Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

MENDENGARKAN MUSIK DAN MENYANYI


PADA LANSIA DI WISMA SRIKANDI
UPT PSTW MAGETAN

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3

1. ALMA SHINANTYA S 015.18.16.218


2. ANANG JATMIKO 015.18.16.220
3. DELA ARDIAN S 015.18.16.237
4. DEWI MAHFUDOH 015.18.16.239
5. DIKA NUR ALIFAH 015.18.16.241
6. DUWITA WIDIANTI 015.18.16.245
7. MIA SARASWATI 015.18.16.276

YAYASAN PENDIDIKAN KESEHATAN KETONGGO


AKADEMI KEPERAWATAN PEMKAB NGAWI
TAHUN 2018/2019
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
MENDENGARKAN MUSIK DAN MENYANYI

I. Latar Belakang
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan
perawat pada kelompok lansia yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Aktivitas
digunakan sebagai terapi dan kelompok digunakan sebagai target asuhan. Didalam
kelompok terdapat dinamika interaksi yang salinng bergantung, saling membutuhkan dan
sebagai tempat melatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku yang
maladaptif. Lansia yang berada di wisma srikandi umumnya banyak mengalami penurunan
pendengaran. Berdasarkan hasil survei dilapangan, lansia di wisma srikandi sebanyak 77%
mengalami penurunan pendengaran. Maka kami mahasiswa keperawatan akan melakukan
terapi aktivitas kelompok (TAK) yaitu terapi musik dan bernyanyi.

II. Topik
Stimulasi sensoris: Medengarkan musik dan bernyanyi

III.Tujuan
TUM: Klien dapat berespon terhadap stimulus panca indra yang diberikan
TUK:
1. Klien dapat megekspresikan perasaan melalui musik
2. Klien mampu berespon terhadap suara yang didengar

IV. Landasan Teori


Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu dengan yang
lain, saling ketergantungan dan mempunyai norma-norma yang sama (Stuart dan Sundeen,
2010). Anggota kelompok berasal dari berbagai latar belakang kepribadian (perilaku) yang
harus segera ditangani seperti: agresif, takut, curiga dsb. Semua kondisi ini akan
mempengaruhi keadaan peserta lain dimana peserta menerima serta member umpan balik
dari berbagai interaksi yang terjadi dalam kelompok, dengan kata lain seluruh peserta ikut
berperan aktif dalam kegiatan TAK (Terapi Aktivitas Kelompok) ini. Dalam hal ini para ahli
seperti Rawlin Williams dan Beck (2009) membagi kelompok menjadi tiga, antara lain:
a Terapi kelompok
b Kelompok terapeutik
c Terapi aktivitas kelompok
Terapi aktivitas kelompok dibagi ke dalam empat bagian yang disesuaikan dengan
kebutuhan, yaitu :
a. Stimulasi kognitif atau persepsi
b. Stimulasi sensoris
c. Orientasi realita
d. Sosialisasi
Terapi aktivitas kelompok stimulasi sensoris adalah aktivitas digunakan sebagai
stimulus pada sensoris klien. Kemudian diobservasi reaksi sensoris klien terhadap stimulus
yang disediakan, berupa ekspresi perasaan secara non verbal (ekspresi wajah, gerakan tubuh).
Biassanya klien yang tidak mau mengungkapkan komunikasi verbal akan terstimulasi emosi
dan perasaannya, serta menampilkan respon. Aktivitass yang digunakan sebagai stimulus
adalah musik, seni, menyanyi dan menari.

V. Kriteria Klien
Proses seleksi dilakukan pada pasien dengan kriteria mengalami penurunan
pendengaran dan berada di wisma srikandi. Dari hasil seleksi tersebut didapatkan:
1. Siti ningrum
2. Tiyah
3. Ceples
4. Sujirah
5. Karmi
6. Katemi
7. Saimah
8. Lasmiatun
9. Soinem
VI. Pengorganisasian
1. Leader: Mia Saraswati
Tugas:
a. Menganalisa dan mengobservasi pola komunikasi kelompok
b. Membantu kelompok untuk berkembang dan bergerak secara dinamis
c. Membantu anggota menyadari dinamika kelompok
d. Mendiskusikan apa yang dilakukan kelompok
e. Menjadi motivator
f. Membantu menetapkan tujuan dan aturan main kelompok
g. Memonitor kesatuan kelompok
2. Co Leader: Alma Shinantya
Tugas:
a. Membantu leader
b. Mengingatkan leader apabila kegiatan menyimpang dari tujuan
c. Menggantikan leader apabila leader tidak ada (berhalangan).
3. Fasilitator:
1) Anang Jatmiko
2) Dewi Mahfudoh
3) Dika Nur A
4) Duwita Widianti
Tugas:
a. Memfasilitasikan klien agar mengikuti kegiatan kelompok
b. Mengarahkan klien dalam kegiatan kelompok
4. Observer: Dela Ardian
Tugas:
a. Mengamati dinamika kelompok
b. Mengamati dan mencatat aktivitas / respon klien dan waktu berjalan (time keeper).
VII. Uraian Struktur Kegiatan
Hari / Tanggal : Senin, 28 Januari 2019
Waktu : 09.00 – 10.00 WIB
Tempat : UPT PTSW MAGETAN
Jumlah Peserta : 9 orang
VIII. Pelaksanaan
1. Setting:
a. Klien dan terapis duduk dalam satu lingkaran
b. Ruangan nyaman dan tenang
2. Alat:
a. MP3 Player
b. Speaker
3. Metode:
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi
4. Langkah Kegiatan:
a. Persiapan:
1) Membuat kontrak dengan klien tentang TAK yang sesuai dengan indikassi
2) Menyiapkan alat dan tempat bersama
b. Orientasi;
1) Salam terapeutik
 Salam dari terapis kepada klien
 Terapis dan klien memakai papan nama
2) Evaluasi / validasi
 Menanyakan perasaan klien saat ini
 Menanyakan masalah yang dirasakan
3) Kontrak
a) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mendengarkan musik
b) Terapis menjelaskan aturan main berikut:
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin
kepada terapis
 Lama kegiatan satu jam
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
c. Tahap kerja:
1) Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu mendengarkan
musik dan bernyanyi
2) Terapis membagikan name tag untuk tiap klien
3) Terapis meminta klien untuk mendengarkan musik kemudian menyanyikannya
kembali setelah music tersebut berhenti
4) Sementara klien mulai mendengarkan musik, terapis berkeliling dan memberikan
motivasi kepada klien untuk tetap mendengarkan musik sampai selesai dan
setelah itu klien diminta oleh terapis untuk menyanyikan musik tersebut. Jangan
ada kata-kata ataupun tindakan yang menyinggung perasaan klien
5) Kegiatan No.4 dilakukan sampai semua klien mendapat giliran
6) Setiap kali klien selesai bernyanyi terapis mengajak klien betepuk tangan
d. Tahap terminasi:
1. Evaluasi:
a. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2. Tindak Lanjut:
Terapis menganjurkan klien untuk mengekspresikan perasaan melalui bernyanyi
3. Kontrak yang Akan Datang
a. Menyepakati kegiatan TAK yang akan dating
b. Menyepakati waktu dan tempat.

IX. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja,
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK
stimulasi sensoris: mendengarkan musik dan bernyanyi, kemampuan klien yang
diharapkan adalah mampu mengikuti kegiatan, mendengarkan musik dan bernyanyi.
Formulir evaluasi adalah sebagai berikut:
Terapi Aktivitas Kelompok
Stimulasi Sensoris
Kemampuan Sensoris: Mendengarkan musik dan Bernyanyi
a. Verbal
Nama klien
No Aspek yang dinilai Siti N Tiyah Ceples Sujirah Karmi Katemi Saimah Lasmi Soinem

1 Mengikuti kegiatan dari


awal sampai akhir
2 Mendengarkan musik
3 Bernyanyi
4 Memberikan tepuk
tangan
JUMLAH

b. Nonverbal
Nama klien
No Aspek yang dinilai Siti N Tiyah Ceples Sujirah Karmi Katemi Saimah Lasmi Soinem

1 Kontak mata
2 Duduk tegak
3 Bernyanyi
4 Menggunakan bahasa
tubuh yang sesuai
5 Saat diberikan pujian
tersenyum
JUMLAH
Petunjuk
1. Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK
2. Untuk setiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda √ jika ditemukan pada klien
atau X jika tidak ditemukan

X. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang klien miliki saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh catatan : klien mengikuti TAK stimulasi sensori
mendengar. Klien mengikuti kegiatan sampai selesai. Klien mampu mendengarkan musik,
menyanyikan kembali, dan menceritakan makna lagu. Anjurkan klien mengungkapkan
perasaan melalui lagu.

Anda mungkin juga menyukai