0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
35 tayangan10 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Tindakan keperawatan terapi nebulizer pada pasien anak di RS Muhammadyah Palembang meliputi tahap pra-interaksi dengan mengidentifikasi kebutuhan pasien dan mempersiapkan peralatan, tahap orientasi dengan menjelaskan prosedur, tahap interaksi dengan mengatur posisi pasien, dan tahap kerja dengan memberikan nebulisasi sesuai protokol keperawatan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Tindakan keperawatan terapi nebulizer pada pasien anak di RS Muhammadyah Palembang meliputi tahap pra-interaksi dengan mengidentifikasi kebutuhan pasien dan mempersiapkan peralatan, tahap orientasi dengan menjelaskan prosedur, tahap interaksi dengan mengatur posisi pasien, dan tahap kerja dengan memberikan nebulisasi sesuai protokol keperawatan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Tindakan keperawatan terapi nebulizer pada pasien anak di RS Muhammadyah Palembang meliputi tahap pra-interaksi dengan mengidentifikasi kebutuhan pasien dan mempersiapkan peralatan, tahap orientasi dengan menjelaskan prosedur, tahap interaksi dengan mengatur posisi pasien, dan tahap kerja dengan memberikan nebulisasi sesuai protokol keperawatan.
I. Tinjauan Teori A. Definisi Terapi inhalasi uap adalah cara pengobatan dengan alat nebulizer dapat mengubah obat yang berbentuk larutan menjadi aerosol terus menerus, dengan tenaga yang berasal dari udar yang dipadatkan, atau gelombang ultrasonik.aerosol yang berbentuk dihirup penderita melalui mouth piece atausungkup Bronkodilator yang diberikan dengan nebulizer . memberikan efek bronkodilatasi (pelebaran bronkus) yang bermakna tanpa menimbulkan efek samping. Hasil pengobatan dengan nebulizer lebih banyak bergantung pada jenis nebulizer yang digunakan. Ada nebulizer yang menghasilkan partikel aerosol terus-menerus, ada juga yang dapat diatur sehingga aerosol hanya timbul pada saat penderita melakukan inhalasi, sehingga obat tidak banyak terbuang. Cara ini digunakan dengan memakai disposible nebulizer mouth piece dan pemompaan udara (pressurizer) atau oksigen. Larutan nebulizer diletakan di dalam nebulizer chamber. Cara ini memerlukan latihan khusus dan banyak digunakan di rumah sakit. Keuntungan dengan cara ini adalah dapat digunakan dengan larutan yang lebih tinggi konsentrasinya dari MDI. Kerugiannya adalah hanya 50 – 70% saja yang berubah menjadi aerosol, dan sisanya terperangkap di dalam nebulizer itu sendiri. Jumlah cairan yang terdapat di dalam hand held nebulizer adalah 4 cc dengan kecepatan gas 6 – 8 liter/menit. Biasanya dalam penggunaannya digabung dalam mukolitik (asetilsistein) atau natrium bikarbonat. Untuk pengenceran biasanya digunakan larutan NaCl. B. Tujuan Pemberian Terapi Nebulizer 1. Membuat sekret menjadi lebih encer dan mudah dikeluarkan 2. Memperlebar jalan nafas agar pernafasan menjadi lebih lega 3. Membuat selaput lendir pada saluran nafas menjadi lebih lembab 4. Mengobati peradangan pada saluran pernafasan bagian atas 5. Memperbaiki pertukaran gas C. Indikasi Pemberian Terapi Nebulizer Indikasi utama penggunaan nebuliser adalah untuk membawa. Agonis adrenoseptor beta-2 atau ipratropium pada pasien dengan eksaserbasi akut asma atau penyakit paru obstruktif kronik. Agonis adrenoseptor beta-2 atau ipratropium sebagai obat rutin pada pasien dengan asma berat atau obstruksi saluran napas reversibel yang teratasi dengan pengobatan rutin dalam dosis lebih tinggi. Obat-obat profilaksis seperti kortikosteroid pada pasien yang tidak dapat menggunakan alat inhalasi lainnya (terutama pada anak kecil) Antibiotik (seperti kolistin) pada pasien dengan infeksi purulen kronik (seperti pada fibrosis kistik atau bronkiektasis. Pentamidin untuk profilaksis dan terapi pneumonia pneumosistik.
Untuk memberikan medikasi secara lengsung pada saluran napas
untuk mengobati, berikut ini: Bronchospasme akut Produksi mukus yang berlebihan Batuk dan sesak napas Epiglotitis. D. Prosedur Tindakan 1. Tahap Pra Interaksi a. Identifikasi kebutuhan pasien yang akan dilakukan tindakan pemberian oksigen b. Menginformasi ketersediaan informed consend (disesuaikan dengan tindakan yang akan dilakukan) c. Perawat pencuci tangan d. Mempersiapkan alat Set nebulizer Obat brokudilator Bengkok 1 buah Tissue Spuit 5 cc Aquades Handscoon 2. Tahap Orientasi a. Perawat memperkenalkan diri b. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan 3. Tahap Interaksi a. Perawat mendekatkan alat b. Perawar mencuci tangan dan memasang handscoon c. Mengucapkan salam (Assalamualaikum wr.wb) d. Mengucapkan bassallah (Bissmillahhirohman hirohhim) e. Identifikasi sambil melihat gelang identitas pasien untuk nama pasien, tanggal lahir, dll) f. Mendekatkan alat g. Menjaga prifasi pasien (menutup scareroom, gorden, memasang sampiran) h. Mengatur posisi pasien (disesuaikan dengan tindakan yang akan dilakukan) 4. Tahap Kerja a. Mengisi nebulizer dengan aquades sesuai tekaran b. Memastikan alat depat berfungsi dengan baik c. Memasukkan obat sesuai dosisi d. Menghidpkan nebulizer dan meminta pasie napas dalam sampai obat habis e. Matikan nebulizer f. Bersihkan mulut dan hidung dan tissue 5. Tahap Terminasi a. Mengucapkan hamdallah b. Merapikan pasien c. Bersihkan alat d. Buka handscoon dan perawat cuci tangan e. Dokumentasi.
II. Hasil Kegiatan dan Pembahasan
A. Hasil Kegiatan Berdasarkan hasil observasi yang saya dapatkan di Ruang Keperawatan Anak Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang dengan tindakan pemberian terapi nebulizer pada pasien, yang dilakukan Perawat diantaranya:
1. Tahap Pra Interaksi
a. Mengidentifikasi kebutuhan pasien yang akan dilakukan tindakan b. Mengkonfirmasi ketersediaan pasien yang akan dilakukan tindakan c. Mempersiapkan alat Set Nebulizer Obat bronkodilator Aquades Spuit 5cc 2. Tahap Orientasi a. Perawat menjelaskan tujuan tindakan dan menjelaskan prosedur tindakan nebulisasi 3. Tahap Interaksi a. Perawat mendekatkan alat b. Perawat mengidentifikasi Identitas Pasien c. Perawat mengatur posisi pasien 4. Tahap Kerja a. Perawat Mengisi nebulizer dengan aquades sesuai takaran b. Perawat memastikan alat dapat berfungsi dengan baik c. Perawat memasukkan obat d. Perawat menghidupkan Nebulizer e. Perawat memberikan Set Nebulizer kepada ibu pasien B. Pembahasan Tabel perbadingan tindakan keperawatan sesuai standar operasional dan tindakan keperawatan di RS Muhammadiyah Palembang No. Standar Operasional Prosedur Tindakan Keperawatan di RS Muhammadiyah Palembang 1. Tahap Pra Interaksi Tahap Pra Interaksi 1) Identifikasi kebutuhan pasien 1) Mengidentifikasi kebutuhan yang akan dilakukan tindakan pasien yang akan dilakukan pemberian oksigen tindakan 2) Menginformasi ketersediaan 2) Mengkonfirmasi ketersediaan informed consend (disesuaikan pasien yang akan dilakukan dengan tindakan yang akan tindakan dilakukan) 3) Mempersiapkan alat 3) Perawat pencuci tangan Set Nebulizer 4) Mempersiapkan alat Obat bronkodilator Set nebulizer Aquades Obat brokudilator Spuit 5cc Bengkok 1 buah Tissue Spuit 5 cc Aquades Handscoon
2. Tahap Orientasi Tahap Orientasi
1) Perawat memperkenalkan diri 1) Perawat menjelaskan tujuan 2) Menjelaskan tujuan dan tindakan dan menjelaskan prosedur tindakan prosedur tindakan nebulisasi 3. Tahap Interaksi Tahap Interaksi 1) Perawat mendekatkan alat 1) Perawat mendekatkan alat 2) Perawar mencuci tangan dan 2) Perawat mengidentifikasi memasang handscoon Identitas Pasien 3) Mengucapkan salam 3) Perawat mengatur posisi (Assalamualaikum wr.wb) pasien (disesuaikan dengan 4) Mengucapkan bassallah tindakan yang akan (Bissmillahhirohman hirohhim) dilakukan) 5) Identifikasi sambil melihat gelang identitas pasien untuk nama pasien, tanggal lahir, dll) 6) Mendekatkan alat 7) Menjaga privasi pasien (menutup scareroom, gorden, memasang sampiran) 8) Mengatur posisi pasien (disesuaikan dengan tindakan yang akan dilakukan) 4 Tahap Kerja Tahap Kerja 1) Mengisi nebulizer dengan 1) Perawat Mengisi nebulizer aquades sesuai tekaran dengan aquades sesuai 2) Memastikan alat depat takaran berfungsi dengan baik 2) Perawat memastikan alat 3) Memasukkan obat sesuai dosisi dapat berfungsi dengan baik 4) Menghidpkan nebulizer dan 3) Perawat memasukkan obat meminta pasie napas dalam 4) Perawat menghidupkan sampai obat habis Nebulizer 5) Matikan nebulizer 5) Perawat memberikan Set 6) Bersihkan mulut dan hidung Nebulizer kepada ibu pasien dan tissue 5 Tahap Terminasi Tahap Terminasi 1) Mengucapkan hamdallah - 2) Merapikan pasien 3) Bersihkan alat 4) Buka handscoon dan perawat cuci tangan 5) Dokumentasi.
Berdasarkan Tabel diatas, tindakan yang dapat kita amati adalah
sebagai berikut :
1. Persamaan intervensi antara Standar Operasional Prosedur dan
Tindakan Keperawatan di Rumah Sakit a. Perawat mengidentifikasi kebutuhan pasien yang akan dilakukan tindakan b. Perawat mengkonfirmasi ketersedian pasien c. Perawat melakukan tindakan prosedur keperawatan sesuai dengan SOP 2. Perbedaan intervensi antara Standar Operasional Prosedur dan Tindakan Keperawatan di Rumah Sakit a. Perawat tidak mempersiapkan alat dengan baik, seperti tidak menyertakan bengkok, tissue dan handscoon. b. Perawat tidak memperkenalkan dirinya c. Perawat tidak mengucapkan salam d. Perawat tidak menjaga privasi pasien e. Perawat meninggalkan ruangan sebelum tindakan selesai 3. Hasil Analisis Kesesuaian Pemberian Intervensi dengan Kebutuhan Pasien Menurut saya, pemberian intervensi yang dilakukan oleh Perawat di Ruang anak Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang telah sesuai dengan kebutuhan Pasien. Karena pasien dengan ketidak bersihan jalan napas akibat penumpukan sekret di ronki. Namun perawat tidak menyelesaikan tindakan tersebut sebelum tahap terminasi dengan meninggalkan ruangan. Daftar Pustaka
Hasan rusepno.,dr. Alatas.,dkk.(1985).Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. FKUI.
Jakarta:Infomedika. Suriadi.,Rita Yuliani.(2006).Buku Pegangan Klinik Asuhan Keperawatan pada Anak.Jakarta: PT. Percetakan Penebar Swadaya. Rasmin M, Rogayah R, Wihastuti R, Fordiastiko, Zubaedah, Elsina S. Prosedur Tindakan Bidang Paru dan Pernapasan–Diagnostik dan Terapi. Bagian Pulmonologi FKUI. Balai Penerbit FKUI. Jakarta. 2001; 59-64.