yakni bancana yang muncul sebagai akibat dari bencana yang terjadi sebelumnya

Rescue dan relief tercakup dalam tindakan tanggap darurat, dimana respon daruratnya adalah
menyelamatkan jiwa dan kecacatan, sementara r
respon daruratnya adalah menyelamatkan jiwa dan kecacatan, sementara
EMT tipe 1 (fixed dan mobile) berfokus pada kemampuan bergerak aktif, yakni mencari,
menemukan, menolong, dan mengevakuasi. Disisi lain, EMT tipe 2 berbasis pada fasilitas
pelayanan rumah sakit dan berorientasi pada bedah. EMT tipe 3 kurang lebih mirip dengan
tipe 2, tapi dengan tambahan yakni layanan elektif bedah dan rawatan intensif. EMT tipe
specialized cells memiliki basis kompetensi keahlian dan juga bertujuan untuk
pemulihan/perkuatan layanan rumah sakit.
dan berkolaborasi dengan sistem kesehatan nasional, tim ahli lainnya, cluster, dan komunitas
respons humanitarian internasional
Sebagai core standard, EMT juga harus melakukan registrasi, koordinasi, dan pelaporan
berkala mengenai pengerjaan yang dilakukannya kepada sistem kesehatan nasional.
Dalam berbagai bencana, identifikasi korban cenderung dilakukan secara visual, namun hal
ini ternyata dapat menimbulkan bias dalam proses identifikasi itu sendiri. Pasalnya, individu
yang mengidentifikasi bukan merupakan keluarga/kerabat dekat korban. Faktor emosi dan
perubahan bentuk jenazah juga mempengaruhi identifikasi. Sehingga, dibentuklah
Proses mitigasi meliputi penelitian dan penyelidikan,
Strateginya, mengidentifikasi tingkat kerentanan suatu wilayah terhadap bencana alam dan
mempersiapkan masyarakat untuk menghadapinya