Anda di halaman 1dari 33

ow Back Pain (LBP) adalah nyeri yang dirasakan didaerah punggung bawah, dapat merupakan

nyeri local maupun nyeri radikuler atau keduanya.


Nyeri yang berasal dari daerah punggung bawah dapat menuju ke daerah lain atau sebaliknya
,nyeri yang berasal dari daerah lain dirasakan di daerah punggung bawah ( reffered pain / nyeri
yang menjalar ) . Kesulitan saat menegakkan badan setelah membungkuk karena timbulnya rasa
kaku atau rasa sakit adalah gejala / keluhan yang sangat sering terjadi dari masalah nyeri
punggung bawah atau Law Back Pain (LBP). 80 % manusia dalam perjalanan hidupnya pernah
menderita LBP. LBP merupakan diagnosa yang paling sering dibuat oleh dokter setelah infeksi
saluran pernapasan. Penderita LBP mempunyai tingkat rekuren (kekambuhan) yang tinggi
terutama pada penderita dengan berat badan berlebih, gaya hidup santai akan tetapi secara psikis
sering stress.
Sedikit sekali penderita yang mengerti bahwa bila kita memiliki otot yang kuat dan sikap tubuh
yang tegap akan dapat mencegah nyeri punggung. Hal tersebut kemudian menimbulkan
anggapan (yang salah) bahwa keadaan LBP sebagai hal yang wajar sejalan dengan bertambahnya
usia dan atau akibat kerja terlalu berat, salah mengangkat baban berat, atau ranjang yang terlalu
empuk

Sekitar 90% LBP akut maupun kronis adalah benigna ( jinak ) , sembuh spontan dalam waktu 4-
6 minggu , cenderung berulang dan insidensi sekitar 15-20% .
LBP bisa disebabkan oleh : kelainan muskuloskeletal , sistem saraf , vaskuler , viseral dan
psikogenik . Penyebab LBP antara lain :

a. Kelemahan Otot Punggung dan Otot perut

– Penelitian menunjukkan bahwa kelemahan kedua otot ini juga menyebabkan buruk-nya
fleksibilitas otot dan memberi andil dalam timbulnya nyeri punggung bawah.

b. Stress sikap tubuh

– Sikap tubuh yang salah (misalnya salah pada posisi duduk) akan menyebabkan kelelahan
pada tulang belakang.

– Ligament (jaringan pengikat sendi) akan terulur

– Sendi dan syaraf akan mendapat tekanan

c. Strain Otot

– Pada cidera otot ringan akan kembali pulih dengan sendirinya, tapi cidera yang berat
membutuhkan fisioterapi untuk mengurangi rasa sakit dan untuk penyembuhan yang sempurna.

– Misalnya pada saat mengangkat beban.

d. Strain Ligament
– Penguluran ligament (jaringan pengikat sendi) yang melebihi kemampuan ulur dan uluran
mendadak akan membuat kerobekan ligament dan perdarahan sekitar jaringan yang
menyebabkan bengkak dan nyeri.

e. Problem Diskus

– Diskus atau bantalan sendi merupakan redam kejut, ber-ada di antara dua sendi tulang
belakang.

– Diskus dapat slip, menonjol, robek, atau aus karena umur.

f. Sciatica

– Syaraf sciatica berada mulai dari pinggang bawah terus ke pantat dan ke kaki. Iritasi dimana
saja sepanjag syaraf akan menyebabkan nyeri pinggang dan kaki.

g. Peradangan Sendi (arthritis)

– Sendi tulang belakang mau-pun facetnya dapat meradang dan menyebabkan degenerasi dan
peradangan dalam sendi sehingga menumbuhkan perkapuran pada ujung-ujung vertebra.

h. Kebiasaan tidak banyak gerak

Tanda dan Gejala

 Cara berjalan pincang,diseret ,kaku ( merupakan indikasi untuk pemeriksaan neurologis )


 Perilaku penderita apakah konsisten dengan keluhan nyerinya ( kemungkinan kelainan
psikiatrik )
 Nyeri yang timbul hampir pada semua pergerakan daerah lumbal (pinggang ) sehingga
penderita berjalan sangat hati-hati ( kemungkinan infeksi, peradangan, tumor atau patah
tulang )

Pemeriksaan Penunjang

1. Neurologik

• Elektromiografi (EMG) , dilakukan bila dicurigai adanya disfungsi radiks

• Somatosensory Evoked Potensial (SSEP) , berguna untuk stenosis kanal dan mielopati spinal
.

2. Radiologik

• Foto Polos , untuk mengesampingkan adanya kelainan tulang


• Mielografi , Mielo-CT , CT-scan,Magnetic Resonance Imaging (MRI) , untuk mencari
penyebab nyeri antara lain tumor , HNP perlengketan .

3. Laboratorium

• Laju Endap Darah , darah perifer lengkap , C-reactive protein ,factor rheumatoid ,alkalin
fosfatase ,kalsium ( atas indikasi )

• Urinalisis , untuk penyakit non spesifik seperti infeksi

• Liquor serebrospinalis ( atas indikasi )

4. Pemeriksaan Fisik

Tip Dalam Menghindari LBP

a. Meningkatkan kekuatan otot perut dengan latihan penyiapan, yang terbaik adalah sit up
dengan lutut ditekuk.

b. Latihan memperkuat otot paha belakang.

– Posisi duduk, kaki menggantung kebawah, kemudian kaki menarik beban ringan kearah
belakang dan kembali lagi. Demikian berulang-ulang.

– Posisi telungkup, kaki lurus, kemudian kaki ditekuk kearah atas depan, menarik beban
ringan dan kembali lagi. Demikian berulang-ulang.

c. Saat berlutut, hindari gerakan tubuh bagian atas untuk memutar tiba-tiba.

d. Hindari mengangkat beban berat

– Bila harus mengangkat beban, usahakan punggung lurus, jangan membungkuk tan-pa
membengkokkan lutut.

– Kaki dan tangan terbuka, tekuk panggul dan lutut

– Pegang erat-erat bawaan, dekatkan dengan badan, kencangkan otot perut

– Gunakan otot kaki, jangan otot punggung

– Hindari mengangkat ba-rang diatas pinggang yang dapat menambah tekanan pada otot
punggung bela-kang dan ligament.

– Bila memutar gunakan kaki, bukan pinggang

e. Sikap berdiri
– Berdiri secara tegak, dada diangkat, bahu relaks dan dagu lurus kedepan.

– Sikap berdiri stabil, seimbang, dan relaks bila pindah posisi ke duduk, berjalan atau berdiri
kembali.

– Tidak berdiri terlalu lama. Jika harus berdiri, pindahkan berat badan dari satu kaki ke kaki
yang lain.

– Hindari gerakan membungkuk dari posisi berdiri. Untuk melakukan stretching/pere-gangan


punggung bawah dilakukan dari posisi duduk atau tiduran.

– Untuk memungut sesuatu sebaiknya dengan menekuk lutut.

f. Sikap duduk

– Hindari duduk secara terus menerus lebih dari satu jam.

– Bila duduk sebaiknya ber-sandar dan secara begantian mengangkat satu kaki lebih tinggi dari
yang lain (pangkal kaki).

g. Tidur

– Hindari tidur diatas tempat tidur dengan kasur/busa/spring bed yang turun lebih dari 5cm bila
anda tidur.

– Tidurlah miring dengan lutut ditekuk. Jangan tidur dengan kaki lurus dan jangan tidur
tengkurap. Kalau harus tidur terlentang, tekukkan lutut.

– Sebelum turun dari tempat tidur pada pagi hari, lakukan latihan punggung bawah seperti
menarik satu kaki dan dua kaki, baru berdiri dengan periahan.

Latihan Praktis yang dianjurkan

a. Peregangan otot punggung bawah

– Berbaringlah dengan kaki yang diluruskan di atas lantai. Tekuk lutut kanan kearah dada,
peluk dengan kedua tangan sampai punggung ter-angkat. Tahan 5-10 detik. Nafas biasa. Kembali
ke posisi awal dengan perlahan. Lakukan dengan kaki kiri. Ulangi 4-8 kali.

– Posisi sama tetapi kedua kaki ditekuk dan dipeluk bersamaan.

b. Bridging
– Berbaringlah dengan lutut menekuk dan telapak kaki menapak dilantai, perut diken-cangkan,
leher lurus dan punggung sedikit menekan lantai untuk menjaga posisi tetap lurus. Kedua lengan
lurus disamping tubuh. Tarik nafas.

– Perut tetap dikencangkan, lakukan gerakan bridging dengan cara mengencangkan dan
mengangkat bokong ber-samaan. Hembuskan nafas saat mengangkat bokong. Tahan 5-10 detilc.
Nafas biasa. Kembali ke posisi awal dengan perlahan.

– Ulangi 4-8 kali

Disamping berlatih untuk memperkuat punggung bawah dan otot perut, diperlukan juga latihan
untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan. Periksalah kesehatan sebelum memulai latihan.
Mulailah latihan dengan gerakan peregangan yang perlahan dan tidak memantul. Aktifitas yang
baik untuk orang yang mempunyai masalah LBP adalah :

– Jalan kaki

– Bersepeda

– Renang

Latihan yang harus dihindari

Jangan melakukan latihan berikut ini karena akan men“strain lower back”.

a. Posisi tengkurap kemudian kedua kaki diangkat bersamaan

b. Sit up dengan kedua kaki lurus.

c. Hip fivists

Latihan memutar-mutar pinggul ke kin dan ke kanan dengan sikap berdiri, baik dengan alas
pijakan yang dapat berputar ataupun tidak.

d. Hurdlers stretch

Latihan peregangan dengan posisi duduk dilantai, satu kaki lurus kedepan, satu kaki ditekuk
kesamping, membuat huruf L. Kemudian dilakukan gerakan mencium lutut kaki yang diluruskan
lalu memutar badan bagian atas kearah kaki yang ditekuk.

e. Latihan peregangan yang memeriukan gerakan cepat dan memantul.


Terapi :

1. Informasi dan edukasi

2. Farmakoterapi : obat penghilang rasa sakit ( pain killer )

3. Non farmakologik :

• Pada LBP akut :

1. Imobilisasi ( lamanya tergantung kasus )

2. Pengaturan Berat Badan

3. Posisi Tubuh dan Aktivitas

4. Modalitas termal ( terapi panas dan dingin )

5. Masasage dan Traksi ( untuk dislokasi tulang belakang )

6. Latihan : jalan , naik sepeda , berenang (tergantung kasus)

7. Alat Bantu ( a.l : korset , tongkat )

• Invasif non bedah :

o Blok saraf dengan anestesi local

• Bedah :

o Pada HNP setelah pengobatan selama 4 minggu tidak menolong dan adanya defisit
neurologis memburuk .
Anatomi Pinggang

Sebelum membicarakan lebih lanjut tentang nyeri pinggang atau LBP, ada baiknya kita lihat dulu
susunan normal/anatomi yang membentuk pinggang . Struktur penting yang membentuk
pinggang antara lain : tulang belakang (vertebra), sendi tulang belakang, ligamentum yang
mengikat tulang belakang, serat saraf, otot, organ dalam perut dan pelvis serta kulit yang
menutupi daerah pinggang.

Tulang belakang diciptakan sedemikian rupa sehingga mampu bergerak sesuai kehendak sembari
melindungi serat saraf yang ada di dalamnya. Dibagian belakang setiap tulang, terbentuk
tonjolan khusus yang disebut prosesus spinosus yang salah satu fungsinya adalah melindungi
serat saraf yang lewat di depannya.

Diskus atau piringan sendi adalah bagian atas dan bawah dari tulang belakang yang
menghubungkan antara satu tulang dengan tulang yang lain. Selain memudahkan pergerakan,
diskus ini juga berfungsi untuk meminimalisasi tekanan yang terjadi pada rongga serat saraf.

Ligamentum adalah jaringan ikat yang sangat kuat guna memegang tulang belakang agar tidak
terlepas satu dengan yang lainnya.

Serat saraf yang lewat melalui tulang belakang berfungsi untuk menghantarkan rasangan sensoris
maupun motoris ke organ yang ada di bawahnya.

Fungsi Pinggang

Daerah pinggang mempunyai fungsi yang sangat penting pada tubuh manusia. Fungsi penting
tersebut antara lain, membuat tubuh berdiri tegak, pergerakan, dan melindungi beberapa organ
penting.

Saat kita berdiri, pinggang berfungsi sebagai penyangga sebagian besar berat badan. Saat kita
menggoyangkan pinggul, pinggang akan ikut membantu pergerakan. Sehingga untuk mendeteksi
kelainan pada pinggang dapat dilakukan dengan menyuruh pasien berdiri tegak atau
menggoyangkan pinggulnya.

Fungsi terpenting dari semuanya adalah sebagai pelindung susunan saraf yang melintas
sepanjang tulang belakang dan organ yang terdapat di dalam rongga perut.

Penyebab Tersering Nyeri Pinggang.

Berikut adalah beberapa penyebab tersering dari nyeri pinggang atau low back pain (LBP).

Peregangan tulang pinggang (akut, khronis)

Peregangan tulang pinggang adalah cidera regangan pada ligamentum, tendon dan otot pinggang.
Regangan akan menyebabkan luka yang sangat kecil pada organ tersebut. Cidera yang paling
sering menjadi biang kerok dari nyeri pinggang ini, disebabkan oleh beberapa hal antara lain,
pergerakan yang berlebihan, pergerakan yang tidak benar atau trauma. Disebut akut bila keadaan
ini berlangsung dalam beberapa hari atau minggu, dan disebut khronis bila keadaan ini
berlangsung lebih dari 3 bulan.

Peregangan tulang pinggang sering terjadi pada orang yang berumur diatas 40 tahun. Terkadang
keadaan ini bisa menyerang tanpa batasan usia. Gejala yang timbul dari keadaan ini antara lain
adanya rasa tidak nyaman atau nyeri pada pinggang setelah pinggang mengalami tekanan
mekanis. Derajat nyeri sangat tergantung dari seberapa banyak otot yang mengalami cidera.

Diagnosis peregangan pinggang ditegakan melalui wawancara untuk mengetahui riwayat trauma
yang terjadi, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan rontgen.

Penanganan nyeri pinggang oleh karena peregangan yang paling utama adalah mengistirahatkan
pingang agar tidak terjadi cidera ulangan. Obat obatan diperlukan untuk meredakan nyeri dan
melemaskan otot yang kaku. Bisa pula dilakukan pemijatan, penghangatan dan penguatan otot
pinggang, namun tetapi harus dilakukan secara hati hati.

Iritasi saraf

Serat serat saraf yang terbentang sepanjang tulang belakang dapat mengalami iritasi oleh karena
pergeseran mekanis atau oleh penyakit. Keadaan ini termasuk penyakit diskus lumbar
(radikulopathy), gangguan tulang, dan peradangan saraf akibat infeksi virus.

Radikulopathy lumbar

Radikulopathy lumbar adalah iritasi saraf yang disebabkan oleh karena rusaknya diskus antara
tulang belakang. Kerusakan ini terjadi akibat dari adanya degenerasi dari cincin luar diskus, dan
trauma atau kombinasi antara keduanya.

Penanganan penyakit ini memerlukan pengobatan konservatif dengan obat obatan atau bila
keadaan parah bisa dilakukan tindakan pembedahan.

Kondisi tulang dan sendi

Kondisi tulang dan sendi yang bisa menyebabkan nyeri pinggang antara lain gangguang
kongenital (bawaan), gangguan akibat proses degeneratif dan peradangan yang terjadi pada
sendi.

Penyebab Lain Nyeri Pinggang

Penyebab lain dari nyeri pinggang antara lain :

Gangguan ginjal
Gangguan ginjal yang sering dihubungkan dengan nyeri pinggang antara lain infeksi ginjal, batu
ginjal, dan perdarahan pada ginjal akibat trauma. Diagnosa ditegakan berdasarkan pemeriksaan
kencing, dan pemeriksaan radiologi.

Kehamilan

Wanita hamil sering mengalami nyeri pinggang sebagai akibat dari tekanan mekanis pada tulang
pinggang dan pengaruh dari posisi bayi dalam kandungan.

Masalah pada organ peranakan

Beberapa masalah pada organ peranakan perempuan yang dapat menimbulkan nyeri pinggang
antara lain kista ovarium, tumor jinak rahim dan endometriosis.

Tumor

Nyeri pinggang bisa pula disebabkan oleh karena tumor, baik tumor jinak maupun ganas. Tumor
dapat terjadi lokal pada tulang pinggang atau terjadi di tempat lain tetapi mengalami metastase
atau penyebaran ke tulang pinggang.

Penanganan Nyeri Pinggang

Seperti telah dijelaskan diatas, penanganan nyeri pinggang sangat terggantung dari penyebab
nyeri itu. Setiap kasus harus ditangani secara individual untuk mengetahui latar belakang dari
keluhannya sehingga dapat dikelola dengan tepat.

Prinsip utama penanganan nyeri pinggang adalah mengatasi nyerinya terlebih dahulu, setelah itu
baru dicari penyebab dari nyeri pinggangnya.Sayangnya keluhan ini bisa kambuh kambuhan
sehingga sangat menjengkelkan bagi beberapa pasien, untuk itu perlu dijelaskan dengan baik
tentang kemungkinan kemungkinan yang terjadi.
Bimaariotejo's Blog
Low Back Pain (LBP)
Juli 7, 2009 pada 12:53 pm · Filed under referat, Rehabilitasi Medis

PENDAHULUAN

Hampir semua orang pernah mengalami nyeri pinggang, hal ini menunjukan seringnya gejala ini
dijumpai pada sebagian besar penderita. Sakit pinggang merupakan keluhan banyak penderita
yang berkunjung ke dokter. Yang dimaksud dengan istilah sakit pinggang bawah ialah nyeri,
pegal linu, ngilu, atau tidak enak didaerah lumbal berikut sacrum. Dalam bahasa inggris disebut
dengan istilah Low Back Pain (LBP).

Penyebab LBP bermacam-macam dan multifaktorial; banyak yang ringan, namun ada juga yang
berat yang harus ditanggulangi dengan cepat dan tepat. Mengingat tingginya angka kejadian
LBP, maka tidaklah bijaksana untuk melakukan pemeriksaan laboratorium yang mendalam
secara rutin pada tiap penderita. Hal ini akan memakan waktu yang lama, dengan melakukan
anamnesis dan pemeriksaan fisik yang seksama dan dibantu oleh pemeriksaan laboratorium yang
terarah, maka penyebab LBP dapat ditegakan pada sebagian terbesar penderita

Untuk lebih mendalami tentang low back pain, sejenak perlu diketahui dahulu fungsi dari tulang
belakang. Tulang belakang merupakan daerah penyokong terbanyak dalam fungsi tubuh. Tulang
belakang terdiri atas 33 ruas yang merupakan satu kesatuan fungsi dan bekerja bersama-sama
melakukan tugas-tugas seperti:

1. memperhatikan posisi tegak tubuh

2. menyangga berat badan

3. fungsi pergerakan tubuh

4. pelindung jaringan tubuh

Pada saat berdiri, tulang belakang memiliki fungsi sebagai penyangga berat badan, sedangkan
pada saat jongkok atau memutar, tulang belakang memiliki fungsi sebagai penyokong
pergerakan tersebut. Struktur dan peranan yang kompleks dari tulang belakang inilah yang
seringkali menyebabkan masalah.
Pada makalah ini pengertian nyeri pinggang bawah digunakan untuk menjelaskan gejala nyeri
yang terlokalisir didaerah lumbal atau nyeri yang menjalar ke tungkai atau kaki dengan
menyingkirkan penyebab nyeri lain yang spesifik.

DEFINISI

Nyeri pinggang bawah atau low back pain merupakan rasa nyeri, ngilu, pegal yang terjadi di
daerah pinggang bagian bawah. Nyeri pinggang bawah bukanlah diagnosis tapi hanya gejala
akibat dari penyebab yang sangat beragam.

Low Back Pain menurut perjalanan kliniknya dibedakan menjadi dua yaitu :

A. Acute low back pain

Rasa nyeri yang menyerang secara tiba-tiba, rentang waktunya hanya sebentar, antara beberapa
hari sampai beberapa minggu. Rasa nyeri ini dapat hilang atau sembuh. Acute low back pain
dapat disebabkan karena luka traumatic seperti kecelakaan mobil atau terjatuh, rasa nyeri dapat
hilang sesaat kemudian. Kejadian tersebut selain dapat merusak jaringan, juga dapat melukai
otot, ligamen dan tendon. Pada kecelakaan yang lebih serius, fraktur tulang pada daerah lumbal
dan spinal dapat masih sembuh sendiri. Sampai saat ini penatalaksanan awal nyeri pinggang
acute terfokus pada istirahat dan pemakaian analgesik.

B. Chronic low back pain

Rasa nyeri yang menyerang lebih dari 3 bulan atau rasa nyeri yang berulang-ulang atau kambuh
kembali. Fase ini biasanya memiliki onset yang berbahaya dan sembuh pada waktu yang lama.
Chronic low back pain dapat terjadi karena osteoarthritis, rheumatoidarthritis, proses degenerasi
discus intervertebralis dan tumor.

Disamping hal tersebut diatas terdapat juga klasifikasi patologi yang klasik yang juga dapat
dikaitkan LBP. Klasifikasi tersebut adalah :

1. Trauma
2. Infeksi
3. Neoplasma
4. Degenerasi
5. Kongenital

EPIDEMIOLOGI

Nyeri pinggang merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting pada semua negara.
Besarnya masalah yang diakibatkan oleh nyeri pinggang dapat dilihat dari ilustrasi data berikut.
Pada usia kurang dari 45 tahun, nyeri pinggang menjadi penyebab kemangkiran yang paling
sering, penyebab tersering kedua kunjungan kedokter, urutan kelima masuk rumah sakit dan
masuk 3 besar tindakan pembedahan. Pada usia antara 19-45 tahun, yaitu periode usia yang
paling produktif, nyeri pinggang menjadi penyebab disabilitas yang paling tinggi.

Di Indonesia, LBP dijumpai pada golongan usia 40 tahun. Secara keseluruhan, LBP merupakan
keluhan yang paling banyak dijumpai (49 %). Pada negara maju prevalensi orang terkena LBP
adalah sekitar 70-80 %. Pada buruh di Amerika, kelelahan LBP meningkat sebanyak 68 % antara
thn 1971-1981.

Sekitar 80-90% pasien LBP menyatakan bahwa mereka tidak melakukan usaha apapun untuk
mengobati penyakitnya jadi dapat disimpulkan bahwa LBP meskipun mempunyai prevalensi
yang tinggi namun penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya.

ANATOMI

Struktur utama dari tulang punggung adalah vertebrae, discus invertebralis, ligamen antara spina,
spinal cord, saraf, otot punggung, organ-organ dalam disekitar pelvis, abdomen dan kulit yang
menutupi daerah punggung.

Columna vertebralis (tulang punggung) terdiri atas :

1. Vertebrae cervicales 7 buah

2. Vertebrae thoracalis 12 buah

3. Vertebrae lumbales 5 buah

4. Vertebrae sacrales 5 buah

5. Vertebrae coccygeus 4-5 buah

Vertebra cervicales, thoracalis dan lumbalis termasuk golongan true vertebrae.

Pada vertebrae juga terdapat otot-otot yang terdiri atas :

1. Musculus trapezius

2. Muskulus latissimus dorsi

3. Muskulus rhomboideus mayor

4. Muskulus rhomboideus minor


5. Muskulus levator scapulae

6. Muskulus serratus posterior superior

7. Muskulus serratus posterior inferior

8. Muskulus sacrospinalis

9. Muskulus erector spinae

10. Muskulus transversospinalis

11. Muskulus interspinalis

Otot-otot tersebut yang menghubungkan bagian punggung ke arah ekstrremitas maupun yang
terdapat pada bagian punggung itu sendiri.Otot pada punggung memiliki fungsi sebagai
pelindung dari columna spinalis, pelvis dan ekstremitas. Otot punggung yang mengalami luka
mungkin dapat menyebabkan terjadinya low back pain.
PENYEBAB

Penyebab nyeri pinggang bawah bermacam-macam dan multifaktor. Di antaranya dapat disebut :

1) KELAINAN KONGENITAL

Kelainan kongenital tidak merupakan penyebab nyeri pinggang bawah yang penting. Kelainan
kongenital yang dapat menyebabkan nyeri pinggang bawah adalah :

a) Spondilolisis dan spondilolistesis

Pada Spondilolisis tampak bahwa sewaktu pembentukan korpus vertebrae itu ( in utero ) arkus
vertebrae tidak bertemu dengan korpus vertebraenya sendiri.

Pada spondilolistesis korpus vertebrae itu sendiri ( biasanya L5 ) tergeser ke depan.

Walaupun kejadian ini terjadi sewaktu bayi itu masih berada dalam kandungan, namun ( oleh
karena timbulnya kelinan-kelainan degeneratif ) sesudah berumur 35 tahun, barulah timbul
keluhan nyeri pinggang. Nyeri pinggang ini berkurang / hilang bila penderita duduk atau tidur.
Dan akan bertambah, bila penderita itu berdiri atau berjalan.

Spondilolitesis dapat mengakibatkan tertekuknya radiks L5 sehingga timbul nyeri radikuler.

b) Spina Bifida
Bila di daerah lumbosakral terdapat suatu tumor kecil yang ditutupi oleh kulit yang berbulu,
maka hendaknya kita waspada bahwa didaerah itu ada tersembunyi suatu spina bifida okulta.

Pada foto rontgen tampak bahwa terdapat suatu hiaat pada arkus spinosus di daerah lumbal atau
sakral. Karena adanya defek tersebut maka pada tempat itu tidak terbentuk suatu ligamentum
interspinosum.

Keadaan ini akan menimbulkan suatu “lumbo-sakral sarain” yang oleh si penderita dirasakan
sebagai nyeri pinggang.

c) Stenosis kanalis vertebralis

Diagnosis penyakit ini ditegakkan secara radiologis. Walaupun penyakit telah ada sejak lahir,
namun gejala-gejalanya baru tampak setelah penderita berumur 35 tahun.

Gejala yang tampak adalah timbulnya nyeri radikuler bila si penderita jalan dengan sikap tegak.
Nyeri hilang begitu penderita berhenti jalan atau bila ia duduk. Untuk menghilangkan rasa
nyerinya maka penderita lantas jalan sambil membungkuk.

d) Spondylosis lumbal

Penyakit sendi degeneratif yang mengenai vertebra lumbal dan discus intervertebralis, yang
menyebabkan nyeri dan kekakuan.

e) Spondylitis.

Suatu bentuk degeneratif sendi yang mengenai tulang belakang . ini merupakan penyakit
sistemik yang etiologinya tidak diketahui, terutama mengenai orang muda dan menyebabkan rasa
nyeri dan kekakuan sebagai akibat peradangan sendi-sendi dengan osifikasi dan ankilosing sendi
tulang belakang.

2) TRAUMA DAN GANGGUAN MEKANIS

Trauma dan gngguan mekanis merupakan penyebab utam nyeri pinggang bawah. Pada orang-
orang yang tidak biasa melakukan pekerjaan otot atau sudah lama tidak melakukan kegiatan ini
dapat menderita nyeri pinggang bawah yang akut. Cara bekerja di pabrik atau di kantor dengan
sikap yang salah lama-lama nenyebabkan nyeri pinggang bawah yang kronis.

Patah tulang, pada orang yang umurnya sudah agak lanjut sering oleh karena trauma kecil saja
dapat menimbulkan fraktur kompresi pada korpus vertebra. Hal ini banyak ditemukan pada kaum
wanita terutam yang sudah sering melahirkan. Dalam hal ini tidak jarang osteoporosis menjadi
sebab dasar daripada fraktur kompresi. Fraktur pada salah satu prosesus transversus terutama
ditemukan pada orang-orang lebih muda yang melakukan kegiatan olahraga yang terlalu
dipaksakan.
Pada penderita dengan obesitas mungkin perut yang besar dapat menggangu keseimbangan statik
dan kinetik dari tulang belakang sehingga timbul nyeri pinggang.

Ketegangan mental terutama ketegangan dalam bidang seksual atau frustasi seksual dapat
ditransfer kepada daerah lumbal sehingga timbul kontraksi otot-otot paraspinal secara terus
menerus sehingga timbul rasa nyeri pinggang. Analog dengan tension headache maka nyeri
pinggang semacam ini dapat dinamakan “tension backache”.

Tidak jarang seorang pemuda mengeluh tentang nyeri pinggang, yang timbul karena adanya
anggapan yang salah yaitu bahwa karena seringnya melakukan onani di waktu yang lampau
lantas kini sumsum balakangnya telah menjadi kering dan nyeri.

3. RADANG ( INFLAMASI )

Artritis rematoid dapat melibatkan persendian sinovial pada vertebra. Artritis rematoid
merupakan suatu proses yang melibatkan jaringan ikat mesenkimal.

Penyakit Marie-Strumpell

Penyakit Marie-Strumpell, yang juga dikenal dengan nama spondilitis ankilosa atau bamboo
spine terutama mengenai pria dan teruta mengenai kolum vertebra dan persendian sarkoiliaka.
Gejala yang sering ditemukan ialah nyeri lokal dan menyebar di daerah pnggang disertai
kekakuan

( stiffness ) dan kelainan ini bersifat progresif.

4. TUMOR ( NEOPLASMA )

Tumor vertebra dan medula spinalis dapat jinak atau ganas. Tumor jinak dapat mengenai tulang
atau jaringan lunak. Contoh gejala yang sering dijumpai pada tumor vertebra ialah adanya nyeri
yang menetap. Sifat nyeri lebih hebat dari pada tumor ganas daripada tumor jinak. Contoh tumor
tulang jinak ialah osteoma osteoid, yang menyebabkan nyeri pinggang terutama waktu malam
hari. Tumor ini biasanya sebesar biji kacang, dapat dijumpai di pedikel atau lamina vertebra.
Hemangioma adalah contoh tumor benigna di kanalis spinal yang dapat menyebabkan nyeri
pinggang bawah. Meningioma adalah tumor intradural dan ekstramedular yang jinak, namun bila
ia tumbuh membesar dapat mengakibatkan gejala yang besar seperti kelumpuhan

5. GANGGUAN METABOLIK

Osteoporosis akibat gangguan metabolik yang merupakan penyebab banyak keluhan nyeri pada
pinggang dapat disebabkan oleh kekurangan protein atau oleh gangguan hormonal
(menopause,penyakit cushing). Sering oleh karena trauma ringan timbul fraktur kompresi atau
seluruh panjang kolum vertebra berkurang karena kolaps korpus vertebra.penderita menjadi
bongkok dan pendek denga nyeri difus di daerah pinggang.

6. PSIKIS
Banyak gangguan psikis yang dapat memberikan gejala nyeri pinggang bawah.misalnya
anksietas dapat menyebabkan tegang otot yang mengakibatkan rasa nyeri,misalnya dikuduk atau
di pinggang;rasa nyeri ini dapat pula kemudian menambah meningkatnya keadaan anksietas dan
diikuti oleh meningkatnya tegang otot dan rasa nyeri.kelainan histeria,kadang-kadang juga
mempunyai gejala nyeri pinggang bawah.

FAKTOR RESIKO

Faktor resiko nyeri pinggang meliputi usia, jenis kelamin, berat badan, etnis, merokok sigaret,
pekerjaan, paparan getaran, angkat beban yang berat yang berulang-ulang, membungkuk, duduk
lama, geometri kanal lumbal spinal dan faktor psikososial. Pada laki-laki resiko nyeri pinggang
meningkat sampai usia 50 tahun kemudian menurun, tetapi pada wanita tetap terus meningkat.
Peningkatan insiden pada wanita lebih 50 tahun kemungkinan berkaitan dengan osteoporosis.

LOKASI

Lokasi untuk nyeri pinggang bawah adalah daerah lumbal bawah, biasanya disertai penjalaran ke
daerah-daerah lain, antara lain sakroiliaka, koksigeus, bokong, kebawah lateral atau posterior
paha, tungkai, dan kaki.

DIAGNOSA

1. ANAMNESA

Beberapa pertanyaan yang dapat diajukan dalam menganamnesa pasien dengan kemungkinan
diagnosa Low Back Pain.

1. Apakah terasa nyeri ?

2. Dimana terasa nyeri ?

3. Sudah berapa lama merasakan nyeri ?

4. Bagaimana kuantitas nyerinya? (berat atau ringan)

5. Apa yang membuat nyeri terasa lebih berat atau terasa lebih ringan?

6. Adakah keluhan lain?

7. apakah dulu anda ada menderita penyakit tertentu?

8. bagaimana keadaan kehidupan pribadi anda?

9. bagaimana keadaan kehidupan sosial anda?


2. PEMERIKSAAN

Pemeriksaan fisik secara komprehensif pada pasien dengan nyeri pinggang meliputi evaluasi
sistem neurologi dan muskuloskeltal. Pemeriksaan neurologi meliputi evaluasi sensasi tubuh
bawah, kekuatan dan refleks-refleks

1. Motorik.

Pemeriksaan yang dilakukan meliputi :

a. Berjalan dengan menggunakan tumit.

b. Berjalan dengan menggunakan jari atau berjinjit.

c. Jongkok dan gerakan bertahan ( seperti mendorong tembok )

2. Sensorik.

a. Nyeri dalam otot.

b. Rasa gerak.

3.Refleks.

Refleks yang harus di periksa adalah refleks di daerah Achilles dan Patella, respon dari
pemeriksaan ini dapat digunakan untuk mengetahui lokasi terjadinya lesi pada saraf spinal.

4. Test-Test

a. Test Lassegue

Pada tes ini, pertama telapak kaki pasien ( dalam posisi 0° ) didorong ke arah muka kemudian
setelah itu tungkai pasien diangkat sejauh 40° dan sejauh 90°.
b. Test Patrick

Tes ini dilakukan untuk mendeteksi kelainan di pinggang dan pada sendi sakro iliaka. Tindakan
yang dilakukan adalah fleksi, abduksi, eksorotasi dan ekstensi.

c. Test Kebalikan Patrick

Dilakukan gerakan gabungan dinamakan fleksi, abduksi, endorotasi, dan ekstensi


meregangkan sendi sakroiliaka. Test Kebalikan Patrick positif menunjukkan kepada
sumber nyeri di sakroiliaka.

PENUNJANG

FOTO

1.Plain

X-ray adalah gambaran radiologi yang mengevaluasi tulang,sendi, dan luka degeneratif pada
spinal.Gambaran X-ray sekarang sudah jarang dilakukan, sebab sudah banyak peralatan lain
yang dapat meminimalisir waktu penyinaran sehingga efek radiasi dapat dikurangi.X-ray
merupakan tes yang sederhana, dan sangat membantu untuk menunjukan keabnormalan pada
tulang. Seringkali X-ray merupakan penunjang diagnosis pertama untuk mengevaluasi nyeri
punggung, dan biasanya dilakukan sebelum melakukan tes penunjang lain seperti MRI atau CT
scan. Foto X-ray dilakukan pada posisi anteroposterior (AP ), lateral, dan bila perlu oblique
kanan dan kiri.
2. Myelografi

Myelografi adalah pemeriksan X-ray pada spinal cord dan canalis spinal. Myelografi merupakan
tindakan infasif, yaitu cairan yang berwarna medium disuntikan ke kanalis spinalis, sehingga
struktur bagian dalamnya dapat terlihat pada layar fluoroskopi dan gambar X-ray. Myelogram
digunakan untuk diagnosa pada penyakit yang berhubungan dengan diskus intervertebralis,
tumor spinalis, atau untuk abses spinal.

3. Computed Tornografi Scan ( CT- scan ) dan Magnetic Resonance Imaging (MRI )
CT-scan merupakan tes yang tidak berbahaya dan dapat digunakan untuk pemeriksaan pada otak,
bahu, abdomen, pelvis, spinal, dan ekstemitas. Gambar CT-scan seperti gambaran X-ray 3
dimensi.

MRI dapat menunjukkan gambaran tulang belakang yang lebih jelas daripada CT-scan. Selain itu
MRI menjadi pilihan karena tidak mempunyai efek radiasi. MRI dapat menunjukkan gambaran
tulang secara sebagian sesuai dengan yang dikehendaki. MRI dapat memperlihatkan diskus
intervertebralis, nerves, dan jaringan lainnya pada punggung.

4. Electro Miography ( EMG ) / Nreve Conduction Study ( NCS )


EMG / NCS merupakan tes yang aman dan non invasif yang digunakan untuk pemeriksaansaraf
pada lengan dan kaki.

EMG / NCS dapat memberikan informasi tentang :

1. Adanya kerusakan pada saraf

2. Lama terjadinya kerusakan saraf ( akut atau kronik )

3. Lokasi terjadinya kerusakan saraf ( bagian proksimalis atau distal )

4. Tingkat keparahan dari kerusakan saraf

5. Memantau proses penyembyhan dari kerusakan saraf

Hasil dari EMG dan MRI dapat digunakan untuk mengevaluasi kondisi fisik pasien dimana
mungkin perlu dilakukan tindakan selanjutnya yaitu pambedahan.

PENGOBATAN

Obat

1. Obat-obat analgesik

Obat-obat analgesik umumya dibagi menjadi dua golongan besar :

– Analgetik narkotik

Obat-obat golongan ini terutama bekerja pada susunan saraf digunakan untuk menghilangkan
rasa sakit yang berasal dari organ viseral. Obat golongan ini hampir tidak digunakan untuk
pengobatan LBP karena bahaya terjadinya adiksi pada penggunaan jangka panjang. Contohnya :
Morfin, heroin, dll.

– Analgetik antipiretik

Sangat bermanfat untuk menghilangkan rasa nyeri mempunyai khasiat anti piretik, dan beberapa
diantaranya juga berkhasiat antiinflamasi. Kelompok obat-obat ini dibagi menjadi 4 golongan :

a) Golongan salisilat

Merupakan analgesik yang paling tua, selain khasiat analgesik juga mempunyai khasiat
antipiretik, antiinflamasi, dan antitrombotik. Contohnya : Aspirin

Dosis Aspirin : Sebagai anlgesik 600 – 900 mg, diberikan 4 x sehari


Sebagai antiinflamasi 750 – 1500 mg, diberikan 4 x sehari

Kontraindikasi : Penderita tukak lambung

Resiko terjadinya pendarahan

Gangguan faal ginjal

Hipersensitifitas

Efek samping : Gangguan saluran cerna

Anemia defisiensi besi

Serangan asma bronkial

b) Golongan Paraaminofenol

Paracetamol dianggap sebagai analgesik-antipiretik yang paling aman untuk menghilangkan


rasa nyeri tanpa disertai inflamasi.

Dosis terapi : 600 – 900 mg, diberikan 4 x sehari

c) Golongan pirazolon

Dipiron mempunyai aceptabilitas yang sangat baik oleh penderita, lebih kuat dari pada
paracetamol, dan efek sampingnya sangat jarang.

Dosis terapi : 0,5 – 1 gram, diberikan 3 x sehari

d) Golongan asam organik yang lain

Derivat asam fenamat

Yang termasuk golongan ini misalnya asam mefenamt, asam flufenamat, dan Na-
meclofenamat.Golongan obat ini sering menimbulkan efek samping terutama diare.Dosis asam
mefenamat sehari yaitu 4×500 mg,sedangkan dosis Na-meclofenamat sehari adalah 3-4 kali 100
mg.

Derivat asam propionat

Golongan obat ini merupakan obat anti inflamasi non steroid (AINS) yang relatif baru, yang
juga mempunyai khasiat anal getik dam anti piretik. Contoh obat golongan ini misalnya
ibuprofen, naproksen, ketoprofen, indoprofen dll.

Derifat asam asetat


Sebagai contoh golonagn obat ini ialah Na Diklofenak. Selain mempunyai efek anti inflamasi
yang kuat, juga mempunyai efek analgesik dan antipiretik. Dosis terapinya 100-150 mg 1 kali
sehari.

Derifat Oksikam

Salah satu contohnya adalah Piroxicam, dosis terapi 20 mg 1 kali sehari.

Fisioterapi

a. Terapi Panas

Terapi menggunakan kantong dingin – kantong panas. Dengan menaruh sebuah kantong dingin
di tempat daerah punggung yang terasa nyeri atau sakit selama 5-10 menit. Jika selama 2 hari
atau 48 jam rasa nyeri masih terasa gunakan heating pad (kantong hangat).

b. Elektro Stimulus

– Acupunture

Menggunakan jarum untuk memproduksi rangsangan yang ringan tetapi cara ini tidak terlalu
efisien karena ditakutkan resiko komplikasi akibat ketidaksterilan jarum yang digunakan
sehingga menyebabkan infeksi.

– Ultra Sound

Untuk menghangatkan
– Radiofrequency Lesioning

Dengan menggunakan impuls listrik untuk merangsang saraf

– Spinal Endoscopy

Dengan memasukkan endoskopi pada kanalis spinalis untuk memindahkan atau menghilangkan
jaringan scar.

– Percutaneous Electrical Nerve Stimulation (PENS)

– Elektro Thermal Disc Decompression

– Trans Cutaneous Electrical Nerve Stimulation ( TENS )

Menggunakan alat dengan tegangan kecil.

c. Traction

Helaan atau tarikan pada badan ( punggung ) untuk kontraksi otot.


d. Pemijatan atau massage

Dengan terapi ini bisa menghangatkan, merileksi otot belakang dan melancarkan

perdarahan.

Latihan Low Back Pain dapat dilakukan sebagai berikut :

a. Lying supine hamstring stretch

b. Knee to chest stretch


c. Pelvic Tilt
d. Sitting leg stretch
e. Hip and quadriceps stretch

e. Alat Bantu

1. Back corsets.

Penggunaan penahan pada punggung sangat membantu untuk mengatasi Low Back Pain yang
dapat membungkus punggung dan perut.
2. Tongkat Jalan

Operasi

Tipe operasi yang dilakukan oleh dokter bedah tergantung pada tulang belakang/punggung
pasien. Biasanya prosedurnya menyangkut pada LAMINECTOMY yang mana menghendaki
bagian yang dinagkat dari vertebral arch untuk memperoleh kepastian apa penyebab dari LBP
pasien. Jika disc menonjol atau bermasalah, para ahli bedah akan melakukan bagian
laminectomy untuk mencari tahu vertebral kanal, mengidentisir ruptered disc ( disc yang buruk ),
dan mengambil atau memindahkan bagian yang baik dari disc yang bergenerasi, khususnya
kepingan atau potongan yang menindih saraf.

Ahli bedah mungkin mempertimbangkan prosedur kedua yaitu SPINAL FUSION, jika si pasien
merasa membutuhkan keseimbangan di bagian spinenya. Spinal fusion merupakan operasi
dengan menggabungkan vertebral dengan bone grafts. Kadang graft tersebut dikombinasikan
dengan metal plate atau dengan alat yang lain.

Ada juga sebagian herniated disc ( disc yang menonjol ) yang dapat diobati dengan teknik
PERCUTANEOUS DISCECTOMY, yang mana discnya diperbaiki menembus atau melewati
kulit tanpa membedah dengan menggunakan X-ray sebagai pemandu. Ada juga cara lain yaitu
CHEMONEUCLOLYSIS, cara ini menggunakan penyuntikan enzim-enzim ke dalam disc. Cara
ini sudah jarang digunakan.
Larangan

a. Berdiri terlalu lama tanpa diselingi gerakan seperti jongkok.

b. Membawa beban yang berat.

c. Duduk terlalu lama.

d. Memakai sepatu hak tinggi.

e. Menulis sambil membungkuk terlalu lama.

f. Tidur tanpa menggunakan alas di permukaan yang keras atau menggunakan kasur
yang terlalu empuk.

Anjuran

a. Posisikan kepala dititik tertinggi, bahu ditaruh sedikit kebelakang.

b. Duduk tegak 90 derajat.

c. Gunakanlah sepatu yang nyaman.

d. Jika ingin duduk dengan jangka wqktu yang lama, istirahatkan kaki di lantai atau
apa saja yang mnurut anda nyaman.

e. Jika mempunyai masalah dengan tidur, taruhlah bantal di bawah lutut atau jika
tidur menyamping, letakkanlah bantal diantara kedua lutut.

f. Hindari berat badan yang berlebihan.

g. Ketika memerlukan berdiri dalam waktu lama salah satu kaki diletakkan diatas supaya sudut
ferguson tidak terlalu besar ( sudut ferguson adalah sudut kemiringan sakrum dengan garis
horisontal )

DAFTAR PUSTAKA

Lumbantobing SM, Tjokronegoro A, Junada A. Nyeri Pinggang Bawah. Jakarta. Fakultas .


Kedokteran Universitas Indonesia. 1983

Nursamsu, Handono Kalim. Diagnosis dan Penatalaksanaan Nyeri Pinggang. Malang.


Lab./SMF Ilmu Penyakit Dalam FK Universitas Brawijaya. 2004
Dorland, W.A. Newman. Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta. EGC. 2002
www.eorthopod.com

www.backpainforum.com

www.hughston.com

www.healthcare.uiowa.edu

http://www.emedicine.com

Anda mungkin juga menyukai