Anda di halaman 1dari 2

Begini Cara Menyikapi Pelaku LGBT

Ditulis Oleh Administrator Dibaca 15262 Kali

Begini cara menyikapi pelaku LGBT. Simak selengkapnya…

Sahabat Ummi, menyikapi LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) tentu
bukanlah perkara yang sederhana. Bahkan seorang manusia dengan iman dan amal luar
biasa sekelas Nabi Luth yang Allah perintahkan untuk berdakwah di kalangan kaum
Sodom pun merasakan dadanya amat sempit menghadapi kelakuan tak terpuji kaumnya
tersebut.

Lalu, bagaimana sebaiknya menyikapi LGBT? Apakah sumpah serapah dan caci maki
merupakan jawabannya? Tentu tidak! Berikut ini beberapa cara yang dapat kita lakukan
untuk menyikapi LGBT:

1. Berhenti mencaci maki dan sumpah serapah terhadap LGBT!

Semakin kita melakukan caci maki dan sumpah serapah terhadap LGBT, semakinlah
pelaku LGBT terposisikan menjadi korban. Dengan demikian, akan semakin banyak yang
bersimpati pada mereka dan merasa perlu menyuarakan hak-hak mereka untuk
mendapatkan persamaan dalam masyarakat.

Hentikan mencaci maki karena Islam tidak pernah mengajarkan kita untuk mencaci maki
siapapun! Bahkan dakwah yang Nabi Luth lakukan pada kaum Sodom pun bukan dengan
cara mencaci maki atau sumpah serapah.

2. Ganti menyebar sumpah serapah dengan menyebarkan fakta-fakta mengenai bahaya


LGBT!

Misalnya, menyebarkan info mengenai bahaya kesehatan orang yang melakukan gay dan
lesbian. Info mengenai rusaknya psikologis dan tata hidup seseorang yang melakukan
perbuatan gay dan lesbian, atau info cara mencegah perilaku gay dan lesbian untuk
generasi muda.

3. Jika ada keluarga sendiri yang terkena LGBT, cari tahulah apa alasannya melakukan
LGBT, jangan malah dikucilkan!

Mencari tahu penyebab merupakan bagian dari pengobatan. Penyebab seseorang menjadi
LGBT itu ada banyak, jadi perlu benar-benar bersimpati untuk mencari tahu penyebab
utamanya. Jika kita mengucilkannya sebagai pelaku LGBT, maka itu sama saja semakin
mendorongnya untuk berteman dengan komunitas LGBT! Karena hanya sesama LGBT-
lah yang bisa menerima kondisinya apa adanya, maka dengan demikian, hilanglah
kesempatan kita berdakwah padanya.
4. Jadikan merebaknya isu LGBT sebagai pemicu diri sendiri untuk semakin semangat
berdakwah di masyarakat, karena karakter dakwah memang tak pernah mudah

Manfaatkan isu LGBT yang makin meluas ini untuk mencari tahu apa itu LGBT, apa saja
yang mereka lakukan, ciri-ciri, dan cara pengobatannya serta pencegahan, agar kita bisa
menjadikannya sebagai ladang amal untuk saling mengingatkan dalam kebenaran dan
kesabaran.

Ingat bahwa tugas kita bukanlah menghakimi, tugas kita hanyalah sebagai pemberi
peringatan. Maka jangan sekali-kali beraksi seolah kita berhak menghakimi sekalipun
seorang pelaku LGBT. Mereka adalah makhluk Allah yang berhak untuk mendapatkan
siraman dakwah dan peringatan.

5. Bukalah diri untuk menjadi penyembuh, bukan penyebar kebencian!

Bisa jadi ada banyak pelaku LGBT yang ingin bertaubat, tapi karena sikap masyarakat
dan para dai banyak yang membenci mereka dan tidak mau bersentuhan dengan mereka,
sehingga jangankan bertaubat bahkan merasa menyesal pun tidak, mereka akan merasa
lebih suci daripada seorang pendakwah yang bersikap buruk dan suka menyebar
kebencian.

Anda mungkin juga menyukai