Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KELOMPOK

DITERMINAN PERILAKU KESEHATAN YANG MEMPENGARUHI


TERJADINYA ANEMIA PADA KEHAMILAN

“ MATA KULIAH ILMUS SOSIAL DAN PERILAKU “

disusun oleh :

1. DESI MAILINDA 5. YULI MARNI


2. HERIYADI 6. SISCA AMELYA JENNYFER
3. NUGRAHADI AHMAD 7. ZAINI RIZALDY. S
4. RAHMIYANTI

PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT


STIkes HANG TUAH PEKANBARU
KOTA PEKANBARU
2019
DITERMINAN PERILAKU KESEHATAN YANG MEMPENGARUHI
TERJADINYA ANEMIA PADA KEHAMILAN

A. Pengertian
Anemia dalam kehamilan memberi pengaruh kurang baik bagi ibu, baik dalam
kehamilan, persalinan, maupun nifas dan masa selanjutnya. Penyulit penyulit yang
dapat timbul akibat anemia adalah : keguguran (abortus), kelahiran prematurs,
persalinan yang lama akibat kelelahan otot rahim di dalam berkontraksi (inersia uteri),
perdarahan pasca melahirkan karena tidak adanya kontraksi otot rahim (atonia uteri),
syok, infeksi baik saat bersalin maupun pasca bersalin serta anemia yang berat
(Wiknjosastro, 2007).
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11gr
% pada trimester 1 dan 3 atau kadar < 10,5 gr % pada trimester 2, nilai batas tersebut
dan perbedaannya dengan kondisi wanita tidak hamil, terjadi karena hemodilusi,
terutama pada trimester 2 (Cunningham. F, 2005).

B. Beberapa penyebab anemia yaitu :


1. Zat besi yang masuk melalui makanan tidak mencukupi kebutuhan.
2. Meningkatnya kebutuhan tubuh akan zat besi, terutama ibu hamil, masa tumbuh
kembang pada remaja, penyakit kronis, seperti tuberculosis dan infeksi lainnya.
3. Perdarahan yang disebabkan oleh infeksi cacing tambang, malaria, haid yang
berlebihan dan melahirkan.

C. Faktor yang mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil :


1. Umur ibu
2. Paritas
3. Kurang Energi Kronis (KEK)
4. Infeksi dan Penyakit
5. Jarak Kehamilan
6. Pendidikan
D. Tanda dan Gejala
1. Cepat lelah
2. Pusing
3. Mata sering berkunang - kunang
4. Nafsu makanberkurang
5. Mual, muntah
6. Hilangnya kosentrasi
7. Kulit pucat
8. Dasar kuku pucat
9. Takikardi
10. Nafas pendek (pada anemia parah)
11. mudah megantuk

E. Dampak Anemia pada Janin


1. Terhadap Ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan risiko dan komplikasi pada ibu
antara lain: anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal,
dan terkena penyakit infeksi.
2. Tehadap Janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin
dan dapat menimbulkan keguguran, kematian terhadap janin, cacat bawaan, anemia
pada bayi, lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) (Lubis, 2003).

F. Pencegahan
1. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang yang mengandung zat besi
2. Mengkonsumsi pangan lebih banyak dan beragam, contoh sayuran warna hijau,
kacang – kacangan, protein hewani, terutama hati
3. Mengkonsumsi makanan yang kaya akan vitamin C seperti jeruk, tomat, mangga
dan lain–lain yang dapat meningkatkan penyerapan zat besi.
4. Mengatur jarak kehamilan. Makin sering seorang wanita mengalami kehamilan dan
melahirkan, akan makin banyak kehilangan zat besi. Perlu diupayakan agar jarak
antar kehamilan tidak terlalu pendek, minimal lebih dari 2 tahun.
G. Diterminan Perilaku Kesehatan Yang Mempengaruhi Terjadinya Anemia Pada
Kehamilan
1. Faktor Sosial
a. Umur ibu pada saat hamil akan mempengaruhi timbulnya anemia. Bila umur
ibu pada saat hamil relatif muda (< 20 tahun) akan beresiko anemia. Hal itu
dikarenakan pada umur tersebut masih terjadi pertumbuhan yang
membutuhakn zat gizi lebih banyak dibandingkan dengan umur di atasnya.
Bila zat gizi yang dibutuhkan tidak terpenuhi, akan terjadi kompetisi zat gizi
antara ibu dengan bayinya.
b. Pendidikan
Rendahnya tingkat pendidikan ibu hamil dapat menyebabkan keterbatasan
dalam upaya menangani masalah gizi dan kesehatan keluarga
c. Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi akan dapat meningkatkan pendapatan, dengan
meningkatnya pendapatan maka persoalan gizi terutama pada ibu hamil akan
teratasi. Tingkat pendapatan juga menentukan jenis pangan apa yang dibeli.
Semakin tinggi pendapatan semakin besar pula persentasi perbelanjaan
termasuk untuk buah-buahan, sayur sayuran dan jenis makanan lain, tetapi
walaupun makanan yang berkualitas tinggi masuk ke dalam suatu rumah
tangga tidak ada jaminan apakah makanan ini akan sampai kepada mereka
yang sangat membutuhkan terutama pada ibu hamil .
d. Jenis Pekerjaan
Pengurangan zat besi salah satu penyebabnya adalah beban kerja atau seberapa
berat aktivitas fisik yang dilakukan oleh ibu selama kehamilannya, semakin
berat aktivitas fisik yang dilakukan ibu hamil mempunyai kemungkinan lebih
besar terjadi pengurangan cadangan zat besi.
2. Faktor Budaya
Bagi sebagian penduduk indonesia, budaya masih mempengaruhi status kesehatan.
Disuatu didaerah masih memiliki keyakinan bahwa ibu hamil dipantangkan makan
makanan yang berasal dari daging hewani, selama hamil ibu tidak boleh memakan
makanan yang amis seperti ikan, selama hamil tidak boleh makan telur karena
dapat mengakibatkan alergi dan adanya kepercayaan bahwa makanan mempunyai
kekuatan gaib dan dapat menyebabkan anak berbau amis.
a. Agama/ kepercayaan
Ada segelintir kelompok masyarakat mempercayai jenis-jenis makanan yang
menjadi pantangan selama kehamilan. Kadang kala yang di pantangkan adalah
makanan yang mengandung zat besi dan protein yang merupakan zat-zat
makanan yang penting untuk pembentukan sel-sel darah merah.
Contoh
Pantangan memakan makan Ikan, sayur dan telur akan membuat anak yang
dilahirkan kulitnya di tidak bagus.
b. Suku
Adanya kelompok suku yang mempunyai kebiasaan tidak memakan makanan
yang beragam
Contoh
Suku sunda mempunyai kebiasaan hanya memakan sayur-sayuran sehingga
zat-zat protein sebagai zat pembangun sel-sel pertumbuhan sel darah tidak
terbentuk.
c. Tradisi
Ibu hamil merupakan salah satu kelompok berisiko kekurangan gizi karena
tabu terhadap makanan masih banyak dijumpai pada masyarakat dengan etnis
budaya yang masih kuat. suku Tengger di Ngadas, Malang makanan yang
ditabukan meliputi kelompok buah-buahan, lauk, sayuran, makanan yang
dianggap panas, dan makanan yang dianggap tidak lazim, seperti makanan
dempet atau kembar. Alasan tabu makanan di Tengger Ngadas karena adanya
pendekatan secara simbolik, fungsional, dan nilai atau keagamaan. Diperlukan
penyuluhan oleh bidan desa terkait gizi kehamilan pada ibu hamil, kader
posyandu, tetua masyarakat, dan keluarga. Ibu hamil perlu didorong untuk
mengonsumsi makanan yang bergizi dan tidak memantang makanan yang
dapat mengeksklusikan zat gizi tertentu dari dietnya
3. Faktor Perilaku
Perilaku seseorang dipengaruhi oleh
a. Pengetahuan.
Perubahan perilaku seseorang diantaranya dipengaruhi oleh pengetahuan ibu
dan keluarga. Untuk memberikan pengetahuan ke pada sasaran di intervensi
melalui promosi/ pendidikan kesehatan sehingga dari intervensi yang
dilakukan ibu dan keluarga menjadi tahu akan bahaya anemia dan mengetahui
cara mencegah anemia tersebut.
b. Sikap
Setelah ibu hamil dan keluarga mengetahui tentang bahaya dan resiko anemia
pada ibu hamil dan upaya-upaya pencegahan terjadinya anemia pada ibu
hamil. Pada tahap ini ibu dan keluarga mempunyai keinginan untuk
mendapatkan sumber-sumber makanan yang dapat mencegah terjadinya
anemia pada ibu hamil
c. Tindakan
Pada tahap ini ibu hamil dan keluarga telah melakukan upaya-upaya
pencegahan anemia pada ibu hamil dengan melakukan mengkonsumsi
makanan-makanan yang kaya akan kandungan zat besi dan protein. Serta
secara sadar untuk melakukan pemeriksaaan kesehatan guna mengantisipasi
terjadi anemia pada ibu hamil.

Anda mungkin juga menyukai