Anda di halaman 1dari 5

8-05-2019 1/5 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Artikel ini diambil dari : www.depkes.go.id

KJA OFFSHORE : MEMBANGUN INDUSTRI MARIKULTUR MODERN


DIPUBLIKASIKAN PADA : RABU, 25 APRIL 2018 00:00:00, DIBACA : 2.083 KALI

JAKARTA Luas wilayah Indonesia yang terdiri dari 2/3 lautan menjadi peluang yang sangat
besar bagi pengembangan budidaya laut atau marikultur. Potensi yang sangat besar
tersebut apabila dimanfaatkan secara maksimal dapat mendorong peningkatan produksi
ikan yang selama ini masih mengandalkan hasil tangkapan di alam.

Selain itu, produk perikanan Indonesia saat ini telah banyak diminati pasar internasional,
bahkan telah menjadi primadona ekspor ke sejumlah negara. Oleh karena itu, pemerintah
melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya untuk membangun
industri marikultur guna memenuhi permintaan ekspor tersebut. Salah satunya dengan
menginisiasi penerapan teknologi modern berupa Keramba Jaring Apung Lepas Pantai
atau KJA Offshore.

KJA Offshore merupakan program strategis KKP yang bertujuan untuk meningkatkan
produksi ikan laut dengan metode budidaya, utamanya ikan kakap putih (Lates calcalifer).
Program yang diadopsi dari teknologi budidaya di Norwegia ini diyakini dapat menggenjot produksi ikan laut, terutama ikan kakap putih secara signifikan. Hal ini
tentunya sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Industri Perikanan Nasional.

Teknologi yang diadopsi ini berupa KJA berbentuk bulat berdiameter 25,5 m, dengan keliling lingkaran 80 m yang berfungsi untuk memelihara ikan laut yang
letaknya di lepas pantai/laut terbuka (> 2 km dari pantai). Pembangunan KJA Offshore ini dilakukan oleh PT. Perikanan Nusantara (Perinus) sebagai BUMN
pemenang tender. KJA Offshore Pangandaran adalah yang paling cepat progress pembangunannya.

Berbeda dari KJA konvensional, KJA Offshore memiliki kedalaman jaring sampai 15 meter dan dapat ditebar lebih banyak benih, yaitu sekitar 1,2 juta per tahun
untuk 8 lubang. Dengan demikian, produksi juga akan lebih tinggi, yaitu mencapai 816 ton per tahun per unit (8 lubang). Sedangkan KJA konvensional hanya
dapat memproduksi 5,4 ton per tahun per unit (8 lubang).

KJA Offshore dengan tiap unit terdiri dari 8 lubang akan diisi benih kakap putih (barramudi). Kakap putih dipilih karena termasuk ikan yang mudah dibudidayakan.
Selain itu, kakap putih dinilai bisa diolah menjadi berbagai produk dengan pasar yang lebih luas dibandingkan jenis ikan budidaya lainnya, misalnya kerapu.

Ikan kakap putih hasil budidaya KJA Offshore ini akan di panen dan diproses dalam bentuk fillet maupun frozen. Rencananya produk ini akan dijual di pasar dalam
negeri maupun luar negeri seperti Eropa, Timur Tengah, dan Australia.

1
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2/5 8-05-2019

Untuk mengurangi dampak lingkungan, di sekitar KJA Offshore akan dikembangkan budidaya dengan mengadopsi sistem Integrated Multitropic Aquaculture,
sehingga dapat mengurangi sisa pakan dan kotoran. Selain itu sistem ini juga diharapkan akan menjadi daya tarik bagi ikan-ikan di sekeliling KJA Offshore.

Pengembangan teknologi ini diarahkan untuk pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan secara langsung sekitar 200 240 orang pada proses pendederan. Di
mana untuk memenuhi benih di satu lubang KJA Offshore diperlukan lahan 5 hektare.

Tak hanya melibatkan tenaga kerja langsung, KJA ini juga akan menyerap tenaga kerja tidak langsung sekitar 135 220 orang. Pada kegiatan penyortiran ukuran
ikan, pengangkutan benih, dan vaksinasi dapat melibatkan sekitar 15 - 25 tenaga kerja per 5 hektar. Dengan demikian, 8 lubang KJA akan melibatkan tenaga
kerja tidak langsung sekitar 120 - 200 orang.

Nelayan sekitar juga akan diberdayakan melalui pemanfaatan ikan rucah hasil tangkapan nelayan sebagai pakan tambahan untuk KJA Offshore. Jika satu nelayan
bisa menghasilkan 20 kg ikan rucah per hari, maka dengan 50 nelayan dapat dihasilkan 1 ton ikan rucah per hari.

Adapun proses pendederan dari hulu ke hilir serta proses pengamanan budidaya KJA Offshore akan melibatkan masyarakat yang tergabung dalam Koperasi Unit
Desa (KUD). KUD juga akan dilibatkan dalam pengelolaan hasil panen.

Untuk pertama kalinya, KJA Offshore di Pangandaran diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada Selasa 24 April 2018. Pangandaran merupakan satu
dari tiga lokasi pertama pengembangan KJA Offshore di Indonesia selain Sabang (Aceh) dan Karimun Jawa (Jepara).

Perlu diketahui, KJA Offshore Pangandaran dibangun di tengah laut dengan jarak sekitar 4 mil dari pantai terdekat atau 7 8 mil dari PPI Cikidang. Penentuan
lokasi KJA Offshore ini, telah melalui kajian lingkungan dan kelayakan lokasi, serta sosialisasi dan komunikasi terhadap nelayan sekitar. Sehingga dapat
dipastikan pembangunan tidak akan menimbulkan kerusakan lingkungan atau kerugian bagi masyarakat.

Lokasi pembangunan dipilih menjauh dari alur penangkapan ikan, alur pelayaran, dan daerah konservasi, serta masuk dalam Peta Zonasi Kawasan Perikanan di
Provinsi Jawa Barat.

Saat ini sedang disusun komitmen kerja sama antara KKP, KUD nelayan yang merupakan anggota HNSI Pangandaran, Pengelola KJA, dan Pemerintah
Kabupaten Pangandaran terkait pengelolaan KJA lepas pantai ini. Keterlibatan masyarakat nelayan dalam perjanjian ini diupayakan agar semua pihak dapat
diuntungkan.

Kultweet infografis KJA Offshore:

Luas wilayah Indonesia terdiri dari 2/3 lautan dan menjadi peluang yang sangat besar bagi pengembangan budidaya laut. Untuk itu, KKP menerapkan program
budidaya laut dgn inovasi teknologi modern berupa Keramba Jaring Apung Lepas Pantai atau KJA Offshore.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - 2 - Printed @ 8-05-2019 13:05


8-05-2019 3/5 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

#BudidayaKJAOffshore

Komoditas ikan yang dibudidayakan di KJA Offshore adalah Kakap putih yang dapat diolah menjadi berbagai produk dengan pasar yang lebih luas. Tau ngga
kira2 berapa produksi yg didapat dengan teknologi KJA Offshore ini? Bisa mencapai 816 Ton/Tahun lho!
#BudidayaKJAOffshore

Teknologi KJA Offshore bertujan untuk meningkatkan jumlah produksi perikanan nasional dengan mendorong produksi ikan laut melalui metode budidaya. Inovasi
teknologi ini diarahkan untuk pemberdayaan masyarakat dengan menyerap 200 tenaga kerja.
#BudidayaKJAOffshore

Selain itu, adanya KJA Offshore ini dapat menguntungkan ekosistem di bawah laut. Memberi nutrisi untuk teripang, kerang-kerangan, bulu babi, dan nutrisi
anorganik rumput laut.
#BudidayaKJAOffshore

3
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 4/5 8-05-2019

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - 4 - Printed @ 8-05-2019 13:05


8-05-2019 5/5 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai