Anda di halaman 1dari 10

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Tahun pelajaran 2006-2007 pemerintah Republik Indonesia melalui Departemen
Pendidikan Nasional memberlakukan kurikulum baru yaitu kurikulum 2006 yang dikenal
dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Hal tersebut di tuntut oleh kemajuan zaman
dan perkembangan teknologi sehingga kita perlu menyesuaikan diri termasuk di bidang
pendidikan. Dalam Iingkungan pendidikan tidak terlepas dengan kurikulum sebagai salab
satu faktor yang dapat menentukan keberhasilan proses pembelajaran siswa. Keberhasilan
tersebut sangat menentukan kemajuan bangsa di masa yang akan datang.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari KTSP 2006?
2. Bagaiamanakah Landasan KTSP 2006?
3. Apa tujuan penyusunan KTSP 2006?
4. Apa saja prinsip-prinsip pengembangan KTSP 2006?
5. Apa Acuan operasional penyusunan KTSP 2006?
6. Bagaimana karakteristik dan ciri – ciri KTSP 2006?
7. Bagaimana komponen KTSP 2006?
8. Bagaimana pelaksanaan penyusunan KTSP 2006?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari KTSP 2006
2. Untuk mengetahui Landasan KTSP 2006
3. Untuk mengetahui tujuan penyusunan KTSP 2006
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip pengembangan KTSP 2006
5. Untuk mengetahui Acuan operasional penyusunan KTSP 2006
6. Untuk mengetahui karakteristik dan ciri – ciri KTSP 2006
7. Untuk mengetahui komponen KTSP 2006
8. Untuk mengetahui penyusunan KTSP 2006

D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pembahasan pada makalah ini meliputi KTSP 2006 beserta dengan
hal yang berkaitan dengan itu.

1
BAB II PEMBAHASAN
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) 2006
A. PENGERTIAN
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraaan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-
masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan,
struktur dan muatan KTSP, kalender pendidikan dan silabus.
Pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) mengacu pada standar
nasional pendidikan dan berpedoman pada panduan yang disusun oleh badan standar
nasiona pendidikan (BSNP) sesuai dengan peratuaran UU NO. 20 tahun 2003. Panduan
tersebut terdiri atas dua bagian yaitu Panduan Umum dan model KTSP. Panduan disusun
dengan tujuan agar memberi kesempatan pada peserta didik agar belajar untuk beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memahami dan menghayati, mampu
melaksanakan dan berbuat secara efektif, hidup bersama dan berguna untuk orang lain,
membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang kreatif, efektif, dan
menyenangkan.

B. LANDASAN KTSP 2006


1. LANDASAN EMPIRIK
1) adanya kenyataan rendahnya kualitas pendidikan kita baik dilihat dari sudut proses
maupun hasil belajar.
2) Selama ini kurikulum yang bersifat sentralistis cenderung mengabaikan potensi dan
kebutuhan daerah yang berbeda itu.
3) Selama ini peran sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum bersifat
pasif.
2. LANDASAN YURIDIS
1) UU NO. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
3) Standar Isi ditetapkan dengan Kepmendiknas No. 22 tahun 2006
4) Standar Kompetensi Lulusan ditetapkan dengan Kepmendiknas No. 23 tahun 2006

2
C. TUJUAN PENYUSUNAN KTSP
Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah unutk memandirikan dan
memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada
lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan
secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum.
Secara khusus tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk:
1. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemnadirian dan inisiatif sekolah dalam
mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumber daya yang
tersedia.
2. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam mengembangankan
kurikulum melalui pengembalian keputusan bersama.
3. Meningkatkan kompetesi yang sehat antar satuan pendidikan yang akan dicapai.

D. PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KTSP


1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya.
2. Beragam dan terpadu
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
4. Relevan dengan kebutuhan
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
6. Belajar sepanjang hayat
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

E. ACUAN OPERASIONAL PENYUSUNAN KTSP


1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan
dan kemampuan peserta didik.
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
5. Tuntutan dunia kerja
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
7. Agama
8. Dinamika perkembangan global
9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan

3
10. Kondisi sosila budaya masyarakat setempat
11. Kesetaraan jender
12. Karakteristik satuan pendidikan

F. KARAKTERISTIK DAN CIRI – CIRI KTSP


Karakteristik KTSP bisa diketahui antara lain dari bagaimana sekolah dan satuan
pendidikan dapat mengoptimalkan kinerja, proses pembelajaran, pengelolaan sumber
belajar, profesionalisme tenaga kependidikan, sarta sistem penilaian.
Selain itu juga karakteristik atau ciri-ciri dari KTSP adalah sebagai berikut:
1. Pemberian Otonomi Luas Kepada Sekolah dan Satuan Pendidikan
KTSP memberikan otonomi luas kepada sekolah dan satuan pendidikan, serta
seperangkat tanggung jawab untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kondisi
dan kebutuhan peserta didik serta tuntutan masyarakat. Selain itu, sekolah dan satuan
pendidikan juga diberi kewenangan untuk menggali dan mengelola sumber dana sesuai
dengan prioritas kebutuhan.
2. Partisipasi Masyarakat dan Orang Tua yang Tinggi
Orang tua peserta didik dan masyarakat tidak hanya mendukung melalui bantuan
keuangan, tetapi melalui komite komite sekolah dan dewan pendidikan merumuskan
serta mengembangkan program-program yang dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran.
3. Kepemimpinan yang Demokratis dan Profesional
Kepala sekolah dan guru-guru sebagai pelaksana kurikulum merupakan orang-orang
yang memiliki kemampuan dan integritas profesional sehingga mereka bekerja
berdasarkan pola kinerja profesional yang disepakati bersama untuk memberi
kemudahan dan mendukung keberhasilan pembelajaran peserta didik.
4. Tim Kerja yang Kompak dan Transparan
Dalam KTSP, keberhasilan pengembangan kurikulum dan pembelajaran didukung oleh
kinerja team yang kompak dan transparan dari berbagai pihak yang terlibat dalam
pendidikan. Dalam dewan pendidikan dan komite sekolah masing-masing
berkontribusi terhadap upaya peningkatan mutu dan kinerja sekolah secara
keseluruhan. Dalam pelaksanaan pembelajaran misalnya, pihak-pihak terkait bekerja
secara profesional untuk mencapai tujuan-tujuan atau target yang disepakati bersama.

4
G. KOMPONEN KTSP
1. TUJUAN PENDIDIKAN TINGKAT SATUAN
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan mengacu pada tujuan umum pendidikan
yaitu :
a) Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
b) Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
c) Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.

2. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN


PENDIDIKAN
Struktur dan muatan KTSP padajenjang pendidikan dasar dan menengah yang
tertuang dalam SI meliputi :
1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
4) Kelompok mata pelajaran estetika
5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
Muatan KTSP meliputi sejumlah pelajaran yang keluasan dan kedalamannya
merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Selain itu, materi
muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk isi kurikulum. Muatan lokal
merupakan kegiatan ekstrakulikuler untuk mengembangkan potensi sesuai karakteristik
daerah. Sedangkan kegiatan pengembangan diri bertujuan untuk memberikan kesempatan
pada peserta didik untuk mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, dan potensi yang
dimiliki sesuai dengan kondisi sekolah.

5
STRUKTUR KURIKULUM SD/MI
1) Kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri
a. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 6. Ilmu Pengetahuan Sosial
7. Seni Budaya dan Keterampilan
2. Pendidikan Kewarganegaraan
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan
3. Bahasa Indonesia
4. Metematika Kesehatan
5. Ilmu Pengetahuan Alam

6
b. Muatan Lokal
c. Pengembangan Diri
2) Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SD/MI merupakan “IPA Terpadu” dan “IPS
Terpadu”
3) Pembelajaran pada kelas I ,II,III dilaksanakan melalui pendidikan tematik, sedangkan
pada kelas IV, V, VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran.
4) Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
5) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu.

BEBAN BELAJAR
Beban belajar dirumuskan dalam satuan waktu yang dibutuhkan peserta didik
melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.
Pada SD/MI, beban belajar pada mata pelajaran menggunakan sistem paket yang
dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran yaitu berlangsung selama 35 menit. Sedangkan
dalam jumlah jam pelajaran tatap muka per minggu adalah :
1) Kelas 1I,II,III adalah 29 sampai 32 jam pembelajaran
2) Kelas IV, V, VI adalah 34 jam pelajaran.
Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang di rancang pendidik
berupa pendalaman materi bagi peserta didik untuk mencapai standar kompetensi.Kegiatan
mandiri tak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi namun
waktu penyelesaiannya di tentukan oleh peserta didik. Waktu penugasan terstruktur dan
kegiatan mandiri tak terstruktur maksimum 40 % dari jumlah tatap muka dari mata
pelajaran yang bersangkutan.

KETUNTASAN BELAJAR
Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator adalah 75 %. Namun,
satuan pendidikan harus menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan, serta sumber daya pendukung dalam proses
pembelajaran.
KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Sedangkan kelulusan
dinyatakan jika peserta didik telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran,
memperoleh nilai minimal baik, lulus ujian sekolah, lulus ujian nasional. Ketentuan
tentang penilaian akhir dan ujian sekolah diatur oleh Peraturan Menteri berdasarkan usulan
BSNP.

PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP


Pendidikan kecakapan hidup di Sekolah Dasar merupakan bagian integral dari
pendidikan semua mata pelajaran meliputi kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan
akademik, dan kecakapan vokasional.

PENDIDIKAN BERBASIL KEUNGGULAN LOKAL DAN GLOBAL


Merupakan bagian dari semua mata pelajaran dan dapat menjadi mata pelajaran
muatan lokal yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global
dalam aspek berbagai aspek sehingga bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta
didik.

3. KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan merupakan pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
selam satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun jaran, minggu efektif belajar,
waktu pembelajaran efektif, dan hari libur. Satuan pendidikan dasar dapat menyusun
kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan
peserta didik dan masyarakat, sesuai dengan Standar Isi.

H. PELAKSANAAN PENYUSUNAN KTSP


1. ANALISIS KONTEKS
a) Mengidentifikasi SI dan SKL sebagai acuan dalam penyusunan KTSP
b) Menganalisis kondisi yang ada di satuan pendidikan meliputi peserta didik, pendidik,
tenaga kependidikan, sarana prasarana, biaya dan prgoram-program.
c) Menganalisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan lingkungan sekitar.

2. MEKANISME PENYUSUNAN
a) Tim penyusun
Tim penyusun KTSP pada SD terdiri atas guru, konselor, dan kepala sekolah. Namun,
dalam kegiatannya melibatkan komite sekolah, dan narasumber, serta pihak lain yang
terkait.
b) Kegiatan
Kegiatan penyusunan KTSP dapat erupa rapat kerja yang diselenggarakan dalam
jangka waktu sebelum tahun pelajaran baru.
c) Pemberlakuan
Dokumen KTSP dinyatakan berlaku di Sekolah Dasar oleh Kepala sekolah setelah
mendapat pertimbanagn dari komite sekolah dan diketahui oleh dinas pendidikan
tingkat kabupaten/kota.
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-
masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dan tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan,
struktur dan muatan KTSP, kalender pendidikan, silabus.
Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah unutk memandirikan dan
memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada
lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan
secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum.

B. SARAN
KTSP 2006 sebaiknya dilaksanakan benar-benar sesuai dengan kebutuhan
pengembangan potensi peserta didik di sekolah yang bersangkutan di masa
sekarang dan yang akan datang dengan mempertimbangkan kepentingan lokal,
nasional, dan tuntutan global dengan semangat Manajemen Berbasis Sekolah
karena KTSP merupakan salah satu bentuk realisasi kebijakan, desentralisasi di
bidang pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
N.M, Lazim dan Damanhuri Daud. 2010. Modul kurikulum dan pembelajaran SD.
Pekanbaru : Cendekia Insani.
Putra, Zetra Hainul. 2015. Perencanaaan Pembelajaran SD. Pekanbaru : Zesya Publisher.
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/198108192008012-
TUSZIE_WIDHIYANTI/4_KTSPku.pdf
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/buku-ktsp.pdf
http://staff.uny.ac.id/system/files/pengabdian/jumadi-mpd-dr/pengertian-ktsp-
pengembangan-silabus.pdf
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._KURIKULUM_DAN_TEK._PENDIDIKAN/19480
6261980112-MASITOH/Kurikulum_Tingkat_Satuan_Pendidikan_(KTSP)_SMP-
Dra._Masitoh,_M.Pd..pdf
http://www.pendidikanekonomi.com/2013/03/pengertian-kurikulum-tingkat-satuan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum_Tingkat_Satuan_Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai