Pluralitas berasal dari bahasa inggris “plural” yang berarti banyak, majemuk. Dalam beberapa kamus bahasa Inggris, paling tidak ada tiga pengertian, 1. pengertian kegerejaan; sebutan untuk orang yang memegang lebih dari satu jabatan dalam struktur kegerejaan, memegang dua jabatan atau lebih secara bersamaan baik bersifat kegerejaan maupun non kegerejaan. 2. pengertian filosofis; sistem pemikiran yang tidak hanya berlandaskan pada satu hal 3. pengertian sosio-politis; mengakui adanya perbedaan dalam segala hal dengan tetap menjunjung tinggi aspek-aspek perbedaan diantara kelompok-kelompok tersebut. Sedangkan dalam kamus ilmiah popular, pluralitas adalah kejamakan, orang banyak. Atau bisa juga diartikan sebagai keberagaman. Jadi, pluralitas adalah keberadaan dari sejumlah orang atau kelompok dalam satu masyarakat yang berasal dari latar belakang yang berbeda. Menurut Dr. Muhammad Imarah, pluralitas adalah suatu bentuk kemajemukan yang didasari oleh suatu keutamaan dan kekhasan tertentu. Misalnya, pria dan wanita adalah bentuk pluralitas dari kesatuan jiwa manusia. Tiap-tiap anggota keluarga merupakan bentuk pluralitas dari kerangka kesatuan keluarga itu sendiri. Pria, wanita, dan anggota keluarga inilah yang disebut sebagai “keutamaan dan kekhasan tertentu” Menurut pendapat Dr. Muhammad Imarah. Dengan kata lain, pluralitas tidak dapat terwujud tanpa adanya antithesis dari suatu kesatuan. Al-Qur’an sendiri juga mengakui adanya pluralitas, yang tercantum dalam Q.S. Ar Rum: 22 “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah penciptaan langit dan bumi dan berlainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda bagi orang-orang yang mengetahui.” Ayat ini menunjukkan bahwa keberagaman suku, bangsa, bahasa, warna kulit adalah hal yang menjadi sunnatullah. Inilah yang dikatakan pluralitas menurut islam. Sebagaimana diciptakannya berbagai suku dan budaya di penjuru dunia DEFINISI PLURALITAS AGAMA Sebelum mengkaji lebih lanjut mengenai pluralitas agama, ada baiknya kita mengetahui definisi dari agama itu sendiri. Agama berasal dari bahasa sanskerta “a” yang berarti tidak, dan “gama” yang berarti kacau. Jadi, secara etimologi agama adalah sesuatu yang tidak kacau(teratur). Dari segi istilah, agama dapat dirtikan sebagai suatu hal yang mencakup tentang keyakinan (kepercayaan) dan cara-cara peribadatan yang ditujukan kepada Tuhan, serta mengkaji tentang berbagai amalan (tindakan) yang ditujukan kepada sesame manusia. Dari kedua uraian diatas (pluralitas dan agama), dapat diambil kesimpulan bahwa pluralitas agama adalah suatu keragaman agama yang terkumpul dalam suatu masyarakat tertentu. Seseorang bisa disebut manusia yang berpluralitas (agama) jika dapat berinteraksi positif dalam lingkungan kemajemukan dalam agama tersebut. Dengan kata lain, dalam pluralitas agama, tiap pemeluk agama dituntut untuk mengakui adanya berbagai agama sebagai sunnatullah. Artinya, tidak mungkin bisa disamakan antara satu dengan yang lain. Lebih dari itu, tiap pemeluk agama tidak hanya mengakui adanya perbedaan agama, tapi juga memahami dan menghormati perbedaan tersebut sehingga memunculkan suatu persatuan yang kuat dalam suatu masyarakat tersebut Islam menghendaki kehidupan sosial yang aman, tenteram, aman, rukun, dan. Untuk mewujudkan kehidupan yang ideal tersebut, perlu usaha keras disertai wawasan yang benar tentang ajaran islam dalam masalah tersebut. Untuk itu masalah-masalah berikut perlu dikaji lebih mendalam, yaitu : - Pandangan islam terhadap agama lain
Mengakui eksistensi agama lain
Memberi hak untuk hidup berdampingan saling menghormati pemeluk agama lain Menghindari kekerasan dan memelihara tempat tempat ibadah umat beragama lain Tidak memaksakan kehendak terhadap umat beragama lain
- munkar amar ma’ruf dan nahi munkar artinya memerintahkan orang
lain untuk berbuat baik dan mencegah orang lain untuk berbuat maksiat, bentuk amar ma’ruf nahi munkar yang tersistem baik adalah Mendirikan masjid Menyelenggarakan majelis taklim Mendirikan lembaga wakaf Mendirikam lembaga ZIS Mendrikan lembaga pendidikan islam Mendirikan lembaga keuangan atau perbankan syari’ah
- menjenguk apabila ada anggota masyarakat yang sakit, dan takziah
apabila ada anggota masyarakat yang meninggal dunia dengan mengantarkan jenazahnya sampai di kuburan. Sebagai agama yang universal dan konprehrnsif, Islam mengandung ajaran yang terintegrasi dalam berbagai aspek kehidupan umat manusia. Islam tidak hanya mengajarkan aqidah dan ibadah semata, tetapi islam juga mengandung ajaran dibidang ipteks dan bidang-bidang kehidupan lainnya.