Preseptor:
Disusun oleh:
Fauziah – 12100115156
Keterangan Umum
• Nama : An. IM
Keterangan keluarga
• Umur : 31 tahun
• Pendidikan : SMP
• Pekerjaan : Swasta
• Umur : 31 tahun
• Pendidikan : SMA
• Pekerjaan : IRT
Anamnesis
Setengah jam sebelum masuk IGD RSMB pasien mengalami kejang 1 kali, selama 5
menit, berupa mata mendelik keatas, pandangan kosong, tangan pasien keras mengepal dan
menekuk. Sebelum kejang pasien sadar, saat kejang pasien tidak sadar, setelah kejang pasien
menangis.
Keluhan kejang ini didahului demam sejak 7 hari SMRS. Panas badan dirasakan
terutama pada malam hari dan menurun di pagi hari tanpa pemberian obat, namun ibu pasien
tidak mengukur suhu tubuh pasien. Keluhan disertai dengan nyeri pada perut dan mencret
sejak seminggu yang lalu, dalam 1 hari BAB 5-10 kali atau bahkan bisa >10 kali. Ibu pasien
menjelaskan bahwa BAB cair tapi berampas, berbau tapi tidak berbau busuk, berwarna
kuning, tidak ada lendir dan darah. Ibu pasien tidak dapat mengira jumlah mencretnya. Ibu
pasien mengatakan bahwa anaknya tidak terlihat kehausan, susah untuk minum air putih
namun meminum susu dengan menggunakan botol susu seperti biasa. Keluhan ini tidak
membuat pasien terlihat lemas ketika dirumah atau mengalami penurunan berat badan, pasien
masih dapat bermain dengan teman sebayanya, akan tetapi saat di rumah sakit pasien lebih
rewel dan terlihat lemas. Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya memiliki kebiasaan jajan
sembarangan di pinggir jalan dan di warung setiap harinya, pasien juga jarang mencuci
tangan ketika mau makan atau pun setelah bermain. Ibu pasien mengatakan bahwa air susu
yang di siapkan dalam botol dot untuk anaknya ini tidak dicuci ketika akan di gunakan kedua
kali setelah pemberian air susu yang pertama kalinya, bahkan ibu pasien jarang mencuci nya
dengan bersih. Minuman di rumah pasien yang setiap hari di konsumsinya tersebut berasal
dari air isi ulang yang dibelinya di tempat air isi ulangan tanpa diketahui kebersihan airnya
Ibu pasien menyangkal bahwa anaknya memiliki keluhan muntah menyembur tanpa
didahului mual, penurunan kesadaran yang lama, pasien lebih terlihat mengantuk dan lebih
banyak tidur. Riwayat trauma kepala disangkal oleh ibu pasien, Kejang yang berulang tanpa
disertai demam, Keluhan kejang ini tidak disertai tangan dan kaki yang menjadi dingin dan
buang air kecil yang menjadi jarang. Keluhan tidak disertai dengan napas cepat dan dalam.
Ibu pasien mengatakan keluhan ini belum dibawa ke dokter untuk di obati namun
untuk keluhan mencertnya ibu pasien sudah mengobatinya sendiri dengan membeli obat di
warung yaitu enterostop, ibu pasien mengatakan keluhan sempat membaik namun setelah
beberapa saat keluhan mencret kembali lagi. Pasien mendapatkan perawatan di RSMB
selama 2 hari keadaan saat ini pasien tidak mengalami kejang dan sudah tidak demam, untuk
Pasien pernah di rawat di RSMB karena infeksi paru-paru dan pasien juga pernah
Tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan yang sama seperti pasien saat ini.
Ibu pasien memiliki riwayat asma. Riwayat kejang demam di keluarga saat masih
kecil disangkal oleh ibu pasien. almarhum bapak pasien meninggal karena pecah
Saat hamil ibu pasien selalu kontrol ke klinik bersalin dan mengkonsumsi vitamin
yang diberikan oleh dokternya. Tidak pernah mengkonsumsi obat lain selain dari dokter.
Pasien merupakan anak ketiga yang lahir dari ibu P3A0 yang merasa hamil 38 minggu
dengan letak kepala dan persalinan secara sesar, ditolong oleh dokter kandungan dengan
berat lahir 3300 gram dan panjang badan 50 cm. Bayi langsung menangis saat dilahirkan.
Tidak ada penyulit saat persalinan. Pasien setelah lahir mengalami kuning pada kulitnya
• Riwayat Nutrisi
• Riwayat imunisasi
o BCG : 1 bulan
o Campak : 9 bulan
Pasien lahir di keluarga dengan ekonomi lemah. Saat ini ibu pasien tidak bekerja
namun untuk kebutuhan sehari-hari dari uang pensiunan suaminya dan dari saudara yang
membantunya.
Pemeriksaan fisik
• Tanda vital
- Nadi : 100x/menit
- Respirasi : 30 x/menit
0
- Suhu : 36,9 C
• Antropometri
- BB : 11 kg
- TB : 91 cm
- LK : 46 cm
- Status gizi
- TB/U : Digaris 0
- BMI/U : Digaris – 2 SD
• Kepala
- Bentuk : normocephal
- Hidung : bentuk normal, sekret (-), pch (-), bekuan darah (-)
- Mulut
o Lidah : tidak kering, bercak putih ditengah lidah (+), typhoid tongue
(-)
• Leher
• Thoraks
• Perkusi : sonor
• Abdomen
• Palpasi : cembung lembut, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba,
skin turgor kembali cepat
• Ekstremitas :
• bentuk normal
• deformitas (-)
• akral hangat
• Neurologis
• Reflek fisiologis
• Bicep : +/+
• Tricep : +/+
• Brachioradialis : +/+
• Kpr : +/+
• Achiles : +/+
• Saraf kranial
Bahan:
Anosmia : -/-
Hiposmia : -/-
Parosmia : -/-
2. N.II Optikus :
Ptosis: -/-
Eksoftalmos/enoftalmos : -/-
Diplopia : -
4. N. V Trigeminal :
5. N.VII Fasial :
Sensorik : tdl
Hiperakusis : (-)
Lakrimasi : d.b.n
6. N. VIII Vestibulokoklear
Hiperakus : -/-
Tonus : normotonus
Spasme: tidak terdapat spasme
• N.XII Hipoglossus :
– Atrofi : (-)
– Fasikulasi : (-)
– Deviasi : (-)
• Resume
Pasien laki-laki berusia 2 tahun 4 bulan dengan status gizi baik, datang dengan kejang
yang terjadi sejak setengah jam SMRS, 1 kali, selama ± 5 menit, bentuknya tonik. Didahului
demam 7 hari yang lalu dengan tipe demam remiten. Keluhan diare dan nyeri perut 7 hari
yang lalu dalam 1 hari BAB 5-10 kali atau bahkan bisa >10 kali. BAB cair tapi berampas,
berbau tapi tidak berbau busuk, berwarna kuning, tidak ada lendir dan darah.
Pemeriksaan fisik, keadaan umum tampak sakit sedang, compos mentis, kejang (-),
tanda vital dalam batas normal dan pemeriksaan fisik lainnya dalam batas normal.
Diagnosis Banding
• Kejang demam sederhana + diare akut nondisentri ec ETEC dengan dehidrasi ringan
sedang (perbaikan)
• Kejang demam sederhana + diare akut nondisentri ec EPEC dengan dehidrasi ringan
sedang (perbaikan)
Usulan pemeriksaan
• Tes feses rutin (warna, eritrosit, lendir, leukosit, amuba, cysta, amylum, lemak
Diagnosis Kerja
Penatalaksanaan
A. Umum :
5. Penyuluhan :
- Menjaga higenitas (cuci tangan sebelum dan sesudah makan , setelah bermain
- Lebih baik jangan menggunakan air minum isi ulang yang tidak terbukti
Prognosis
• Quo ad vitam : ad bonam
• Quo ad functionam : ad bonam
• Quo ad sanationam : ad bonam