Anda di halaman 1dari 3

Direct Observation Prosedural Skill (DOPS)

Nama : Erwin Setiawan

Tanggal : 12 Februari 2019

NIM : 18NS249

Ruangan : Dahlia RSUD Ulin Banjarmasin

1. Identitas Pasien : Ny. E


2. Diagnosa Medis : Asma Bronkial
3. Tindakan Keperawatan : Pemberian Nebulisasi
4. Diagnosa Keperawatan : Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d
Akumulasi sekret berlebih

5. Data :
Pasien tampak tenang, tampak batuk, nafas cepat dan dangkat, posisi
semifowler, terpasang oksigen 2 lpm, terdengar wheezing pada paru
sebelah kiri ICS 4-5, membran mukosa kering, akral teraba hangat, pasien
kooperatif saat diajak berbicara, pasien setuju untuk dilakukan tindakan
pemberian nebulisasi.

6. Prinsip tindakan dan rasional


Tindakan Rasional
 Tahap Pre Interaksi  Tahap Pre Interaksi
1. Melakukan feed back status klien 1. Ketepatan tindakan yang
2. Mencuci tangan akan dilakukan
3. Menyiapkan alat 2. Mencegah penyebaran
- Nebulizer set dan masker mikroorganisme
- Air steril 3. Dengan menyiapkan alat
- Obat yang diperlukan dengan benar maka dapat
mempermudah dalam
pemberian nebulizer
 Tahap Orientasi  Tahap Orientasi
1. Memberi salam 1. Menerapkan etika islami
2. Mendekatkan alat 2. Memudahkan saat tahap
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur kerja
serta meminta persetujuan pasien 3. pasien memahami tujuan
dilakukan tindakan dan
informed consend
 Tahap Kerja  Tahap Kerja
1. Menjaga privasi klien 1. tindakan yang dilakukan
2. Atur posisi pasien senyaman mungkin membuat pasien
mungkin malu
3. Menempatkan meja/troly di 2. Posisi yang menurut
samping pasien yang berisi set pasien nyaman dapat
nebulizer mengurangi sesak yang
4. Mengisi nebulizer dengan obat dirasakan
yang dianjurkan dokter dan air steril 3. Memudahkan dalam
2-4 cc melakukan tindakan
5. Hubungkan nebulizer dengan nebulizer
sumber listrik, pilih tekanan 4. Mejaga kelembapan
nebulizer yang sesuai, dan mukosa serta
memastikan alat dapat berfungsi memudahkan cairan
dengan baik lalu pasangkan menguap menjadi aerosol.
masker pada klien hidupkan 5. Dengan menghirup uap
nebulizer serta instruksikan klien yang berasal dari
untuk menghirup uap yang nebulizer, akan
dihasilkan nebulizer dan bernapas mempercepat kerja dari
panjang. obat yang diberikan
6. Setelah obat yang diberikan telah 6. Agar pasien terlihat rapi.
habis menjadi uap, matikan
nebulizer. Lalu rapikan pasien dan
bersihkan mulut serta hidung
dengan tissue.
 Tahap Terminasi  Tahap Terminasi
1. Merapikan alat 1. Etika kerapian
2. Menanyakan perasaan klien 2. Memvalidasi tindakan yang
setelah dilakukan skin Nebulizer sudah dilakukan
3. Mendoakan kesembuhan klien 3. Menerapkan etika islami
4. Berpamitan 4. Menerapkan etika
5. Cuci tangan keperawatan
6. Dokumentasi 5. Mencegah penyebaran
mikroorganisme
6. Untuk pencatatan buku
status dan pencatatan hasil

7. Tujuan tindakan
 Sekret menjadi lebih encer dan mudah untuk dikeluarkan.
 Frekuensi nafas dalam rentang normal (12-20x/m).
8. Bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan dan cara pencegahannya
Pemberian obat melalui nebulizer harus disesuaikan dengan kondisi klien.
Pemberian yang terlalu lama dan dosis yang terlalu tinggi akan
mengakibatkan kelemahan otot-otot pernafasan yang selanjutnya akan
terjadi depresi pernafasan. Apabila kondisi ini tidak segera ditangani akan
meningkatkan resiko gagal nafas.
Cara pencegahannya :
Perlu pemantauan atau observasi selama proses nebulizer dilakukan dan
lebih hati–hati dalam pemberian dosis obat, sesuaikan dengan order yang
diberikan oleh dokter.

9. Analisa sintesa
Refleks batuk menurun

Penumpukan sekret

Obstruksi jalan nafas

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas

Nebulisasi

10. Evaluasi (hasil yang didapat)


Pasien mengatakan merasa lebih nyaman dan sesaknya berkurang setelah
dilakukan Nebulisasi, masih terdengar bunyi ronkhi pada paru sebelah kiri,
frekuensi nafas: 24 x/menit.

Banjarmasin , Februari 2019

(Erwin Setiawan , S.Kep)

Preseptor klinik,

(Murjani, S.Kep.,Ns)

Anda mungkin juga menyukai