FOKUS AREA
Dalam memenuhi kebutuhan pelayanan di rumah sakit, maka rumah sakit juga harus
mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan komunikasi efektif pada pasien dan
keluarga. Komunikasi efektif harus tepat waktu, akurat
lengkap, jelas dan dipahami oleh penerima
masyarakat, dengan
0 TT
pasien dan keluarga, serta antar
staf klinis. (R)
W
Masyarakat bila perlu
MPP
PPA/staf klinis
Apoteker
Dietisien
Staf klinis
Strategi komunikasi dengan masyarakat, pasien dan keluarga didasarkan pada pengenalan populasi
yang dilayani rumah sakit.
RS menetapkan populasi yang dilayani berdasarkan demografi yang diuraikan menurut usia, etnis,
agama, tingkat pendidikan, bahasa yang digunakan termasuk adanya hambatan komunikasi.
Berdasarkan analisa data populasi yang dilayani, rumah sakit menetapkan strategi komunikasi
dengan masyarakat dengan menggunakan pedoman komunikasi efektif.
W
Staf admisi/unit PKRS/bagian
informasi
Pasien/keluarga
Pasien/keluarga
Standar MKE 2
Rumah sakit memberikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang jenis asuhan dan
pelayanan, serta akses untuk mendapatkan pelayanan
Pasien dan keluarga membutuhkan informasi lengkap mengenai asuhan dan pelayanan yang
disediakan oleh rumah sakit, serta bagaimana untuk mengakses pelayanan tersebut. Memberikan
informasi ini penting untuk membangun komunikasi yang terbuka dan terpercaya antara pasien,
keluarga dan rumah sakit. Informasi tersebut membantu mencocokkan harapan pasien dengan
kemampuan rumah sakit. Informasi tentang sumber alternatif asuhan dan pelayanan, diberikan
jika rumah sakit tidak dapat menyediakan asuhan dan pelayanan yang dibutuhkan pasien di luar
misi dan kemampuan rumah sakit.
Pasien/keluarga
W
Staf admisi/unit PKRS/bagian
informasi
Pasien/keluarga
Pasien/keluarga
Standar MKE 3
Komunikasi dan edukasi kepada pasien dan keluarga diberikan dalam format dan bahasa yang
mudah dimengerti.
Pasien hanya dapat membuat keputusan yang dikemukakan dan berpartisipasi dalam proses asuhan
apabila mereka memahami informasi yang diberikan kepada mereka. Oleh karena itu, perhatian
khusus perlu diberikan kepada format dan bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi, dan
pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga.
Respons pasien akan berbeda terhadap format edukasi berupa instruksi lisan, materi tertulis, video,
demonstrasi/peragaan dan lain-lain. Demikian juga, penting untuk mengerti bahasa yang dipilih.
Ada kalanya, anggota keluarga atau penerjemah mungkin dibutuhkan untuk membantu dalam
edukasi atau menerjemahkan materi.
2. Materi komunikasi dan edukasi D Bukti tentang materi edukasi dalam bahasa 10 TL
pasien dan keluarga diberikan Indonesia dan atau bahasa lainnya
5 TS
dalam bahasa yang dimengerti.
(D,O) O 0 TT
Lihat materi edukasi
3. Rumah sakit menyediakan D 1) Bukti tentang tersedia penterjemah RS 10 TL
penerjemah sesuai kebutuhan, dan dan penterjemah dari luar RS
5 TS
bila di RS tidak ada petugas
2) Bukti tentang MoU dengan pihak
penterjemah maka diperlukan 0 TT
terkait
adanya kerja sama dengan pihak
terkait. (D,W) Penterjemah
W
Staf klinis
Standar MKE 4
Terdapat komunikasi efektif untuk menyampaikan informasi yang akurat dan tepat waktu di
seluruh rumah sakit termasuk yang “urgent”.
Ada kalanya di rumah sakit memerlukan penyampaian informasi yang akurat dan tepat waktu,
khususnya keadaan yang urgent seperti code blue, code red dan perintah evakuasi.
S
Staf RS
Standar MKE 5
Informasi tentang asuhan pasien dan hasil asuhan dikomunikasikan antarstaf klinis selama bekerja
dalam sif atau antar sif.
Komunikasi dan pertukaran informasi diantara dan antar staf klinis adalah penting untuk mulusnya
proses asuhan. Informasi penting dapat dikomunikasikan dengan cara lisan, tertulis atau
elektronik. Setiap rumah sakit menentukan informasi yang akan dikomunikasikan, dengan cara,
dan seringnya informasi tersebut dikomunikasikan dari satu staf klinis kepada staf klinis lainnya,
meliputi:
Status kesehatan pasien antara lain catatan perkembangan pasien terintegrasi (CPPT);
Ringkasan asuhan yang diberikan (ringkasan pulang dan ringkasan rawat jalan); dan
Serah terima
Elemen Penilaian MKE 5 Telusur Skor
0 TT
2. Informasi kondisi pasien antarstaf D Bukti tentang catatan kondisi pasien dalam 10 TL
klinis termasuk PPA berdasarkan rekam medis pasien termasuk CPPT
5 TS
pada proses yang sedang berjalan
atau pada saat penting tertentu 0 TT
dalam proses asuhan ditulis dalam Lihat catatan kondisi pasien dalam form
rekam medis. (D,O) O
pada rekam medis
3. Setiap pasien setelah rawat inap D Bukti tentang ringkasan pulang pasien 10 TL
dibuat ringkasan pulang. (D,W) rawat inap
5 TS
(lihat juga MIRM.15)
Staf klinis
W 0 TT
4. Setiap pasien rawat jalan dengan D Bukti tentang profil ringkas medis rawat 10 TL
diagnosis kompleks dibuat profil jalan (PRMRJ)
O 5 TS
ringkas medis rawat jalan. (D,O,W)
Lihat rekam medis pasien rawat jalan
(lihat juga ARK.4.3) W 0 TT
Staf klinis
Standar MKE 6
Rumah sakit menyediakan edukasi untuk menunjang partisipasi pasien dan keluarga dalam proses
asuhan.
Rumah sakit mengedukasi pasien dan keluarganya, sehingga mereka mendapat pengetahuan dan
keterampilan untuk berpartisipasi dalam proses dan pengambilan keputusan asuhan pasien. Rumah
sakit mengembangkan/ memasukkan edukasi ke dalam proses asuhan sesuai misi, jenis pelayanan
yang diberikan dan populasi pasien. Edukasi direncanakan untuk menjamin bahwa setiap pasien
diberikan edukasi sesuai kebutuhannya.
Rumah sakit menetapkan pengorganisasian sumber daya edukasi secara efektif dan efisien. Oleh
karena itu, rumah sakit perlu menetapkan organisasi Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS),
menciptakan pelayanan edukasi, mengatur penugasan seluruh staf yang memberikan edukasi
secara terkoordinasi.
Elemen Penilaian MKE 6 Telusur Skor
Profesional pemberi asuhan (PPA) yang memberikan edukasi harus mampu memberikan edukasi
secara efektif.
Profesional Pemberi Asuhan (PPA) yang dapat dibantu oleh staf klinis lainnya yang memberi
asuhan memahami kontribusinya masing-masing dalam pemberian edukasi pasien. Informasi yang
diterima pasien dan keluarga adalah komprehensif, konsisten, dan efektif.
Agar PPA mampu memberikan edukasi secara efektif dilakukan pelatihan sehingga terampil
melaksanakan komunikasi efektif. Pengetahuan tentang materi yang diberikan, dan kemampuan
berkomunikasi secara efektif adalah pertimbangan penting dalam edukasi yang efektif.
0 TT
PPA
W
Agar edukasi pasien dan keluarga dapat efektif, staf harus melakukan asesmen kemampuan,
kemauan belajar dan kebutuhan edukasi yang dicatat di dalam rekam medis.
Edukasi berfokus pada pengetahuan dan ketrampilan spesifik yang dibutuhkan pasien dan keluarga
dalam pengambilan keputusan, berpartisipasi dalam asuhan dan asuhan berkelanjutan di rumah.
Hal tersebut diatas berbeda dengan alur informasi pada umumnya antara staf dan pasien yang
bersifat informatif tapi bukan bersifat edukasi seperti lazimnya.
Pengetahuan dan ketrampilan yang menjadi kekuatan dan kekurangan diidentifikasi dan
digunakan untuk membuat rencana edukasi . Ada banyak variabel menentukan apakah pasien dan
keluarga mau dan mampu untuk belajar.
Untuk memahami kebutuhan edukasi setiap pasien dan keluarganya,dibutuhkan proses asesmen
untuk identifikasi jenis operasi, prosedur invasif lainnya, rencana tindakan, kebutuhan
perawatannya, dan kesinambungan asuhan setelah keluar rumah sakit. Asesmen inimemungkinkan
PPA merencanakan dan melaksanakan edukasi yang dibutuhkan.
Elemen Penilaian MKE 8 Telusur Skor
0 TT
Lihat rekam medis pasien
O
Pemberian edukasi merupakan bagian penting dalam proses asuhan kepada pasien
Edukasi di fokuskan pada pengetahuan dan keterampilan spesifik yang dibutuhkan pasien dalam
rangka untuk memberdayakan pasien dalam proses asuhan, dengan memahami diagnosis dan
perkembangan kondisi kesehatannya, ikut terlibat dalam pembuatan keputusan dan berpartisipasi
dalam asuhannya, serta dapat melanjutkan asuhan di rumah.
Edukasi yang diberikan sebagai bagian dari proses memperoleh informed consent untuk
pengobatan (misalnya pembedahan dan anestesi) didokumentasikan di rekam medis pasien.
Sebagai tambahan, bila pasien atau keluarganya secara langsung berpartisipasi dalam pemberian
pelayanan (contoh : mengganti balutan, menyuapi pasien, memberikan obat, dan tindakan
pengobatan), mereka perlu diberi edukasi.
W Pasien/keluarga
0 TT
DPJP
W
PPJA
MPP
W Staf klinis
Pasien/keluarga
Standar MKE 10
Edukasi pasien dan keluarga termasuk topik berikut ini, terkait dengan pelayanan pasien:
penggunaan obat yang aman, penggunaan peralatan medis yang aman, potensi interaksi antara obat
dengan makanan, pedoman nutrisi, manajemen nyeri dan teknik rehabilitasi
Rumah sakit menggunakan materi dan proses edukasi pasien yang standar paling sedikit pada
topik-topik tertera dibawah ini :
1. Penggunaan obat-obatan yang didapat pasien secara efektif dan aman (bukan hanya obat
yang diresepkan untuk dibawa pulang), termasuk potensi efek samping obat;
3. Potensi interaksi antara obat yang diresepkan dan obat lainnya termasuk obat yang tidak
diresepkan serta makanan;
5. Manajemen nyeri;
6. Teknik rehabilitasi;
Apoteker
Pasien/keluarga
Pasien/keluarga
• Staf klinis
Pasien/keluarga
Standar MKE 11
Metode edukasi mempertimbangkan nilai-nilai dan pilihan pasien dan keluarga, dan
memperkenankan interaksi yang memadai antar pasien-keluarga dan staf klinis agar edukasi
efektif dilaksanakan.
Maksud dan tujuan MKE 11
Proses edukasi berlangsung dengan baik bila mengunakan metode yang tepat dalam proses
pemberian edukasi. Dalam proses edukasi pasien dan keluarga didorong untuk bertanya /
berdiskusi agar dapat berpartisipasi dalam proses asuhan.
Perlu ada kepastian bahwa materi edukasi yang diberikan dapat dipahami oleh pasien dan keluarga.
Kesempatan untuk interaksi antara staf, pasien dan keluarga pasien dapat memberikan umpan balik
(feed back) untuk memastikan bahwa informasi dimengerti, berfaedah dan dapat digunakan.
PPA memahami kontribusinya masing-masing dalam pemberian pendidikan pasien, maka mereka
bisa berkolaborasi lebih efektif. Kolaborasi, pada gilirannya dapat membantu menjamin bahwa
informasi yang diterima pasien dan keluarga adalah komprehensif, konsisten, dan efektif. Dalam
pemberian edukasi harus dilengkapi dengan materi tertulis.
S
Peragaan staf klinis dalam pemberian
edukasi
PPA 0 TT
Staf klinis
Pasien /keluarga
Standar MKE 12
Dalam menunjang keberhasilan asuhan yang berkesinambungan, upaya promosi kesehatan harus
dilakukan berkelanjutan.
Pasien sering membutuhkan pelayanan tindak lanjut guna memenuhi kebutuhan kesehatan
berkesinambungan atau untuk mencapai sasaran kesehatan mereka. Informasi kesehatan umum
diberikan oleh rumah sakit, atau oleh sumber di komunitas, dapat dimasukkan bila membuat
ringkasan pasien pulang.
Informasi tersebut tentang praktik pencegahan yang relevan dengan kondisi pasien atau sasaran
kesehatannya, serta edukasi untuk mengatasi penyakit atau kecacatannya yang relevan dengan
kondisi pasien.
Rumah sakit mengidentifikasi sumber–sumber yang dapat memberikan edukasi dan pelatihan yang
tersedia di komunitas, khususnya organisasi dan fasilitas kesehatan yang ada di komunitas yang
memberikan dukungan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit.
MPP
Staf klinis
MPP
Pasien/keluarga