PENDAHULUAN
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang dapat
mempengaruhi kesehatan tubuh keseluruhan. Penyakit gigi dan mulut diderita 90%
berbagai wilayah. Penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita oleh penduduk
Indonesia ialah karies gigi, dengan indeks DMF-T sebesar 4,6 yang berarti
kerusakan gigi penduduk Indonesia sebesar 460 buah gigi per 100 orang (Riset
indeks DMF-T Provinsi Kalimantan Selatan sebesar 7,2, yang berarti jumlah rata-
rata kerusakan gigi penduduk Kalimantan Selatan sebesar 720 buah gigi per 100
orang. Komponen D-T 2,2 yaitu gigi berlubang, komponen M-T 5,0 yaitu gigi yang
dicabut dan komponen F-T 0,11 yaitu gigi yang ditumpat. Angka tersebut
dan merupakan urutan kedua tertinggi setelah Provinsi Bangka Belitung yang
menjadi urutan pertama tertinggi dengan indeks DMF-T 8,5. Menurut WHO, anak
kelompok usia 12 tahun menjadi indikator utama dalam kriteria pengukuran karies
gigi, dimana usia tersebut merupakan usia tumbuhnya gigi permanen dan
merupakan akhir periode gigi bercampur. Hasil riskesdas tahun 2007, di Provinsi
1
2
aktif sebanyak (50,7%) dan prevalensi pengalaman karies sebanyak (84,7%) (Riset
Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan
jaringan, mulai dari permukaan gigi (pit, fissure dan daerah interproximal)
asidogenik, Miller menyatakan bahwa karies gigi adalah proses kemoparasiter yang
terdiri atas dua tahap, yaitu dekalsifikasi email dan dekalsifikasi dentin oleh asam
teori ini, yang berperan dalam proses pembentukan karies adalah karbohidrat,
mikroorganisme, asam, dan plak gigi. Karies gigi dapat terjadi kerena adanya empat
faktor penyebab yang saling mempengaruhi yaitu gigi dan saliva sebagai tuan
rumah (host), mikroorganisme, substrat, dan waktu. Karies baru dapat terjadi jika
keempat faktor tersebut ada dan saling berinteraksi. Faktor tidak langsung karies
seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat ekonomi, lingkungan, dan
geografis seperti sumber air yang digunakan juga mempengaruhi (Sumini dkk,
Air merupakan sumber kehidupan bagi semua makhluk hidup. Pemanfaatan air
pertanian, industri, rumah tangga, transportasi dan lain-lain. Penggunaan air yang
3
utama bagi kehidupan adalah sebagai air minum. Sumber air utama yang umumnya
danau), air tanah (sumur) dan air yang di peroleh melalui proses pengolahan oleh
Kualitas air yang digunakan sebagai air minum harus memenuhi persyaratan
terdiri dari suhu, warna, rasa, dan bau. Parameter kimiawi terdiri dari pH, fluor,
(Oxygen Demand), ammonia (NH3N), kalsium (Ca), besi (Fe), fosfat, seng (Zn),
magnesium (Mg), sulfat, khlorida (Cl), nitrat (NO 3N), nitrit (NO2N) dan logam
berat (air raksa (Hg), tembaga (Cu), arsen (As), chromium, cadmium (Cd), timbal).
kimiawi yang diduga berpengaruh terhadap kesehatan gigi, antara lain unsur
keasaman (pH), fluor, dan kalsium (Agustira dkk, 2013; Tatangindatu dkk, 2013;
dengan kota seribu sungai, air sungai yang mengalir di kota Banjarmasin banyak
dialiri oleh air yang berasal dari lahan gambut dan rawa-rawa dari lingkungan
sekitar sungai. Banyaknya air rawa yang mengalir ke sungai menyebabkan air
dapat dipisahkan dari berbagai aktivitas masyarakat yang tinggal di daerah aliran
gigi dengan air sungai. Berangkat dari fenomena tersebut peneliti tertarik untuk
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah penelitian ini, maka rumusan
masalah dalam usulan penelitian ini adalah bagaimana perbandingan indeks karies
murid kelas 1 SMPN 15 Banjarmasin yang menyikat gigi menggunakan air sungai
dan air PDAM dilihat berdasarkan kandungan parameter kimiawi air pada lahan
basah di Banjarmasin?.
Banjarmasin yang menyikat gigi menggunakan air sungai dan air PDAM pada
1. Mengukur jumlah kandungan pH, fluor, kalsium air sungai dan air PDAM
menyikat gigi menggunakan air sungai dan air PDAM pada lahan basah
Banjarmasin yang menyikat gigi menggunakan air sungai dan air PDAM
ilmu kedokteran gigi khususnya sebagai bahan referensi bagi calon peneliti
kelas 1 SMPN 15 Banjarmasin yang menyikat gigi menggunakan air sungai dan air
pengobatan sedini mungkin jika sudah ada lesi karies. Bagi pemerintah
program kebijakan yang tepat pada masyarakat dalam perencanaan program upaya
pelaksanaan kesehatan gigi masyarakat yang tinggal di daerah pinggiran air sungai