A. LATAR BELAKANG
Pembangunan pelabuhan penyeberangan menjadi sangat mendesak sesuai dengan
perkembangan otonomi daerah yang ditandai dengan semangat pemekaran wilayah yang disertai
pesatnya pembangunan infrakstruktur wilayah terutama jalan raya. Beberapa daerah yang
semula relatif terisolasi pun diharapkan dapat dikembangkan dengan penyelenggaraan moda
transportasi penyeberangan. Program pemerintah pada saat ini adalah pengembangan ”Tol Laut”
dengan mengembangkan dan atau membangun pelabuhan laut untuk barang dan
penyeberangan untuk penumpang dan kendaraan setiap wilayah provinsi dan kabupaten/kota
maupun di pulau-pulau terluar dalam batas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pengembangan dan pembangunan pelabuhan diarahkan untuk meningkatkan pelayanan,
menjaga suplai logistik nasional dan daerah, dan pemerataan pembangunan
Salah satu fasilitas yang menunjang pelayaran tersebut adalah pelabuhan yang di dalam
terdapat fasilitas dermaga dan lain sebagainya. Dermaga adalah suatu bangunan pelabuhan yang
digunakan untuk merapat dan menambatkan kapal yang melakukan bongkar muat barang dan
menaik-turunkan penumpang. Di dermaga juga dilakukan kegiatan untuk mengisi bahan bakar
untuk kapal, air minum, dan air bersih yang akan diproses lebih lanjut di pelabuhan. Dimensi
dermaga didasarkan pada jenis dan ukuran kapal yang merapat dan bertambat pada dermaga
tersebut.
Melihat kondisi wilayah Kalimantan Selatan dan Kota Banjarmasin khususnya maka
transportasi Sungai dan laut yang paling berperan untuk menghubungkan wilayah administrasi
dan antar pulau. Oleh karena itu peningkatan dan pengembangan dermaga harus diperhatikan
dan menjadi lebih penting baik dari segi kualitas pelayanan dan jasa pelayanan serta infrastruktur.
Untuk mengetahui kondisi eksisting, aktivitas, konektivitas, sinergitas, potensi dan kelayakan
dermaga Mantuil, maka Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan melakukan pekerjaan
Studi Kelayakan Dermaga Mantuil Tahun Anggaran 2019.
C. SASARAN
Terwujudnya dermaga dengan memperhatikan keamanan dan keselamatan penyeberangan.
E. SUMBER PENDANAAN
Dana untuk pelaksanaan kegiatan berasal dari APBD Tahun Anggaran 2019 Pemerintah
Provinsi Kalimantan Selatan dengan pagu anggaran sebesar Rp. 100.000.000,00 (Seratus Juta
Rupiah).
F. LOKASI PEKERJAAN
Lokasi pekerjaan “Studi Kelayakan Dermaga Mantuil” adalah Kota Banjarmasin Provinsi
Kalimantan Selatan.
b. Ahli Geodesi,
merupakan Sarjana Teknik Sipil, Geodesi yang berpendidikan setara Strata Satu (S1)
dibidang Kartografi / pembuatan peta dengan pengalamam minimal 3 (Tiga) tahun dalam
bidang Kartografi / pembuatan peta/ sistem infomrasi geografis serta mengetahui
dengan baik proses dan pembuatan peta sesuai dengan kaidah kartografi dan
berpengalaman di bidang software GIS serta dapat mengaplikasikan metoda
perencanaan yang berkembang saat ini. Jumlah ahli geodesi sebanyak 1 (satu) orang.
d. Ahli Lingkungan,
Ahli Lingkungan merupakan lulusan S1Teknik Lingkungan dengan pengalaman Sekurang
– kurangnya 2 (Dua) tahun.
c. Tenaga Administrasi
disyaratkan seorang Sarjana Muda Diploma Dua/Tiga (SLTA/D2/D3) Jurusan
Sekretaris/administrasi lulusan universitas negeri atau universitas swasta yang telah
disamakan. Jumlah tenaga admiistrasi sebanyak 1 (satu) orang.
d. Operator Komputer
disyaratkan seorang Sarjana Muda Diploma Dua/ Tiga (SLTA/D2/D3) Jurusan Komputer
lulusan universitas negeri atau universitas swasta yang telah disamakan. Jumlah operator
komputer sebanyak 1 (satu) orang.
J. SISTEM PELAPORAN
Agar tujuan ini berhasil maka penyedia jasa konsultansi harus menyerahkan beberapa
laporan yaitu :
1. Laporan Pendahuluan
berisikan maksud dan tujuan, gambaran umum proyek, serta metodologi dan pembuatan
Studi Kelayakan Dermaga Mantuil yang berisikan tentang:
a. Aktifitas kegiatan dan waktu yang dibutuhkan
b. Tahapan–tahapan kegiatan yang dilaksanakan
c. Alokasi waktu sampai menjadi Laporan Final termasuk penjadwalan
d. Alokasi waktu untuk melakukan koordinasi dengan instansi terkait yang berhubungan
dengan pekerjaan
e. Personil yang bertanggung jawab terhadap setiap kegiatan
f. Laporan pendahuluan dibuat pada kertas HVS berukuran A4 berjumlah 5 (lima) buku,
dengan judul tertulis pada laporan pendahuluan diserahkan paling lambat 30 (Tiga Puluh)
hari sejak dikeluarkan SPMK.
2. Laporan Akhir
Laporan akhir ini merupakan laporan final yang berisi hasil perbaikan dan penyempurnaan
dari hasil koordinasi Studi Kelayakan Dermaga Mantuil Laporan Akhir ini konsultan sudah
menguraikan kemajuan/progress pekerjaan baik secara keseluruhan maupun per kegiatan,
masalah-masalah yang dihadapi dan rencana kerja berikutnya. Selain itu diuraikan juga
hambatan-hambatan yang dihadapi dan rencana penyelesaiannya. Laporan ini antara lain
berisikan tentang penjelasan rinci yang memuat :
a. Rincian semua data yang diperoleh dari pengumpulan data lapangan/survey
b. Kajian, pengelolaan, analisa dan penilaian awal dari hasil suvey lapangan
c. Foto-foto lokasi
Laporan Akhir dibuat pada kertas HVS berukuran A4, diterbitkan sebanyak 5 (Lima) buku
laporan dan buku laporan harus dilaporkan paling lambat 45 (Empat Puluh Lima) hari sejak
dikeluarkan SPMK serta Konsultan dalam melaksanakan pekerjaannya wajib
berkonsultasi/berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan.
3. Backup Dokumen
untuk dokumen pelaporan dibackup dalam bentuk Flash Disk, dan harus dilaporkan paling
lambat 45 (Empat Puluh Lima) hari sejak dikeluarkan SPMK.
Demikian Kerangka Acuan Kerja pekerjaan Feasibility Study Pembangunan Dermaga Mantuil
tahun anggaran APBD 2019 disusun untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.