Askep Halusianasi-1
Askep Halusianasi-1
K DENGAN
GANGGUAN HALUSIANASI: PENGLIHATAN DI RUANG LARASATI
DR. ARIF ZAINUDDIN SURAKARTA
Disusun Oleh :
SELA ANDELA
NIP. P27220016195
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI NERS
2018
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Ny Y. K DENGAN GANGGUAN
HALUSIANASI: PENGLIHATAN DI RUANG DIRUMAH SAKIT
DR. ARIF ZAINUDDIN SURAKARTA
Keterangan genogram:
: Menikah
: Laki-laki
: Perempuan : Bercerai
: Meninggal
: Tinggal serumah
: Klien
Jelaskan :
Asuh : pasien tinggal satu rumah dengan ayah ibu dan ibunya
Asah : pasien sekolah sampai tingkat SMK
Asih : pasien mendapat kasih sayang dari kedua orang tuanya
2. Konsep Diri
a. Citra Diri
Pasien mengatakan tubuhnya yang dimiliki sekarang sudah
sempurna dan mensyukurinya
Pasien mengatakan semua bagian tubuhnya disukai dan tidak
ada yang disukai pada anggota tubuhnya
b. Identitas:
Pasien mengatakan adalah seorang anak
c. Peran :
Di rumah, pasien adalah seorang anak, pasien mengatakan
mampu mematuhi orang tuanya, dan mampu membantu
mereka
Di rumah sakit pasien mengatakan tidak bisa menjalankan
perannya sebagai anak karena tidak bisa bekerja
d. Ideal diri :
- Sebelum sakit : pasien mengatakan cita-citanya ingin
menjadi guru
- Saat sakit : pasien mengatakan ingin cepat pulang dan
ingin cepat menemui keluarganya
e. Harga diri :
Pasien mengatakan merasa tidak berguna untuk keluarganya
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti/terdekat :
o Orang yang paling dekat bagi pasien dirumah adalah ayah dan
ibunnya
b. Orang yang paling dekat di Rumah sakit adalah mba atun keran
sering membantunya
c. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat :
Di rumah, pasien mengatakan kurang aktif dalam kegiatan
masyarakat dan lebih nyaman dirumah
Di rumah sakit pasien kurang aktif dalam kegiatan
kelompok, pasien lebih suka menyendiri dan tidur
d. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain :
o Di rumah, pasien tidak dapat menceritakan hambatannya
berhubungan dengan orang lain pada saat sebelum sakit
o Di Rumah sakit, pasien tidak dapat memulai pembicaraan,
dan menjawab pertanyaan seperlunya
4. Spiritual
a. Nilai
b. Keyakinan
Pasien mengatakan beragama Islam dan tidak tertib dalam
sholat 5 waktu
I. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Penampilan klien tampak bersih , rambut dikiat , Klien berpakaian
seperti biasanya dengan menggunakan pakaian seragam pasien di
RSJ.
2. Pembicaraan
Ketika klien diajak berbicara, klien mengatakan malu untuk bercerita
masalalunya
Aktivitas Motorik
Klien jarang berkumpul dengan pasien lain, klien tampak menarik
diri dari lingkungan pergaulan di ruangan. Klien duduk kooperatif
dengan perawat ketika diajak berbincang-bincang. Saat diajak
berbicara, mata klien tidak terfokus pada lawan bicara.
Bibir klien terlihat bergerak seolah sedang berbicara dengan
sesorang. Dan sering tertawa sendiri
3. Alam Perasaan
Klien mengatakan sedih , ingin segera pulang untuk bertemu keluarga
dan bekerja lagi.
4. Afek
Afek tumpul, karena selama interaksi klien menjawab seperlunya
saja. Ketika diberi stimulus klien hanya tersenyum.dan mengatakan
malu untuk bercerita
5. Persepsi-Sensori
Klien mengatakan melihat gambar yang sering mengajak nya ngobrol
Proses Pikir
Klien sering terlihat melamun , tidak pernah memulai pembicaraan.
Klien lebih suka menyendiri. Ketika interaksi selama wawancara
klien menjawab pertanyaan seperlunya saja, kontak mata klien tidak
fokus.dan menutup mata ketika diajak berbicara
6. Bentuk pikir
Ketika berbicara dengan lawan bicara klien menjawab sesuai dengan
pertanyaan yang diberikan. Terkadang klien diam dan tidak
menjawab pertanyaan.
7. Isi Pikir
Klien mengatakan takut terhadap tokek, karena menurut klien suara
tokek menyeramkan. Ketika diberikan pertanyaan, klien juga
menjawab sesuai realita atau kenyataan.
8. Tingkat Kesadaran
Waktu : klien mengatakan sudah satu minggu masuk RSJ tetapi
lupa pada hari dan tanggal berapa.
Tempat : klien mengatakan sekarang sedang di rawat di Rumah
Sakit Solo
Orang : klien mengatakan sulit mengenali seseorang, tidak pernah
memulai perkenalan, di dalam ruang klien hanya hafal nama 1 orang
perawat.
9. Daya Ingat/Memori
Saat ini : klien mengatakan lupa menu makan tadi pagi yang di
makan.
Jangka Pendek : klien mengatakan keluarganya datang setelah 5 hari
dia dirawat
Jangka Panjang : klien mengatakan tidak mengingat kapan lulus
sekolah SD
10. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Klien dapat menghitung kelipatan 1-10, dimulai dari bilangan
1,2,3,4,5,6,7,8,9,dan 10.
11. Pengambilan Keputusan
Klien mengatakan dalam mengambil keputusan sering bingung dan
lebih menurut kepada keputusan orang tua.
12. Insight
Klien mengetahui sekarang sedang dirawat di Rumah Sakit jiwa
Solo dan klien tahu kalaw dia sakit jiwa
VI. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
Pasien makan 3x sehari, makan pasien selalu dihabiskan. Setelah
makan pasien selalu mencuci tempat makannya sendiri
2. BAB / BAK
BAB/BAK pasien selalu di kamar mandi dan setelah itu langsung
dibersihkan
3. Mandi
Pasien mandi 1x/hari, pasien mandi menggunakan sabun dan
keramas
4. Berpakaian / berhias
Pasien mengganti pakaiannya 1 hari sekali. Pasien memakai bedak
dan lipstik
5. Istirahat dan tidur
Pasien tidur malam dari jam 21.00-05.00, tidur siang kurang lebih
2 jam. Kualitas tidur pasien nyenyak dan tidak sering terbangun
6. Penggunaan Obat
Pasien meminum obat sendiri 2x/hari yang sudah disediakan oleh
perawat
7. Pemeliharaan Kesehatan
Pasien menggunakan BPJS jika pasien nanti akan berobat lagi.
8. Aktifitas dalam Rumah
Pasien mengatakan dirumah dapat mencuci piring, mencuci
pakaian, mempersiapkan makanan, dan kadang bersih-bersih
9. Aktifitas di luar rumah
Pasien mengatakan ikut kegiatan kerja bakti di rumah
VII. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alkohol
Mampu menyenangkan Reaksi lambat/berlebihan
masalah Bekerja berlebihan
Teknik relaksasi Menghindar
Aktifitas konstruktif Menciderai diri
Olahraga Regresi
Lain-lain …………….. Displacement
Lain-lain ……………….
DO:
Ketika berbicara dengan lawan bicara klien menjawab sesuai
dengan pertanyaan yang diberikan. Terkadang klien diam
2 dan tidak menjawab pertanyaan.saat berbicara klie Isolasi Sosial
menunduk dan menghadap kedinding
Ketika klien diajak berbicara, Afek tumpul, karena selama
interaksi klien menjawab sepertunya saja. Ketika diberi
stimulus klien hanya tersenyum.
-
IV. POHON MASALAH
Risiko perilaku
kekerasan
Halusinasi:
pengliahatan
Isolasi Sosial