Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN DISKUSI KELOMPOK 6

“BAB 6 PENOKOHAN”

KAJIAN PROSA

Dosen Pengampu : Dr. Linggua Sanjaya Usop,M.Si

Disusun Oleh:

Kelompok 6

Nama NIM

Tutwuri Handayani (AAB 117 002)

Veni Debora Nababan (AAB 117 039)

Wati (AAB 117 068)

Whydia Amelia Putri (AAB 117 043)

Willy Agustinus (AAB 117 047)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

TAHUN 2020
1. Desy Alkatiri perwakilan dari kelompok 1.

Jelaskan 3 prinsip usaha pengidentifikasian tokoh beserta contohnya!

Jawaban:

a. Prinsip Pengulangan

Menekankan pada sifat-sifat tokoh. Contohnya tokoh atagonis. Yang ditonjolkan dari si tokoh
ini misalnya pada cerpen "Sosok Perempuan Muda yang Tak Pernah Kalah dan Menyerah"

Tokoh Nahmi dalam cerita itu merupakan gadis yang mememiliki semangat besar untuk
kuliah, meskipun dengan keadaan ekomoninya yang tidak memadai.

Pada paragraf ke-4 Nahmi menjelaskan bahwa selain menjadi mahasiswa ia juga harus
mencari uang dengan bekerja sebagai ART di rumah majikannya.

Pada paragraf ke-8 Nahmi yang sempat cuti kuliah karena harus bekerja ke Banjar Masin
akhirnya mampu meneruskan kuliahnya demi cita-cita yang dia harapkan.

Disitulah pengarang melakukan pengulangan agar pembaca/penikmat seni dapat


mengidentifikasi dengan jelas tokoh dalam cerita.

b. Prinsip Pengumpulan

Maksudnya ada hubungan dengan penahapan plot materi sebelumnya.

Ini merupakan pengumpulan indentitas dari setiap tokoh-tokoh dalam cerita.

Baik itu dalam alur maju, alur mundur dan alur campuran.

Pada cerpen yang sama. Pada awal pengenalan menggambarkan kisah seorang gadis desa
yang menempuh kuliah di ibukota dengan adik-adiknya. Hingga berjumpa dengan seorang
teman yang hingga menjadi sahabatnya. Hingga mereka menjadi seorang sarjana dan lulus
dengan prestasi yang membanggakan.

Dalam penahapan plot materi sebelumnya.

*Tahap awal ini berisi pengenalan seorang gadis desa yang bernama Wati menempuh kuliah
di Universitas Palangka Raya, hingga bertemu teman yang bernama Nahmi.

*Tahap Tengah ini biasanya di isi dengan konflik/pertikaian/masalah yang dialami. Dalam
cerpen tersebut menceritakan Nahmi yang beberapa kali terlambat masuk perkuliahan karena
bekerja sebagai ART. Hingga harus cuti kuliah karena pergi ke Banjar Masin untuk bekerja
di pabrik, dan mendapat cobaan kakaknya kecelakaan.

*Tahap akhir, dalam cerpen ini menceritakan kisah yang berakhir bahagia (happy ending)
bahwa Nahmi kembali kuliah dan mereka berdua lulus dengan mendapatkan gelar sarjana,
bukan hanya itu. Mereka juga mendapatkan IPK tertinggi tingkat Program Studinya.
c. Prinsip Kemiripan dan Pertentangan

Pada bagian ini, pengarang harus membuah kreativitas yang dapat diterima oleh semua
penikmat karya. Misalnya membuat sebuah peristiwa/alur yang dapat dibandingkan oleh
pembaca. Dalam cerpen yang sama ada dua tokoh yaitu Wati dan Nahmi. Pengarang
menceritakan keduanya memulai alur dan dialog yang dapat menggambarkan perbedaan
keduanya itu.

Contohnya:

* Wati : gadis desa yang bersemangat untuk berkuliah di Universitas nomor satu di
Kalimantan Tengah, Universitas Palangka Raya. Meski hanya tinggal di barak dan harus
mengurus ketiga adiknya yang masih sekolah juga.

*Nahmi : seorang gadis yang gigih dan tegar dalam menjalani kehidupannya. Demi
mendapatkan kehidupan yang lebih baik Nahmi berusaha keras kuliah dan bekerja untuk
dapat terus duduk di bangku perkuliahan. Meski sempat berhenti, tapi demi sebuah cita-cita
dan harapan, ia tak akan pernah lelah untuk mencapainya.

2. Hamidah Nining F.N.R perwakilan dari kelompok 2.

Pada poin 'Pembedaan Tokoh', apakah semua tokoh di dalam sebuah karya fiksi harus
memiliki watak ? Jika iya/tidak tolong penyaji dapat memberikan penjelasannya.

Jawaban:

Untuk dapat menggambarkan watak seorang tokoh di dalam cerita, pengarang bisa
menggunakan beberapa teknik, di antaranya adalah:

1.Penggambaran secara langsung oleh pengarang, misalnya dengan mengatakan bahwa tokoh
itu baik hati, jujur, pemarah dan lainnya

2.Pemggambaran melalui sifat fisik dan perilaku dari tokoh tersebut

3.Penggambaran melalui lingkungan di sekitar tokoh.

4.Penggambaran melalui tata bahasa yang digunakan oleh tokoh

5.Penggambaran melalui jalan pikiran tokoh

Perwatakan adalah penggambaran watak atau sifat tokoh cerita. Perwatakan berfungsi
menyiapkan atau menyediakan alasan bagi tindakan tertentu dengan cara menggambarkan
watak atau sifat-sifat tokoh-tokoh cerita.
3. Melinda Rindiantika perwakilan dari kelompok 3.

Pada slide 5, yaitu Pembedaan Tokoh mohon dijelaskan seperti apa tokoh sederhana, tokoh
bulat, tokoh statis, tokoh berkembang dan tokoh tipikal.

Jawaban:

*Tokoh sederhana : tokoh sederhana adalah tokoh yg hanya memiliki satu kualitas pribadi
tertentu, satu sifat watak yg tertentu saja. Tokoh sederhana dapat melakukan berbagai
tindakan, namun semua tindakannya itu akan dapat dikembalikan pada perwatakan yg
dimiliki dan yg telah diformulakan itu.

*Tokoh bulat : adalah tokoh yg memiliki dan diungkapkan berbagai kemungkinan sisi
kehidupannya, sisi kepribadian dan jati dirinya. Dengan demikian tokoh bulat lebih sulit
dipahami, terasa kurang familiar karena yang ditampilkan adalah tokoh-tokoh yg kurang
akrap dan kurang dikenal sebelumnya.

*Tokoh statis : adalah tokoh cerita yg secara esensial tidak mengalami perubahan atau
perkembangan perwatakan sebagai akibat adanya peristiwa yg terjadi.

*Tokoh berkembang : adalah tokoh cerita yg mengalami perubahan dan perkembangan


perwatakan sejalan dengan perkembangan dan perubahan peristiwa dan plot yg dikisahkan.

*Tokoh tipikal : adalah tokoh yg hanya sedikit ditampilkan keadaan individualitasnya, dan
lebih banyak ditonjolkan kualitas pekerjaan atau kebangsaannya.

4. Mona Wati perwakilan dari kelompok 4.

Dalam sebuah karya sastra bagaimana cara kita menentukan tokoh sederhana yang memiliki
satu watak yang cenderung monoton?? Tolong penyaji dapat memberikan penjelasannya serta
contoh dari tokoh sederhana itu seperti apa pada cerpen atau novel.

Jawaban:

Tokoh sederhana adalah, tokoh yang memiliki sifat yang datar dan cenderung monoton.
Dengan kata lain, tokoh sederhana hanya menampilkan satu watak tertentu, mudah dikenal
dan dipahami karakternya. 

Contohnya:

Tritagonis, karena tokoh tritagonis (pembantu) biasanya sifatnya sesuai yang ia perankan.
biasanya hanya mendukung suatu cerita dan juga menjadi penengah antara antagonis dan
protagonis. Contoh yg terdapat pada cerpen "sosok perempuan muda yang tak pernah kalah
dan menyerah" Karya/Oleh: Misnawati.
5. Rukiya Ulfah perwakilan dari kelompok 5.

Padaa slide 6, terdapat teknik pelukisan tokoh . Mohon dijelaskan perbedaan Teknik
Ekspositori dan Teknik Dramatik?

Jawaban:

a). Teknik Ekspositori

Teknik ini sering disebut sebagai teknik analitis, pelukisan tokoh cerita dilakukan dengan
memberikan deskropsi, uraian, atau penjelasan secara langsung. Tokoh cerita hadir dan
dihadirkan oleh pengarang tidak berbelit-belit, melainkan begitu saja dan langsung disertai
deskripsi kediriannya yang mungkin berupa sikap, watak, tingkah laku, atau bahkan juga cirri
fisiknya. Kelemahan teknik analitik antara lain adalah penuturannya yang bersifat mekanis
dan kurang alami. Artinya, dalam realitas kehidupan tidak akan ditemui deskripsi kedirian
seseorang yang sedemikian lengkap dan pasti.

b). Teknik Dramatik

Teknik dramati adalah teknik penampilan tokoh cerita, mirip dengan yang ditampilkan pada
drama, dilakukan secara tidak langsung. Artinya pengarang tidak mendeskripsikan secara
eksplisit sifat dan sikap serta tingkah laku tokoh.ceritauntuk menunjukkan kemandiriannya
sendiri melalui berbagai aktivitas yang dilakukan, baik secara verbal lewat kata maupun non
verbal lewat tindakan atau tingkah laku, dan juga melalui peristiwa yang terjadi. Kelebihan
teknik dramatic adalah sifatnya yang lebih sesuai dengan kehidupan nyata. Sedangkan
kelemahannya adalah sifatnya yang tidak ekonomis. Wujud Penggambaran Teknik
Dramatik. 

Anda mungkin juga menyukai