Oleh :
Kelompok : VII
Nama : Dewi Lutfi Juliana 171424009
Dhiya Nadhifah Salsabila 171424010
M. Azman Hizburrohman 171424020
Nira Aulia Hanifah 171424027
Kelas : 2A – TKPB
1.2 Tujuan
1. Memahami konsep perpindahan panas pada penukar pelat
2. Menghitung efisiensi perpindahan panas pada penukar panas pelat
3. Menghitung koefisien perpindahan panas keseluruhan dari penukar panas pelat
4. Menghitung konduktivitas panas pelat dari koefisien perpindahan panas keseluruhan.
b. Perhitungan Efisiensi
m=F×ρ
Q = m × Cp × ∆T
Qcold
η=
Qhot
Tabe; 2.5 Perhitungan Efisiensi
Laju Alir (10-
6 3 ∆Th ∆Tc Cph Cpc mh mc Qh Qc η
m /s)
(°C) (°C) (kJ/kgK) (kJ/kgK) (kg/s) (kg/s) (J) (J) (%)
Fhotin Fcoldin
20,4 24 7 4,184 4,181 0,0200 0,0541 2,0094 1,5841 78,8334
50,9 17 12 4,184 4,181 0,0499 0,0541 3,5514 2,7156 76,4660
81,4 54,3 13 15 4,184 4,181 0,0799 0,0541 4,3461 3,3945 78,1035
111,9 10 16 4,184 4,181 0,1099 0,0541 4,5984 3,6208 78,7394
142,4 11 22 4,184 4,181 0,1399 0,0541 6,4400 4,9786 77,3070
20,4 22 3 4,184 4,181 0,0201 0,1165 1,8486 1,4616 79,0621
50,9 18 6 4,184 4,181 0,0501 0,1165 3,7721 2,9231 77,4933
81,4 116,9 13 7 4,184 4,181 0,0802 0,1165 4,3608 3,4103 78,2037
111,9 11 8 4,184 4,181 0,1102 0,1165 5,0725 3,8975 76,8359
142,4 13 12 4,184 4,181 0,1403 0,1165 7,6288 5,8463 76,6346
c. Perhitungan Koefisien Perpindahan Panas (U)
𝑄𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
𝑈=
𝐴 × ∆𝑇𝐿𝑀𝑇𝐷
Tabel 2.6 Perhitungan U
Laju Alir (10-6m3/s) Qhot A Tlmtd U
Fhotin Fcoldin (J) (m2) (°C) (W/m2. °C)
20,4 2,0094 1 26,601 0,0675
50,9 3,5514 1 28,427 0,1102
81,4 54,3 4,3461 1 27,988 0,1383
111,9 4,5984 1 27,893 0,1473
142,4 6,4400 1 23,064 0,2475
20,4 1,8486 1 22,159 0,0747
50,9 3,7721 1 24,512 0,1366
81,4 116,9 4,3608 1 24,880 0,1562
111,9 5,0725 1 25,471 0,1761
142,4 7,6288 1 22,496 0,2995
0.00012
0.0001 y = 0.0007x - 2E-05
R² = 0.8892
0.00008
0.00006
0.00004
0.00002
0
0.0000 0.0500 0.1000 0.1500 0.2000 0.2500 0.3000
U (W/m2. °C)
Gambar 2.3 Laju Alir Panas terhadap U (Laju Alir Dingin Tetap, 54,3.10-6m3/s)
0.00012
0.0001
0.00008
0.00006
0.00004
0.00002
0
0.0000 0.0500 0.1000 0.1500 0.2000 0.2500 0.3000 0.3500
U (W/m2. °C)
Gambar 2.4 Laju Alir Panas terhadap U (Laju Alir Dingin Tetap, 116,9.10-6m3/s)
2.2.2 Variasi Laju Alir Dingin
Tabel 2.7 Data Pengamatan Variasi Laju Alir Dingin
VARIASI LAJU ALIR DINGIN
Laju Alir (m3/s) Suhu (°C)
Fhotin Fcoldin Thotin Thotout Tcoldin Tcoldout
23×10-6 63 53 24 42
-6
54,3×10 64 48 24 36
-6 -6
50,9×10 85,6×10 63 45 24 33
116,9×10-6 62 42 24 31
-6
148,2×10 61 40 24 30
23×10-6 55 50 24 44
-6
54,3×10 56 48 24 37
111,9×10-6 85,6×10-6 56 48 24 33
-6
116,9×10 55 46 24 31
-6
148,2×10 55 45 24 30
a. Perhitungan ∆TLMTD
∆T1 = THi − TCo , ∆T2 = THo − TCi
ln∆T
∆T
1
2
∆TLMTD =
∆T1 − ∆T2
Tabel 2.8 Perhitungan ∆TLMTD
3
Laju Alir (m /s) Suhu (°C)
∆T1 ∆T2 ∆TLMTD
Fhotin Fcoldin Thotin Thotout Tcoldin Tcoldout
23×10-6 63 53 24 42 21 29 24,785
54,3×10-6 64 48 24 36 28 24 25,949
-6 -6
50,9×10 85,6×10 63 45 24 33 30 21 25,233
-6
116,9×10 62 42 24 31 31 18 23,914
148,2×10-6 61 40 24 30 31 16 22,679
-6
23×10 55 50 24 44 11 26 17,438
54,3×10-6 56 48 24 37 19 24 21,403
-6 -6
111,9×10 85,6×10 56 48 24 33 23 24 23,496
-6
116,9×10 55 46 24 31 24 22 22,985
148,2×10-6 55 45 24 30 25 21 22,942
b. Perhitungan Efisiensi
m=F×ρ
Q = m × Cp × ∆T
Qcold
η=
Qhot
Tabe; 2.9 Perhitungan Efisiensi
Laju Alir (10-
6 3 ∆Th ∆Tc Cph Cpc mh mc Qh Qc η
m /s)
(°C) (°C) (kJ/kgK) (kJ/kgK) (kg/s) (kg/s) (J) (J) (%)
Fhotin Fcoldin
23 24 7 4,184 4,181 0,0500 0,0229 2,0937 1,7254 82,4096
54,3 17 12 4,184 4,181 0,0500 0,0541 3,3483 2,7156 81,1040
50,9 85,6 13 15 4,184 4,181 0,0500 0,0853 3,7686 3,2107 85,1964
116,9 10 16 4,184 4,181 0,0501 0,1165 4,1893 3,4103 81,4061
148,2 11 22 4,184 4,181 0,0501 0,1477 4,4008 3,7058 84,2076
23 22 3 4,184 4,181 0,1104 0,0229 2,3100 1,9171 82,9906
54,3 18 6 4,184 4,181 0,1104 0,0541 3,6943 2,9419 79,6337
111,9 85,6 13 7 4,184 4,181 0,1104 0,0853 3,6943 3,2107 86,9101
116,9 11 8 4,184 4,181 0,1104 0,1165 4,1580 3,4103 82,0184
148,2 13 12 4,184 4,181 0,1104 0,1477 4,6200 3,7058 80,2122
Gambar 2.5 Laju Alir Dingin terhadap U (Laju Alir Panas Tetap, 50,9.10-6m3/s)
0.0001
0.00008 y = 0.0025x - 0.0003
R² = 0.8993
0.00006
0.00004
0.00002
0
0.0000 0.0200 0.0400 0.0600 0.0800 0.1000 0.1200 0.1400 0.1600 0.1800
U (W/m2. °C)
3 Pembahasan
3.1 Dewi Lutfi Juliana (171424009)
Pada praktikum ini digunakan alat plate heat exchanger (PHE) alat ini
digunkan untuk memindahkan panas dari suatu sistem ke sistem lain, alat ini juga
bisa menjadi pemanas atau pendingin didalam industri. Bahan yang digunakan
adalah air dingin dan air panas. Didalam unit PHE ini terjadi 2 konsep
perpindahan panas yaitu konduksi dan konveksi. Konduksi terjadi di dalam plat-
plat yang tersusun berhimpitan dan konveksi terjadi karena terdapat aliran fluida
yang bergerak untuk proses pemindahan panas tersebut.
Percobaan ini menggunakan aliran fluida panas konstan yaitu 200 L/jam
dan 400 L/jam dengan laju aliran fluida dingin dibuat bervariasi yaitu 100L/jam,
200L/jam, 300L/jam,400L/jam, dan 500L/jam. Serta menggunakan laju aliran
fluida dingin konstan yaitu 200L/jam dan 400 L/jam dengan laju aliran fluida
panas dibuat bervariasi dengan variasi seperti sebelumnya.
Pengaruh laju alir fluida terhadap koefisien pindah panas adalah semakin
tinggi laju alir semakin besar nilai (Q) baik pada laju alir air dingin tetap, maupun
laju alir air panas tetap. Sedangkan pengaruh laju alir air terhadap koefisien
perpindahan panas adalah semakin tinggi laju alir air makan semakin besar
koefisien perpindahan panasnya.
Dari data yang didapatkan dapat dihitung efisiensi dari perpindahan panas
dengan cara membandingkan kalor air panas dan air dingin, idealnya kalor yang
dilepaskan air panas sama dengan kalor yang diserap air dingin sehingga efisiensi
100%, dari pengolahan data didapatkan efisiensi sebagai berikut
Efisiensi (%)
Laju Aliran Fluida Panas Tetap Laju Aliran Fluida Dingin Tetap
82,40961066 78,83343134
81,10396059 76,46599458
85,19640909 78,10350612
81,40605769 78,73940058
84,20755719 77,30697336
82,99059481 79,06213337
79,63370718 77,49331661
86,91005526 78,2037065
82,018362 76,83591539
80,21221403 76,63461127
Penentuan nilai Q dilakukan pada fluida tetap dan berubah, pada saat laju
alir fluida panas tetap 200L/h dan 400L/h dengan fluida dingin berubah suhu
fluida panas meningkat mengikuti penambahan laju alir fluida dingin. Dan pada
suhu fluida dingin berubah harga suhunya menurun diikuti dengan penambahan
laju alir fluidanya. Dikarenakan pada saat laju alir fluida dingin bertambah maka
perpindahan kalor panas yang terjadi menjadi semakin singkat atau sedikit dan
panas yang di terima fluida dingin pun menjadi berkurang, sedangkan kalor panas
yang mengalir pada laju alir fluida tetap semakin berkurang kalor panas yang di
serap fluida dingin pada saat laju alirnya besar. Dan hal demikian berlaku
sebaliknya pada saat laju fluida dingin tetap dan laju alir fluida panas berubah.
Perpindahan kalor panas yang terjadi memiliki efisiensi yang berbeda untuk nilai
Q yang berubah. Pada praktikum harga efisiensi(%) tergantung pada besar
kecilnya nilai Qpanas dan Qdingin
Efisiensi (%)
Laju Aliran Fluida Panas Tetap Laju Aliran Fluida Dingin Tetap
82,40961066 78,83343134
81,10396059 76,46599458
85,19640909 78,10350612
81,40605769 78,73940058
84,20755719 77,30697336
82,99059481 79,06213337
79,63370718 77,49331661
86,91005526 78,2037065
82,018362 76,83591539
80,21221403 76,63461127
Koefisien perpindahan panas overall (U) dari data pengamatan jika laju
alir air panas tetap dan air dingin divariasikan semakin meningkat maka nilai U
akan semakin meningkat pula. Hal ini juga terjadi pada air panas berubah dan air
dingin tetap. Dapat dikatakan bahwa sudah sesuai dengan teori bahwa laju alir
bertambah maka perpindahan panasnya meningkat. Hasil U dari air panas dan air
dingin rata-rata hasilnya tidak terlalu jauh sehingga perpindahan panas terjadi
dengan cukup baik.
Pada praktikum kali ini, Plate Heat Exchanger yang berada di gedung
Teknik Kimia Bawah digunakan sebagai alat penukar panas antara fluida
pemanas yang berupa air panas, dan fluida pendingin berupa air keran. Fluida
pemanas didapatkan dari air keran yang dipanaskan dengan kompor dengan
bahan bakar LPG. Suhu fluida yang diinginkan adalah 70oC, namun pada proses
kali ini, fluida pemanas yang di-recycle masuk kembali ke tanki pemanas setelah
melewati PHE menyebabkan tidak tercapainya suhu yang diinginkan (70oC).
Pada praktikum kali ini, digunakan aliran fluida pemanas dengan laju
sebesar 200 L/jam dan 400 L/jam dan laju alir fluida pendingin dibuat variasi
sebesar 100L/jam, 200L/jam, 300L/jam,400L/jam, dan 500L/jam. Kemudian
variasi antara fluida pendingin dan fluida pemanasnya dibalik dengan angka yang
sama.
Efisiensi (%)
Laju Aliran Fluida Panas Tetap Laju Aliran Fluida Dingin Tetap
82,40961066 78,83343134
81,10396059 76,46599458
85,19640909 78,10350612
81,40605769 78,73940058
84,20755719 77,30697336
82,99059481 9,06213337
79,63370718 77,49331661
86,91005526 78,2037065
82,018362 76,83591539
80,21221403 76,63461127
Dengan begitu, dapat dikatakan pula bahwa variasi laju alir fluida
mempengaruhi jumlah panas yang dipindahkan (Q). Pada percobaan dengan laju
alir fluida dingin tetap, Q yang dilepas dan diserap meningkat seiring dengan
bertambahnya laju alir fluida panas yang masuk. Begitu pula dengan percobaan
laju alir fluida panas tetap. Dari nilai Q yang diperoleh, dapat ditentukan efisiensi
perpindahan panas (efisiensi PHE)
Efisiensi (%)
Laju Aliran Fluida Panas Tetap Laju Aliran Fluida Dingin Tetap
82,40961066 78,83343134
81,10396059 76,46599458
85,19640909 78,10350612
81,40605769 78,73940058
84,20755719 77,30697336
82,99059481 9,06213337
79,63370718 77,49331661
86,91005526 78,2037065
82,018362 76,83591539
80,21221403 76,63461127
Dari data tersebut, dapat dikatakan bahwa efisiensi PHE lebih tinggi
ketika laju alir fluida panas tetap. Efisiensi tidak ada yang mencapai nilai 100%
karena jumlah panas yang diserap lebih kecil daripada jumlah panas yang
dilepaskan. Dan efisiensi alat berkisar antara 76% - 86%.
4 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan dalam laporan ini oleh praktikan,
dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
- Perpindahan panas yang terjadi dalam PHE terjadi dengan cara konduksi yang
terjadi pada medium padat yaitu plate dan konveksi yang terjadi pada fluida
karena adanya aliran
- Pengaruh laju alir fluida terhadap koefisien pindah panas keseluruhan adalah
berbanding lurus, jika laju alir fluida semakin tinggi maka semakin tinggi pula
koefisien pindah panas keseluruhannya dan juga sebaliknya.
- Suhu fluida panas meningkat pada saat laju alir fluida panas tetap dan laju alir
fluida dingin berubah terjadi karena perpindahan panas pada saat laju alir
lambat lebih banyak terjadi dari pada pada saat laju alir cepat. Hal ini
mempengaruhi efisiensi kalor yang dilepas fluida panas terhadap kalor yang
diterima fluida dingin.