PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
banyak diderita. Perubahan gaya hidup dan pola makan menjadi salah satu
istilah yang menunjukkan rasa nyeri pada bagian atas perut (Almatsier,
2004).
Dispepsia dibagi menjadi dua jenis, yaitu dispepsia organik dan dispepsia
tidak nyaman atau nyeri pada epigastrium setelah makan, umumnya karena
disertai suara usus yang keras (Borbarigmi) perut terasa penuh, cepat
1
2
meliputi nyeri yang persistem atau berulang atau perasaan tidak nyaman
yang berasal dari perut bagian atas (diatas umbilikus), nyeri tidak berkurang
buang air besar atau konsistensi feses, tidak ada bukti adanya proses
Salah satu faktor yang berperan dalam dispepsia fungsional adalah pola
makan, pola makan yang buruk, tergesa-gesa dan jadwal yang tidak teratur
terjadi waktu jeda yang panjang antara jadwal makan dapat menyebabkan
dispepsia.
18,4%, Australia 24,4-38,2%, dan China sebesar 23,3%. 27% remaja putri
(Dwijayanti dkk, 2008 dan Susanti, 2011). Menurut WHO (2004), proporsi
kematian yang disebabkan oleh penyakit tidak menular sebesar 60% dan
proporsi kesakitan sebesar 47% dan diperkirakan pada tahun 2020 proporsi
kematian akan meningkat menjadi 73% dan proporsi kesakitan menjadi 60%
untuk Negara SEARO (South East Asian Regional Office), pada tahun 2020
penyakit tidak menular meningkat dari 15% pada tahun 1995 menjadi 18%
dispepsia pada tahun 2017 berjumlah 162 orang, dengan rata-rata perbulan
meningkat menjadi 190 orang. Dari data diatas penulis tertarik melakukan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Djoen Sintang.
2. Tujuan Khusus
kasus dispepsia.
kasus dispepsia.
dispepsia.
D. Manfaat Penulisan
Medikal Bedah.
2. Bagi penulis
selanjutnya
5. Bagi Penderita