Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN FIELDTRIP

“Tindakan Keperawatan Terapi Nebulizer Pada An. N

Di Ruang Keperawatan Anak

RS Muhammadyah Palembang”

Disusun Oleh :

Raudhiatul Azzahra 21117099

Pembimbing Akademik :

Septi Ardianty, S.Kep., Ns.,M.Kep

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKES MUHAMMADIYAH PALEMBANG

TAHUN AKADEMIK 2018/2019


I. Tinjauan Teori
A. Definisi
Terapi inhalasi uap adalah cara pengobatan dengan alat nebulizer
dapat mengubah obat yang berbentuk larutan menjadi aerosol terus
menerus, dengan tenaga yang berasal dari udar yang dipadatkan, atau
gelombang ultrasonik.aerosol yang berbentuk dihirup penderita melalui
mouth piece atausungkup Bronkodilator yang diberikan dengan
nebulizer . memberikan efek bronkodilatasi (pelebaran bronkus) yang
bermakna tanpa menimbulkan efek samping. Hasil pengobatan dengan
nebulizer lebih banyak bergantung pada jenis nebulizer yang digunakan.
Ada nebulizer yang menghasilkan partikel aerosol terus-menerus, ada
juga yang dapat diatur sehingga aerosol hanya timbul pada saat penderita
melakukan inhalasi, sehingga obat tidak banyak terbuang.
Cara ini digunakan dengan memakai disposible nebulizer mouth
piece dan pemompaan udara (pressurizer) atau oksigen. Larutan
nebulizer diletakan di dalam nebulizer chamber. Cara ini memerlukan
latihan khusus dan banyak digunakan di rumah sakit. Keuntungan dengan
cara ini adalah dapat digunakan dengan larutan yang lebih tinggi
konsentrasinya dari MDI. Kerugiannya adalah hanya 50 – 70% saja yang
berubah menjadi aerosol, dan sisanya terperangkap di dalam nebulizer itu
sendiri. Jumlah cairan yang terdapat di dalam hand held nebulizer adalah
4 cc dengan kecepatan gas 6 – 8 liter/menit. Biasanya dalam
penggunaannya digabung dalam mukolitik (asetilsistein) atau natrium
bikarbonat. Untuk pengenceran biasanya digunakan larutan NaCl.
B. Tujuan Pemberian Terapi Nebulizer
1. Membuat sekret menjadi lebih encer dan mudah dikeluarkan
2. Memperlebar jalan nafas agar pernafasan menjadi lebih lega
3. Membuat selaput lendir pada saluran nafas menjadi lebih lembab
4. Mengobati peradangan pada saluran pernafasan bagian atas
5. Memperbaiki pertukaran gas
C. Indikasi Pemberian Terapi Nebulizer
Indikasi utama penggunaan nebuliser adalah untuk membawa.
Agonis adrenoseptor beta-2 atau ipratropium pada pasien dengan
eksaserbasi akut asma atau penyakit paru obstruktif kronik. Agonis
adrenoseptor beta-2 atau ipratropium sebagai obat rutin pada pasien
dengan asma berat atau obstruksi saluran napas reversibel yang teratasi
dengan pengobatan rutin dalam dosis lebih tinggi. Obat-obat profilaksis
seperti kortikosteroid pada pasien yang tidak dapat menggunakan alat
inhalasi lainnya (terutama pada anak kecil)
Antibiotik (seperti kolistin) pada pasien dengan infeksi purulen
kronik (seperti pada fibrosis kistik atau bronkiektasis. Pentamidin untuk
profilaksis dan terapi pneumonia pneumosistik.

Untuk memberikan medikasi secara lengsung pada saluran napas


untuk mengobati, berikut ini:
 Bronchospasme akut
 Produksi mukus yang berlebihan
 Batuk dan sesak napas
 Epiglotitis.
D. Prosedur Tindakan
1. Tahap Pra Interaksi
a. Identifikasi kebutuhan pasien yang akan dilakukan tindakan
pemberian oksigen
b. Menginformasi ketersediaan informed consend (disesuaikan
dengan tindakan yang akan dilakukan)
c. Perawat pencuci tangan
d. Mempersiapkan alat
 Set nebulizer
 Obat brokudilator
 Bengkok 1 buah
 Tissue
 Spuit 5 cc
 Aquades
 Handscoon
2. Tahap Orientasi
a. Perawat memperkenalkan diri
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
3. Tahap Interaksi
a. Perawat mendekatkan alat
b. Perawar mencuci tangan dan memasang handscoon
c. Mengucapkan salam (Assalamualaikum wr.wb)
d. Mengucapkan bassallah (Bissmillahhirohman hirohhim)
e. Identifikasi sambil melihat gelang identitas pasien untuk nama
pasien, tanggal lahir, dll)
f. Mendekatkan alat
g. Menjaga prifasi pasien (menutup scareroom, gorden, memasang
sampiran)
h. Mengatur posisi pasien (disesuaikan dengan tindakan yang akan
dilakukan)
4. Tahap Kerja
a. Mengisi nebulizer dengan aquades sesuai tekaran
b. Memastikan alat depat berfungsi dengan baik
c. Memasukkan obat sesuai dosisi
d. Menghidpkan nebulizer dan meminta pasie napas dalam sampai
obat habis
e. Matikan nebulizer
f. Bersihkan mulut dan hidung dan tissue
5. Tahap Terminasi
a. Mengucapkan hamdallah
b. Merapikan pasien
c. Bersihkan alat
d. Buka handscoon dan perawat cuci tangan
e. Dokumentasi.

II. Hasil Kegiatan dan Pembahasan


A. Hasil Kegiatan
Berdasarkan hasil observasi yang saya dapatkan di Ruang Keperawatan
Anak Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang dengan tindakan
pemberian terapi nebulizer pada pasien, yang dilakukan Perawat
diantaranya:

1. Tahap Pra Interaksi


a. Mengidentifikasi kebutuhan pasien yang akan dilakukan tindakan
b. Mengkonfirmasi ketersediaan pasien yang akan dilakukan
tindakan
c. Mempersiapkan alat
 Set Nebulizer
 Obat bronkodilator
 Aquades
 Spuit 5cc
2. Tahap Orientasi
a. Perawat menjelaskan tujuan tindakan dan menjelaskan prosedur
tindakan nebulisasi
3. Tahap Interaksi
a. Perawat mendekatkan alat
b. Perawat mengidentifikasi Identitas Pasien
c. Perawat mengatur posisi pasien
4. Tahap Kerja
a. Perawat Mengisi nebulizer dengan aquades sesuai takaran
b. Perawat memastikan alat dapat berfungsi dengan baik
c. Perawat memasukkan obat
d. Perawat menghidupkan Nebulizer
e. Perawat memberikan Set Nebulizer kepada ibu pasien
B. Pembahasan
Tabel perbadingan tindakan keperawatan sesuai standar operasional dan
tindakan keperawatan di RS Muhammadiyah Palembang
No. Standar Operasional Prosedur Tindakan Keperawatan di RS
Muhammadiyah Palembang
1. Tahap Pra Interaksi Tahap Pra Interaksi
1) Identifikasi kebutuhan pasien 1) Mengidentifikasi kebutuhan
yang akan dilakukan tindakan pasien yang akan dilakukan
pemberian oksigen tindakan
2) Menginformasi ketersediaan 2) Mengkonfirmasi ketersediaan
informed consend (disesuaikan pasien yang akan dilakukan
dengan tindakan yang akan tindakan
dilakukan) 3) Mempersiapkan alat
3) Perawat pencuci tangan  Set Nebulizer
4) Mempersiapkan alat  Obat bronkodilator
 Set nebulizer  Aquades
 Obat brokudilator  Spuit 5cc
 Bengkok 1 buah
 Tissue
 Spuit 5 cc
 Aquades
 Handscoon

2. Tahap Orientasi Tahap Orientasi


1) Perawat memperkenalkan diri 1) Perawat menjelaskan tujuan
2) Menjelaskan tujuan dan tindakan dan menjelaskan
prosedur tindakan prosedur tindakan
nebulisasi
3. Tahap Interaksi Tahap Interaksi
1) Perawat mendekatkan alat 1) Perawat mendekatkan alat
2) Perawar mencuci tangan dan 2) Perawat mengidentifikasi
memasang handscoon Identitas Pasien
3) Mengucapkan salam 3) Perawat mengatur posisi
(Assalamualaikum wr.wb) pasien (disesuaikan dengan
4) Mengucapkan bassallah tindakan yang akan
(Bissmillahhirohman hirohhim) dilakukan)
5) Identifikasi sambil melihat
gelang identitas pasien untuk
nama pasien, tanggal lahir, dll)
6) Mendekatkan alat
7) Menjaga privasi pasien
(menutup scareroom, gorden,
memasang sampiran)
8) Mengatur posisi pasien
(disesuaikan dengan tindakan
yang akan dilakukan)
4 Tahap Kerja Tahap Kerja
1) Mengisi nebulizer dengan 1) Perawat Mengisi nebulizer
aquades sesuai tekaran dengan aquades sesuai
2) Memastikan alat depat takaran
berfungsi dengan baik 2) Perawat memastikan alat
3) Memasukkan obat sesuai dosisi dapat berfungsi dengan baik
4) Menghidpkan nebulizer dan 3) Perawat memasukkan obat
meminta pasie napas dalam 4) Perawat menghidupkan
sampai obat habis Nebulizer
5) Matikan nebulizer 5) Perawat memberikan Set
6) Bersihkan mulut dan hidung Nebulizer kepada ibu pasien
dan tissue
5 Tahap Terminasi Tahap Terminasi
1) Mengucapkan hamdallah -
2) Merapikan pasien
3) Bersihkan alat
4) Buka handscoon dan perawat
cuci tangan
5) Dokumentasi.

Berdasarkan Tabel diatas, tindakan yang dapat kita amati adalah


sebagai berikut :

1. Persamaan intervensi antara Standar Operasional Prosedur dan


Tindakan Keperawatan di Rumah Sakit
a. Perawat mengidentifikasi kebutuhan pasien yang akan dilakukan
tindakan
b. Perawat mengkonfirmasi ketersedian pasien
c. Perawat melakukan tindakan prosedur keperawatan sesuai dengan
SOP
2. Perbedaan intervensi antara Standar Operasional Prosedur dan
Tindakan Keperawatan di Rumah Sakit
a. Perawat tidak mempersiapkan alat dengan baik, seperti tidak
menyertakan bengkok, tissue dan handscoon.
b. Perawat tidak memperkenalkan dirinya
c. Perawat tidak mengucapkan salam
d. Perawat tidak menjaga privasi pasien
e. Perawat meninggalkan ruangan sebelum tindakan selesai
3. Hasil Analisis Kesesuaian Pemberian Intervensi dengan
Kebutuhan Pasien
Menurut saya, pemberian intervensi yang dilakukan oleh Perawat
di Ruang anak Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang telah sesuai
dengan kebutuhan Pasien. Karena pasien dengan ketidak bersihan
jalan napas akibat penumpukan sekret di ronki. Namun perawat tidak
menyelesaikan tindakan tersebut sebelum tahap terminasi dengan
meninggalkan ruangan.
Daftar Pustaka

Hasan rusepno.,dr. Alatas.,dkk.(1985).Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. FKUI.


Jakarta:Infomedika.
Suriadi.,Rita Yuliani.(2006).Buku Pegangan Klinik Asuhan Keperawatan pada
Anak.Jakarta: PT. Percetakan Penebar Swadaya.
Rasmin M, Rogayah R, Wihastuti R, Fordiastiko, Zubaedah, Elsina S. Prosedur
Tindakan Bidang Paru dan Pernapasan–Diagnostik dan Terapi. Bagian
Pulmonologi FKUI. Balai Penerbit FKUI. Jakarta. 2001; 59-64.

Anda mungkin juga menyukai