MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM KUMALA
SIWI MIJEN TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN
DIREKTUR NOMOR …./PERDIR/RSUKS/KDS/…/2016
TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI GAWAT
DARURAT
KEDUA : Kebijakan pelayanan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit
Umum Kumala Siwi Mijen sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Peraturan ini.
KETIGA : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan
Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Kumala Siwi
Mijen dilaksanakan oleh bidang pelayanan Rumah Sakit
Umum Kumala Siwi Mijen.
KEEMPAT : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila
di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
KELIMA : Dengan ditetapkannya peraturan ini, maka Peraturan Direktur
Nomor …/PERDIR/RSUKS/KDS/…/2016 dinyatakan tidak
berlaku lagi.
Ditetapkan di : Kudus
pada tanggal :
DIREKTUR
2
NOMOR : 001/PERDIR/RSUKS/KDS/XII/2017
TENTANG :
3
ATLS/GELS dan ACL.
17. Perawat yang bertugas di Instalasi Gawat Darurat harus memiliki sertifikat
BTCLS dan ENIL.
18. Setiap Shift terdapat Katim yang bertanggungjawab dalam kegiatan pelayanan
19. Obat Emergency harus tersedia di Instalasi Gawat Darurat.
20. Setiap pasien yang datang ke Instalasi Gawat Darurat dilakukan triage untuk
mendapatkan pelayanan yang tepat dan sesuai dengan kondisi pasien.
21. Triage di Instalasi gawat darurat dilakukan oleh Dokter dan Perawat
22. Pemindahan pasien dari Instalasi Gawat Darurat ke rawat inap dan unit khusus
dilakukan oleh perawat yang bertugas di Instalasi Gawat Darurat dengan
kondisi haemodinamik stabil.
23. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat RSU Kumala Siwi Mijen berdasarkan pada
Standar Pelayanan Minimal sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 129 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal RS.
24. Penjelasan ataupun pemberian informasi pelayanan dilakukan oleh petugas
diantaranya :
a. Pelayanan administrasi oleh petugas pendaftaran
b. Pelayanan terkait diagnosa dan terapi pengobatan oleh Dokter
c. Pelayanan Asuhan Keperawatan oleh Perawat
25. Pasien diperbolehkan pulang atau rawat jalan setelah dilakukan pemeriksaan.
26. Setiap pasien yang memerlukan pemeriksaan diagnotik/ terapi/ spesimen yang
tidak tersedia di rumah sakit dapat dilakukan rujukan ke rumah sakit lain,
termasuk juga bagi pasien yang memerlukan rujukan rawat inap yang
diindikasikan karena penyakitnya berdasarkan advice dokter.
27. Rujukan ke rumah sakit lain dilakukan oleh perawat dan sopir ambulance dan
pada kondisi kegawatan didampingi oleh dokter.
28. Bila terjadi banyak bencana baik yang terjadi didalam atau diluar rumah sakit,
Instalasi Gawat Darurat siap untuk melakukan penanggulangan bencana
29. Setiap tindakan medis yang dilakukan harus berdasarkan atas indikasi medis
dengan persetujuan pasien/keluarganya.
30. Pasien yang dilakukan pemeriksaan penunjang dan belum mendapatkan terapi,
diobservasi di Instalasi Gawat Darurat sambil menunggu hasil pemeriksaan
penunjang.
Ditetapkan di : Kudus
pada tanggal : ..Desember 2017
DIREKTUR
4
dr.SOFWAN DAHLAN,Sp.F(K)