Anda di halaman 1dari 4

PERAN BAZNAS DALAM MENGENTASKAN KEMISKINAN

Oleh: H. Muhammad Nur, SHI., M.Ag


(Mahasiswa S3 UIN Alauddin Makassar)

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫اء َو َج َعلَ َها ٌركنًا‬ ِ َ‫الز َكاة َ َعلَى األ َ ْغ ِني‬
َّ ‫ض‬ َ ‫ أ َ ْل َح ْمدُ هلل الَذِي فَ َر‬. ‫بسم هللا الحمن الرحيم‬
، ‫ضى َعلَي ِه َعا ٌم‬ َ ‫صابًا َو َم‬ َ ‫فى نَق ٍد َبلَ َغ ِن‬
ِ ‫ض ُر ْب َع العُ ْش ِر‬ َ ‫ فَ َر‬، ‫الم‬
ِ ‫اال ْس‬
ِ ‫ان‬ ْ ‫ِم ْن‬
ِ ‫أر َك‬
‫دأن الَ إله إالهللا‬ ْ ‫ أش َه‬. ‫االرض ِم ْن أ َ ْنعَ ٍام‬ ِ ْ ِ‫ب ْالعُ ْش َر أون‬
َ‫صفَهُ في َما أ َ ْخ َر َج ْه ِمن‬ َ ‫َوأ َ ْو َج‬
‫ أللّه ّم ص ِّل وس ِلّ ْم‬. ‫نام‬ ِ َ‫وأشهدأن سيدنا محمدًا رسو ُل هللاِ سيِّداال‬ ّ َ ‫وال ٌجالَ ِل َو‬
، ‫االكرام‬ ْ ُ‫ذ‬
‫أوصي ُكم‬ ِ ِ‫ فيا ِعباَدَهللا‬، ُ‫ أ َّما بعد‬. ‫البر َرةِ ال ِك َر ِام‬ َ ‫ص َحاب ِه‬ ْ ‫على س ِيّدنَا مح ّم ٍد وعلى آل ِه وأ‬
. َ‫طا َعتِ ِه لعلّ ُك ْم ت ُ ْرحمون‬ َ ‫ونَ ْفسِي ّأو ٍال ِبت َ ْق َوى هللاِ تعالى و‬
Hadirin Jama’ah jum’at yang dimuliakan Allah
Tiada kata dan tiada ucapan yang pantas kita persembahkan kehadirat Allah swt.
Kecuali dengan mengucapkan Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin. Karena atas segala nikmat dan
karunianya sehingga pada jum’at yang penuh berkah dan mulia ini kita masih diberi umur yang
Panjang, kesehatan, kesempatan khusunya nikmat iman dan Islam. Shalawat serta salam
marilah senantiasa kita peruntukkan kepada junjungan nabi besar kita Nabi besar Muhammad
saw.
Insya Allah, pada kesempatan yang mulia ini saya akan menyampaikan khutbah jum’at
dengan judul “Peran BAZNAS dalam Mengentaskan Kemiskinan”

Zakat ditinjau dari segi kebahasaan mengandung beberapa arti, diantaranya keberkahan (al-
barkah), pertumbuhan dan perkembangan (al-nama’), kesucian (al-thaharah) atau dapat pula
berarti membersihkan atau mensucikan. Zakat dalam arti keberkahan memberikan pemahaman
kepada kita bahwa harta yang dikeluarkan zakatnya maka akan mendatangkan keberkahan.
Keberkahan itu sendiri bermakna banyak memperoleh kebaikan. Hartanya selalu terarah
kepada hal-hal positif, bermanfaat dan sebagai sarana untuk memperoleh banyak kebaikan.
Sementara zakat dalam arti pertumbuhan dan perkembangan membawa kita kepada
pemahaman bahwa dengan menunaikan zakat dengan benar bukannya hartanya semakin
berkurang, akan tetapi justru sebaliknya harta yang dimilikinya semakin berkembang,
bertambah dan menjadi banyak. Allah berfirman :

َ ‫َو َما أ َ ْنفَ ْقت ُ ْم ِم ْن‬


َّ ‫ش ْيءٍ فَ ُه َو يُ ْخ ِلفُهُ َو ُه َو َخي ُْر‬
َ‫الر ِازقِين‬
Artinya : Dan barang apa saja yang kalian nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia
lah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.(QS.Saba’ : 39).

Dan Rasulullah saw bersabda :

‫صدَقَ ٍة‬
َ ‫ص َما ٌل ِم ْن‬
َ َ‫َما نَق‬
Artinya : Tidak berkurang sedikitpun harta yang disedekahkan/dizakatkan ( HR. Tirmidzi)
Dari hadis diatas kita dapat mengambil hikmah, bahwa harta yang kita infakkan atau
zakatkan tidak akan berkurang bahkan sebaliknya malah akan bertambah. Dan hal ini sudah
banyak contoh dan kisah teladan yang merasakan manfaat dari infak dan zakat itu.
Sementara zakat dalam arti mensucikan dan membersihkan memberi pemahaman
kepada kita bahwa dengan menunaikan zakat maka kotoran yang ada dalam harta tersebut
dapat dihilangkan, sebab kalau tidak dihilangkan akan menjadi bibit masalah dalam kehidupan,
baik di dunia maupun di akhirat. Allah swt berfirman dalam QS. At-Taubah: 103 :

ۡ ‫س َكنۡۡل ُهمۡۡ َۡوٱ‬


ُۡ‫ّلل‬ َۡ َ ‫صلَوۡت‬
َ ۡ‫ك‬ َ ۡۡ‫لۡ َعلَيۡ ِهمۡۡ ِإن‬ َ ‫ط ِه ُر ُهمۡۡ َوتُزَ ِكي ِهمۡبِ َهاۡ َو‬
ِۡ ‫ص‬ َ ۡۡ‫ُخذۡۡ ِمنۡۡأَمۡ َۡو ِل ِهم‬
َ ُ ‫ص َدقَةۡۡت‬
ۡ ۡۡ‫س ِميعۡۡ َع ِليم‬ َ
Artinya : Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan
dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)
ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Sidang jamaah jum’at yang dimuliakan Allah swt.
Dari manfaat zakat yang telah disebutkan tadi baru sebatas kepada yang menunaikan
zakat. Nah sekarang adakah manfaat bagi orang lain ? jawabannya tentu sangat banyak
manfaatnya, diantaranya adalah bahwa dengan zakat yang dikelola oleh BAZNAS dapat
mengentaskan kemiskinan. Sebelum lebih lanjut membahasnya kita akan melihat dulu apa itu
kemiskinan. Masalah kemiskinan merupakan salah satu momok dalam kehidupan baik bagi
individu maupun bagi masyarakat dan negara. Rasulullah SAW juga pernah mengingatkan :

‫َكادَ ْالـفَـ ْقـ ُر ا َ ْن َي ُك ْونَ ُكـ ْفـ ًرا‬


Artinya : “Hampir-hampir kemiskinan itu menjadikan seseorang kufur.” (Riwayat Abu
Nu’aim dari Anas)
Kemiskinan dapat digolongkan dalam kemiskinan struktural, kemiskinan kultural dan
kemiskinan natural. Kemiskinan struktural disebabkan oleh kondisi struktur perekonomian
yang tidak adil dalam masyarakat, Kemiskinan struktural ini terjadi karena faktor-faktor buatan
manusia. Adapun kemiskinan kultural muncul karena faktor budaya atau mental masyarakat
yang mendorong orang hidup miskin, seperti perilaku malas bekerja, rendahnya kreativitas dan
tidak ada keinginan hidup lebih maju. Sedangkan kemiskinan natural adalah kemiskinan
yang terjadi secara alami, antara lain yang disebabkan oleh faktor rendahnya kualitas sumber
daya manusia dan terbatasnya sumber daya alam.
Dari ketiga katagori kemiskinan tersebut, pada dasarnya kemiskinan berpangkal pada
masalah distribusi kekayaan yang tidak adil. Karena itu Islam menekankan pengaturan
distribusi ekonomi yang adil agar ketidakadilan di dalam masyarakat dapat dihilangkan.
Firman Allah SWT dalam QS. Al-Hasyr : 7

....ۡۡ‫ل َغۡنِيَاۡ ِۡءۡ ِمن ُكم‬


ۡ ‫لۡيَ ُكونَۡۡدُولَ ۡةَۡبَيۡنَۡۡٱ‬
َۡ ۡۡ‫ۡ َكي‬....
Artinya : “… supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara
kamu …”
Oleh karena itu marilah kita bersama-sama bahu membahu dengan melakukan
pemberdayaan zakat melalui BAZNAS sehingga kemiskinan tersebut bisa di minimalisir atau
bahkan dapat diatasi. Dan sepenuhnya ini akan terwujud dari kesadaran ummat Islam dalam
mmenunikan kewajibannya sebagai hamba Allah swt.
Sidang jama’ah jum’at yang dimuliakan Allah swt.
Zakat merupakan bentuk nyata solidaritas sosial dalam Islam. Dengan zakat dapat
ditumbuhkan rasa kebersamaan dan tanggung jawab untuk saling menolong di antara anggota
masyarakat, sekaligus menghilangkan sifat egois dan individualistik. Zakat pernah
direalisasikan secara nyata dan sukses dalam sejarah Islam, sampai-sampai pernah suatu ketika
tidak ditemukan lagi orang-orang fakir yang berhak mendapat zakat. Misalnya Yahya bin
Sa’id, seorang petugas amil zakat pada masa Umar bin Abdul Aziz.
Zakat adalah ibadah maaliyah ijtimaiyyah yang memiliki posisi yang sangat penting,
strategis dan menentukan, baik dari sisi ajaran maupun dari sisi pembangunan kesejahteraan
umat. Menurut Yusuf Al-Qhardawi, seorang ulama fikih, menyatakan bahwa salah satu upaya
mendasar untuk mengentaskan atau memperkecil persoalan kemiskinan adalah dengan cara
mengoptimalkan pelaksanaan zakat. Hal ini dikarenakan zakat adalah sumber daya yang tidak
akan pernah kering dan habis. Dengan kata lain selama umat Islam mempunyai kesadaran
untuk berzakat dan selama dana zakat mampu dikelola dengan baik, maka dana zakat akan
selalu ada serta bermanfaat untuk kepentingan dan kesejahteraan umat. Oleh karena itu, zakat
memiliki peranan yang sangat strategis dalam upaya pengentasan kemiskinan atau
pembangunan ekonomi.
Di negara kita potensi zakat sangat luar biasa, sejak tahun 2011 tembus pada angka 217
Triliun dan bahkan pada tahun 2015 tembus pada angka 286 Triliun. Dan diperkirakan pada
tahun ini 2019 bisa tembus pada angka 300 Triliun. Ini merupakan angka yang fantastis kalau
digunakan untuk membantu para fakir miskin yang ada di negara kita. Oleh karena itu
diharapkan kepada seluruh elemen saling bahu membahu untuk mewujudkan zakat melalui
BAZNAS dapat mengentaskan kemiskinan.
Peran BAZNAS dalam pengentasan kemiskinan adalah peran yang tidak bisa
dipungkiri keberadaannya, baik dalam kehidupan muslim ataupun kehidupan lainnya.
masyarakat umum hanya mengetahui bahwasannya tujuan zakat adalah mengentaskan
kemiskinan dan juga membantu para fakir miskin tanpa mengetahui gambarannya secara jelas.
Islam memandang bahwa seperti yang telah diungkapkan tadi bahwa kemiskinan merupakan
satu hal yang mampu membahayakan aqidah, akhlak, keluarga juga masyarakat. Islam juga
menganggapnya sebagai musibah bencana yang harus segera ditanggulangi. Jika kemiskinan
makin banyak maka ia akan menjadi kemiskinan yang mampu membuatnya lupa kepada Allah.
Hal ini karena orang yang fakir miskin cenderung memiliki potensi dalam dirinya untuk
menebarkan benih keraguan terhadap kebijaksanaan illahi mengenai pembagian rezeki. Dalam
Hadist Rasulullah SAW bersabda :

َ‫ َولَ ْن يُ ْج َهد‬، ‫س ُع فُقَ َرا َء ُه ْم‬ َ ‫اء ْال ُم ْس ِل ِمينَ فِي أ َ ْم َوا ِل ِه ْم قَ ْد َر الَّذِي َي‬
ِ ‫ض َعلَى أ َ ْغنِ َي‬ َ ‫َّللاَ فَ َر‬
َّ ‫ِإ َّن‬
‫َّللاَ ُم َحا ِسبُ ُه ْم َي ْو َم ْال ِق َيا َم ِة‬
َّ ‫ أَال َو ِإ َّن‬، ‫صنَ ُع أ َ ْغنِ َيا ُؤ ُه ْم‬
ْ ‫ع ُّروا ِم َّما َي‬ ُ ‫عوا َو‬ ُ ‫ْالفُقَ َرا ُء ِإال ِإذَا َجا‬
" .‫ َو ُمعَ ِذّبُ ُه ْم َعذَابًا نُ ْك ًرا‬، ‫شدِيدًا‬
َ ‫سابًا‬ َ ‫ِح‬
Artinya : Sesungguhnya Allah SWT telah mewajibkan atas orang kaya muslim suatu kewajiban
zakat yang dapat menanggulangi kemiskinan. Tidak mungkin terjadi seorang fakir menderita
kelaparan atau kekurangan sandang kecuali dikarenakan kebakhilan (pelit) orang kaya
muslim. Ingatlah Allah SWT akan melakukan perhitungan yang teliti serta meminta
pertanggung jawaban mereka, lalu akan menyiksa mereka dengan siksaan yang pedih (H.R.
Thabrani).

Hadist diatas memberikan dua isyarat, Pertama, Kemiskinan dan kefakiran yang
diderita ummat bukan semata-mata karena kemalasan mereka dalam bekerja, tetapi diakibatkan
juga oleh ketimpangan dan ketidak adilan serta tidak adanya pola kehidupan serta tidak ada
tanggung jawab sosial para hartawan kepada kaum fakir miskin. Kedua, Jika zakat dikelola
(pengambilan dan pendistribusiannya) dengan baik dan benar, insya Allah akan mampu
menanggulangi atau paling tidak memperkecil kemiskinan dan kefakiran yang kini dihadapi
sebagian ummat. Dari pont ini BAZNAS hadir untuk mewujudkan semua itu. Tapi ini bisa
terlaksana atas dukungan seluruh ummat itu sendiri.

Pemerataan kesejahteraan masyarakat dengan mekanisme zakat untuk menanggulangi


kemiskinan secara berkelanjutan akan semakin terwujud karena pertimbangan bahwa zakat
adalah salah satu bentuk hak masyarakat miskin yang melekat atau dilekatkan pada harta sikaya
dalam jumlah tertentu. Hanya dengan mekanisme zakat melalui BAZNAS hak fakir miskin
tersebut secara jelas dan terarah dapat dinikmati masyarakat miskin. Mekanisme zakat secara
sengaja dipersiapkan oleh Allah SWT agar disalurkan untuk menanggulangi kemiskinan
karena tuntunan iman dan pertimbangan kemaslahatan.

Hadirin Kaum Muslimin yang dimuliakan Allah swt.


Demikianlah khutbah jum’at ini kami sampaikan, mudah-mudahan bermanfaat untuk
kita semua.

ِ ‫ َونَفَ َعني َو ِإ َيا ُك ۡم ِب َما فِ ۡي ِه ِمنَ ۡاأل َيا‬،‫َّللاُ ِلي َولَ ُك ۡم فِى ۡالقُ ۡر ٰأ ِن ۡال َع ِظ ۡي ِم‬
،‫ت ِوال ِذّ ۡك ِر ۡال َح ِك ۡي ِم‬ ‫ار َك ه‬ َ ‫َب‬
‫س ِم ۡي ُع ۡال َع ِل ۡي ُم‬
َّ ‫َّللاُ ِمنَّا َو ِم ۡن ُك ۡم تِ َال َوت َ ِه ِإنَّهُ ُه َوال‬
‫َوتَقَبَّ َل ه‬

Anda mungkin juga menyukai