tangga Konsumsi, memerlukan barang, jasa dan uang yang
disediakan dan diberikan oleh perusahaan untuk memenuhi
kebutuhan hidup masyarakat.
Perusahaan membuat/memproduksi barang dan jasa dan berusaha
menjualnya sebagai usaha sehari–hari perusahaan. Masyarakat mengkonsumsi
barang dan jasa tersebut dengan membelinya. Terdapat lima jenis RTP yang
menghasailkan barang dan jasa, yaitu4:
1. RTP agraris, yang mengolah pertanian, perkebunan, dan termasuk juga
peternakan dan perikanan.
2. RTP ekstratif, usaha dalam bidang pertambangan.
3. RTP industri, yaitu RTP yang mengolah bahan mentah menjadi produk
baru.
4. RTP perdagangan, usaha yang memperjualbelikan dan menyalurkan
barang dari produsen sampai ke konsumen.
5. RTP jasa, usaha yang bergerak dalam menghasilkan dan menjual jasa
kepada konsumen.
Dalam melaksanakan kegiatan bisnis pengusaha tidak terlepas dari
lingkungannya. Oleh sebab itu, setiap tidakan harus berpola pada pandangan dan
ajaran Islam dan memperhatikan kepentingan masyarakat seperti yang
diriwayatkan oleh Abu Daud:
Ibnu Masud memberitakan: ketika kami bersama Rasulullah dalam
perjalanan dan Rasulullah pergi berhajat. Kami tangkap kedua anak
itu, kemudian induknya datang dan terbang diatas kami. Lalu dilihat
oleh Rasulullah dan berkata: siapakah yang menyusahkan burung ini
dan mengambil anaknya? Lembalikanlah anaknya ke induknya.
Kemudian Nabi melihat pula sarang semut terbakar, maka beliau
bertanya: siaapakah yang membakar ini? Jawab kami, kami ya
Rasulullah. Bersabda Nabi: Sesungguhnya tidak patut menyiksa
dengan api kecuali Tuhan menjadikan api. (HR. Abu Daud)

Pada dasarnya bisnis apapun yang digeluti harus ada kaitannya dengan
kebutuhan masyarakat. Jika bisnis yang dilakukan tidak ada kaitannya dengan
kepentingan masyarakat, maka bisnis itu akan menjadi bisnis yang sekedar

4Ibid, 119.
6

menciptakan perubahan-perubahan. Intinya, perhatikan manfaat dari suatu bisnis


untuk masyarakat dalam hal berbisnis.5 Usaha perusahaan bergerak dalam bidang
memenuhi kebutuhan konsumen akan barang dan jasa. Usaha perusahaan ini ialah
memproduksi barang dan jasa, memproses bahan baku menjadi barang jadi, atau
barang setengah jadi. Usaha ini dapat pula berbentuk usaha jasa seperti bank dan
asuransi. Bermacam–macam bisnis ini akan makin berkembang sejalan dengan
perkembangan masyarakat. akhirnya terjadilah persaingan antara satu bisnis
dengan bisnis lainnya. Persaingan yang sehat akan menimbulkan beberapa
keuntungan, yaitu6 :
1. Harga bagi konsumen bisa lebih rendah, karena produsen berusaha bekerja
efisien dan menurunkan harga jual.
2. Bisnis berusaha meningkatkan pelayanan bagi konsumen.
3. Bisnis berusaha menciptakan barang baru dan dengan mutu yang baik.
4. Menghilangkan bisnis yang tidak mampu bekerja secara efisien dan yang
memboroskan sumber daya.
Dari hasil penjualan barang dan jasa, bisnis memperoleh laba. Dan tidak
dibenarkan mencari laba sebesar–besarnya tanpa memperhatikan kepentingan
masyarakat.

D. Peluang–peluang yang disediakan bisnis


Sebagai seorang manusia, kita ingin mendapat pekerjaan yang layak dan
mendapat kepuasan dari pekerjaan yang kita lakukan. Peluang untuk mendapatkan
hal tersebut disediakan bisnis secara luas. Bisnis menyediakan lapangan pekerjaan
dari berbagai tingkatan dan lapangan. Dunia bisnis angat tanggap akan
kekurangan barang di pasar guna memenuhi kebutuhan manusia. Dan kegiatan ini
tidak ada henti – hentinya. Dunia bisnis tumbuh dan berkembang pesat, sehingga
sekarang di pasar dijumpai berjuta-juta macam barang dan jasa dihasilkan dan
memebutuhkan berpuluh puluh juta tenaga kerja. Sekarang lapangan kerja tidak
hanya diarahkan ke bidang pemerintahan, atau karyawan perusahaan akan tetapi
mulai mengarah pada dunia bisnis.7

5Didin Hafidhuddin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syariah Dalam Praktik, Jakarta: Gema
Insani Press, 2003, 93.

6Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, 120.

7Ibid, 121.
7

E. Motif pembelian
Saat konsumen melakukan pembelian barang atau jasa didorong oleh
berbagai motif antara lain motif rasional, motif selektif dan moif emosional.
Motif–motif yang mendorong seseorang untuk membeli banyak tergantung pada
buying habit (kebeiasaan membeli) mereka.
Yang pertama adalah motif rasional maksudnya sebelum berbelanja
seorang individu memikirkan secara matang apa yang akan dibelinya, misalnya
seseorang merasa lapar maka secara rasional ia akan mencari makanan. Jiaka ia
nanti memilih suatu restoran dan menu tertentu maka ia sudah menggunakan
motif selektif. Sedangkan motif emosional ialah motif yang muncul seketika/tiba-
tiba yang mendorong seseorang berbelanja.
Kemudian mengenai keputusan untuk membeli, dipengaruhi oleh famili,
kelas sosial, kebudayaa, dan kelompok seperti kelompok arisan, klub olahraga,
tenis, dsb. Keputusan membeli ini kebanyakan dilakukan kaum ibu seperti yang
tekandung dalam ungkaan berikut : Behind every woman buyer is a shadow of a
man (di belakang tiap keputusan wanita pembeli ada bayangan seorang laki-laki),
artinya ibu adalah agen pembelian dari keluarga.8

F. Bisnis dan Dinamika Masyarakat


Dunia bisnis bersifat dinamis, kreatif, dan menantang. Bisnis tidak pernah
diam, orang bisnis selalu dinamis, selalu bergerak maju, banyak inisiatif, kreatif,
dan memberikan tantangan dalam menghadapi masa depan dengan penuh raa
optimis. Mobilitas tinggi, mereka bergerak dari satu daerah ke daerah lain, sesuai
dengan musim, sesuai dengan situasi dan waktu yang tepat di satu daerah dan
daerah.
Mobilitas tinggi, mereka bergerak dari satu daerah ke daerah lain, sesuai
dengan musim, sesuai dengan situasi dan waktu yang tepat dari satu daerah dan
daerah lain di mana orang membutuhkan barang (daerah minus). Memang inilah
antara lain kegiatan bisnis yaitu menyediakan barang yang pada waktu yang tepat,
jumlah yang tepat, mutu yang tepat dan harga yang tepat. Kegiatan semacam ini
sudah berjalan sejak orang-orang quraisy zaman dulu yang terlukis dalam surat al-
Quraisy. Masa globalisasi tingkat mobilitas para pedagang yang sangat tinggi,
transportasi demikian maju dan canggih. Seperti pada Q.S. al-Mulk: 15,
8Ibid, 123-124.
8

‫ض ِلذرلوُل ِلفاَيمرشوُا ِهف ِلملناَكهبهلهاَ ِلوركلروُا ِهمين ِهريزقههه ِلوإهلييهه ِالنرشوُرر‬ ‫ه‬
‫رهلوُ ِالذيِ ِلجلعلل ِلركرم ِالير ل‬
Artinya: Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah
di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya
kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.

Dalil diatas menjadi landasan bagi manusia-manusia yang berjiwa


perantau. Mereka meninggalkan daerah kelahirannya, tidak terpaku pada suatu
tempat, akan tetapi mereka mengembara dengan niat mencari ilmu pengetahuan,
menimba pengalaman demi pengalaman, mencari rezeki ke tempat lain, dengan
selalu berpegang pada tali Allah SWT.
Perjalanan ini banyak dilakuan oleh orang-orang yang bergerak di bidang
bisnis, dibandingkan dengan orang-orang yang bekerja di kantor. Perjalanan orang
bisnis betul-betul mencari hubungan, relasi, jual beli yang mendatangkan rizki
bagi mereka. Orang yang bergerak dalam bidang bisnis dan berhasil, akan mampu
memberi sumbangan untuk pembangunan ekonomi, terutama melalui etos kerja,
mengembangkan sikap jujur dalam bisnis, orientasi dan perilaku yang merangsang
dan mendorong pembangunan, melalui aksi dan refleksi kegiatan usaha bisnisnya.
Muslim yang kreatif dan maju memiliki gairah bekerja dan taat melaksanakan
perintah agama, membantu masyarakat sekitar dengan sedekah, dan zakat
perdagangannya.9

G. Kewirausahaan
Manusia adalah konsumen terbesar dimuka bumi ini, bilamana kita sadar
keharusan membelanjakan uang kita kepada jalan Allah Swt. Bagaimanapun kita
disuruh berusaha gali sumber-sumber yang ada di bumi dan di perut bumi, olah,
proses, sehingga kita bisa memperoleh rezeki dan bersyukur atas rezeki yang
diterima. Menjaga umat islam tetap menjadi masyarakat pinggiran. Dengan
banyaknya wirausahawan muslim, diharapkan rezeki yang menumpuk akan
menetas ke bawah dan membawa kemakmuran bagi kaum duafa. Peluang untuk
berwirausaha sangat besar, karena PBB menyatakan bahwa suatu nnegara akan
mampu membangun apabila memiliki wirausaha sebanyak 2% dari jumlah
penduduknya.
Faktor Pendorong untuk Berwirausaha:

9 Ibid, 124.
9

a. Personal, jujur, bisa bergaul dengan orang lain, percaya diri, mau kerja
keras, rajin, dan sebagainya.
b. Sicological, mereka yang mau membantu dan sangat menyongong
kegiatan wirausaha.
c. Ada pemutusan kerja (PHK) sehingga menganggur
d. Tidak puas dengan kondisi pekerjaan yang sekarang digeluti
e. Dorongan dari keluarga
f. Didesak kebuhan hidup, mencoba-coba berwirausaha dan berhasil
g. Adanya peluang-peluang mengikukti famili yang sudah berhasil dalam
bisnis
h. Ada teman yang mengajak berkongsi10

10 Ibid, 127.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bisnis adalah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat/konsumen. Bisnis berarti sejumlah total usaha
yang meliputi pertanian, produksi, konstruksi, distribusi, transportasi, komunikasi,
usaha jasa dan pemerintahan yang bergerak dalam bidang membuat dan
memasarkan barang dan jasa konsumen.
Pada masa dulu, kegiatan bisnis ini dilakukan pada tingkat keluarga secara
tertutup. Kemudian muncul Revolusi Industri yang membawa perubahan secara
drastis dan sangat penting misalnya dengan adanya mesin uap, petani yang
awalnya membajak sawah menggunkan sapi/kerbau beralih menggunakan traktor,
lalu muncul pula tenaga kerja yang menerima upah dengan demikian penghasilan
keluarga bertambah. Pada zaman globalisasi, dunia yang makin transparan kita
lihat bagaimana hebatnya persaingan bisnis perusahaan
Perusahaan membuat/memproduksi barang dan jasa dan berusaha
menjualnya sebagai usaha sehari–hari perusahaan. Masyarakat mengkonsumsi
barang dan jasa tersebut dengan membelinya.
Faktor Pendorong untuk Berwirausaha: Personal, jujur, bisa bergaul
dengan orang lain, percaya diri, mau kerja keras, rajin, dan sebagainya.
Sicological, mereka yang mau membantu dan sangat menyongong kegiatan
wirausaha. Ada pemutusan kerja (PHK) sehingga menganggur. Tidak puas dengan
kondisi pekerjaan yang sekarang digeluti. Dorongan dari keluarga. Didesak
kebuhan hidup, mencoba-coba berwirausaha dan berhasil.
a.

10
11

b.
DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari dan Donni Juni Priansa. Manajemen Bisnis Syariah, Bandung: Cv
Alfabeta. 2009.

Hafidhuddin, Didin dan Hendri Tanjung. Manajemen Syariah Dalam Praktik.


Jakarta: Gema Insani Press. 2003.

Anda mungkin juga menyukai