Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NY Y.

K DENGAN
GANGGUAN HALUSIANASI: PENGLIHATAN DI RUANG LARASATI
DR. ARIF ZAINUDDIN SURAKARTA

Disusun Oleh :
SELA ANDELA
NIP. P27220016195

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA

JURUSAN KEPERAWATAN

PRODI NERS

2018
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Ny Y. K DENGAN GANGGUAN
HALUSIANASI: PENGLIHATAN DI RUANG DIRUMAH SAKIT
DR. ARIF ZAINUDDIN SURAKARTA

Tanggal Dirawat /Jam : 16 Februari 2019/09.00


Tanggal Pengkajian : 26 Februari 2019/10.00
Metode pengkajian : autoanamnesa dan pemeriksaan fisik
Diagnosa Medis : Skizorenia paranoid
No. registrasi : 061xxx
I. IDENTITAS KLIEN
a. Identitas Klien
Nama : NY y
Jenis Kelamin :p
Alamat : celop
Umur : 44 tahun
Pendidikan : SMK
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Menikah
Pekerjaan : Tidak Bekerja
b. Identitas Penanggung jawab
Nama : Tn. B
Jenis Kelamin :L
Alamat : Celo
Umur : 55 tahun
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Hubungan dengan klien: Bapak

II. RIWAYAT KESEHATAN


1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan melihat gambar yang mengajak ngobrol
FAKTOR PRESIPITASI
- Pasien mengatakan dibawa ke Rumah Sakit karena sering berbicara
sendiri ,mengobrol dengan gambar dan sering lari-lari
III. FAKTOR PREDISPOSISI
 RIWAYAT PENYAKIT LALU
1. Biologi
Jelaskan: Pasien mengatakan tidak pernah memiliki riwayat kejang
pada masih, tidak pernah mengalami cedera kepala, pasien
mengatakan di keluarganya tidak ada yang menderita penyakit
gangguan jiwa sebelumnya.
2. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
Klien mengatakan sejak SMP sering berbicara sendiri dan mengobrol
dengan gambar, klien mengatakan pernah berobat ke orang pintar
tetapi pasien baru pertama kali masuk RSJ
3. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan (Bio, Psiko, Sosio,
Kultural, dan Spritual)
Pasien mengatakan dulu tidak diperdulikan oleh kedua orang tuanya
4. Riwayat penganiyayaan
Pasien mengatakan tidak pernah dianiaya atau dipukul oleh orang lain
IV. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum :
Keadaan umum baik
GSC 456
2. Tanda Vital
Tekanan darah : 120/80 mm/Hg
Nadi : 70 x/mnt
Suhu : 36˚C
Pernafasan :20 x/mnt
3. Ukur :
Berat Badan : 55 Kg
Tinggi Badan : 148 cm
4. Keluhan Fisik :
Pasien mengatakan tidak ada keluhan
5. Pemeriksaan Fisik (head to toe)
1. Kepala : tampak bersih dan rambut berwarna coklat
2. Mata : tidak ada kontak mata saat berinteraksi
3. Hidung : polip -, kotoran –
4. Telingan : serumen -, simetris
5. Mulut : tampak berish
6. Thorak : simetris, retraksi dada –
7. Abdomen : tidak ada benjolan abnormal acites –
8. Ekstremitas : kekuatan otot 5/5/5/5, oedema –
V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Genogram :

Keterangan genogram:
: Menikah
: Laki-laki

: Perempuan : Bercerai

: Meninggal
: Tinggal serumah

: Klien
Jelaskan :
 Asuh : pasien tinggal satu rumah dengan ayah ibu dan ibunya
 Asah : pasien sekolah sampai tingkat SMK
 Asih : pasien mendapat kasih sayang dari kedua orang tuanya
2. Konsep Diri
a. Citra Diri
Pasien mengatakan tubuhnya yang dimiliki sekarang sudah
sempurna dan mensyukurinya
Pasien mengatakan semua bagian tubuhnya disukai dan tidak
ada yang disukai pada anggota tubuhnya
b. Identitas:
Pasien mengatakan adalah seorang anak
c. Peran :
 Di rumah, pasien adalah seorang anak, pasien mengatakan
mampu mematuhi orang tuanya, dan mampu membantu
mereka
 Di rumah sakit pasien mengatakan tidak bisa menjalankan
perannya sebagai anak karena tidak bisa bekerja
d. Ideal diri :
- Sebelum sakit : pasien mengatakan cita-citanya ingin
menjadi guru
- Saat sakit : pasien mengatakan ingin cepat pulang dan
ingin cepat menemui keluarganya
e. Harga diri :
Pasien mengatakan merasa tidak berguna untuk keluarganya
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti/terdekat :
o Orang yang paling dekat bagi pasien dirumah adalah ayah dan
ibunnya
b. Orang yang paling dekat di Rumah sakit adalah mba atun keran
sering membantunya
c. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat :
 Di rumah, pasien mengatakan kurang aktif dalam kegiatan
masyarakat dan lebih nyaman dirumah
 Di rumah sakit pasien kurang aktif dalam kegiatan
kelompok, pasien lebih suka menyendiri dan tidur
d. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain :
o Di rumah, pasien tidak dapat menceritakan hambatannya
berhubungan dengan orang lain pada saat sebelum sakit
o Di Rumah sakit, pasien tidak dapat memulai pembicaraan,
dan menjawab pertanyaan seperlunya
4. Spiritual
a. Nilai
b. Keyakinan
Pasien mengatakan beragama Islam dan tidak tertib dalam
sholat 5 waktu
I. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Penampilan klien tampak bersih , rambut dikiat , Klien berpakaian
seperti biasanya dengan menggunakan pakaian seragam pasien di
RSJ.
2. Pembicaraan
Ketika klien diajak berbicara, klien mengatakan malu untuk bercerita
masalalunya
Aktivitas Motorik
Klien jarang berkumpul dengan pasien lain, klien tampak menarik
diri dari lingkungan pergaulan di ruangan. Klien duduk kooperatif
dengan perawat ketika diajak berbincang-bincang. Saat diajak
berbicara, mata klien tidak terfokus pada lawan bicara.
Bibir klien terlihat bergerak seolah sedang berbicara dengan
sesorang. Dan sering tertawa sendiri
3. Alam Perasaan
Klien mengatakan sedih , ingin segera pulang untuk bertemu keluarga
dan bekerja lagi.
4. Afek
Afek tumpul, karena selama interaksi klien menjawab seperlunya
saja. Ketika diberi stimulus klien hanya tersenyum.dan mengatakan
malu untuk bercerita
5. Persepsi-Sensori
Klien mengatakan melihat gambar yang sering mengajak nya ngobrol
Proses Pikir
Klien sering terlihat melamun , tidak pernah memulai pembicaraan.
Klien lebih suka menyendiri. Ketika interaksi selama wawancara
klien menjawab pertanyaan seperlunya saja, kontak mata klien tidak
fokus.dan menutup mata ketika diajak berbicara
6. Bentuk pikir
Ketika berbicara dengan lawan bicara klien menjawab sesuai dengan
pertanyaan yang diberikan. Terkadang klien diam dan tidak
menjawab pertanyaan.
7. Isi Pikir
Klien mengatakan takut terhadap tokek, karena menurut klien suara
tokek menyeramkan. Ketika diberikan pertanyaan, klien juga
menjawab sesuai realita atau kenyataan.
8. Tingkat Kesadaran
Waktu : klien mengatakan sudah satu minggu masuk RSJ tetapi
lupa pada hari dan tanggal berapa.
Tempat : klien mengatakan sekarang sedang di rawat di Rumah
Sakit Solo
Orang : klien mengatakan sulit mengenali seseorang, tidak pernah
memulai perkenalan, di dalam ruang klien hanya hafal nama 1 orang
perawat.
9. Daya Ingat/Memori
Saat ini : klien mengatakan lupa menu makan tadi pagi yang di
makan.
Jangka Pendek : klien mengatakan keluarganya datang setelah 5 hari
dia dirawat
Jangka Panjang : klien mengatakan tidak mengingat kapan lulus
sekolah SD
10. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Klien dapat menghitung kelipatan 1-10, dimulai dari bilangan
1,2,3,4,5,6,7,8,9,dan 10.
11. Pengambilan Keputusan
Klien mengatakan dalam mengambil keputusan sering bingung dan
lebih menurut kepada keputusan orang tua.
12. Insight
Klien mengetahui sekarang sedang dirawat di Rumah Sakit jiwa
Solo dan klien tahu kalaw dia sakit jiwa
VI. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
Pasien makan 3x sehari, makan pasien selalu dihabiskan. Setelah
makan pasien selalu mencuci tempat makannya sendiri
2. BAB / BAK
BAB/BAK pasien selalu di kamar mandi dan setelah itu langsung
dibersihkan
3. Mandi
Pasien mandi 1x/hari, pasien mandi menggunakan sabun dan
keramas
4. Berpakaian / berhias
Pasien mengganti pakaiannya 1 hari sekali. Pasien memakai bedak
dan lipstik
5. Istirahat dan tidur
Pasien tidur malam dari jam 21.00-05.00, tidur siang kurang lebih
2 jam. Kualitas tidur pasien nyenyak dan tidak sering terbangun
6. Penggunaan Obat
Pasien meminum obat sendiri 2x/hari yang sudah disediakan oleh
perawat
7. Pemeliharaan Kesehatan
Pasien menggunakan BPJS jika pasien nanti akan berobat lagi.
8. Aktifitas dalam Rumah
Pasien mengatakan dirumah dapat mencuci piring, mencuci
pakaian, mempersiapkan makanan, dan kadang bersih-bersih
9. Aktifitas di luar rumah
Pasien mengatakan ikut kegiatan kerja bakti di rumah
VII. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
 Bicara dengan orang lain  Minum alkohol
 Mampu menyenangkan  Reaksi lambat/berlebihan
masalah  Bekerja berlebihan
 Teknik relaksasi  Menghindar
Aktifitas konstruktif  Menciderai diri
 Olahraga  Regresi
 Lain-lain ……………..  Displacement
 Lain-lain ……………….

Sebelum sakit : ketika ada masalah klien lebih memilih


memendam sendiri dan tidak mau bercerita
Saat sakit : pasien mengatakan malu untuk bercerita
VIII. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
 Masalah dengan dukungan kelompok
Pasien mengatakan keluarganya tidak peduli kepadanya.
 Masalah berhubungan dengan lingkungan
Selama pengkajian pasien selalu menyediri tidak pernah mengobrol
dengan pasien lainnya
 Masalah dengan pendidikan
Pasien mengatakan tamatan SMK. Pasien mengatakan merasa
cukup dan tidak ingin melanjutkan pendidikan.
 Masalah dengan pekerjaan
Pasien mengatakan Pernah bekerja di pabrik selama 2 hari pasien
mengatakan caek bekerja dipabrik karena tidak bisa istirahat
 Masalah dengan perumahan
Pasien mengatakan bahwa tidak ada masalah dengan masalah
perumahan. Pasien tinggal di rumah orang tua dan lingkungan di
sekitar aman

PENGETAHUAN KURANG TENTANG


Apakah klien mempunyai masalah yang berkaitan dengan pengetahuan
yang kurang tentang suatu hal ?
 Penyakit/ Gangguan Jiwa
 Sistem Pendukung
 Faktor Presipitasi
 Mekanisme Koping
 Penyakit Fisik
 Obat-obatan
 Lain-lain, Jelaskan
IX. ASPEK MEDIS
Diagnosis medik : F20.3
Terapi medik :
1. Rispiridone 2x2mg
2. THP 2x2 mg
3. CPZ 1x100mg
XIII. ANALISA DATA
DIAGNOSA
NO DATA
KEPERAWATAN
DS :
Klien mengatakan sering melihat gambar dan mengajaknya
ngobrol klien juga mengatakan gambar yag sering mengajak
ngobrol munculnya pada malam hari
1 Halusinasi: Penglihatan
DO :
Klien tampak berbicara sendiri dan tertawa sendiri klien
sering melihat gambar orang korea dan tampak mengobrol
dengan gambar
DS :
Pasien mengatakan malu untuk bercerita pasien mengatakan
dirinya lebih nyaman dikamar dari pada mengobrol dengan
orang lain

DO:
Ketika berbicara dengan lawan bicara klien menjawab sesuai
dengan pertanyaan yang diberikan. Terkadang klien diam
2 dan tidak menjawab pertanyaan.saat berbicara klie Isolasi Sosial
menunduk dan menghadap kedinding
Ketika klien diajak berbicara, Afek tumpul, karena selama
interaksi klien menjawab sepertunya saja. Ketika diberi
stimulus klien hanya tersenyum.

-
IV. POHON MASALAH

Risiko perilaku
kekerasan

Halusinasi:
pengliahatan

Isolasi Sosial

Koping individu inefektif

XV. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan persepsi sensori :Halusinasi penglihatan
2. Menarik diri : solasi sosial
XVI. RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriterahasil Intervensi


Setelah dilakukan tindakan keperawatan Sp 1
selama 3x24 jam klien mampu mengontrol a. Sapa klien dengan ramag baik verbal
Halusinasi pendengaran halusinasi maupun nonverbal.
Dengan kriteria hasil b. Bantu mengenal halusinasi dengan
a. Klien dapat membina hubungan saling cara berdiskusi dengan klien tentang
percaya. isis halusinasi ( apa yang dilihat)
b. Klien dapat mengenal halusinasi. waktu terjadi halusinasi, frekuensi
c. Klien dapat menjelaskan cara – cara terjadinya halusinasi, frekuensi
mengontrol halusinasi. terjadinya halusinasi, situasi yang
d. Klien dapat mengontrol halusinasi. menyebabkan muncul dan respon
dengan cara pertama menghardik. klien saat muncul halusinasi
c. Bantu memilih dan melatih cara
memutus halusinasi : bicara dengan
orng lain bila muncul halusinasi,
melakukan kegiatan.
Sp 2
a. Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Dorong klien untuk menggunakan obat
secara teratur
c. Masukkan penggunaan obat secara
teratur kejadwal kegiatan hariannya
Sp 3
a. Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Melatih klien bercakap-bercakap
dengan orang lain
c. Masukkan cara bercakap-cakap
dalam jadwal kegiatan harian
Sp 4
a. Evaluasi jadwal kegaiatan haria pasien
b. Latih klien melakukan kegiatan di RSJ
c. Masukkan kegiatan yang dilakukan
klien di rsj kedalam jadwal kegiatan
harian

Isolasi sosial Setelah dilakukan tindakan keperawatan Sp 1


selama 3x 24 jam klien dapat
Dengan kriteria hasil a. Menanyakan pendapat pasien tentang
a. Klien dapat membina hubungan saling kebiasaan berinteraksi dengan orang
percaya lain
b. Klien dapat menyadari penyebab b. Menanyakan apa yang menyebabkan
isolasi sosial pasien tidak ingin berinteraksi
c. Klien dapat berinteraksi dengan orang dengan orang lain.
lain c. Mendiskusikan keuntungan bila
pasien memiliki banyak teman dan
bergaul akrab dengan mereka
d. Mendiskusikan kerugian bilaa pasien
hanya mengurung diri dan tidak
bergaul dengan orang lain
e. Menjelaskan pengaruh isolasi sosial
terhadap kesehatan fisik pasien
Sp 2
a. Menjelaskan kepada klien cara
berinteraksi dengan orang lain
b. Memberikan contoh cara berbicara
dengan orang lain
c. Memberi kesempatan pasien
mempraktekkan cara berinteraksi
dengan orang lain yang dilakukan
dihadapan saudara
d. Memulai membantu pasien
berinteraksi dengan satu orang
teman/anggota keluarga
e. Bila pasien sudah menunjukkan
kemajuan, tingkatkan jumlah
interkasi dengan dua, tiga, empat
orang dan seterusnya
f. Menganjurkan pasien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian.
Sp 3
a. Memberi pujian untuk setiap
kemajuan interkasi yang telah
dilakukan oleh pasien
b. Melatih pasien bercakap-cakap
dengan anggota keluarga saat
melakukan kegiatan harian dan
kegiatan rumah tangga
c. Melatih pasien berckap-cakap saat
melakukan kegiatan sosial misalnya:
belanja kewarung , kepasar, kekantor
pos, ke bank dan lain-lain
d. Bersiap mendengarkan ekspresi
perasaan pasien setelah berinteraksi
dengan orang lain. Mungkin pasien
akan mengungkapkan keberhasilan
atau kegagalannya. Beri dorongan
terus meneru gar pasien tetap
semangat meningkatkan interaksinya
Hari /tanggal /jam Dx Implementasi Evaluasi TTD
Keperawat
an
1 implementasi : Sp1p Halusinasi S: - klien mengatakan senang dipanggil dengan
Selasa 26 febuari a. Membina hubungan saling nama yeni
2019/ 09.00 WIB percaya dengan klien - Klien mengatkan sering melihat
b. Menanyakan tentang perasaan gambar yang mengajaknya
klien berbicara
c. Mengajak klien berkenalan - Klien mengatakan gambar orang
d. Menanyakan nama panggilan korea sering mengajaknya ngobrol
klien dan mengajaknya pergi
e. Menanyakan jenis halusinasi - Klien mengatakan gambar orang
f. Menanyakan isi halusinasi klien korea mengajak nya ngobrol pada
g. Menanyakan pada waktu kapan malam hari gambar yang mengajak
halusinasi muncul ngobrol kadang muncul 2 kali dalam
h. Menjelaskan pada klien cara- 1 hari, biasanya muncul kalau klien
cara untuk mengontrol sedang melamun
halusinasi - Klien mengatakan bersedia
i. Melatih klien cara mengontrol memasukkan cara yang telah dilatih
halusinasi dengan cara yang ke dalam jadwal harian
pertama yaitu menghardik O: - klien mau berkenalan
halusinasi - Klien mau membina hubungan
j. Memberi kesempatan kepada saling percaya
klien untuk melakukan cara - Klien tampak senyum sendiri
yang sudah diajarkan - Klien koperatif saat ditanya
k. Melakukan evaluasi terhadap - Tidak ada ko tak mata saat
perasaan klien setelah latihan berinteraksi dan menjwab
mengontrol halusinasi dengan pertanyaan seadanya
cara menghardik A: Halusinasi pendengaran
l. Memasukkan latihan P: klien
menghardik halusinasi dalam - Motovasi klien untuk melakukan
jadwal kegiatan harian menghardik halusinasi secara
mandiri sesuai jadwal
Perawat
- Evalusasi Sp1p halusinasi
- Monitor klien latihan menghardik
sesuai dengan jadwal yang telah
disusun
- Lanjutkan Sp2p halusinasi

SP1P isolasi sosial S: - klien mengatakan senang bertemu dengan


2 a. Membina hubungan saling perawat
percaya - klien mengatakan malu untuk
b. Mengidentifikasi penyebab berbicara dengan orang lain
menarik diri - klien mengatakan rumah dengan
c. Menanyakan kepada klien siapa bapak dan ibu
yang 1 rumah dengannya - klien mengatakan dia seperti tidak
d. Menanyakan kepada klien diperdulikan oleh keluarganya
tetntang keluarganya - klien mengatakan pling dekat
e. Menanyakan kepada klien siapa dengan ibunya
yang paling dekat dengannya - klien mengatakan dia malu saat
f. Menanyakan kepada klien berinteraksi dengan orang lain
penyebab tidak mau - klien mengatakan hanya 1 kenal
berinteraksi dengan orang lain dengan ibu atun
- klien mau memasukkan jadwal
g. Melatih klien untuk berkenalan kegiatan harian
dengan orang lain O: - tidak ada kontak mata saat
Memasukkan dalam kegiatan jadwal berbicara
harian pasien -: klien tamvak menutup mata saat
berbicara

A: Manarik diri ( isolasi sosial)


P: klien
- momoivasi klien untuk berinteraksi
dan berkenalan dengan orang lain
Perawat
Memonitor klien untuk berinteraksi
dengan orang lain

Rabu 27/02/2019 1 S: - klien mengatakan perasaannya hariini baik


O9.00 - Klien mengingat nama perawat
- Klien menagtakan masih sering
melihat gambar yang mengajak nya
ngobrol gambar itu muncul pada
malam hari dan pada saat melamun
- Gambar itu muncul kadang-kadang
2x sehari l
- lama gambar itu mengajak ngobrol
kira-kira 6menit
- klien mengatakan kalau kemarin
sudah diajarkan bagaimana cara
untuk menghardik halusinasi
- klien mengatakan setekah
menghardik gambar yang dilihat itu
menghilang
- klien mengatkan mau diajari cara
meminum obat secaara teratur
O: - klien koperatif
- masih belum ada kontak mata saat
berbicara
- klien mau memasukkanminum obat
secarateratur kedalam jadwal harian
A: SP2P halusinasi tercapai
P : - memotivasi klien untuk meminum
obat secara teratur
- lanjut SP3P halusinasi

2 S: - klien mengtakan malu saat berinteraksi


dengan orang lain
-klient mengatakan mau memasukkan jadwal
kegiatan harian
O: - klien tampak koperatif
- tidak ada kontak mata saat berbicara
- klien belum mau mempraktekkan
cara berkenalan dengan orang lain
A: Sp2p Isolasi sosial belum
tercapai
P: pertahankan Sp2p isolasi sosial yaitu
berinteraksi dengan orang lain secara berthap
Kamis 28/02/2019 1 SP3P halusinasi S: - klien mengatakan masih sering melihat
09.00 a. melakukan BHSP dengan klien gambar yang mengajaknya ngobrol
dan mengingatkan kembali - gambar itu muncul pada siang dan
nama perawat malam hari
b. menanyakan tentang perasaan - gambar itu mengajar ngobrol kurang
klien lebih 5 menit
c. menanyakan apakah - klien mengatakan gambar itu
halusinasinya masih muncul muncul pada saat klien menyendiri
d. mengevalusiai cara mengontrol dan melamun
halusinasi denga cara pertama - klien mengatakn sudah melakukan
dan kedua yang sudah diajarkan cara yang diajarkan yaitu
serta mengevaluasi jadwal menghardik dan meminum obat
kegiatan harian klien secara teratur
e. melatih klien mengontrol
halusinasi dengan cara yang O: klien masih mengingat nama
ketiga yaitu dengan cara perawat dan masih ingat cara
bercakap-cakap dengan orang mengontrol halusinasi dengan cara
lain menghardik dan meminum obat secara
f. membantu membuat dan teratur yang sebelumnya telah diajarkan
melaksanakan jadwal kegiatan - klien koperatif saat diajak berbicara
harian yang telah disusun klien - klien masih tidak ada kontak mata
saat berbicara
- klien mampu melakukan kegiatan
yang sudah dipilih dan dilatih
dengan benar
- klien mau memasukkan kegiatan
yang sudah dipilih dan dilatih
kedalam jadwal kegiatan harian
A: Sp3p halusinasi
P: Klien
- memotivasi klien untuk belajar
mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik , meminum obat secara
teratut, bercakap-cakap dengan
orang lain dan melakukan aktivitas
sesuai dengan jadwal
Perawat
- memonitor klien latihan menghardik
- memonitor klien meminum obat
scara teratur
- memonitor klien bercakap-cakap
dengan orang lain

2 SP2P isolasi sosial S: - klien mengtakan malu saat berinteraksi


a. Menjelaskan kembali kepada dengan orang lain
klien cara berinteraksi dengan -klient mengatakan mau memasukkan jadwal
orang lain kegiatan harian
b. Memberikan contoh cara O: - klien tampak koperatif
berinteraksi dengan orang lain - tidak ada kontak mata saat berbicara
c. Memberikan kesempatan pada - klien mau mempraktekkan cara
klien mempraktekkan cara berkenalan dengan orang lain tetapi
berkenalan masih tampak malu
d. Memberikan dorongan kepada A: Sp2p Isolasi sosial tercapai
klien agar klien tetap semangat P: klien
melakukan interaksi - Memonitor klien untuk berbicara
e. Memasukkan dalam jadwal dengan orang lain secara bertahap
kegiatan pasien Perawat
- Mengevaluasi klien berbicara
dengan orang lain secara bertahap
- Lanjutkan Sp3p

Anda mungkin juga menyukai