1. Defenisi
Trauma kepala adalah suatu trauma yang mengenai daerah kulit kepala, tulang tengkorak
atau otak yang terjadi akibat injury baik secara langsung maupun tidak langsung pada kepala
(Suriadi & Rita Yuliani, 2001). Cedera Kepala adalah suatu gangguan traumatik dari fungsi otak
yang disertai atau tanpa disertai perdarahan interstitial dalam substansi otak tanpa diikuti
terputusnya kontinuitas otak (Muttaqin, 2008). Cedera kepala adalah trauma mekanik yang
terjadi pada kepala yang terjadi baik secara langsung atau tidak langsung yang kemudian dapat
berakibat kepada gangguan fungsi neurologis, fisik, kognitif, psikososial, bersifat temporer atau
permanen (PERDOSI, 2007).
2. Etiologi
3. Klasifikasi
4. Manifestasi Klinis
5. Komplikasi
6. Patofisiologi
7. Pathway
8. Prognosis
9. Pemeriksaan Penunjang
10. Penatalaksanaan
11. Pencegahan
12. Daftar Pustaka
FORMAT RESUME
Usia : 30 tahun
PENGKAJIAN
1. Pengkajian primer
Airway : Tidak ada hambatan jalan nafas, suara nafas vesikuler
Breathing : Tidak ada gangguan pada breathing, RR : 20x/menit, irama nafas teratur,
SpO₂ : 98
Circulation : Akral hangat, tampak pucat, CRT : >2 detik, nadi : 114x/menit, TD :
130/80 mmHg
Disability : GCS 13 ( E:3, V:4, M:6), tingkat kesadaran apatis, pupil isokor,
Respon cahaya (+), diameter 3 mm/3 mm
Exposure : Adanya multiple vulnus excoriasi terdapat luka lecet di kaki kanan- kiri,
tangan kanan-kiri, jejas di bahu kanan, dan hematom di kepala sebelah kanan serta terdapat
perdarahan di telinga sebelah kanan.
2. Pengkajian sekunder
KOMPAK: Pasien mengeluh sakit kepala dan bahu sebelah kanan seperti ditekan dengan
skala nyeri 6-7. Nyeri dirasakan 30 menit sesudah kecelakaan dan dirasakan terus menerus.
Pasien tidak mengonsumsi obat sebelumnya serta pasien terakhir kali makan bakso. Pasien
tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya dan tidak memiliki alergi. Pasien sudah lupa
kejadiannya seperti apa. Namun pengendara hanya menceritakan bahwa pasien sebagai
penumpang tiba-tiba jatuh ketika pengendara sedang memngendarai motor, sehingga
pengendara ikut jatuh bersama pasien.
TTV :
TD. 130/80 mmHg, N. 114 x/mnt, SB. 36oC, R. 20 x/mnt
Pemeriksaan fisik :
Terdapat Hematom di kepala kanan belakang dengan diameter 4 cm, multiple vulnus
excoriasis pada pelipis depan, tangan kiri-kanan dan kaki kaki kiri-kanan. Perdarahan
sebanyak 20 cc pada telinga kanan.
DIAGNOSA
1. Perfusi Jaringan Serebral Tidak Efektif b.d Cedera Kepala
2. Perfusi Jaringan Perifer Tidak Efektif b.d Penurunan Suplai Oksigen
3. Nyeri Akut b.d Agen Pencedera Fisik (trauma)
4. Resiko Infeksi
No Hari/tanggal
Implementasi Hasil /respon
(waktu)
Rabu 16-05-2018
1 15:00 Mengobservasi tanda tanda Nadi : 144x/menit, akral dingin
syok dengan cek akral, nadi dan CRT>2 detik
dan CRT.
2 15:01 Mengukur tekanan darah. TD: 130/80 mmhg
Menempatkan pasien di
18 15:00 tempat tidur yang
berpelindung. Luka lecet pada tangan kanan,
tangan kiri, kepala (pelipis). (+)
Melihat adanya trauma, hematom di kepala, (+) jejas di
19 15:30 luka dan jejas. bahu kanan.
A. Evaluasi
Subjektif :
- Pasien mengeluh masih merasa pusing
- Pasien mengeluh sakit kepala dan bahu sebelah kanan seperti ditekan
dengan skala nyeri 6-7. Nyeri dirasakan 30 menit sesudah kecelakaan
dan dirasakan terus menerus.
- Pasien mengatakan “ini dimana?”
Objektif :
- Tanda-Tanda Vital :
TD : 130/80 mmHg
N : 114 x/menit
R : 20 x/menit
S : 36°c
- akral dingin,
- CRT >2 detik,
- (+) TD 120/80 mmHg,
- (+) perdarahan di telinga kanan (20 cc, 4 kassa),
- (+) infus IV (RL 500 cc) sebanyak 20 tetes/menit.
- Klien tampak meringis
- Posisi tidur pasien supinasi
- Terdapat perdarahan dan hematom pada kepala dan telinga, dan luka
lecet di bagian bahu kanan, tangan kanan dan kaki kanan
- Ukuran luka lecet pada pelipis, tangan kanan, dan kaki kanan 2x2cm,
warna merah dan tidak berbau (luka baru), pada hematom diameter 3-
4cm, terdapat jejas pada bahu kanan, ukuran luka 4x6cm
- Luka dalam keadaan lembab dan tertutup dengan kassa steril
- Keluarga mengerti dan tampak bertanya-tanya tentang kondisi pasien
saat ini
- Nilai GCS: Pasien membuka mata ketika dipanggil namanya, eyes (3).
Pasien bergerak sesuai perintah motoric (6), Pasien tampak bingung
verbal (4) = 13 (Apatis)
- Pupil : Isokor, Respon cahaya (+), Diameter 3 mm
- Ekstremitas : sensorik (ya), motoric (ya)
- Kekuatan otot : 4/5 (mampu menggerakan persendian dengan gaya
gravitasi, mampu melawan dengan tahanan.
- Hematom (+) di kepala sebelah kanan bagian
-
Assesment :
1. Perfusi Jaringan Serebral Tidak Efektif b.d Cedera Kepala
2. Perfusi Jaringan Perifer Tidak Efektif b.d Penurunan Suplai Oksigen
3. Nyeri Akut b.d Agen Pencedera Fisik (trauma)
4. Resiko Infeksi
Planning :
1. Observasi tanda tanda syok dengan cek akral, nadi dan CRT.
2. Ukur tekanan darah.
3. Berikan penekanan langsung pada telinga sebelah kanan (area
perdarahan)
4. Observasi perubahan tingkat kesadaran
5. Ukur kekuatan otot
6. Kaji karakteristik nyeri dengan PQRST
7. Ajarkan teknik relaksasi
8. Batasi aktivitas yang meningkatkan status nyeri
9. Kolaborasi dalam memberikan terapi obat analgetik
10. Rawat luka
11. Berikan oksigen
12. Kaji status hidrasi, turgor kulit, mukosa bibir.
13. Beri asupan cairan
14. Anjurkan pasien untuk asupan nutrisi
15. Tempatkan pasien di tempat tidur yang berpelindung.
ASUHAN KEPERAWATAN
DX1-DX4
I. Analisa Data
II. Rencana Asuhan Keperawatan
III. Implementasi
IV. Evaluasi