Anda di halaman 1dari 10

Critical Journal Review

STUDENTS’ ABILITY IN SOLVING PHYSICS PROBLEMS


ON NEWTONS’ LAW OF MOTION

OLEH: KELOMPOK I
Ayu Diah Lestari (4172121018)
Parasian Sitinjak (4172121029)
Reza I. L. Simanjuntak (4173121)
Rikardo Sitohang (4172121030)

KELAS : FISIKA DIK D 20117


MATA KULIAH : FISIKA SMA
DOSEN PENGAMPU : Dr. NURLIANA MARPAUNG, M.Si

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
LAPORAN HASIL TUGAS JOURNAL REVIEW
A. Topik / Judul Penelitian
Students’ Ability in Solving Physics Problems on Newtons’ Law of Motion
B. Identitas Jurnal
1. Jurnal I
Nama Jurnal : Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi
Judul Penelitian : Students’ Ability in Solving Physics Problems on
Newtons’ Law of Motion
Penulis : Supeno, Subiki, Laili Widya Rohma
Tahun : 2018
Volume :7
Nomor :1
ISSN : p-ISSN: 2303-1832
e-ISSN: 2503-023X
C. Ringkasan Isi Jurnal
a. Latar Belakang
Kemampuan untuk memecahkan masalah adalah salah satu tujuan dalam
belajar fisika. Hal ini dinyatakan dalam kurikulum yang ada di Indonesia saat ini,
salah satu kompetensi yang harus dicapai oleh siswa dalam belajar fisika adalah
untuk memecahkan masalah yang ada dalam fisika. Beberapa peneliti berpendapat
bahwa kemampuan siswa dalam pemecahan masalah merupakan tujuan penting
dalam pembelajaran ilmu pengetahuan temasuk dalam pembelajaran fisika, karena
pemecahan masalah merupakan aktivitas kognitif yang penting dalam proses
pembelajaran. dan kemampuan ini terkait dengan aspek pengetahuan,
keterampilan berpikir, dan kemampuan penalaran.
Sebagai tambahan, pemecahan masalah adalah salah satu keterampilan pada
abad 21 saat ini Pemecahan masalah diakui sebagai tujuan utama, mengajar
strategi, dan evaluasi. Fakta ini menunjukkan bahwa kemampuan Mengatasi
masalah adalah salah satu keterampilan penting untuk dikembangkan dalam
pembelajaran fisika.
Pemecahan masalah adalah salah satu keterampilan berpikir tingkat tinggi
yang dapat dilihat sebagai suatu proses kognitif untuk memperoleh tujuan tertentu
ketika solusi yang diinginkan tidak diketahui. Berdasarkan pandangan kognitif,
pemecahan masalah adalah proses kognitif dan inovatif yang dapat membantu
untuk mengembangkan strategi yang efektif untuk memecahkan masalah sehari-
hari. Dalam pemecahan masalah, siswa harus menerapkan pengetahuan dan
keterampilan untuk mencapai tujuan tertentu dan menggunakan kemampuan dan
aturan-aturan tertentu untuk memecahkan masalah .Pemecahan masalah
memerlukan berbagai komponen kognitif, yaitu informasi, konsep, aturan, dan
prinsip-prinsip (pengetahuan domain); jaringan informasi, jaringan konsep, dan
model mental (pengetahuan struktural); argumen, analogi, dan inferensi
(Keterampilan implicative); keterampilan metakognisi; dan komponen motivasi.
Salah satu materi pembelajaran fisika di SMA adalah tentang dinamika gerak.
Dinamika gerak membahas gerak suatu benda dengan mempertimbangkan
penyebab pergerakan. Materi yang dibahas dalam dinamika gerak adalah tentang
hukum Newton. Siswa sering mengalami kesulitan ketika memecahkan masalah
yang berkaitan dengan dinamika gerak. Beberapa siswa mengalami kesulitan
dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan memaksa. Kemampuan untuk
memecahkan masalah fisika hukum Newton adalah salah satu tujuan dalam
belajar fisika. Untuk itu, penilaian instrumen diperlukan untuk mengukur
kemampuan itu. Instrumen penilaian harus memerlukan siswa untuk mengatur,
memilih, dan menerapkan prosedur yang kompleks telah mengembangkan suatu
penilaian instrumen untuk mengukur kemampuan siswa untuk memecahkan
masalah hukum Newton tentang gerak. Instrumen penilaian telah digunakan untuk
menilai beberapa aspek kemampuan yang komponennya meliputi:
mengidentifikasi sumbu koordinat, menggambar diagram benda bebas, yang
mewakili kekuatan, menentukan arah gerak berdasarkan kekuatan resultan,
menulis persamaan dan solusi, dan menulis sistem unit. penilaian instrumen
didasarkan pada tujuh langkah untuk memecahkan masalah fisika tentang hukum
Newton tentang gerak.
b. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
PenelitianIni adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah
penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memahami fenomena yang dialami oleh
subjek penelitian, seperti perilaku, motivasi, persepsi, dan aktivitas (Herdiansyah,
2010). Dengan penelitian deskriptif kualitatif, peneliti menggambarkan atau
menjelaskan variabel yang diteliti melalui data yang diperoleh dari penelitian.

2. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 4 Jember. Responden dari penelitian
ini adalah 105 siswa kelas sepuluh.

3. Langkah Penelitian
Tahapan penelitian meliputi:
a. Menentukan lokasi penelitian didasarkan pada beberapa pertimbangan,
b. Membuat instrumen penelitian, yaitu, tes hukum newton tentang gerak
diadaptasi dari tes yang telah dikembangkan
c. Mengumpulkan data penelitian dengan memberikan tes pada siswa,
d. Menganalisis data hasil tes untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah,
e. Menarik kesimpulan hasil analisis data.
Item yang tekandung dalam soal adalah sebagai beikut:

1a 1b

1c 1d
Dalam Gambar 1a (pertanyaan no. 1), ada dua objek pada bidang miring, dua
benda yang dihubungkan dengan tali tak bermassa. Siswa ditugaskan untuk
menentukan arah gerak dan percepatan benda.
Gambar 1b (pertanyaan no. 2), ada dua blok yang dihubungkan dengan tali tak
bermassa, satu blok di tanjakan dan lainnya tergantung secara vertikal. Siswa
ditugaskan untuk menentukan percepatan sistem dan kekuatan string. Pada
Gambar 1c (pertanyaan no 3), ada blok di kereta. Siswa ditugaskan untuk
menentukan koefisien minimal gesekan antara kereta dan blok sehingga blok
tinggal masih di kereta.
Dalam Gambar 1d (pertanyaan 4), ada tiga blok dihubungkan oleh string tak
bermassa dan menarik dengan paksa. Siswa ditugaskan untuk menentukan
percepatan dan ketegangan.
c. Hasil dan Pembahasan
1. Kemampuan Siswa dalam Mengidentifikasi Axes
Dalam tabel tampak bahwa kemampuan siswa dalam mengidentifikasi
sumbu koordinat tidak memuaskan. Sebagian besar siswa menggambar sistem
mekanis tanpa sumbu koordinat. Sisa dari siswa menggambar sumbu koordinat
pada objek dalam sistem tetapi tidak lengkap atau salah. Hanya 1 siswa mampu
menarik sumbu koordinat sepenuhnya dalam jawaban untuk masalah ini tidak ada.
3. Hanya 4 siswa menggambar jawaban yang lengkap dan benar tetapi pada objek
tertentu saja,

Kesalahan umum adalah untuk mengidentifikasi sumbu koordinat objek di


lereng, yaitu, objek dalam masalah no. 1 dan tidak ada. 2. Beberapa siswa bahkan
tidak menarik sumbu koordinat untuk objek. Untuk obyek pada bidang horisontal,
yaitu, di masalah tidak ada. 3 dan tidak ada. 4, beberapa siswa menggambar
koordinat sumbu benar-benar tapi tidak benar, terutama pada penulisan simbol
dan arah sumbu koordinat. Siswa menyebutkan bahwa mereka akrab dengan
sumbu-sumbu koordinat dari sistem Cartesian, di mana sumbu x adalah
horisontal, dan yaxis itu dalam arah vertikal.

2. Siswa Kemampuan di Drawing Gratis-Body Diagram


Proporsi siswa dalam menggambar diagram benda bebas ditunjukkan pada
Tabel. Tampak bahwa ada umumnya empat kelompok siswa sesuai dengan aspek
kemampuan mereka. Kelompok pertama, di mana sebagian besar siswa tidak
menggambar diagram benda bebas. Kelompok kedua, di mana sebagian besar
siswa menarik diagram benda bebas untuk sistem dan objek tetapi keduanya tidak
lengkap. Kelompok ketiga, di mana sebagian besar siswa menarik diagram benda
bebas, baik untuk sistem dan objek, tetapi salah satu dari mereka tidak lengkap.
Kelompok keempat, hanya sebagian kecil dari siswa, menarik diagram benda
bebas lengkap dan benar untuk kedua sistem dan objek.

d. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan
produk akhir berupa media pembelajaran Fisika menggunakan Macromedia Flash
Pro 8 yang memenuhi kriteria baik. Pembuatan media pembelajaran Fisika
menggunakan Macromedia Flash Pro 8 dalam penelitian ini dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:identifikasi masalah, pengumpulan data
pendukung, pembuatan desain media, pembuatan media, validasi dan pengujian
media.
1. Jurnal II
a. Latar Belakang
Fisika adalah salah satu bagian dari ilmu pengetahuan alam yang mempunyai
peranan penting dalam penguasaan teknologi sehingga para pelajar diharapkan
mempunyai pemahaman yang baik pada bidang ini. Tetapi fisika adalah cabang
ilmu yang menuntut pemahaman yang baik untuk dapat memaham fisika dengn
baik. Dengan teknik visualisasai konsep-konsep dalam fisika diharapkan mampu
mempermudah pemahman peserta didik. Mengigat hal tersebut maka harus
dilengkapi dengan medi yang mendukung proses tersebut. Penggunaan media atau
alat bantu disadari oleh banyak praktisi pendidikan sehingga membantu aktivitas
proses pembelajaran.
Salah satu media yang cukup efektif adalah media berbasis computer yang
dapat dengan mudah menvisualisasikan konsep-konsep fisika yang abstrak
menjadi lebih konkrit.
Macromedia Flash.
Macromedia Flash sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa. Hal ini ditandai dengan meningkatnya nilai rata-rata persentase
motivasi belajar siswa pada setiap siklus. Sebelum pemanfaatan media
pembelajaran Fisika berbasis Macromedia Flash persentase motivasi belajar siswa
49,56%. Setalah memanfaatkan media pembelajaran Fisika berbasis Macromedia
Flash pada siklus I meningkat menjadi 67,33% dan pada siklus II meningkat
menjadi 74,76%. Sehingga media pembelajaran Fisika berbasis Macromedia
Flash dapat digunakan sebagai salah satu alat bantu dalam proses pembelajaran
guna meningkatkan motivasi belajar siswa.
b. Metode Penelitian
Menggunakan teknik sampling jenuh. Satu kelas dijadikan sebagai kelas
eksperimen dengan media pembelajaran animasi Macromedia Flash dan satu
kelas lagi dijadikan sebagai kelas kontrol dengan media pembelajaran Power
Point.
c. Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang melibatkan dua kelas
yang diberi media pembelajaran yang berbeda, yaitu media pembelajaran animasi
Macromedia Flash untuk kelas eksperimen, dan pembelajaran media
pembelajaran Power Point pada kelas kontrol. Diperoleh rata-rata data pretes
kelas eksperimen rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 32,00 dengan standar
deviasi 9,97 dan nilai rata-rata pretes kelas kontrol adalah 27,50 dengan standar
deviasi 8,17.
Dalam penilitan ini sebelum diberikan perlakuan bahwa keals eksperimen
memiliki nilai rata-rata pre tes 32,00 sedangkan kelas control 27,50. Hasil
pengujian diperoleh thitung > ttabel = 5,778 > 1,679 pada taraf siginifikansi α = 0,05.
Dengan demikian adanya pengaruh yang diberikan oleh pembelajaran dengan
menggunakan media pembelajaran animasi Macromedia Flash terhadap hasil
belajar siswa.
No Data ̅̅̅2
𝑋 thitung ttabel Keterangan
1 Postes Eks 76,00 Ada pengaruh
5,778 1,679 media animasi
2 Postes Kon 63,50 Macromedia Flash
terhadap hasil
belajar siswa.
Media pembelajaran animasi Macromedia Flash pada materi Suhu dan Kalor
dibuat dalam bentuk gambar bergerak. Hubungan media dengan materi adalah
Kalor, media menunjukkan gambar perubahan wujut zat yaitu dari zat padat ke
cair dan berubah ke gas. Pemuaian, pada pemuaian gas media menunjukkan
apabila gas di naikkan, penghisap di dalam bejana akan memuai, sedangkan pada
pemuaian zat cair ditunjukkan zat cair mana di dalam labu yang permukaannya
naik setelah di panaskan. Azas Black, media ini menunjukkan bahwa energi
adalah kekal, yaitu dengan mencampurkan sebongkah es kedalam air panas
menunjukkan volume tetap maka kalor lepas sama dengan kalor terima.
Perpindahan Kalor, media ini menunjukkan aliran perpindahan kalor pada
konduksi, konveksi dan radiasi.
d. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleha adalah dengan adanya perlakuan dengan
menggunakan media Macromedia Flash ada peningkatan hasil belajar yang
signifikan dalam meningkatkan hasil belajar fisika di kelas X MAN Lima Puluh.
Dengan adanya perlakuan ini maka prbedaan nilai rata-rata postes mengalami
penginkatan yang cukup signofikan yaitu dai 32,00 menjadi 76,00.

D. Kelebihan / Keunggulan Penelitian


Jurnal I
Ada beberapa keunggulan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut.
1. Metode penelitian yang digunakan menggunakan metode Penelitian ini
menggunakan metode penelitian pengembangan research and development
yang berusaha mengembangkan suatu produk.
2. Isi dari jurnal berisi tentang penelitian yang berusaha untuk menghasilkan
produk yaitu pengembangan suatu eksperimen dari suhu dan kalor yang
dijelaskan dengn menggunakan Macromedi Flash Pro 8.
3. Dilihat dari penulisan jurnal ini dittlis dengan cukup runtut sehingga
memudahkan pembacca dalam memahami isi dari jurnal tersebut.
Jurnal II
Kelebihan dari jurnal ini adalah sebagai berikut:
1. Jurnal ini memiliki desain penelitian yang cukup menarik yaitu mengambil
data dari dua kelas yang berbeda deng perlakuan yang berbeda dan berhasil
dalam meningkatkan hasil belajr siswa
2. Dari segi penulisan jurnal ini memiliki penulisan yang runtu dan berurut
sehingga memudahkan dalam memahami isi dari penelitian tersebut

E. Kelemahan Penelitian
Jurnal I
Kelemahan penelitian dari tersebut adalah sebagai berikut
1. Jurnal ini kurang menjelaskan tentang suhu dan kalor di bagian awal,
sedangkan efektifitas dari macromedia pun di bahas di bagian pendahuluan.
2. Dari segi penulisan jurnal ini agak sedikit kurang rapi karena ada beberapa
bagian yang tidak sama dengan bagian selanjutnya.
Jurnal II
Kelemahan penelitian dari tersebut adalah sebagai berikut:
1. Jurnal ini kurang memiliki tinjauan teori yang menjelaskan mengenai
macromedia flash hanya menjelaskan efketifitasnya dalam pembelajaran
2. Jurnal ini tidak menjelaskan sedikit tentang materi yang diangkat dan tidak
menyarakan argument apakah materi itu layak digunakan berbantuan
macromedia flash.

L. Daftar Pustaka
Viajayani, Eka R. Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Menggunakan
Macromedia Flash Pro 8 Pada Pokok Bahasan Suhu dan Kalor. Jurnal
Pendidikan Fisika. 1 (1). halaman 144-155. ISSN : 2338 – 0691
Damanik, Rizka dan Ratna Tanjung. Pengaruh Media Pembelajaran Animasi
Macromedia Flash Terhadap Hasil Belajar Siswa di Kelas X MAN Lima
Puluh. Jurnal INFAFI (INovasi Pendidikan Fisika). 3(2). Halaman: 214 – 221.

Anda mungkin juga menyukai