Anda di halaman 1dari 5

L.

ASUHAN KEPERAWATAN

PRE ECT

Diagnosa
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
Ansietas b.d Setelah dilakukan tindakan 1. Gunakan pendekatan yang 1. Dengan pendekatan yang tenang lebih
Prosedur keperawatan diharapkan klien menenangkan merasa nyaman
Tindakan ECT mampu mengontrol kecemasan 2. Jelaskan semua prosedur ECT dan 2. Penjelasan yang diberikan sebelum
sehingga dapat dilakukan tindakan apa yang akan dirasakan selama ECT akan membuat klien tenang dan
ECT, dengan kriteria hasil : prosedur siap untuk melakukan tindakan ECT
1. Klien mampu mengungkapkan 3. Temani klien saat tindakan untuk 3. Dengan menemani klien maka dapat
kecemasannya mengurangi kecemasan, memberi membuat ketenangan dan dapat
2. Klien mampu melakukan teknik keamanan mengeksplorasikan isi perasaan klien
napas dalam untuk mengurangi 4. Instruksikan klien untuk 4. Teknik relaksasi akan membuat klien
kecemasan menggunakan teknik relaksasi napas lebih rileks dalam keadaan yang
3. Ekspresi wajah menunjukkan dalam nyaman dan aman
berkurangnya kecemasan 5. Bantu klien untuk mengenal situasi 5. Agar klien dapat mengetahui dan
yang menimbulkan kecemasan dapat mengontrol masalah dari
6. Dengan ungkapan perasaan klien kecemasan
dengan penuh perhatian 6. Untuk memberikan kepercayaan diri
7. Identifikasi tingkat kecemasan dan dapat mengevaluasi masalah
perasaan klien
7. Identifikasi kecemasan akan
mengetahui tingkat kecemasan yang
dirasakan klien
INTRA ECT

Diagnosa
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
Bersihan jalan Setelah dilakukan tindakan 1. Posisikan klien semi fowler 1. Posisi semi fowler/kepala lebih tinggi
napas tidak keperawatan diharapkan jalan napas 2. Keluarkan sekret dengan alat bantu akan memaksimalkan ventilasi dan
efektif b.d terhindar dari sekret, dengan kriteria suction untuk memudahkan pengeluaran
peningkatan hasil : 3. Auskultasi suara napas dan catat sekret
sekret 1. Jalan napas pasien dan tidak adanya suara napas tambahan 2. Suction merupakan tindakan untuk
ditemukan sekret, irama normal, 4. Berikan O2 bila diperlukan mengeluarkan sekret pada pasien yang
frekuensi napas normal 5. Monitor respirasi mengalami penurunan kesadaran
3. Monitor respirasi bertujuan untuk
mengetahui respirasi klien
4. Mempermudah jalan napas dan
pengeluaran sekret
5. Untuk mengetahui pola respirasi klien

Pola napas tidak Setelah dilakukan tindakan 1. Posisikan klien untuk 1. Proses ventilasi akan memaksimalkan
efektif b.d keperawatan diharapkan memaksimalkan ventilasi dengan posisi kepala lebih tinggi
kelelahan ketidakefektifan pola napas dapat 2. Pasang mayo bila perlu 2. Untuk pengeluaran sekret
teratasi dengan kriteria hasil : 3. Lakukan fisioterapi dada bila perlu 3. Agar sekret dapat keluar dan
1. Klien mampu mengeluarkan 4. Keluarkan sekret dengan suction memberikan kelegaan
sputum 5. Auskultasi adanya suara napas 4. Dengan dikeluarkan sekret
2. Manunjukkan jalan napas yang tambahan mempermudah jalan napas
paten 6. Berikan bronkodilator bila 5. Mengetahui suara napas tambahan
3. TTV dalam batas normal diperlukan 6. Melegakan dan mempertahankan jalan
7. Pertahankan kepatenan jalan napas napas
8. Monitor TTV (TD, nadi, RR dan 7. Ekspirasi dan inspirasi klien membaik
suhu) 8. Mengetahui tekanan darah, nadi,
respirasi dan suhu
Resiko aspirasi Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tingkat kesadaran 1. Mempermudah monitoring kondisi
b.d peningkatan keperawatan diharapkan 2. Lakukan suction jika diperlukan klien
sekret ketidakefektifan pola napas dapat 3. Hindari makan jika residu indikasi 2. Sekret dapat membersihkan jalan
teratasi dengan kriteria hasil : masih banyak napas dari sekret sehingga dapat
1. Klien dapat bernapas dengan 4. Posisikan kepala 30-40 (semo mencegah resiko aspirasi
mudah fowler) 3. Makan saat residu banyak
2. Jalan napas paten dan tidak ada menyebabkan jalan napas terhambat
suara napas tambahan 4. Mencegah aspirasi

Resiko cidera Setelah dilakukan tindakan 1. Jaga keamanan saat klien diruang 1. Untuk memberikan keselamatan
b.d peningkatan keperawatan diharapkan ECT 2. Dengan lingkungan yang nyaman dan
sekret ketidakefektifan pola napas dapat 2. Sediakan lingkungan yang aman dan aman, mencegah cidera
teratasi dengan kriteria hasil : nyaman 3. Melindungi klien dari resiko cidera
1. Klien terbebas dari risiko jatuh 3. Temani klien setelah ECT dan memberikan kenyamann
2. Perawat mampu mencegah cidera 4. Anjurkan klien untuk istirahat 4. Istirahat yang cukup setelah post ECT
terlebih dahulu untuk mengurangi akan memaksimalkan tenaga setelah
pusing efek samping ECT
POST ECT

Diagnosa
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
Risiko Jatuh b.d Setelah dilakukan tindakan1. Jaga keamanan saat klien di ruang 1. Untuk memberikan keselamatan
kelemahan keperawatan diharapkan klien tidak ECT 2. Dengan lingkungan yang nyaman dan
mengamani risiko jatuh, dengan 2. Sediakan lingkungan yang aman dan aman serta mencegah cidera
kriteria hasil : yaman 3. Melindungi klien dari resiko cidera
1. Klien terbebas dari risiko jatuh 3. Temani klien setelah ECT dan memberikan kenyamanan
2. Perawat mampu mencegah jatuh 4. Anjurkan klien untuk istirahat 4. Istirahat yang cukup setelah post ECT
terlebih dahulu untuk mengurangi akan mamaksimalkan tenaga setelah
pusing efek samping ECT
Nyeri akut b.d Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tingkat nyeri secara 1. Tingkat nyeri dirasakan oleh klien
agen injuri fisik keperawatan diharapkan klien komprehensif agar mempermudah dalam pemberian
mampu mengontrol nyeri dan 2. Ajarkan mengontrol nyeri dengan intervensi sesuai program
mampu untuk tarik napas dalam cara tarik napas dalam 2. Tarik napas dalam dapat mengontrol
3. Berikan analgetik bila perlu nyeri dan membuat klien rileks
3. Pemberian analgetik dapat
mengurangi nyeri

Anda mungkin juga menyukai