Anda di halaman 1dari 24

PENGOLAHAN DATA AWAL METODE MAGNETIK

LAPORAN PRAKTIKUM GEOFISIKA

Oleh :
Nama : Dimas Sony Santoso
NIM : 161810201061
Kelompok :1
Tanggal / Waktu : 5 April 2019 / 14.20 – 17.00 WIB
Nama Asisten :

LABORATORIUM GEOFISIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2019
BAB 1. PENDAHULUAN

Medan magnet bumi merupakan suatu medan gaya yang berfungsi sebagai
perisai kehidupan di bumi, medan magnet ini melindungi bumi dari bahaya radiasi
kosmis oleh matahari. Radiasi kosmis sebagian direfleksikan oleh medan magnet
bumi dan sebagian lagi akan terus ke daerah kutub mengakibatkan peristiwa
aurora. Letak kutub magnetik bumi dapat berubah-ubah, perubahan kutub ini pada
suatu titik mengakibatkan medan magnet sepenuhnya hilang dan kehidupan bumi
pun akan terancam. Proses perubahan medan magnet berasal dari mekanisme
alami dan juga aktivitas manusia yang terlalu mengeksploitasi alam.
Metode geomagnetik didasarkan pada sifat kemagnetan (kerentanan
magnet) batuan, yaitu kandungan magnetiknya sehingga efektifitas metode ini
bergantung kepada kontras magnetik di bawah permukaan. Di daerah panas bumi,
larutan hidrotermal dapat menimbulkan perubahan sifat kemagnetan batuan,
dengan kata lain kemagnetan batuan akan menjadi turun atau hilang akibat panas
yang ditimbulkan. Karena panas terlibat dalam alterasi hidrotermal, maka tujuan
dari survei magnetik pada daerah panas bumi adalah untuk melokalisir daerah
anomali magnetik rendah yang diduga berkaitan erat dengan manifestasi panas
bumi.
Magnetometer adalah adalah sebuah instrumen pengukuran yang digunakan
untuk dua tujuan umum - untuk mengukur magnetisasi bahan magnetik seperti
feromagnet, atau untuk mengukur kekuatan dan, dalam beberapa kasus, arah
medan magnet pada suatu titik dalam ruang angkasa (juga dikenal sebagai
Gaussmeter atau magnetometer survei). Magnetometer banyak digunakan untuk
berbagai penyelidikan, antara lain untuk penelitian bahan-bahan magnetik,
keamanan penerbangan (mendektesi barang bawaan), pemetaan medan magnet
bumi dan pengetesan kebocoran medan magnet dari suatu alat penghasil lainnya.
(Azwar, dkk. 1998).

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam praktikum GPS kali ini adalah
1. Bagaimana mengolah data hasil pengukuran medan magnetik ?

1.3 Tujuan
Tujuan dari praktikum GPS kali ini adalah
1. Untuk mengetahui bagaimana mengolah data hasil pengukuran medan
magnetik.

1.4 Manfaat
Metode geomagnetik adalah salah satu metode geofisika yang didasarkan
pada pengukuran medan magnet. Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan
bumi, di kapal maupun di udara. Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi
medan magnetik akibat variasi jenis batuan di bawah permukaan, garis lintang dan
bujur, sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki adalah perbedaan medan
gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi lainnya. Metode
magnetik mendasari survei geofisika dalam pencarian jebakan mineral dan
struktur bawah permukaan bumi secara signifikan

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


Pada tahun 1893, Gauss pertama kali melakukan analisa harmonik dari
medan magnetik bumi untuk mengamati sifat-sifatnya. Analisa selanjutnya yang
dilakukan oleh Ahli mengacu pada kesimpulan umum yang dibuat oleh Gauss
yaitu :
1. Intensitas medan magnetik bumi hampir seluruhnya berasal dari dalam
bumi.
2. Medan magnet yang teramati di permukaan bumi dapat didekati dengan
persamaan harmonik yang pertama yang berhubungan dengan potensial
dwikutub di pusat bumi. Dwi kutub Gauss ini mempunyai kemiringan
11.5 0 terhadap sumbu geografi.
Medan magnet utama bumi berubah terhadap waktu, untuk menyeragamkan
nilai-nilai medan utama magnet bumi, dibuat standar nilai yang disebut
International Geomagnetics Reference Field (IGRF) yang diperbarui setiap 5
tahun sekali. Nilai-nilai IGRF tersebut diperoleh dari hasil pengukuran rata-rata
pada daerah luasan sekitar 1 juta km2 yang dilakukan dalam waktu 1 tahun
(Dobrin and Savit. 1998).
Menurut (Steiner 1977), bumi merupakan sebuah benda magnet raksasa.
Letak kutub utara dan selatan magnet bumi tidak berimpit dengan kutub geografis.
Pengaruh kutub utara dan selatan magnet bumi dipisahkan oleh khatulistiwa
magnet. Intensitas magnet akan bernilai maksimum di kutub dan minimum (nol)
di khatulistiwa. Karena letak yang berbeda terdapat perbedaan antara arah utara
magnet dan geografi yang disebut deklinasi. Arah polarisasi benda magnet akan
ditentukan oleh nilai inklinasi dimana benda tersebut diletakkan. Teori yang
berkaitan dengan kemagnetan bumi dikenal sebagai Teori Dinamo. Pengukuran
medan mag-net di permukaan bumi merupakan resultant dari berbagai variabel.
Oleh karena itu variasi medan magnet bumi dapat dibedakan menjadi empat,
yaitu:
1. Variasi yang relatif berjalan dengan lambat atau disebut sebagai variasi
sekuler. Perubahan ini berkaitan dengan perubahan posisi kutub bumi
secara perlahan.
2. Variasi medan magnet yang disebabkan oleh sifat kemagnetan yang
tidak homogen dari kerak bumi. Perubahan ini relatif memiliki nilai
yang kecil. Dalam eksplorasi justru hal semacam ini yang dicari.
Penyebab dari variasi ini ialah sifat kemagnetan (suseptibilitas) antar
batuan di dalam kerak bumi (termasuk didalamnya kemagnetan induksi
dan kemganetan remanen). Dalam batuan biasanya terkait dengan
mineral yang bersifat magnetik.
3. Variasi dengan perubahan yang relatif cepat berkaitan dengan waktu
(harian). Sebutan lain untuk variasi in ialah variasi harian. Penyebab
dari variasi ini ialah aktifitas matahari yang mempengaruhi keadaan
atmosfer. Variasi ini bersifat periodik. Selain matahari, bulan juga
sangat mempengaruhi keadaan atmosfer.
4. Variasi dengan perubahan relatif cepat dalam waktu yang relatif singkat
dan sangat tidak teratur. Sebutan untuk perubahan medan magnet
semacam ini ialah badai magnetik. Variasi ini berkaitan dengan aktifitas
matahari yang berhubungan dengan bintik matahari. Akibat tembakan
partikel-partikel berenergi tinggi ke atmosfer bumi dari matahari
menyebabkan fluktuasi sifat magnetik yang sangat tidak teratur.
Metode geomagnet (magnetik) dilakukan berdasarkan pengukuran anomali
geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau
permeabilitas magnetik tubuh jebakan dari daerah sekelilingnya. Perbedaan
permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral
ferromagnetic, paramagnetic dan diamagnetic. Alat yang digunakan untuk
mengukur anomali geomagnet yaitu magnetometer. Metode geomagnetik ini
sensitif terhadap perubahan vertical, umumnya digunakan untuk mempelajari
tubuh intrusi, batuan dasar, urat hydrothermal yang kaya akan mineral
ferromagnetic dan struktur geologi (Endarto, 2005).
Metode magnetik (geomagnet) dilakukan berdasarkan pengukuran anomali
geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau
permeabilitas magnetik tubuh jebakan dari daerah sekelilingnya. Perbedaan
permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral
ferromagnetic, paramagnetic dan diamagnetic. Umumnya tubuh intrusi dan urat
hydrothermal kaya akan mineral ferromagnetic (Fe2O4, Fe2O3) yang memberi
kontras pada batuan sekelilingnya. Metode geomagnet ini sangat sensitif terhadap
perubahan vertical, umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi, batuan
dasar, urat hydro-thermal yang kaya akan mineral ferromagnetic dan struktur
geologi. Metode geomagnet ini digunakan pada studi geothermal karena mineral-
mineral ferromagnetic akan kehilangan sifat kemagnetannya bila dipanasi
mendekati temperatur Curie. Oleh karena itu digunakan untuk mempelajari daerah
yang diduga mempunyai potensi geothermal. Metode eksplorasi geomagnet
banyak digunakan karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak
serumit metode gaya berat. Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk
memisahkan anomali berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber
anomali magnetik yang ingin diselidiki. Dengan menggunakan sifat
keelektromagnetan batuan dibawah permukaan, kita dapat melokalisasi batuan
yang memiliki sifat mineral tertentu. Misalnya untuk eksplorasi nikel, emas, bijih
besi dan sebagainya. Selain itu karena menggunakan gelombang elektromagnet
dengan frekuensi yang tinggi, kita dapat mencitrakan kondisi suatu bangunan
(jembatan, gorong-gorong, pipa, dll) (Endarto, 2005).
Magnetometer adalah adalah sebuah instrumen pengukuran yang digunakan
untuk dua tujuan umum - untuk mengukur magnetisasi bahan magnetik seperti
feromagnet, atau untuk mengukur kekuatan dan, dalam beberapa kasus, arah
medan magnet pada suatu titik dalam ruang angkasa (juga dikenal sebagai
Gaussmeter atau magnetometer survei). Magnetometer banyak digunakan untuk
berbagai penyelidikan, antara lain untuk penelitian bahan-bahan magnetik,
keamanan penerbangan (mendektesi barang bawaan), pemetaan medan magnet
bumi dan pengetesan kebocoran medan magnet dari suatu alat penghasil lainnya.
(Azwar, dkk. 1998).
Gambar 2.1 Magnetoneter

Menurut (Santoso 2002), metode magnetik dapat memberikan informasi


tentang keadaan reservoir panasbumi. Namun berbagai informasi yang berkaitan
tentang demagnetisasi dimana lapangan panasbumi biasanya terletak pada daerah
vulkanik menunjukkan kegunaan metode ini dalam eksplorasi panasbumi. Gaya
magnet yang ditimbulkan oleh dua buah kutub pada jarak r dengan muatan
masing-masing disebut sebagai m1 dan m2, ditulis dengan persamaan 1:

dimana : µ = permeabilitas magnetik (dalam udara/hampa harganya 4)


F = gaya magnetik pada m2 (dalam Newton) \
r = vektor satuan dengan arah dari m1 menuju m2 (meter)
Jika sekarang suatu benda diletakkan dalam suatu medan magnet dengan kuat
medan H, akan terjadi polarisasi benda tersebut besarnya ditulis dengan
persamaan 2 :
dimana : I = Intensitas medan magnet bumi (nT)
k = Kerentanan magnet batuan
H = Kuat medan magnet bumi
Jika melakukan pengukuran dengan menggunakan magnetometer, yang terukur
adalah medan magnet induksi termasuk pengaruh magnetisasinya sehingga
diperoleh persamaan 3 :

dalam hal ini pengaruh medan magnetik remanan diabaikan. Terlihat diatas bahwa
k merupakan parameter yang terpenting untuk memperoleh atau terjadi suatu
anomali magnetik. Dalam lapangan panasbumi kerentanan magnet sangat
tergantung kepada variasi batuan di lapangan yang telah terpengaruh oleh panas
yang terjadi di lapangan tersebut. Dalam survei magnetik di lapangan magnetik
minimal dua buah alat magnetometer. Alat pertama mengukur variasi harian yang
bertujuan untuk mengukur pengaruh medan magnet dari luar bumi, sedang alat
kedua digunakan untuk mengukur lintasanlintasan yang telah ditentukan. Selain
itu medan magnet utama bumi dihitung berdasarkan persamaan IGRF
(International Geomagnetic Reference Field). Dengan demikian anomali magnetik
yang diamati menurut Santoso, D (2002), ditulis dengan persamaan 4 ialah :

dimana : TOBS = medan magnet total terukur


TIGRF = medan magnet teoritis berdasarkan IGRF
TVH = koreksi medan magnet akibat variasi harian
Penyelidikan geomagnet dalam eksplorasi lapangan panasbumi bertujuan
untuk menafsirkan struktur geologi bawah permukaan dalam melokalisir daerah
yang dianggap prospek untuk potensi panasbumi. Penggunaan metode geomagnet
dalam penyelidikan panasbumi didasarkan pada perbedaan sifat kemagnetan
batuan. Bilamana batuan mengalami kenaikan temperatur maka batuan tersebut
akan mengalami penurunan kemagnetan (demagnetisasi). Dengan demikian, bila
pada suatu daerah terdapat sumber panasbumi, maka harga intensitas magnet
batuan disekitarnya akan lebih rendah ( Saptadji .2002).

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum Metode Gravitasi
pengolahan Data Awal yaitu
1. 1 set data magnetik hasil akuisisi lapang 15 Modul Praktikum Geofisika
2018/2019
2. Komputer
3. MS excel
4. Surfer/Map Source
5. Internet
3.2 Langkah Kerja
Langkah kerja pada praktikum Metode Gravitasi pengolahan Data Awal yaitu
1. Gambarkan koordinat titik pengukuran (lintang & bujur) menggunakan
Mapsource
2. Gambarkan kontur daerah penelitian menggunakan surfer (gunakan data
lintang, bujur dan elevasi)
3. Medan magnet total merupakan data yang terbaca pada PPM hasil pengukuran
di lapangan. Dari lima kali pengukuran di setiap titik pengukuran, tentukan
harga yang sering muncul (modus). Jika tidak memungkinkan mendapatkan
modus, anda dapat menggunakan mean (rata-rata).
4. Gambarkan kontur nilai intensitas medan magnet yang terukur pada daerah
penelitian menggunakan surfer (gunakan data lintang, bujur, dan medan
magnet total)
5. Tentukan nilai medan magnet utama bumi TIGRF pada daerah penelitian
dengan mengakses website http://www.ngdc.noaa.gov/geomag-
web/#igrfwmm( masukkan data lintang, bujur, dan elevasi pada base station
serta tanggal pengambilan data).
6. Buatlah grafik nilai antara medan magnet pada base station terhadap waktu
pengambilan data, tentukan persamaan polinomial yang mewakili. Koreksi
harian TVH dapat dihitung melalui persamaan polinomial tersebut dengan
waktu pengambilan data rover
7. Lakukan koreksi IGRF dan koreksi harian terhadap data medan magnet total
dengan menggunakan rumus (tabel konversi terlampir)

8. Gambarkan kontur anomali medan magnet pada daerah penelitian


menggunakan surfer (gunakan data lintang, bujur, dan medan magnet total)
3.3 Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan pada percobaan metode gravitasi
pengolahan data awal yaitu bersifat interval atau berupa pengukuran. Metode ini
berupa pengukuran data medan magnet. Data telah diperoleh dari praktikum
sebelumnya. Praktikum ini hanya mengolah data yang sudah ada. Pengolahan data
untuk menghitung nilai magnetik pengamatan. Pengolahan data menggunakan
Microsoft Excel, Map Source dan Surfer

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1 Hasil
Hasil dari praktikum metode gravitasi pengolahan data awal yaitu

Nama Posisi Elevasi (m) Waktu Pembacaan (nT)


No
Titik Bujur Lintang Z Jam 1 2 3 4 5
1 NL1 113,3959 -7,99061 504,2082 6 44239,3 44220 44249,9 44316 44174,4
2 NL2 113,3958 -7,99033 509,5497 6 44544,2 44517,3 44525,4 44547,2 44547,2
3 NL3 113,3957 -7,98988 512,8817 6 44396,2 44401 44413,5 44428,1 44416
4 NL4 113,3958 -7,98941 507,5397 6 44856,9 44856,2 44832,9 44841,9 44858,4
5 NL5 113,3961 -7,98914 508,4081 6 44673,8 44682,7 44638,6 44616,5 44633,7
6 NL6 113,3966 -7,98898 507,7021 6 44874,2 44800,2 44771 44858,4 44884,6
7 NL7 113,3970 -7,98893 504,3293 6 44945,2 44889,6 44887,2 44956,1 44974,8
8 NL8 113,3975 -7,98881 508,1741 6 45132,9 45079,4 45050,7 45111,5 45132
9 NL9 113,3979 -7,98892 507,5514 6 44868,1 44821,2 44803,9 44817,9 44852,1
10 NL10 113,3983 -7,98919 509,3498 6 44572,3 44574,9 44597,4 44594,7 44578,3
11 NL11 113,3986 -7,98969 508,7140 6 44493 44477,1 44459,6 44457,5 44469,9
12 NL12 113,3984 -7,99008 509,8666 6 44509,4 44532,8 44540,3 44537,5 44510,7
13 NL13 113,3976 -7,99074 506,0000 7 4451,9 44527,9 44504,1 44518,3 44509,9
14 NL14 113,3981 -7,99044 504,1014 7 44613,3 44615,4 44604,6 44616,8 44614,2
15 NL15 113,3979 -7,99073 508,2678 7 44725,2 44740,3 44731,8 44734,4 44749,5
16 NL16 113,3972 -7,99110 506,3432 7 44707,4 44680,8 44671,9 44708,9 44726,8
17 NL17 113,3968 -7,99114 505,6695 7 44489,3 44512,4 44485,2 44468,6 44920,8
18 NL18 113,3964 -7,99098 507,0879 7 44372,2 44399,1 44412,4 44374,1 44394,6

waktu
Base Tigrf T secon Tobs ∆Tvh ∆T
Jam Menit
6 30 44658,9 44834,7 0 44239,92 44660 44065,22
6 33 44658,9 44834,4 240 44536,26 43460,05 43161,91
6 36 44658,1 44834,1 420 44410,96 42560,14 42137
6 39 44656,4 44834 600 44849,26 41660,29 41675,55
6 42 44656,4 44833,8 720 44649,06 41060,41 40875,67
6 45 44656,4 44833,7 840 44837,68 40460,56 40464,54
6 48 44656,1 44833,7 960 44930,58 44655,94 44752,82
6 51 44656,1 44833,5 1080 45101,3 44655,53 44923,33
6 54 44654,4 44833,6 1200 44832,64 44655,15 44654,19
6 57 44654,4 44833,6 1320 44583,52 44654,79 44404,71
7 0 44651,2 44833,9 1500 44471,42 44654,3 44291,82
7 3 44651,2 44834,1 1620 44526,14 44654 44346,04
7 6 44652,7 44834,6 1980 36502,42 44653,24 36321,06
7 9 44651,9 44834,4 2100 44612,86 44653,03 44431,49
7 12 44651,9 44834,5 2280 44736,24 44652,76 44554,5
7 15 44652 44834,8 2400 44699,16 44652,61 44516,97
7 24 44652 44834,8 2520 44575,26 44652,48 44392,94
7 27 44652 44834,7 2640 44390,48 44652,38 44208,16

Gambar 4.1 Hasil pemetaan di Map source

Gambar 4.2 Pemetaan wilayah pengukuran 2D


Gambar 4.3 Pemetaan wilayah pengukuran 3D

Gambar 4.4 Kontur anomali magnet total 2D


Gambar 4.4 Kontur anomali magnet total 3D

4.2 Pembahasan
Dalam survei dengan metode magnetik yang menjadi target dari pengukuran
adalah variasi medan magnetik yang terukur di permukaan (anomali magnetik).
Secara garis besar anomali medan magnetik disebabkan oleh medan magnetik
remanen dan medan magnetik induksi. Medan magnet remanen mempunyai
peranan yang besar terhadap magnetisasi batuan yaitu pada besar dan arah medan
magnetiknya serta berkaitan dengan peristiwa kemagnetan sebelumnya sehingga
sangat rumit untuk diamati. Anomali yang diperoleh dari survei merupakan hasil
gabungan medan magnetik remanen dan induksi, bila arah medan magnet
remanen sama dengan arah medan magnet induksi maka anomalinya bertambah
besar.

Praktikum ini menggunakan data penelitian yang sudah disiapkan.


Praktikum ini dilakukan untuk melakukan pengolahan data mentah hasil
pengukuran metode magnetik agar didapat data medan magnetik yang mendekati
nilai sebenarnya. Hal pertama yang harus dilakukan saat mengolah data magnetik
yaitu penentuan koordinat daerah pengamatan/pengukuran menggunakan
mapsource, penentuan koordinat tersebut mengubah data lintang, bujur dan
elevasi menjadi sebuah objek berbentuk sembarang dengan batas berupa koordinat
yang telah dimasukan. Kemudian pemetaan kontur dilakukan menggunakan
aplikasi surfer agar wilayah pengukuran dapat dilamati lebih jelas.
Medan magnet bumi dapat berubah – ubah setiap waktu, perubahan
tersebut dapat disebabkan sesuai kondisi alam maupun berubah karena disebabkan
oleh manusia, sehongga data hasil pengukuran perlu dikoreksi dengan data
magnetik IGRF (International Geomagnetics Reference Field ) . Koreksi tersebut
dilakukan dengan cara melihat data medan magnet bumi IGRF di website
http://www.ngdc.noaa.gov/geomag-web/#igrfwmm dengan memasukan koordinat
lintang, bujur, dan elvasi. IGRF merupakan standart acuan yang digunakan saat
pengolahan data medan magnetik. IGRF akan diperbaharui setiap 5 tahun sekali
agar standart medan magnet bumi mendekati nilai sebenarnya.
Data medan magnet hasil pengukuran kemudian dikoreksi kembali
menggunakan koreksi harian. Koreksi harian dilakukan karena nilai anomali
medan magnetik berubah setiap waktu, sehingga dibutuhkan koreksi harian agar
nilai medan magnet yang didapat sama atau minimal mendekati nilai sebenarnya.
Anomali medan magnetik dapat dihitung menggunakan persamaan :

Kemudian setelah anomali medan magnetik didapat, pemetaan kontur anomali


magnetik dapat dilgambar menggunakan surfer, dengan memasukan data berupa
lintang, bujur dan medan magnet total.
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Data mentah pengukuran medan magnetik harus melalui tahapan tahapan
koreksi terlebih dahulu. Koreksi tersebut diantaranya koreksi medan magnetik
IGRF dan koreksi medan magnetik harian. Koreksi IGRF merupakan acuan
standarisasi medan magnet bumi dengan pembaharuan data 5 tahun sekali.
Koreksi harian merupakan perubahan medan magnetik sehar – hari. Koreksi
tersebut dilakukan karena medan magnetik selalu berubah setiap waktu, sehingga
dibutuhkan pendekatan dan koreksi – koreksi agar hasil pengukuran dapat
mendekati nilai sebenarnya,

5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan yaitu hendaknya praktikan
mempelajari terlebih dahulu pengolahan dan koreksi – koreksi yang akan
digunakan. Praktikan diharapkan lebih teliti dalam pengolahan data. Pengetahuan
tentang software Map source, Surfer dan excel lebih ditekankan.

DAFTAR PUSTAKA
Azwar, M., dkk, 1998, “Pengantar Dasar Ilmu Gunungapi”, Bandung: Penerbit
Nova
Dobrin, M.B. and Savit, C.H., 1988, “Introduction to Geophysical Prospecting”,
New York: McGraw-Hill Book Company
Endarto, D., 2005, “Pengantar Geologi Dasar”, Surakarta: Lembaga
Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS UPT Penerbitan dan Pencetakan
UNS (UNS Press)
Santoso, D., 2002, “Volkanologi dan Eksplorasi Geothermal”, Bandung: Institut
Teknologi Bandung
Saptadji, N. M., 2002, “Teknik Panasbumi”, Bandung: Institut Teknologi Bandung
Steiner, A., 1977, “The Wairakei Geothermal Area, North Island, New Zealand: Its
Subsurface Geology and Hydrothermal Rock Alteration”, New Zealand:
New Zealand Department of Scientific and Industrial Research
LAMPIRAN

DATA METODE MAGNETIC

Elevasi
Nama Posisi Waktu Pembacaan (nT) Waktu
No (m) Base
Titik
Bujur Lintang z Jam Menit 1 2 3 4 5 Jam Menit
-
1 NL1 113,3959 504,2082 6 30 44239,3 44220 44249,9 44316 44174,4 6 30 44658,9
7,99061
-
2 NL2 113,3958 509,5497 6 34 44544,2 44517,3 44525,4 44547,2 44547,2 6 33 44658,9
7,99033
-
3 NL3 113,3957 512,8817 6 37 44396,2 44401 44413,5 44428,1 44416 6 36 44658,1
7,98988
-
4 NL4 113,3958 507,5397 6 40 44856,9 44856,2 44832,9 44841,9 44858,4 6 39 44656,4
7,98941
-
5 NL5 113,3961 508,4081 6 42 44673,8 44682,7 44638,6 44616,5 44633,7 6 42 44656,4
7,98914
-
6 NL6 113,3966 507,7021 6 44 44874,2 44800,2 44771 44858,4 44884,6 6 45 44656,4
7,98898
-
7 NL7 113,3970 504,3293 6 46 44945,2 44889,6 44887,2 44956,1 44974,8 6 48 44656,1
7,98893
-
8 NL8 113,3975 508,1741 6 48 45132,9 45079,4 45050,7 45111,5 45132 6 51 44656,1
7,98881
-
9 NL9 113,3979 507,5514 6 50 44868,1 44821,2 44803,9 44817,9 44852,1 6 54 44654,4
7,98892
-
10 NL10 113,3983 509,3498 6 52 44572,3 44574,9 44597,4 44594,7 44578,3 6 57 44654,4
7,98919
-
11 NL11 113,3986 508,7140 6 55 44493 44477,1 44459,6 44457,5 44469,9 7 0 44651,2
7,98969
-
12 NL12 113,3984 509,8666 6 57 44509,4 44532,8 44540,3 44537,5 44510,7 7 3 44651,2
7,99008
-
13 NL13 113,3976 506,0000 7 3 4451,9 44527,9 44504,1 44518,3 44509,9 7 6 44652,7
7,99074
-
14 NL14 113,3981 504,1014 7 5 44613,3 44615,4 44604,6 44616,8 44614,2 7 9 44651,9
7,99044
-
15 NL15 113,3979 508,2678 7 8 44725,2 44740,3 44731,8 44734,4 44749,5 7 12 44651,9
7,99073
-
16 NL16 113,3972 506,3432 7 10 44707,4 44680,8 44671,9 44708,9 44726,8 7 15 44652
7,99110
-
17 NL17 113,3968 505,6695 7 12 44489,3 44512,4 44485,2 44468,6 44920,8 7 24 44652
7,99114
18 NL18 113,3964 - 507,0879 7 14 44372,2 44399,1 44412,4 44374,1 44394,6 7 27 44652
7,99098

Tigrf T secon Tobs ∆Tvh ∆T


44834,7 0 44239,92 44660 44065,22
44834,4 240 44536,26 43460,05 43161,91
44834,1 420 44410,96 42560,14 42137
44834 600 44849,26 41660,29 41675,55
44833,8 720 44649,06 41060,41 40875,67
44833,7 840 44837,68 40460,56 40464,54
44833,7 960 44930,58 44655,94 44752,82
44833,5 1080 45101,3 44655,53 44923,33
44833,6 1200 44832,64 44655,15 44654,19
44833,6 1320 44583,52 44654,79 44404,71
44833,9 1500 44471,42 44654,3 44291,82
44834,1 1620 44526,14 44654 44346,04
44834,6 1980 36502,42 44653,24 36321,06
44834,4 2100 44612,86 44653,03 44431,49
44834,5 2280 44736,24 44652,76 44554,5
44834,8 2400 44699,16 44652,61 44516,97
44834,8 2520 44575,26 44652,48 44392,94
44834,7 2640 44390,48 44652,38 44208,16
Gambar 1.Koordinat wilayah pengukuran Metode Magnetic menggunakan Map Source

Gambar 2 pemetaan wilayah 2D kiri dan 3D kanan


Gambar 2. Kontur anomali magnet total 2D kiri dan 3D kanan

Anda mungkin juga menyukai