Askeb Kelg Risti
Askeb Kelg Risti
PENDAHULUAN
2.1. KELUARGA
2.1.1. Pengertian
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri
atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal
disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling
ketergantungan.
(Dep. Kes. 1988).
Keluarga adalah dua atau lebih dai dua individu yang
tergabung dalam hubungan darah, hubungan perkawinan atau
pengikatan dan mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi
satu sama lain dan didlam peranannya masing-masing menciptakan
serta mempertahankan kebudayaan.
(Balilon S.E. & Maglaya A., 1989).
Dari kedua pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
keluarga itu adalah :
1. Unit terkecil masyarakat
2. Terdiri 2 orang atau lebih
3. Adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah
4. Hidup dalam suatu rumah tangga
5. Dibawah asuhan kepala rumah tangga
6. Berinteraksi satu sama lain
7. Setiap anggota keluarga menjalankan peranannya masing-masing
8. Menciptakan dan mempertahankan kebudayaan
(Effendi Nasrul. 1998 : 32)
2.1.2. Struktur Keluarga
Struktur Keluarga ada bermacam-macam diantaranya (Effendi
Nasrul. 1998 : 32) adalah :
1. Patrileneal adalah Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak
saudara sedarah, dimana hubungan itu
disusun melalui jalur garis Ayah.
2. Matrileneal adalah Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak
saudara sedarah, dimana hubungan itu
disusun melalui jalur garis Ibu.
3. Matrilokal adalah Sepasang suami istri yang tinggal bersama
keluarga sedarah istri
4. Patrilokal adalah Sepasang suami istri yang tinggal bersama
keluarga sedarah suami.
5. Keluarga Kawinan adalah
Hubungan suami istri sebagai dasar bagi
pembinaan keluarga dan beberapa sanak
saudara yang menjadi bagian keluarga
karena adanya hubungan suami atau istri.
2.2.1.1 Definisi
yang normal.(http://.balita-anda.indoglobal.com)
tahun.
normal.
tinggi,asma dll.
(http://www.id.medicastore.com)
2.2.1.3 Bahaya ibu hamil resiko tinggi
3. Keguguran (abortus)
(http://www.balita-anda.indoglobal.com)
sempurna.
(http://www.balita-anda.indoglobal.com)
2.3.3 ETIOLOGI
Penyebab dari LL sering merupakan kombinasi dari
berbagai factor, sering pula penyebabnya tetap merupakan
suatu misteri. Faktor-faktor tersebut adalah:
- Fiksasi kepala tidak ada, karena panggul sempit,
hidrosefalus, anaensefalus, plasenta previa, dan tumor-
tumor pelvis.
- Janin sudah bergerak pada hidramnion, multiparitas, anak
kecil, atau sudah mati.
- Gemeli (kehamilan ganda)
- Kelaianan uterus, seperti arkuatus, bikornus, atau
septum.
- Lumbar scoliosis
- Monster
- Pelvic kidney dan kandung kemih serta rectum yang
penuh.
2.3.4 DIAGNOSIS
1) Inspeksi
Perun membuncit ke samping.
2) Palpasi
- f.u. lebih rendah dari yang seharusnya tua
kehamilan
- f.u. kosong dan bagian bawah kosong, kecuali
kalau bahu sudah masuk ke dalam p.a.p.
- Kepala (ballottement) teraba ke kanan atau ke kiri.
3) Auskultasi
DJJ setinggi pusat kanan atau kiri.
4) Pemeriksaan Dalam (VT)
- Teraba tulang iga, scapula, dan kalau tangan
menumbung teraba tangan. Untuk menentukan
tangan kanan atau kiri lakukan dengan cara
bersalaman.
- Teraba bahu dan ketiak yang bias menutup ke kanan
dan ke kiri, Bila kepala teretak di kiri ketiak, ketiak
menutup ke kiri.
- Letak punggung ditentukan dengan adnya scapula,
letak dada dengan klavikula.
- Pemeriksaan dalam agak sukar dilakukan bila
pembukaan kecil dan ketuban intak, namun pada LL
biasanya ketuban cepat pecah
5) Foto Rontgen
Tampak janin dalam letak lintang
2.3.5 MEKANISME PERSALINAN
Anak normal yang cukup bulan tidak mengkin lahir secara
spontan dalam LL. Janin hanya dapat lahir spontan, bila
kecil (premature), sudah mati dan menjadi lembek, atau bila
panggul luas.
2.3.6 Beberapa Cara Janin Lahir Spontan
1. Evolutio spontanea
a. Menurut DENMAN
Setelah bahu lahir kemudian diikuti bokong, perut,
dada, dan akhirnya kepala.
b. Menurut DOUGLAS
Bahu diikuti oleh dada, perut, bokong, dan akhirnya
kepala.
2. Conduplicatio corpore
Kepala dan perut berlipat bersama-sama lahir memasuki
panggul. Kadang-kadang oleh karena his, LL berubah
spontan mengambil bangun semula dari uterus menjadi
letak membujur, kepala atau bokong, namun hal ini
jarang sekali terjadi. Kalau letak lintang dibiarkan,
maka bahu akan masuk ke dalam panggul, turun makin
lama makin dalam sampai rongga panggul terisis
seluruhnya oleh badan janin. Bagian korpus uteri
mengecil sedang SBR meregang. Hal ini disebut Letak
Lintang Kaserp = Neglected Transverse Lie
Adanya LL kasep dapat diketahui bila ada rupture uteri
mengancam; bila tangan dimasukkan ke dalam kavum
uteri terjepit antara janin dan panggul serta dengan
narkosa yang dalam tetap sulit merubah letak janin.
Bila tidak cepat diberikan pertolongan, akan terjadi
rupture uteri dan janin sebagian atau seluruhnya masuk
ke dalam rongga perut.
Pada LL biasanya:
- Ketuban cepat pecah
- Pembukaan lambat jalannya
- Partus jadi lebih lama
- Tangan menumbung (20-50%0
- Tali pusat menumbung (10%)
2.3.7 Prognosa
Bagi Ibu
Bahaya yang mengancam adalah rupture uteri, baik
spontan atau sewaktu versi dan ekstraksi. Partus lama,
ketuban pecah dini dengan demikian mudah dapat
infeksi intrapartum.
Bagi Janin
Angka kematian tinggi (25-40%), yang dapat
disebabkan oleh:
1) Prolapsus funiculi
2) Trauma partus
3) Hipoksia karena kontraksi uterus terus menerus
4) Ketuban pecah dini
2.3.8 Penanganan
a) Sewaktu hamil
Usahakan jadi letak membujur (kepala atau bokong)
dengan melakukan versi luar pada primi dengan usia
kehamilan 34 minggu, atau multi pada kehamilan 36
minggu.
b) Sewaktu partus
Janin dapat dilahirkan dengan cara pervaginam, yaitu
dengan versi dan ekstraksi, atau embriotomi
(dekapitasi-eviserasi) bila janin sudah meninggal; atau
peradominam: seksio sesarea.
c) Tingkat pertolongan
1) bila ketuban belum pecah
- Pembukaan 5 cm dilakukan Versi luar
- Pembukaan 5cm tunggu sampai hampir lengkap
ketuban dipecahkan
- Versi dan ekstraksi
2) Bila ketuban sudah pecah
Baru pecah dan
Pembukaan lengkap dilakukan versi dan ekstraksi
Lama pecah dilakukan seksio sesarea
Letak lintang kasep,
Anak hidup dilakukan seksio sesarea
Letak lintang kasep,
Anak mati dilakukan laparotomi, atau kalau fasilitas
kurang, embriotomi secara hati-hati.
3.1 PENGKAJIAN
c Dilakukan pada tanggal 16-01-2007
A. DATA SUBYEKTIF
1. DATA UMUM
Kecamatan : Grogol Kepala Keluarga : Laki- No.Induk : -
Kelurahan : Gambyok laki Umur :25 tahun
RT : I Nama : Tn.Rustamadi Pendidikan : SMP
RW : IV Agama : Islam
Alamat : ds.Gambyok Pekerjaan :Tani
Penghasilan : tidaka tahu
Keadaan Kesehatan :
Baik
3 hamil ini
Trimester I :
Dua kali di Polindes gambyok, hasil pemeriksaan :
Tx :Vitamin Bc,Kalk
Trimester II :
Trimester III :
Tx: momilen,kalk
ketika periksa hamil, ibu hanya minum obat yang telah diberikan
6. Riwayat KB
Pernah ikut KB suntik selama 2 tahun lalu punya anak yang ke-2
7. Perilaku kesehatan
Keluarga tidak pernah minum-minuman seperti kopi, miras atau
Ibu dan suami adalah suku jawa, keduanya memiliki tradisi acara
tiga bulan atau neloni dan pada umur kehamilan tujuh bulan
9. Data spiritual
ada keluhan.
1 kali sehari
c. Istirahat
WIB
WIB
WIB
d. Sexual
e. Aktifitas
Sebelum hamil : Ibu mengerjakan pekerjaan rumah
raga
f. Personal hygiene
B. DATA OBYEKTIF
1. Rumah : Luas ± 8 x 5 m2
Jenis Rumah : Petak
Letak : Dekat dengan sarang vector
Dinding : Tembok
Atap : Genting
Lantai : sebagian plaster,sebagian tanah
Cahaya : cukup
Jalan angin : ada
Jendela : ada
Jumlah Ruangan : 4 ruangan (2 kamar, 1 ruang santai, 1 ruang
tamu)
2. Air Minum
Asal : sumur
Nilai Air : bersih (tidak berbau, tidak berwarna)
Konsumsi air : - untuk memasak
- untuk mencuci
- untuk minum
- untuk mandi
3. Pembuangan sampah
Sampah dibuang dibelakang rumah, kalau sudah penuh di bakar.
4. Jamban dan kamar mandi
Keluarga sudah memiliki jamban, kalau BAB di WC.
Kamar mandi : ada kotor.
5. Pekarangan & Selokan
Pekarangan : ada sedikit di halaman depan rumah.
Kebersihan : cukup bersih.
Air Limbah : ada got disamping rumah.
Peralatan pekarangan : ada (sabit, cangkul)
6. Kandang Ternak
Keluarga memiliki kandang kambing disamping rumah.
7. Denah Rumah & Keterangan
8 m
4 6
3
1
7
B T
5 m
2 5
Keterangan :
1. Ruang Tamu
2. Ruang santai
3. Kamar
4. Kamar
5. Dapur & jalan
6. Kamar mandi & WC
7. Sumur
Data Subyektif Ny.Aprilia
1. Riwayat kehamilan sekarang
Frekuensi ANC : 7 kali, di bidan
Trimester I :
Tx :Vitamin Bc,Kalk
Trimester II :
Trimester III :
Tx: momilen,kalk
periksa hamil, ibu hanya minum obat yang telah diberikan bidan ketika
periksa.
2. Riwayat Menstruasi
Menarche : 12 tahun
Siklus : 28 hari
sehari
Warna : merah
Bau : anyir
TP : 27 maret 2008
3 hamil ini
Selama hamil : 3 -4 kali sehari, satu porsi cukup nasi, lauk tempe
sehari
b. Eliminasi
c.Istirahat
keluhan
d. Sexual
e.Aktifitas
sholat subuh
f.Personal hygiene
Selama hamil : Mandi 2–3 kali sehari, cuci rambut 2 kali sehari, ganti
baju 1– 2 kali sehari
5. Rencana Persalinan
Keluarga mengatakan untuk persalinannya dianjurkan ke bidan.
Pemeriksaan Fisik Ny.Aprilia
Tanggal : 16-01-2008
Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : composmentis
Nadi : 80 x/menit
Respirasi : 24 x/menit
Suhu : 367 oC
BB sebelum hamil : 55 kg
BB saat ini : 65 kg
TB : 152
LILA : 23 cm
2. Pemeriksaan Fisik
a) Inspeksi
chloasmagravidarum negatif
polip
jugularis
operasi
b) Palpasi
dipencet
Abdomen :
perut ibu
perut ibu
3. Pemeriksaan penunjang
Protein urine : -
II. INTERPRETASI DATA DASAR
Dari data yang didapatkan, maka masalah keluarga yang ada dapat dirumuskan
sebagai berikut : - Keluarga dengan ibu hamil resiko tinggi
-skoring-
1. Keluarga dengan ibu Hamil Resiko Tinggi
NO KRETERIA PENGHITUNGAN SKOR PEMBENARAN
1. Sifat masalah 1/3 x1 1/3 Krisis
2. Kemungkinan ½x2 1 Kehamilan ibu
masalah dapat masih bisa
dirubah diawasi dengan
cara ANC yang
teratur.
3. Potensial 3/3 x 1 1 Sebelumnya
pencegahan ANC di polindes
dan BPS
Dalam kasus keluarga Tn.R yang penulis temukan diwilayah desa Gambyok,
Kec Grogol, Kab Kediri, bahwa keluarga tersebut adalah keluarga dengan resiko
tinggi,dimana di dalam keluarga tersebut ada seorang ibu hamil dengan kelainan
letak. Berdasarkan teori yang ada, bahwa untuk penanganan kasus ibu hamil
dengan resiko tinggiharus ditangani oleh seorang ahli kebidanan guna pengawasan
lebih intensif.
Dari kenyataan dilapangan yang penulis temukan, dalam hal penanganan
kasus ibu hamil dengan resiko tinggi tersebut, oleh bidan setempat sudah
dilakukan kolaborasi dengan dokter obgin untuk mendapatkan penanganan yang
lebih lanjut.
Jadi dalam hal ini penulis tidak menemukan adanya kesenjangan antara teori
dan kenyataan praktek di lapangan.
Untuk keluarga Tn.R juga sudah mendapatkan penjelasan-penjelasan tentang
masalah kesehatan dari Nakes, antara lain :
- Bagaimana kita seharusnya merawat dan memperhatikan ibu yang sedang
hamil.
- Bagaimana perawatan yang benar pada bayi baru lahir
- Kapan kita harus memberikan makanan tambahan pada bayi
- Kenapa bayi harus dilakukan imunisasi
Dengan harapan bahwa setelah diberi KIE, keluarga tersebut mau dan
mampu melakukan semua penjelasan yang telah diberikan, sehingga keluarga
tersebut dapat meningkatkan derajat kesehatan keluarganya secara optimal.
BAB 5
PENUTUP
5.1. SIMPULAN
Selama melaksanakan Asuhan Kebidanan Komunitas pada Keluarga
Tn.R dengan kehamilan resiko tinggi, diambil beberapa kesimpulan bahwa:
Hubungan petugas dengan keluarga cukup baik, hal ini terbukti keluarga mau
menerima penyuluhan yang diberikan oleh petugas kesehatan, dimana :
Pengkajian atau pengumpulan data dapat dilaksanakan sesuai dengan
ilmu yang didapatkan penulis dan kerjasama yang baik dari seluruh
keluarga dengan suami.
Masalah dapat ditetapkan setelah semua data-data terkumpul dan
dapat dilakukan interpretasi data dasar.
Kebutuhan yang harus segera diberikan pada keluarga berupa
penjelasan/penyuluhan dan keluarga dapat menerimanya dengan baik.
Rencana tindakan kebidanan dan pelaksanaannya dilakukan sesuai
dengan masalah yang terjadi.
Hasil evaluasi dari semua tindakan yang telah diberikan adalah
keluarga dapat memahami tentang penjelasan yang diberikan petugas
dan keluarga mengatakan akan berusaha untuk berubah dari perilaku-
perilaku yang dapat merugikan kesehatan.
5.2. SARAN
Sebagai tenaga kesehatan hendaknya dalam melakukan asuhan
kebidanan pada Keluarga Tn.R dengan Kehamilan Resiko Tinggi jangan lupa
membekali keluarga dengan berbagai macam KIE tentang masalah-masalah
kesehatan yang sesuai dengan kasus yang dihadapi :
- Tentang kehamilan dengan resiko tinggi
- Perawatan pada bayi baru lahir
- Pentingnya imunisasi pada bayi sebelum bayi berusia ± 11 bulan
Untuk keluarga, hendaknya dapat memahami terlebih lagi dapat
melaksanakan semua KIE yang telah diberikan oleh petugas sehingga
keluarga dapat mengalami perubahan dan Kesehatan Keluarga dapat
berubah secara optimal.