Anda di halaman 1dari 14

Tugas Kelompok Dosen Pembimbing

Fiqih Ibadah Dr.H.Aprizon Efendi, Lc.MA

MAKALAH SHOLAT

KELOMPOK : 5
ANGGOTA:

Rabiatul Adawiyah : 11317206277


Yoffyana Ekaputri : 11317202649

JURUSAN KIMIA 1C
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
RIAU
2013

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sering kali kita sebagai orang islam tidak mengetahui kewajiban kita
sebagai mahluk yang paling sempurna yaitu sholat, atau terkadang mengetahui
tentang kewajiban tapi tidak mengerti terhadap apa yang dilakukaan. Selain itu
juga bagi kaum fanatis yang tidak menghargai tentang arti khilafiyah, dan
menganggap yang berbeda itu yang salah. Oleh karena itu mari kita kaji bersama
tentang arti shalat, dan cara mengerjakannya serta beberapa unsur didalamnya.
Dalam pembahasan kali ini juga di paparkan sholat dan macamnya.
Shalat merupakan salah satu kewajiban bagi kaum muslimin yang sudah
mukallaf dan harus dikerjakan baik bagi mukimin maupun dalam perjalanan.
Shalat merupakan rukun Islam kedua setelah syahadat. Islam didirikan atas lima
sendi (tiang) salah satunya adalah shalat, sehingga barang siapa mendirikan shalat
,maka ia mendirikan agama (Islam), dan barang siapa meninggalkan shalat,maka
ia meruntuhkan agama (Islam).
Shalat harus didirikan dalam satu hari satu malam sebanyak lima kali,
berjumlah 17 rakaat. Shalat tersebut merupakan wajib yang harus dilaksanakan
tanpa kecuali bagi muslim mukallaf baik sedang sehat maupun sakit. Selain shalat
wajib ada juga shalat – shalat sunah.

B. Perumusan Masalah
a. Apakah Pengertian Sholat?
b. Apakah Tujuan Sholat?
c. Apakah Macam-macam Sholat?
d. Bagaimanakah Kedudukan Sholat?

ii
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sholat
Sholat adalah media interaktif antara hamba dengan Robbnya, Allah. Orang
yang mendirikan shalat seakan ia berada di hadapan Allah SWT, bermunajat,
berdoa kepada-Nya dan mendekatkan diri dengan ucapan maupun perbuatan yang
ada di dalamnya. Shalat merupakan rukun Islam kedua dan tiang agama, jika di-
tinggalkan, maka keislaman seseorang akan runtuh.
Sholat berasal dari kata “ash-sholaah” yang artinya doa. Sedangkan
pengertian shalat menurut istilah syariat Islam adalah suatu amal ibadah yang
terdiri dari perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri
dengan salam dengan syarat-syarat dan rukun-rukun yang telah ditentukan oleh
syara’.
Sholat merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Perintah shalat petama
kali disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW ketika beliau sedang isra’ dan
mi’raj langsung dari Allah SWT. Hal ini dijelaskan dalam Al-qur”an dan hadits
berikut.

Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah
Tuhanmu dan berbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan.” (QS.
Al-Hajj : 77).
Rasulullah SAW bersabda : Allah SWT telah mewajibkan atas umatku pada
malam isra’ lima puluh kali sholat, maka aku selalu kembali menghadap-Nya &
memohon keringanan sehinggga dijadikan kewajiban shalat 5 kali dalam sehari
semalam.” (HR Al-Bukhori dan Muslim).

3
Ibadah sholat merupakan ibadah yang pertama kali diperhitungkan dalam
hisab, sebagaimana hadits Rasulullah.
Artinya : “Amal yang pertama kali dihisab bagi seorang hamba pada hari
kiamat adalah shalat. Jika shalatnya baik maka baiklah seluruh amalnya yang lain,
dan jika shalatanya rusak maka rusaklah seluruh amalnya yang lain.” (HR. At-
Thabrani).
Sholat juga merupakan sarana penghapus kesalahan dan dosa. Dalam
sebuah hadits dinyatakan.
Dari Abi Hurairah ra, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Shalat lima waktu
dan sholat jum’at yang satu kepada sholat jum’at yang lain adalah sebagai
penghapus kesalahan yang terjadi pada waktu antara dua jum’at selama tidak
melakukan dosa besar.”
a. Syarat-syarat Shalat
1. Beragama Islam
2. Sudah baligh dan barakal
3. Suci dari hadats
4. Suci seluruh anggota badan, pakaian dan tempat
5. Menutup Aurat, laki-laki auratnya antara pusat dan lutut, sedang wanita
seluruh anggota badannya kecuali muka dan dua belah telapak tangan.
6. Masuk waktu yang telah ditentukan untuk masing-masing shalat.
7. Menghadap kiblat
8. Mengetahui mana yang rukun dan mana yang sunah
b. Rukun Shalat
1. Niat
2. Takbiratul Ihram
3. Berdiri tegak bagi yang berkuasa ketika shalat fardhu. Boleh Sambil
duduk atau berbaring bagi yang sedang sakit.
4. Membaca surah Al-Fatihah pada tiap-tiap raka’at
5. Rukuk dengan tumakninah
6. I’tidal dengan tumakninah
7. Sujud dua kali dengan tumakninah

ii
8. Duduk antara dua sujud dengan tumakninah
9. Duduk tasyahud akhir dengan tumakninah
10. Membaca shalat nabi pada tasyahud akhir
11. Mambaca salam yang pertama
12. Tertib : berurutan mengerjakan rukun-rukun tersebut
c. Yang membatalkan Shalat
1. Bila salah satu syarat rukunnya tidak dikerjakan atau sengaja
ditinggalkan
2. Berhadats
3. Terkena najis
4. Berkata-kata dengan sengaja, walaupun hanya satu huruf, tapi yang
memberi pengertian
5. Terbuka auratnya
6. Mengubah niat. Misalnya ingin membatalkan shalat
7. Makan atau minum meskipun sedikit
8. Membelakangi kiblat
9. Menambah rukun yang berupa perbuatan seperti rukuk dan sujud
10. Tertawa terbahak-bahak
11. Mendahului imamnya dua rukun
12. Murtad (keluar dari islam)
13. Bergerak berturut-turut tiga kali seperti melangkah atau berjalan dengan
sengaja
d. Makruh Shalat
1. Menaruh telapak tanganya didalam lengan baju, ketika takbiratul ihram,
rukuk dan sujud
2. Menutup mulutnya rapat-rapat
3. Terbuka kepalanya
4. Bertolak pinggang
5. Memalingkan muka kekiri dan kekakan
6. Memajamkan mata
7. Menengadah kelangit

5
8. Menahan hadats
9. Meludah
10. Mengerjakan shalat diatas kuburan
11. Melakukan ha-hal yang mengurangi kekhusyukan shalat.

B. Tujuan sholat
Sholat dalam agama islam menempati kedudukan yang tidak dapat
ditandingi oleh ibadat manapun juga, ia merupakan tiang agama dimana ia tak
dapat tegak kecuali dengan itu. Adapun tujuan didirikannya shalat dijelaskan
didalam Al-Qur‟an surah Al –Ankabut : 45

Artinya:
Bacalah apa yang diwahyukan kepada mu, yaitu Al-kitab (Al-Qur’an) dan
dirikanlah sholat, sesungguhnya shalat itu bisa mencegah perbuatan keji dan
munkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (sholat) adalah lebih besar
(keutamaannya dan ibadah-ibadah lain nya). Dan Allah mengetahui apa yang
kamu kerjakan (Al-ankabut:45)
Dan didalam surah An-Nuur: 56

Artinya :
Dan kerjakanlah shalat, berikanlah zakat, dan taat kepada Rasul, agar supaya
kalian semua diberi rahmat.
Dari dalil – dalil Al-Qur'an di atas tidak ada kata – kata perintah shalat
dengan perkataan “laksanakanlah” tetapi semuanya dengan perkataan
“dirikanlah”. Dari unsur kata – kata melaksanakan itu tidak mengandung unsur
batiniah sehingga banyak mereka yang Islam dan melaksanakan shalat tetapi
mereka masih berbuat keji dan munkar. Sementara kata mendirikan selain
mengandung unsur lahir juga mengandung unsur batiniah sehingga apabila shalat
telah mereka dirikan, maka mereka tidak akan berbuat jahat.

ii
C. Macam-Macam Sholat
Sholat terbagi menjadi dua macam, yaitu:
1. Sholat Fardhu (ُ‫ص اَلة‬ ‫)ال ام ْفر ْو ا‬
َّ ‫ضةُ ال‬
Diantara sekian banyak bentuk ibadah dalam Islam, sholat adalah
yang pertama kali di tetapkan kewajibannya oleh Allah subhanahu
wata'ala, Nabi menerima perintah dari Allah tentang sholat pada malam
mi'raj (perjalanan ke langit) tanpa perantara.
Anas berkata: "sholat diwajibkan kepada Nabi sebanyak 50 reka'at
pada malam ketika beliau diperjalankan (isra'-mi'raj), kemudian dikurangi
hingga menjadi tinggal 5 roka'at kemudian ada yang menyerunya: Wahai
Muhammad hal tersebut tidak seperti harapanku namun bagimu yang 5
roka'at itu setara dengan 50 roka'at." (Imam Ahmad, At-Tirmidzi dan An-
Nasa'i).
Sholat yang diwajibkan Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya
sesuai batasan-batasan yang telah dijelaskan-Nya, baik melalui perintah
maupun larangan. Dalam hal ini adalah sholat 5 waktu dalam sehari
semalam yaitu :
a. Dzuhur (ُ‫ )الظ ْهر‬: waktunya dari tergelincirnya matahari kearah barat
sampai panjang bayangan dua kali lipat dari panjang benda aslinya
b. 'Ashar (ُ‫صر‬
ْ ‫ )العا‬: waktunya dari panjang bayangan dua kali lipat dari
panjang benda aslinya sampai tenggelamnya matahari.
c. Magrib (ُ‫ )ال ام ْغ ِرب‬: waktunya dari tenggelamnya matahari sampai
hilangnya mendung merah dilangit.
d. 'Isya' (ُ‫ )ال ِعشااء‬: waktunya dari hilangnya mendung merah dilangit
sampai munculnya fajar shodiq.
e. Fajar (ُ‫ )الفاجْ ر‬atau Shubuh (ُ‫صبْح‬
ُّ ‫ )ال‬: waktunya dari menculnya fajar
shodiq sampai terbitnya matahari.
2. Sholat Tathowwu' (ُ‫ص اَلة‬
‫عِ ا‬ ‫)الت َّ ا‬
ُ ‫ط ُّو‬
Yaitu sholat sunnah atau tambahan dari sholat-sholat fardhu 5
waktu.

7
Sholat Tathowwwu' ini memiliki 2 bentuk:
ْ ‫)الم‬
‫طلاقاةُ الت َّ ا‬
1) Sholat Tathowwu' Muthlaq (ُ‫ط ُّوع‬
Yaitu sholat sunnah yang batas dan ketentuannya tidak ditentukan
oleh syara', dikerjakan dua roka'at-dua roka'at, baik dikerjakan pada
siang hari atau malam hari. Akan tetapi, hendaklah sholat tathowwu'
ini tidak dilakukan terus menerus seperti sunnah rowatib serta tidak
mengarah kepada bid'ah atau serupa dengan pelakunya.
‫)الم اقيَّدُ الت َّ ا‬.
2) Sholat Tathowwu' Muqoyyad (ُ‫ط ُّوع‬
Yaitu sholat yang batas dan ketentuannya telah ditentukan oleh
syara'. Dalam hal ini antara lain, sholat-sholat sunnah rowatib, yaitu:
- Sholat Rotibah Fajar yaitu sholat 2 rokaat sebelum sholat Fajar.
- Sholat Rotibah Dzuhur yaitu sholat 2 atau 4 rokaat sebelum
ataupun sesudah Zuhur.
- Sholat Rotibah Ashar yaitu sholat 4 rokaat sebelum sholat Ashar.
- Sholat Rotibah Maghrib yaitu 2 rokaat sesudah sholat Maghrib.
- Sholat Rotibah Isya' yaitu sholat 2 rokaat sesudah sholat Isya'.
Ibnu Umar ra berkata: "Aku mengahafal 10 rokaat (sholat) dari
Nabi Muhammad SAW. 2 rokaat sebelum Dzuhur dan 2 rokaat
sesudahnya, 2 rokaat setelah maghrib dirumahnya, 2 rokaat setelah isya'
dirumahnya, dan 2 rokaat sebelum shubuh disaat Nabi Muhammad tidak
boleh dimasuki orang lain". (HR. Bukhori: 118, dan Muslim: 729)
Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda:
ُ‫ل ار اك اعاتُ أ ا ْر اب ُعِ اعلاى احافا ا‬
"ُ‫ظ ام ْن‬ ُّ ‫ار اعلاى للاُ اح َّر امهُ اب ْعداهاا أ ا ْر ابعُ اُو ال‬
ُ‫ظ ْه ُِر قا ْب ا‬ ُِ َّ‫"الن‬
Artinya :
"Barangsiapa yang menjaga 4 rokaat sebelum dzuhur dan 4 rokaat
sesudahnya, maka Alloh akan mengaharamkan api neraka baginya". (HR.
Ibnu Majah: 1160, dishohihkan Al-Bani di Shohih Ibnu Majah: 1/191)
Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda:
"ُ‫صلَّى ْام ارأُ للاُ ار ِح ام‬ ْ ‫"أ ا ْرباعا العا‬
ُ‫ص ُِر قا ْب ا‬
‫ل ا‬
"Allah mengasihi seseorang yang sholat 4 rokaat sebelum 'Ashar". (HR.
Abu Daud: 1271, dishohihkan Al-Bani di Shohih Abu Daud: 1/237)

ii
"‫"فِ ْي اها اما اُو الدُّ ْنياا ِمناُ اخيْرُ الفاجْ ُِر ار ْكعات اا‬
"dua rokaat fajar lebih baik dari dunia dan seisinya".(HR. Muslim).
Sholat-sholat lain yang disyari'atkan dalam bagian ini, antara lain
ialah:
a. Sholat Malam/ Tahajjud/ Tarawih dibulan Romadhon dan witir:
'Aisyah rodhiallohu anha berkata: "Rosululloh SAW sholat antara
selesai sholat 'Isya hingga fajar 11 rokaat dengan salam setiap dua
rokaat dan witir 1 roka'at". (HR. Muslim: 736)
b. Sholat Dhuha 2 rokaat sampai dengan 12 rokaat. Rosululloh sholallohu
alaihi wa sallam bersabda:
"ُ‫ص اَل ُِة اعلاى ي احافِظُ ال‬
‫ض احى ا‬ ُ َّ ِ‫ِي أ ا َّوابُ إ‬
ُّ ‫ل ال‬ ‫"األ ا َّوا ِبيْناُ ا‬
ُ‫ص اَلةُ اوه ا‬
"Tidak ada yang selalu menjaga sholat dhuha kecuali orang-orang yang
bertaubat. Itulah Awwabin". (HR. Ibnu Khuzaimah: 2/228. lihat Al-
'Ahadits Ash-Shohihah: 1994)

ُ ِ ‫ْن أان‬
ُ‫اس اع ْن‬ ُِ ‫ل اما ِلكُ ب‬ َُّ ‫صلَّى‬
ُ‫ قاا ا‬:ُ‫ّللاِ ارسولُ قاا ال‬ َُّ ‫سلَّ اُم اعلا ْي ُِه‬
‫ّللا ا‬ ُْ ‫صلَّى ام‬
‫ن او ا‬ ‫ض احى ا‬ ُْ ‫ار ْك اعةُ اع ْش ار ُة ا ثِ ْنتا‬
ُّ ‫ي ال‬
َُّ ُ‫صرا لاه‬
‫ّللا ابناى‬ ُْ ‫ْال اجنَّ ُِة ِفي ذاهابُ ِم‬
ْ ‫ن قا‬
Diriwayatkan dari Anas bin malik rodhiallohu ‘anhu berkata: “Rosululloh
sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda: barangsiapa sholat dhuha 12
roka’at, Alloh bangun baginya sebuah istana dari emas didalam jannah”.
(HR. Tirmidzi: 435)
c. Sholat Tahiyyatul Masjid. Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam
bersabda:
ُ‫ْن فا ْليا ُْر اك ُْع ال امس ِْج ُدا أ ا احدك ُْم دا اخ ا‬
"‫ل إِذاا‬ ُِ ‫ل ار ْكعاتاي‬ ُْ ‫س أ ا‬
ُ‫ن قا ْب ا‬ ُ‫"ياجْ ِل ا‬
"Apabila salah seorang kalian masuk masjid, mak sholatlah 2 rokaat
sebelum dia duduk".(HR. Bukhori: 444 dan Muslim: 714)
d. Sholat Taubat. Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda:
"Tidak ada seorang yang melakukan dosa, kemudian ia bengun dan
bersuci kemudian sholat dan meminta ampun kepada Alloh, kecuali Alloh
akan mengampuninya. Kemudian beliau membaca ayat ini:

9
"Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau
Menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Alloh, lalu memohon ampun
terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa
selain dari pada Alloh? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya
itu, sedang mereka mengetahui". (QS. Ali-Imron [3]: 135)
(HR. Tirmidzi: 406, dishohihkan Al-Bani: 1/128)
e. Sholat Tasbih (4 rokaat).
Caranya adalah:
• Membaca Tasbih
(ُ‫للاِ س ْب احانا‬ ُ ُ‫ )أ ا ْكبارُ للاُ اُو للاُ ِإ َّلُ إِ ال ُها او ال‬15 kali setelah membaca surat,
ُ ُ‫للِ ال اح ْم ُد او‬
sebelum ruku'.
• Membaca Tasbih 10 kali diwaktu ruku'.
• Membaca Tasbih 10 kali di waktu I'tidal.
• Membaca Tasbih 10 kali di waktu sujud
• Membaca Tasbih 10 kali di waktu duduk diantara dua sujud.
• Membaca Tasbih 10 kali di waktu sujud kedua.
• Membaca Tasbih 10 kali di waktu duduk istirahat.
f. Sholat Istihoroh.
Jabir bin Abdulloh rodhiallohu anhuma berkata: "Rosululloh sholallohu
alaihi wa sallam mengajarkan kami istikhoroh dalam segala perkara,
sebagaimana beliau mengajarkan kami surat Al-Qur'an. Beliau sholallohu
alaihi wa sallam bersabda: "Apabila salah seorang kalian bercita-cita
dalam satu masalah, maka sholatlah 2 rokaat
selain fardhu, kemudian berdo'alah:
"ُ‫ي اللَّه َّم‬ ُْ ِ‫ن أا ْسأالكاُ اُو بِقد اْرتِكاُ أا ْستا ْقدِركاُ اُو بِ ِع ْل ِمكاُ أا ْست ِاخيْرُ إِن‬ ْ ‫ل تا ْقدِرُ فاإِنَّكاُ العا ِظي ُِْم فا‬
ُْ ‫ض ِلكاُ ِم‬ ُ ‫أ ا ْقدِرُ او ا‬
ُ‫ل اوت ا ْعلام‬ ُ ‫ب اع ََّلمُ اوأ ا ْنتاُ أ ا ْع المُ او ا‬ ُِ ‫الغي ْو‬. ‫ن اللَّه َُّم‬ َُّ ‫ي شارُ األ ا ْم اُر اهذاا أ ا‬
ُْ ِ‫ن تا ْع المُ ك ْنتاُ إ‬ ُْ ‫ي ِل‬
ُْ ِ‫ي ف‬ ُْ ِ‫ي اُو ِد ْين‬ ُْ ‫امعاا ِش‬
ُْ ‫ل أا ْوُ( أ ا ْم ِر‬
ُ‫ي او اعاقِبا ِة‬ ُ‫قاا ا‬: ‫ل‬
ُِ ‫اج‬ ُْ ‫آج ِل ُِه أ ا ْم ِر‬
ِ ‫ي اع‬ ِ ‫ص ِر ْفهُ ) ِو‬
ْ ‫ي فاا‬ ُْ ِ‫ص ِر ْفن‬
ُْ ِ‫ي اعن‬ ُْ ‫ي ا ْقد‬
ْ ‫ِر اُو اع ْنهُ اوا‬ ُ‫احيْثُ ال اخي ا‬
ُْ ‫ْر ِل‬
ُ‫ي ث َُّم كاانا‬
ُْ ِ‫ضن‬
ِ ‫ار‬
ْ ‫" ِب ُِه‬
Lalu sebutlah hajatnya". (HR. Bukhori: 1162)

ii
D. Kedudukan Sholat Dalam Islam
Sholat memiliki kedudukan yang agung dalam islam. Berikut ini bukti
besarnya kedudukan sholat :
1.Shalat adalah tiang agama. Agama tidak dapat berdiri tegak tanpa sholat.
Diriwayatkan dalam hadis mu’az ra, sesungguhnya Rasulullah bersabda :

Artinya : “Pokok segala perkara adalah adalah islam, tiangnya adalah


sholat, sedangkan puncaknya adalah jihad”
Jika tiangnya runtuh maka, maka runtuhlah bangunan yang ada diatasnya.
2.Hukum sholat adalah fardhu ‘ain (kewajiban setiap mukallaf) dalam semua
keadaan, baik laki-laki atau perempuan (kecuali sedang haidh atau nifas);
budak atau orang merdeka; pejabat atau rakyat; kaya atau miskin, muqim atau
musafir, sehat atau sakit, takut atau aman. Allah swt berfirman:
ُ‫ُخ ْفت ْمُفا ِر اجالُُأا ْوُر ْكبااناُفاإِذاآُأ ا ِمنت ْم‬
ِ ‫ىُوقومواُللُِقاانِتِينا ُُفاإِ ْن‬
‫ط ا‬ ْ ِ‫صَلاة‬
‫ُالو ْس ا‬ ‫صلا اوات ا‬
َّ ‫ُِوال‬ َّ ‫احافِضواُ اعلاىُال‬
ُ‫فااذْكرواُللااُ اك اماُ اعلَّ امكمُ َّمالا ْمُت اكونواُتا ْعلامونا‬
Artinya : Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa
(ashar). Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’. Jika kamu
dalam keadaan takut (bahaya), maka shalatlah sambil berjalan atau
berkendaraan. Kemudian apabila kamu telah aman, maka sebutlah Allah
(shalatlah), sebagaimana Allah telah mengajarkan kepada kamu apa yang
belum kamu ketahui. (QS. Al-Baqoroh/2: 238-239)
3. Amal manusia yang pertama kali dihisab (dihari kiamat) dan menjadi standar
amal baik dan buruk amalnya yang lain.
Dari anas bin malik ra, Rasulullah bersabda :

11
Artinya :
“Yang paling pertama dihisab pada seorang hamba seorang dihari kiamat
adalah sholat. Jika sholatnya baik, maka baiklah seluruh amalnya, sedangkan
jika (sholatnya buruk), maka buruklah seluruh amalnya”.
4. Menjaga sholat merupakan wasiat terakhir Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
ُ‫اتُأا ْي امانك ْم‬
ْ ‫ص اَلة ااُو اماُ املاك‬ َّ ‫سلَّ امُال‬
َّ ‫ص اَلة اُال‬ ‫علا ْي ِه ا‬
‫ُو ا‬ َّ َّ‫صل‬
‫ىُّللاُ ا‬ َّ ‫ُرسو ِل‬
‫ُّللاُِ ا‬ ‫ص َّي ِة ا‬
ِ ‫ُو‬ ِ ُ‫ُم ْن‬
‫آخ ِر ا‬ ْ ‫سلا امةاُقاالا‬
ِ ‫تُ اكانا‬ ‫اع ْنُأ ِمُ ا‬
ُ‫سانه‬
‫ُِو اماُيا ِفيصُبِ اهاُ ِل ا‬ ‫سلَّ امُيلاجْ ِلج اهاُفِيُ ا‬
‫صد ِْره ا‬ ‫ُو ا‬ َّ َّ‫صل‬
‫ىُّللاُ اعلا ْي ِه ا‬ َّ ‫ي‬
‫ُّللاُِ ا‬ ُّ ِ‫احتَّىُ اجعالاُناب‬
Artinya : Dari Ummu Salamah, dia berkata: “Wasiat terakhir Rosululloh
SAW adalah ‘Perhatikanlah sholat, perhatikanlah sholat, dan budak-budak
yang kamu miliki’. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengulang-ulangnya di
dalam dadanya, namun lidah beliau tidak mampu mengungkapkannya dengan
jelas. (HR. Ahmad 6/290, 311, 321)
5. Ketika Allah swt menyebutkan ciri orang yang selamat, dia mengawalinya
dengan shalat dan mengakhirinya dengan sholat. Hal ini menguatkan
pentingnya sholat. Seperti dijelaskan dalam firman Allah.
Artinya : “Sesungguhnya beruntunglah orang-ornag yang beriman. (yaitu)
ornag-ornag yang khusyu’ dalam sembahyangnya, dan orang-orang yang
menjauhkan diri dari (perbuatandan perkataaannya) yang tiada berguna dan
orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga
kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka
miliki: maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barang siapa
mencari yang dibalik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampui
batas. Dan ornag-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya)
dan janjinya. Dan orang-orang yang memelihara sembahyang”. (QS. Al-
Mu’minum:1-9)

ii
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara lahiriah shalat berarti beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai
dengan takbir dan diakhiri dengan salam, yang dengannya kita beribadah kepada
Allah menurut syarat – syarat yang telah ditentukan. Sedangkan secara hakikinya
ialah berhadapan hati (jiwa) kepada Allah, secara yang mendatangkan takut
kepada-Nya serta menumbuhkan di dalam jiwa rasa kebesarannya dan
kesempurnaan kekuasaan-Nya atau melahirkan hajat dan keperluan kita kepada
Allah yang kita sembah dengan perkataan dan pekerjaan atau dengan kedua –
duanya. Orang beriman melaksanakan shalat sesuai dengan apa yang telah
diperintahkan oleh Allah SWT, serta sesuai dengan yang dicontohkan oleh
Rasulullah Saw. Selain itu sholat juga mempunyai banyak manfaat bagi
kehidupan manusia, untuk kesehatan manusia itu sendiri, ketenangan hati dan
pikiran, dan keselamatan di akhirat karena amal yang pertama dihisab adalah
sholat.

B. Saran
Sholat sebagai suatu tarbiyyah yang begitu luar biasa yang mengajarkan
kebaikan dalam segala aspek kehidupan, sebagai pencegah kemungkaran dan
kemaksiatan, sebagai pembeda antara orang yang beriman dan orang yang kafir,
sholat sebagai syariat dari Allah dalam kehidupan, semoga dapat difahami,
diamalkan dan diaplikasikan dengan benar dalam kehidupan kita. Kebenaran
datang dari Allah semata dan kesalahan-kesalahan takkan lepas dari kami sebagai
manusia yang memiliki banyak kekurangan. Maka teruslah berusaha untuk
menjauhi segala yang menjadi larangannya dan melaksanakan segala perintahnya,
meneladani Nabi kita Nabi Muhammad SAW.

13
DAFTAR PUSTAKA

Al-Qathani,Said bin ali wahf(2003) dalam Haidir, Abdullah(2008). Kajian


lengkap tentang sholat. Saudi Arabia, Al-maktab at-Ta”awuni liddah’wah
wal-Irsyad bis-sulay

Rifai, moh.2006.Risalah tuntunan shalat lengkap. Semarang: PT. Karya toha putra
semarang

Winahyu, Arif. Makalahshalat.http://www.slideshare.net/winahyuarif/makalah-


shalat. Diunduh 30 Desember 2012

ii

Anda mungkin juga menyukai