Anda di halaman 1dari 29

FORMULIR PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Ruangan Rawat : Intensif Wanita Tanggal Dirawat : Selasa 16 April 2019

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny. A (P) Tanggal Pengkajian : Selasa 16 April 2019
Umur : 38 Thn No. RM : xx-xx-22
Informan : Pasien

II. ALASAN MASUK DAN FAKTOR PENCETUS


Kurang lebih dua bulan pasien keluyuran jam 01.00 malam dan pulang subuh, jalan
sempoyongan, sering menangis tertwa dan bicara sendiri, kurang lebih dua tahun yang
lalu pasien mengalami perubahan tingkah laku namun tidak mau berobat karena merasa
tidak gila. pasien mengakui melihat bayangan dan mendengar bisikan seperti suara
manusia becakap – cakap dan suara lonceng pasien tidur satu setengah jam sampai
dua jam sehari, jarang mau makan, sering mengamuk dengan orang rumah terutama
dengan ibu pasien.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? Ya Tidak
2. Pengobatan sebelumnya? Berhasil Kurang berhasil Tidak
berhasil
a. Perilaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia
Aniaya fisik 26

Aniaya seksual

Penolakan

Kekerasan dalam keluarga 26

Tindakan criminal

Jelaskan No. 1, 2, dan 3


Pasien pernah mengalama gangguan jiwa pada tahun 2016 saat itu pasien baru
pertama kali mengalami gangguan jiwa dan sekarang kali pertama pasien rawat inap
di RSJ. Penyebab berulangnya pasien menjadi dirawat karena pasien sering tidak
minum obat, pasien menganggap dirinya sudah sembuh tanpa minum obat lagi,
pasien sering keluyuran tengah malam akibat depresi karena bercerai dengan suami
dan sering dipukul oleh suami.

Masalah Keperawatan
Koping individu tidak efektif

3. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?


Tidak Ya
Riwayat
Hubungan keluarga Gejala
pengobatan/perawatan
…………………………… …………………………… …………………………..
…………………………… …………………………… …………………………..
…………………………… …………………………… …………………………..

Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………..………
…………………………………………………………………………………..………………

4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


Pasien hanya merasa sedih ditinggal suami (Cerai) lima tahun yang lalu sebab
membuat Ny.A menjadi suka menyendiri, murung, emosi labil, dan kurang interaksi
dengan orang lain

Masalah Keperawatan

Koping Individu tidak efektif

IV. FISIK
1. Tanda vital : TD: 130/80 mmHg HR: 83x/m RR: 22x/m T: 36,80C
2. Ukur : TB: 145 CM BB: 39 kg
3. Keluhan fisik : Ya Tidak
Jelaskan :
Pasien mengatakan tidak terdapat keluhan nyeri pada tubuhnya

Masalah Keperawatan
Tidak ada masalah keperawatan

V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Jelaskan :
Pasien tinggal serumah dengan orang tuanya dan tidak ada anggota keluarga yang
mengalami gangguan jiwa. Tanda gejala yang terjadi pada pasien yaitu : bicara
sendiri, kelyururan malam hari dan mengamuk

Masalah Keperawatan

Koping Individu Tidak efektif


2. Konsep diri
a. Gambaran diri :
saat ditanya persepsi pasien terhadap bagian tubuh yng dia sukai adalah bagian
pahanya

b. Identitas :
Ny.A berjenis kelamin perempuan, pasien sudah menikah, dan memiliki dua
orang anak laki- laki serta tidak memiliki riwayat bekerja

c. Peran :
Pasien anak kelima dari delapa bersaudara dan memiliki peran sebagai anak.di
RSJ pasien tidak memiliki peran khusus karna sulit untuk bicara dan masih
menutup diri.

d. Ideal diri :
Pasien berharap bisa selalu bersama orang tua dan anaknya. Serta berharap
serta cepat sembuh dengan keadaannya saat ini serta berharap cepat pulang

e. Harga diri :
Untuk harga diripasien tidak dapat mengungkapkan secara spesifik namun
terkadang menyendiri, jarang berkomunikasi tetapi ada kontak mata

Masalah Keperawatan

Koping individu tidak efektif

3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti:
pasien mengatakan sayang pada mantan suami dan anaknya

b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:


Pasien tidak mengikuti kegiatan dimasyarakat, ia mengatakan suka menonton
TV.

c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:


Pasien tidak memiliki hambatan dalam berkomunikasi,terbukti saat diajak bicara
pasien mampu menceritakan masalah keluarga pasien.

Masalah Keperawatan

Koping individu tidak efektif


4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan:
Pasien beragama islam dan percaya pada Allah SWT dan pasien tahu kalau dia
sedang sakit.
b. Kegiatan ibadah:
Saat dirumah pasien melakukan sholat meskipun tidak rutin

Masalah Keperawatan

Tidak ada masalah keperawatan.

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan
Penggunaan pakaian Cara berpakaian
Tidak rapi
tidak sesuai tidak seperti biasanya

Jelaskan :
Penempilan pasien rapi, untuk ADL terkadang harus dengan arahan terlebih dahulu.

Masalah Keperawatan

Tidak ada masalah keperawatan

2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren
Tidak mampu
Apatis Lambat Membisu
memulai pembicaraan

Loghorea Echolalia

Jelaskan :
Jawaban pasien saat ditanya, jawaban lambat merespon tapi nyambung, suara
terdengar pelan meskipun kontak mata ada, meskipun kadang masuk pembicaraan
mengrah pada mantan suaminya, hanya ingin menangis

Masalah Keperawatan

Koping Individu Tidak efektif

3. Aktivitas Motorik
Lesu Tegang Gelisah Agitasi

Tik Grimasen Tremor Kompulsif


Jelaskan :

Pasien tampak tenang

Masalah Keperawatan

Tidak ada masalah keperawatan

4. Alam perasaan
Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir
Gembira
berlebihan
Jelaskan :
Pasien tampak tenang saat diajak bicara dan membahas anaknya, pasien berubah
mimik wajah jadi murung dan berkaca- kaca

Masalah Keperawatan

Koping individu tidak efektif

5. Afek
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan :
Pasien tampak sedih ketika membahas keluarga

Masalah Keperawatan

Koping individu tidak efektif

6. Interaksi selama wawancara

Bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung

Kontak mata
Defensif Curiga
(-)

Jelaskan :
Kontak mata positif, selama pasien diwawancara pasien ada kontak mata

Masalah Keperawatan

Tidak ada masalah keperawatan

7. Persepsi
Pendengaran Penglihatan Perabaan
Pengecapan Penghidu
Jelaskan :
Pasien mengatakan sering mendengar suara lonceng dan melihat orang banyak
yang wujudnya tidak seperti manusia

Masalah Keperawatan

Gangguan persepsi sensori : Halusinasi

8. Proses pikir
Sirkumtansial Tangensial Kehilangan asosiasi

Flight of idea Pengulangan


Blocking
pembicaraan/perseverasi
Neologisme
Jelaskan :
Proses pikir pasien tidak ada hambatan

Masalah Keperawatan

Tidak ada masalah keperawatan

9. Isi pikir

Obsesi Fobia Hipokondria

Depersonalisasi Ide yang terkait Pikiran magis

Waham
Agama Somatik Ke Besaran Curiga

Nihilistic Sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir


Jelaskan : …………………………...………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………..………
…………………………………………………………………………………..………………

Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………..……….
.…………………………………………………………………………………………………..

10. Tingkat kesadaran

Bingung Sedasi Stupor

Disorientasi

Waktu Tempat Orang


Jelaskan :
Tingkat kesadaran composmentis orientasi baik.

Masalah Keperawatan

Tidak ada masalah keperawatan

11. Memori

Gangguan daya ingat jangka panjang Gangguan daya ingat jangka pendek

Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi


Jelaskan :
Pasien tidak mengalami gangguan daya ingat

Masalah Keperawatan

Tidak ada masalah keperawatan

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung


Tidak mampu Tidak mampu berhitung
Mulai beralih
berkonsentrasi sederhana
Jelaskan : pasien mampu untuk berkonsentrasi

Masalah Keperawatan

Tidak ada masalah keperawatan

13. Keterampilan penilaian

Gangguan ringan Gangguan bermakna

Jelaskan : …………………………...……………………………………………………
…………………………………………………………………………………………..………
…………………………………………………………………………………..………………

Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………..………
…………………………………………………………………………………………………..

14. Daya tilik diri

Mengingkari penyakit yang diderita Menyalahkan hal-hal diluar dirinya

Jelaskan :
Pasien tidak ada memiliki daya tilik yang aneh.

Masalah Keperawatan

Tidak ada masalah keperawatan


VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan

Bantuan minimal Bantuan total

Jelaskan :
Pasien dapat melakukan secara mandiri

Masalah Keperawatan

Tidak ada masalah keperawatan

2. BAB/BAK
Bantuan minimal
Bantuan total

Jelaskan :
Pasien dapat melakukan secara mandiri
Masalah Keperawatan
Tidak ada masalah keperawatan

3. Mandi

Bantuan minimal Bantuan total

Jelaskan :
Pasien dapat melakukan secara mandiri

Masalah Keperawatan

Tidak ada masalah keperawatan

4. Berpakaian/berhias

Bantuan minimal Bantuan total

Jelaskan : Pasien dapat melakukan secara mandiri

Masalah Keperawatan

Tidak ada masalah keperawatan

5. Istirahat dan tidur

Tidur siang lama : 11.00 s/d 12.00.

Tidur malam lama : 21.00 s/d 06.00

Kegiatan sebelum/sesudah tidur : duduk, mandi dan makan


Jelaskan :
Sebelum tidur pasien bisa duduk duduk dan kegitan setelah tidur mandi,
makan,istirahat, senam, TAK, dan berkomunikasi

Masalah Keperawatan

Tidak ada masalah keperawatan

6. Penggunaan obat

Bantuan minimal Bantuan total

Jelaskan :
Obat disediakan dan diberikan sesuai jadwal minum obatnya, dan diarahkan untuk
mengambil air minum sebelum minum obat dan saat dijelaskan 8 benar obat pasien
tidak tahu untuk menjelaskan serta pasien sempat putus obat
Masalah Keperawatan

Ketidakefektifan regimen pengobatan

7. Pemeliharaan kesehatan
Ya
Perawatan lanjutan Tidak

Perawatan pendukung Ya Tidak


Jelaskan :
Pasien memiliki keluarga yang dapat merawat pasien

Masalah Keperawatan

Tidak Ada masalah keperawatan

8. Kegiatan di dalam rumah


Mempersiapkan makanan Ya Tidak
Ya
Menjaga kerapihan rumah Tidak

Mencuci pakaian Ya Tidak

Pengaturan keuangan Ya Tidak


Jelaskan :
Pasien mengatakan mampu membantu ibunya dalam menyiapkan makanan bersih-
bersih rumah, cuci pakaian sendiri

Masalah Keperawatan
Tidak Ada masalah keperawatan

9. Kegiatan di luar rumah


Belanja Ya Tidak

Transportasi Ya Tidak

Lain-lain Ya Tidak
Jelaskan :
Pasien tidak dibolehkan keluar rumaholeh orang tua dalam hal berbelanja dan
transportasi dikarenakan pasien keluyuran dan tidak pulang kerumah

Masalah Keperawatan
Koping individu tidak efektif

VIII. MEKANISME KOPING

Adaptif Maladaptif

Bicara dengan orang lain Minum alcohol

Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebih

Teknik relaksasi Bekerja berlebihan

Aktivitas konstruktif Menghindar

Olahraga Mencederai diri

Lainnya………………………. Lainnya…………………………
Jelaskan :
Pasien memiliki koping maladaftif dalam hal berkomunikasi respon yang lambat dan
pasien tidak mampu menyelesaikan masalah yang terjadi padanya

Masalah Keperawatan

Koping individu tidak efektif

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik
Pasien keluyuran dan tidak bergaul dengan kelompok masyarakat

Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik


Pasien jarang ada interaksi dilingkungan rumanya dan sering dirumah

Masalah dengan pendidikan, spesifik


Pendidikan pasien terhenti di sekolah menengah pertama
Masalah dengan dukungan pekerjaan, spesifik
Pasien tidak bekerja karena kondisi kesehatan tidak mendukung

Masalah dengan dukungan perumahan, spesifik


Pasien tinggal bersama dengan orang tuanya dengan rumah pribadi

Masalah dengan dukungan ekonomi, spesifik


Pasien tidak bekerja sehingga untuk kebutuhan ekonomi dibantu keluarga
Masalah dengan dukungan pelayanan kesehatan, spesifik
Pasien memiliki riwayat rawat jalan
Masalah lainnya, spesifik
Koping individu tidak efektif dan regimen pengobatan tidak efektif

X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


Penyakit jiwa System pendukung
Faktor presipitasi Penyakit fisik

Koping Obat-obatan

Lainnya……………………………………………………………………………
Jelaskan :
Pasien tidak mengetahui penyakitnya sangat didukung oleh pemerintah dalam proses
pemulihan dan pasien tidak mengetahui 8 benar obat karena dari keluarga tidak ada
motivasi untuk pasien minum obat

Masalah Keperawatan

Koping individu tidak efektif


Regimen terapiutik keluarga tidak efektif (defisit pengetahuan)

XI. ASPEK PENUNJANG


Diagnosa Medik :
…………………………………………………………………………………………..………
………………………………………………………………………………………………….

Hasil Laboratorium : 16 april 2019


Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
hemoglobin 10.6 11.5 - 14 Cell/uL
eritrosit 3.7 4.5 - 6 X10/uL
hematokrit 30 35 - 47 X10/uL
Terapi Medik :
Nama Obat Dosis Indikasi Kontra Indikasi Efek Samping Rasional
Haloperidol 1,5 mg Psikosis akut halusinasi Parkinsonisme Gemetar gangguan pencernaan
2x1 Kelainan sikap dan Hipersensitif haloperidol penurunan hemodinamik ringan
tingkah laku pada anak Agitasi

Sedasi pusing kebingungan tremor


Lorazepam 2 mg Untuk kecemasan hipersensitivitas peningkatan billiruin
1x1 insomnia epileptikus
mual muntah akibat
kemoterapi

Bioanemi Suplemen vitamin untuk Hemokromatosis -


3x1 anemia Anemia yang tidak
disebabkan difisiensi zat
besi
XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
No. Data Maladaftif Masalah Keperawatan Etiologi
1. DS: Koping individu tidak efektif
- pasien mengatakan di rumah tidak ada yang mengawasi
minum obat
- pasien mengatakan mengamuk saat dirumah
- pasien mengatakan jarang berinteraksi dengan masyarakat
sekitar
DO:
- pasien tampak diam dan mata pasien berkaca – kaca saat
membahas keluarga
- pasien minum oat di rumah tidak teratur
- pasien memiliki koping maladaptif tidak mampu menyelesaikan
masalah seara mandiri
- pasien dirumah mengamuk dan keluyuran
2. DS: Gangguan persepsi sensori:
- pasien mengatakan mendengar suara-suara orang bercakap- halusinasi
cakap dan melihat mahluk yang wujudnya tidak seperti
manusia pada umumnya
DO:
- pasien tampak menunjuk ke arah-arah tertentu
- pasien marah-marah tanpa sebab
3. DS: Koping keluarga tidak efektif
- pasien mengatakan tidak di bawa kontrol oleh keluarga
- pasien mengatakan dirumah tidak ada yang mengawasinya
minum obat
DO:
- pasien memiliki riwayat bolak balik berobat ke RSJ
- pasien minum oat tidak sesuai anjuran dari rumah sakit
- pasien keluyuran dan mengamuk saat dirumah
4. DS: Ketidakefektifan regimen
- pasien mengatakan minum obat tidak teratur sesuai dengan pengobatan
anjuran rumah sakit karena dirumah tidak ada yang
mengawasinya minu obat
- pasien tidak diawa kontrol oleh keluarganya
DO:
- pasien memiliki riwayat rawat jalan di RSJ dari tahun 2016
- tidak teratur minum obat saat dirumah sudah kurang leih 4
bulan
- pasien saat dirumah mengamuk dan keluyuran
XIII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
1. koping individu tidak efektif
2. gangguan persepsi sensori halusinasi
3. koping keluarga tidak efektif
4. ketidakefektifan regimen pengoatan

XIV. POHON MASALAH


Effect RisikoPerubahansensori

Core Problem Isolasisosial : menarikdiri

Caused Gangguanhargadiri: hargadirirendah

Ketidakefektifankopingindividu

Banjarmasin, …………………………….

(………………………………………….)
NIM.
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN

Nama Klien : Ny.A Dx Medis : F.32.3 + F.25.


No. RM : xx-xx-22 Ruangan : Intensive Wanita
Tgl No. Diagnosa Perencanaan
Dx Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi

16 April 2019 1 1 a. Klien menunjukkan Setelah dilakukan a. Pantau prilaku agresif


tindakan keperawatan
koping yang efektif
selama 2x pertemuan b. Identifikasi pandangan klien
dengan indikator:. diharapkan koping terhadap kondisinya dan
individu dengan KH:
1) Mengidentifikasi kesesuaiannya dengan pandangan
1. Pasien dapat
pola koping yang membina pemberi pelayanan kesehatan
hubungan saling
efektif dan tidak c. Peningkatan koping:
percaya dengan
efektif perawat 1) Nilai kesesuaian klien terhadap
2. Pasien mampu
2) Mencari informasi perubahan gambaran diri, sesuai
mengungkapkan
terkait dengan kemampuan- dengan indikasi
kemampuan
penyakit dan 2) Nilai dampak dari situasi
koping alternatif
pengobatan dapat diterima kehidupan klien terhadap peran
secara sosial
3) Menggunakan untuk dan hubungannya dengan orang
perilaku untuk menggunakan nya lain
menurunkan stress 3) Evaluasi kemampuan klien dalam
4) Mengindentifikasi
dan menggunakan membuat keputusan
berbagai strategi 4) Eksplorasi metode yang
koping digunakan klien oada masa
5) Melaporkan sebelumnya dalam mengatasi
penurunan masalah kehidupannya
perasaan negatif 5) Tentukan kemungkinan
b. Klien menunjukkan terjadinya resiko menyakiti diri
pengendalian impuls d. Berikan pendidikan kesehatan pada
dengan individu untuk meningkatkan koping
mempertahankan 1) Berikan informasi aktual yang
pengendalian diri terkait dengan diagnosis,
tanpa pengawasan pengobatan dan prognosis
secara konsisten 2) Anjurkan klien untuk
c. Klien menunjukkan menggunakan teknik relaksasi
pemprosesan sesuai dengan kebutuhan
informasi yang 3) Berikan latihan keterampilan
normal dengan sosial yang sesuai
menunjukkan e. Berikan aktivitas lain yang dapat
proses berpikir logis
meningkatkan kemampuan koping
secara konsisten
individu dalam menghadapi stressor
1) Bantu klien dalam
mengembangkan rencana untuk
menerima atau mengubah situasi
2) Bantu klien dalam
,mengidentifikasi kekuatan
personal
3) Dukungan klien untuk terlibat
dalam perencanaan aktivitas
perawatan, mengawali
percakapan dengan orang lain
dan berpartisipasi dalam
aktivitas.
4) Minta keluarga untuk
mengunjungi bila memungkinkan.
5) Bantu klien meningkatkan
kemampuan koping dengan cara.
a) Anjurkan klien untuk
mengidentifikasi gambaran
perubahan peran yang realistis.
b) Gunakan pendekatan yang
tenang dan menyakinkan
c) Turunkan rangsangan
lingkungan yang dapat
disalahartikan sebagai suatu
ancaman
d) Ciptakan suasana penerimaan
e) Hindari pembuatan keputusan
pada saat klien berada dalam
stres berat
f) Bantu penyaluran kemarahan
dan rasa bermusuhan secara
konstruktif
g) Eksplorasi alasan klien
terhadap kritik diri
h) Atur situasi yang mendukung
autonomi klien
i) Bantu klien dalamm
mengidentifikadsi respons
positif dari orang lain
j) Dukung penggunaan
mekanisme pertahanan yang
sesuai
k) Dukung pengungkapan secara
verbal tentang perasaan,
persepsi dan ketakutan
l) Bantu klien untuk
mengklarifikasi
kesalahpahaman
m) Bantu klien untuk
mengidentifikasi sistem
pendukung yang tersedia
n) Nilai dan didiskusikan respons
alternatif terhadap situasi
f. Lakukan aktivitas kolaboratif
melalui:
1) Awali diskusi tentang
perawatan pasien untuk
melihat kembali mekanisme
koping yang dimiliki klien dan
buat rencana perawatan
2) Libatkan sumber-sumber
yang ada di rumah sakit
dalam memberikan
dukungan emosional untuk
klien dan keluarga
3) Fasilitasi klien untuk
mengenal kelompok yang
mendukungnya, pemberi
pelayanan kesehatan
lainnya, dan sumber-sumber
di komunitas (misalnya:
kelompok pendukung)
o) Aurkan klien untuk
mengidentifikasi gambaran
perubahan peran yang
realistis
p) Gunakan pendekatan yang
tenang dan menyakinkan
q) Turunkan rangsangan
lingkungan yang dapat
disalahartikan sebagai suatu
ancaman
r) Ciptakan suasana
penerimaan
s) Hindari pembuatan
keputusan pada saat klien
berada dalam stres berat
t) Bantu penyaluran
kemarahan dan rasa
bermusuhan secara
konstruktif
u) Eksplorasi alasan klien
terhadap kritik diri
v) Atur situasi yang mendukung
autonomi klien
w) Bantu klien dalamm
mengidentifikadsi respons
positif dari orang lain
x) Dukung penggunaan
mekanisme pertahanan yang
sesuai
y) Dukung pengungkapan
secara verbal tentang
perasaan, persepsi dan
ketakutan
z) Bantu klien untuk
mengklarifikasi
kesalahpahaman
aa) Bantu klien untuk
mengidentifikasi sistem
pendukung yang tersedia
bb) Nilai dan didiskusikan
respons alternatif terhadap
situasi
g. Lakukan aktivitas kolaburatif
melalui:
4) Awali diskusi tentang
perawatan pasien untuk
melihat kembali mekanisme
koping yang dimiliki klien dan
buat rencana perawatan
5) Libatkan sumber-sumber yang
ada di rumah sakit dalam
memberikan dukungan
emosional untuk klien dan
keluarga
6) Fasilitasi klien untuk mengenal
kelompok yang
mendukungnya, pemberi
pelayanan kesehatan lainnya,
dan sumber-sumber di
komunitas (misalnya:
kelompok pendukung)
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama Klien :Ny. A


No. CM : xx-xx-22
Bangsal : Intensif Wanita
Tanggal/
No Implementasi Evaluasi Paraf
jam
1 Senin, 16 april a. Pantau prilaku agresif S:
2019
b. Identifikasi pandangan klien terhadap - pasien mengatakan mengamuk saat
kondisinya dan kesesuaiannya dengan dirumah
pandangan pemberi pelayanan - pasien mengatakan jarang berinteraksi
kesehatan dengan masyarakat sekitar
c. Peningkatan koping: O:
a. Nilai kesesuaian klien terhadap - pasien tampak diam dan mata pasien
perubahan gambaran diri, sesuai berkaca – kaca saat membahas keluarga
dengan indikasi - pasien memiliki koping maladaptif tidak
b. Nilai dampak dari situasi kehidupan mampu menyelesaikan masalah seara
klien terhadap peran dan mandiri
hubungannya dengan orang lain - pasien dirumah mengamuk dan keluyuran
c. Evaluasi kemampuan klien dalam A : Koping Individu Tidak Efektif
membuat keputusan
P:
d. Eksplorasi metode yang digunakan - Evaluasi Koping Individu
klien oada masa sebelumnya dalam - Peningkatan koping:

mengatasi masalah kehidupannya a. Nilai kesesuaian klien terhadap

e. Tentukan kemungkinan terjadinya perubahan gambaran diri, sesuai

resiko menyakiti diri dengan indikasi

d. Berikan pendidikan kesehatan pada b. Nilai dampak dari situasi kehidupan klien

individu untuk meningkatkan koping terhadap peran dan hubungannya


dengan orang lain
e. Lakukan aktivitas kolaboratif melalui:
c. Evaluasi kemampuan klien dalam
1) Awali diskusi tentang perawatan
membuat keputusan
pasien untuk melihat kembali
mekanisme koping yang dimiliki klien
d. Eksplorasi metode yang digunakan klien

dan buat rencana perawatan oada masa sebelumnya dalam


mengatasi masalah kehidupannya
2) Libatkan sumber-sumber yang ada di
rumah sakit dalam memberikan e. Tentukan kemungkinan terjadinya resiko

dukungan emosional untuk klien dan menyakiti diri

keluarga - Berikan pendidikan kesehatan pada

f. Fasilitasi klien untuk mengenal kelompok individu untuk meningkatkan koping

yang mendukungnya, pemberi pelayanan - Lakukan aktivitas kolaboratif melalui:

kesehatan lainnya, dan sumber-sumber a. Awali diskusi tentang perawatan pasien


di komunitas (misalnya: kelompok untuk melihat kembali mekanisme
pendukung) koping yang dimiliki klien dan buat
rencana perawatan
b. Libatkan sumber-sumber yang ada di
rumah sakit dalam memberikan
dukungan emosional untuk klien dan
keluarga
- Fasilitasi klien untuk mengenal kelompok
yang mendukungnya, pemberi pelayanan
kesehatan lainnya, dan sumber-sumber di
komunitas (misalnya: kelompok pendukung)

Anda mungkin juga menyukai