Anda di halaman 1dari 4

DIRECT OBSERVATION PROCEDURAL SKILL (DOPS)

DI RUANG AL-BIRUNI RUMAH SAKIT ISLAM BANJARMASIN


PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (PPKMB)
PEMASANGAN NEBULIZER

DISUSUN OLEH :
Nama : Ranti Ardianti
NPM : 2214901110067
Kelompok : 3A/Al-Biruni
Preseptor Klinik : Nurhikmah, S.Kep., Ns
Preseptor Akademik : Uni Afriyanti, Ns.,M.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

2022/2023
ANALISA TINDAKAN KEPERAWATAN DOPS

NEBULIZER

Nama Mahasiswa : Ranti Ardianti Tanggal : 19 Oktober 2022


NPM : 2214901110067 Ruang : Al - Biruni

1. Tindakan keperawatan: Nebulizer


Indentitas Pasien : An. B
2. Diagnosa : Demam Typhoid
3. Prinsip tindakan dan rasional
Tindakan Rasional
Tahap Pre Interaksi Tahap Pre Interaksi
1. Melakukan feed back status klien 1. Ketepatan tindakan yang akan
2. Mencuci tangan dilakukan
3. Menyiapkan alat 2. Mencegah penyebaran
- Nebulizer set dan masker mikroorganisme
- Air steril 3. Dengan menyiapkan alat dengan
- Obat yang diperlukan benar maka dapat mempermudah
dalam pemberian nebulizer
Tahap Orientasi Tahap Orientasi
1. Memberi salam 1. Menerapkan etika islami
2. Mendekatkan alat 2. Memudahkan saat tahap kerja
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur 3. pasien memahami tujuan
serta meminta persetujuan pasien dilakukan tindakan dan informed
consend
Tahap Kerja Tahap Kerja
1. Menjaga privasi klien 1. tindakan yang dilakukan mungkin
2. Atur posisi pasien senyaman membuat pasien malu
mungkin 2. Posisi yang menurut pasien
nyaman dapat mengurangi sesak
yang dirasakan
3. Menempatkan meja/troly di 3. Memudahkan dalam melakukan
samping pasien yang berisi set tindakan nebulizer
nebulizer 4. Mejaga kelembapan mukosa serta
4. Mengisi nebulizer dengan obat memudahkan cairan menguap
yang dianjurkan dokter menjadi aerosol.
5. Hubungkan nebulizer dengan 5. Dengan menghirup uap yang
sumber listrik, pilih tekanan berasal dari nebulizer, akan
nebulizer yang sesuai, dan mempercepat kerja dari obat yang
memastikan alat dapat berfungsi diberikan
dengan baik lalu pasangkan masker 6. Agar pasien terlihat rapi
pada klien hidupkan nebulizer serta
instruksikan klien untuk menghirup
uap yang dihasilkan nebulizer dan
bernapas panjang.
6. Setelah obat yang diberikan telah
habis menjadi uap, matikan
nebulizer. Lalu rapikan pasien dan
bersihkan mulut serta hidung
dengan
tissue.
Tahap Terminasi Tahap Terminasi
1. Merapikan alat 1. Etika kerapian
2. Menanyakan perasaan klien setelah 2. Memvalidasi tindakan yang sudah
dilakukan skin Nebulizer dilakukan
3. Mendoakan kesembuhan klien 3. Menerapkan etika islami
4. Berpamitan 4. Menerapkan etika keperawtan
5. Cuci tangan 5. Mencegah penyebaran
6. Dokumentasi mikroorganisme
6. Untuk pencatatan buku status dan
pencatatan hasil
4. Tujuan tindakan
 Sekret menjadi lebih encer dan mudah untuk dikeluarkan.

5. Bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan dan cara pencegahannya


Pemberian obat melalui nebulizer harus disesuaikan dengan kondisi klien. Pemberian
yang terlalu lama dan dosis yang terlalu tinggi akan mengakibatkan kelemahan otot-otot
pernafasan yang selanjutnya akan terjadi depresi pernafasan. Apabila kondisi ini tidak
segera ditangani akan meningkatkan resiko gagal nafas.

Cara pencegahannya :
Perlu pemantauan atau observasi selama proses nebulizer dilakukan dan lebih hati–hati
dalam pemberian dosis obat, sesuaikan dengan order yang diberikan oleh dokter.

6. Analisa sintesa

Penumpukan sekret

Obstruksi jalan nafas

Bersihan jalan nafas tidak Efektif

Nebulizer

7. Evaluasi (hasil yang didapat)


Hasil : pasien dilakukan nebulizer
Maknanya : diharapkan Sekret pasien mudah untuk dikeluarkan

Banjarmasin, 19 Oktober 2022

Preseptor Klinik Ners

Nurhikmah, S.Kep., Ns
Ranti Ardianti

Anda mungkin juga menyukai