Anda di halaman 1dari 5

RUMAH SAKIT UMUM KUMALA SIWI MIJEN

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM KUMALA SIWI MIJEN


NOMOR : …./PERDIR/RSUKS/KDS/…./2017
TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR NOMOR …./PERDIR/RSUKS/KDS/


…/2016 TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI GAWAT DARURAT

RUMAH SAKIT UMUM KUMALA SIWI MIJEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,


DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM KUMALA SIWI MIJEN

Menimbang : a. bahwa dalam rangka menyesuaikan dinamika


perkembangan RSU Kumala Siwi Mijen serta dalam
rangka melaksanakan fungsi monitoring evaluasi terhadap
pelaksanaan regulasi di RSU Kumala Siwi Mijen, perlu
untuk melakukan perubahan terhadap isi Kebijakan
Pelayanan Instalasi Gawat Darurat RSU Kumala Siwi
Mijen;
b. bahwa perubahan isi sebagaimana dimaksud dalam huruf
a, perlu ditetapkan dalam Peraturan Direktur Rumah Sakit
Umum Kumala Siwi Mijen tentang Perubahan atas
Peraturan Direktur Nomor … / PERDIR / RSUKS / KDS /
…/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Gawat
Darurat Rumah Sakit Umum Kumala Siwi Mijen
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
2004 tentang Praktik Kedokteran;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2009 tentang Rumah Sakit;

Jalan Jepara km.6 Desa Mijen Kec.Kaliwungu Kudus


Telpon (0291) 4245551/4245554 Ambulance (0291) 4245552
Faks (0291) 4245548 Email : rsuks.info@gmail.com
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
129/MENKES/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal di Rumah Sakit;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
856/Menkes/SK/IX/2009 tentang Standar Instalasi Gawat
darurat (IGD) Rumah Sakit;

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM KUMALA
SIWI MIJEN TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN
DIREKTUR NOMOR …./PERDIR/RSUKS/KDS/…/2016
TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI GAWAT
DARURAT
KEDUA : Kebijakan pelayanan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit
Umum Kumala Siwi Mijen sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Peraturan ini.
KETIGA : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan
Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Kumala Siwi
Mijen dilaksanakan oleh bidang pelayanan Rumah Sakit
Umum Kumala Siwi Mijen.
KEEMPAT : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila
di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
KELIMA : Dengan ditetapkannya peraturan ini, maka Peraturan Direktur
Nomor …/PERDIR/RSUKS/KDS/…/2016 dinyatakan tidak
berlaku lagi.

Ditetapkan di : Kudus
pada tanggal :
DIREKTUR

dr. SOFWAN DAHLAN, Sp. F (K)


LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM
KUMALA SIWI MIJEN

2
NOMOR : 001/PERDIR/RSUKS/KDS/XII/2017
TENTANG :

KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI GAWAT DARURAT


RUMAH SAKIT UMUM KUMALA SIWI MIJEN

1. Pelayanan di Instalasi Gawat Darurat harus selalu berorientasi kepada mutu


dan keselamatan pasien.
2. Pelayanan di Instalasi Gawat Darurat dilaksanakan secara 24 jam.
3. Penyediaan tenaga di Instalasi Gawat Darurat mengacu kepada pola
ketenagaan.
4. Semua petugas Instalasi Gawat Darurat wajib memiliki izin sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
5. Seluruh staf di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Kumala Siwi Mijen
harus bekerja sesuai dengan standar profesi, pedoman, panduan dan standar
prosedur operasional yang berlaku, serta sesuai dengan etika profesi, etika
rumah sakit serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6. Setiap petugas/ staf Instalasi gawat darurat wajib mengikuti pelatihan standar IGD
yang sudah diprogramkan oleh rumah sakit.
7. Seluruh staf di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Kumala Siwi Mijen
dalam melaksanakan pekerjaannya wajib sesuai dengan ketentuan K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja), termasuk dalam penggunaan APD (Alat
Pelindung Diri).
8. Peralatan di instalasi gawat darurat harus selalu dilakukan pemeliharaan dan
kalibrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
9. Koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan dengan rapat rutin bulanan minimal
satu bulan sekali.
10. Setiap bulan wajib membuat laporan kegiatan.
11. Selain menangani kasus “true emergency” Instalasi Gawat Darurat juga
melayani kasus “false emergency”.
12. Setiap pasien yang datang berobat ke instalasi gawat darurat (IGD) harus
didaftar di bagian pendaftaran.
13. Pelayanan Gawat Darurat tanpa membayar uang muka.
14. Dalam memberikan pelayanan harus selalu menghormati dan melindungi hak
pasien dan keluarga.
15. Pada pasien DOA (Death Of Arrival) tidak dilakukan resusitasi dan harus diberi
nomor Rekam Medik.
16. Dokter yang bertugas di Instalasi Gawat Darurat harus memiliki sertifikat

3
ATLS/GELS dan ACL.
17. Perawat yang bertugas di Instalasi Gawat Darurat harus memiliki sertifikat
BTCLS dan ENIL.
18. Setiap Shift terdapat Katim yang bertanggungjawab dalam kegiatan pelayanan
19. Obat Emergency harus tersedia di Instalasi Gawat Darurat.
20. Setiap pasien yang datang ke Instalasi Gawat Darurat dilakukan triage untuk
mendapatkan pelayanan yang tepat dan sesuai dengan kondisi pasien.
21. Triage di Instalasi gawat darurat dilakukan oleh Dokter dan Perawat

22. Pemindahan pasien dari Instalasi Gawat Darurat ke rawat inap dan unit khusus
dilakukan oleh perawat yang bertugas di Instalasi Gawat Darurat dengan
kondisi haemodinamik stabil.
23. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat RSU Kumala Siwi Mijen berdasarkan pada
Standar Pelayanan Minimal sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 129 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal RS.
24. Penjelasan ataupun pemberian informasi pelayanan dilakukan oleh petugas
diantaranya :
a. Pelayanan administrasi oleh petugas pendaftaran
b. Pelayanan terkait diagnosa dan terapi pengobatan oleh Dokter
c. Pelayanan Asuhan Keperawatan oleh Perawat
25. Pasien diperbolehkan pulang atau rawat jalan setelah dilakukan pemeriksaan.
26. Setiap pasien yang memerlukan pemeriksaan diagnotik/ terapi/ spesimen yang
tidak tersedia di rumah sakit dapat dilakukan rujukan ke rumah sakit lain,
termasuk juga bagi pasien yang memerlukan rujukan rawat inap yang
diindikasikan karena penyakitnya berdasarkan advice dokter.
27. Rujukan ke rumah sakit lain dilakukan oleh perawat dan sopir ambulance dan
pada kondisi kegawatan didampingi oleh dokter.
28. Bila terjadi banyak bencana baik yang terjadi didalam atau diluar rumah sakit,
Instalasi Gawat Darurat siap untuk melakukan penanggulangan bencana
29. Setiap tindakan medis yang dilakukan harus berdasarkan atas indikasi medis
dengan persetujuan pasien/keluarganya.
30. Pasien yang dilakukan pemeriksaan penunjang dan belum mendapatkan terapi,
diobservasi di Instalasi Gawat Darurat sambil menunggu hasil pemeriksaan
penunjang.

Ditetapkan di : Kudus
pada tanggal : ..Desember 2017
DIREKTUR

4
dr.SOFWAN DAHLAN,Sp.F(K)

Anda mungkin juga menyukai