Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL BOOK REPORT

HIDROLIKA

DISUSUN OLEH :
Nama : Daniel Iskandar Tampubolon
NIM : 5182250007
Dosen : Dr. Ernesto Maringan Silitongan,ST.,DEA
Dr. Ir. Rumila, ST., MT
PRODI : TEKNIK SIPIL S1
KELAS : REG. A

PRODI S1 TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, saya panjatkan puja dan puji
syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan critical book
report ini.

Critikal booc report telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan cbr ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar saya dapat memperbaiki cbr ini.

Akhir kata saya berharap semoga critical book report ini dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca

Medan, Oktober 2017

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN
JUDUL HALAMAN ...................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR .................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan CBR ................................................................. 1
1.3 Manfaat CBR ............................................................................... 1
1.4 Identitas Buku .............................................................................. 1
BAB 2 ISI BUKU .......................................................................................... 2
2.1 Ringkasan Isi Buku ...................................................................... 2
BAB 3 PEMBAHASAN ............................................................................... 12
3.1 Kelebihan Buku ........................................................................... 12
3.2 Kekurangan Buku ........................................................................ 12
BAB 4 PENUTUP ......................................................................................... 12
4.1 Kesimpulan .................................................................................. 12
4.2 Rekomendasi ................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 13
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR


Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan
pahami.Terkadang kita memilih satu buku,namun kurang memuaskan hati kita.
Misalnya dari segi analisis bahasa, pembahasan tentang mekanika bahan
Oleh karena itu, penulis membuat Critical Book Report ini untuk mempermudah
pembaca dalam memilih buku referensi, terkhusus pada pokok bahasan tentang
mekanika teknik.
1.2 Tujuan Penulisan CBR
Mengkritisi/membandingkan satu topik materi kuliah hidrolika dalam dua
buku yang berbeda.
1.3 Manfaat CBR
 Untuk menambah wawasan tentang hidrolika.
 Untuk mengetahui metode dan rumus hidrolika.
 Untuk mengetahui prinsip dan teori hidrolika.
1.4 Identitas Buku
- Judul : Bahan Ajar Hidrolika
- Edisi :-
- Pengarang : Dr. Ir. Rumilla Harahap, ST.,MT
- Penerbit :-
- Kota terbit : Medan
- Tahun terbit : 2018
- Judul : Mekanika Fluida 1
- Edisi :1
- Pengarang : Ir. M. Orianto, BSE
- Penerbit : IKAPI
- Kota terbit : Yogyakarta
- Tahun terbit : 1989
BAB 2
ISI BUKU

2.1 Ringkasan Isi Buku


1. Buku Pertama
1.1 Karakteristik Fluida Hidrolika
Definisi dari hidrolika adalah cabang ilmu teknik mengenai cairan baik
dalam keadaan diam atau bergerak. Aplikasi Hidrolika dalam rekayasa Teknik
Sipil : irigasi, bendungan, pembuatan jembatan, drainase, pelabuhan, sumber
tenaga air, dll. Dalam mekanika dikenal beberapa prilaku fluida antara lain :
a. Viskositas, menyebabkan adanya tegangan geser antar molekul fluida yang
bergerak. Berdasarkan viskositasnya fluida dapat dibagi menjadi :
 Fluida Nyata : Aliran Turbulen dan Aliran Laminer
 Fluida Ideal : Aliran Irotasional
b. Densitas, Sebagaimana layaknya benda lain yang terdapat di alam :
Pengaruh temperatur dan tekanan pada sensitas sangat kecil sehingga
dapat diabaikan.

dm/dv

volume dv

c. Fluida tak mampu mampat


Kecuali mengalami tekanan gaya luar dan tidak memiliki kesempatan
untuk berdeformasi, atau kecepatan pengalirannya > 1 mach
KMnpresibilitas dapat dirumuskan sebagai berikut:
K = modulus mampat fluida (kg/m)

Tipe Aliran :

a. Aliran seragam, bila kedalaman aliran sama pada setiap penampang


saluran. Contohnya saluran drainase.
b. Aliran tidak seragam, bila kedalaman aliran tidak sama pada setiap
penampang saluran. Contoh aliran pada pintu air
c. Aliran tetap, bila kedalaman aliran tidak berubah sepanjang waktu tertentu.
Contoh irigasi
d. Aliran tidak tetap, bila kedalamannya berubah sesuai waktu. Contoh aliran
muara yang dipengaruhi pasang surut dan banjir.

1. Karakteristik Zat Cair

Definisi dari zat cair riil zat cair yang mempunyai kekentalan. Sedangkan zat
cair ideal adalah zat cair yang tidak mempunyai kekentalan. Kekentalan adalah
sifat pada zat cair untuk dapat menahan tegangan geser. Rapat massa dan berat
jenis adalah sifat zat cair yang dapat ditentukan pada kondisi zat cair tersebut
statis (diam), sedangkan kekentalan adalah sifat zat cair yang hanya dapat
dinyatakan pada kondisi dinamik.

Aliran Laminer : Dalam aliran laminer partikel-partikel zat cair bergerak di


sepanjmg lintasan- lintasan lurus, sejajar dalam lapisan-lapisan atau laminae.
Besarnya kecepatan-kecepatan dari laminae yang berdekatan tidak sama. Aliran
laminer diatur oleh hukum yang menghubungkan tegangan geser ke laju
perubahan bentuk sudut, yaitu basil kali kekentalan zat cair dan gradien.

Bilangan Reynold: Bilangan Reynold adalah bilangan yang tidak mempunyai


dimensi, yang menyatak perbandingan gaya-gaya inersia terhadap gaya-gaya
kekentalan. Percobaan yan dilakukan pada tahun 1884 oleh Osbom Reynolds
dapat menunjukkan sifat-sifat alir laminar dan turbulen.
Aliran Turbulen : Dalam aliran turbulen partikel - partikel bergerak tidak teratur
ke semua arah.

Hukum Tahanan Gesek : Percobaan Reynolds untuk menetapkan hukum


tahanan gesek dilakukan dengan melakukan pengukuran kehilangan energi
(tenaga) di dalam beberapa Pipa dengan panjang berbeda-beda. Percobaan
tersebut memberikan hasil berupa suatu grafik hubungan mtara kehilangan
energi (hf) dan kecepatan aliran V.

Di dalam mempelajari aliran zat cair, beberapa faktor yang penting diketahui
distribusi kecepatan aliran, tegangan geser dan kehilangan energi atau tenaga
selama pengaliran.

2. Aliran Sistem Pada Pipa

Sistem jaringan pipa berfungsi tmtuk mengalirkan zat cair dari satu tempat
ke tempat lain. Aliran terjadi karena adanya tinggi tekanan di kedua yang bisa
terjadi karena adanya perbedaan elevasi muka air atau karena adanya tambahan
energi dari pompa. Sistem jaringan pipa yang sederhana, yang dapat dibagi
menjadi, yaitu :

a. Aliran dalam pipa seri


Bila dua buah pipa atau lebih yang mempunyai diameter atau kekasaran
berbeda dihubungkan sehingga zat cair dapat mengalir dalam pipa yang
satu ke pipa lainnya, maka pipa-pipa tersebut dikatakan dihubungkan
secara seri.
Gambar 1. Pipa Seri

Gambar 1 menunjukkan suatu sistem yang terdiri dari dua buah reservoir
yang dihubungkan dengan dua buah pipa yang dlhubungkan secara seri.
Persoalan pada pipa seri pada umumnya adalah menentukan debit aliran
Q bila karakteristik masing-masing pipa, yaitu : panjang L1, L2, diameter :
D1, D2, koefisien gesekan f1, f2 dan beda tinggi elevasi muka air pada
kedua reservoir diketahui atau menentukan perbedaan elevasi muka air H
bila debit dan karakteristik pipa diketahui. Persamaan untuk
menyelesaikan pipa seri adalah :

Dimana :
H = beda elevasi muka air
Q = debit aliran
L = panjang pipa 1 atau 2
v = kecepatan
D = diameter pipa
f = koefisien kekasaran

b. Aliran dalam pipa paralel


Kombinasi dari dua lebih pipa seperti ditunjukkan pada Gambar 2
sehingga aliran terengi ke masing-masing pipa dan kemudian bergabung
kembali, disebut sebagai susunan pipa paralel. Pada susunan pipa seri,
debit aliran pada semua pipa adalah sama dan kehilangan enersi
merupakan penjumlahan dari kehilangan enersi pada semua
pipasedangkan dałam pipa paralel, kehilangan enersi setiap pipa adalah
sama dan debit aliran merupakan penjumlahan dari debit pada setiap pipa.
Dałam analisis pipa paralel, kehilangan enersi sekunder ditambahkan
pada panjang tiap pipa sebagai panjang ekuivalen.

Gambar 2. Pipa Paralel

Persamaan untuk menyelesaikan pipa paralel adalah :


Q = Q1 + Q2 + Q3
2. Buku Kedua
2.1. Sifat Fluida
Karakteristik tertentu daripada suatu fluida tidak tergantung kepada gerakan
fluida. Karakteristik ini disebut sifat dasar fluida. Viskositas suatu fluida adalah
suatu sifat yang sangat penting dalam penganalisaan tingkah laku fluida dan
gerakan fluida dekat batas padat. Viskositas merupakan hasil dari gaya gaya
natara molekul yang timbul pada saat lapisan fluida berusaha menggeser satu
dengan yang lainnya. Macam macam fluida secara umum :
a. Fluida ideal
Cabang dari fluida dinamik ini sering disebut sebagai classical
hidrodynamik. Fluida ini dianggap tidak berviskositas dan incompressible,
sehingga gaya tangensial antara lapisan yang berdekatan tidak ada. Teori
matematik yang luas telah dikembangkan untuk ideal fluida.
b. Viscous incompressible fluids
Mempunyai kegunaan yang luas seperti pada aliran suatu cairan
(khususnya air) dan aliran udara bertekanan rendah. Hal tersebut
menjelaskan fenomena dari gaya viskositas, pemisahan aliran, dan aliran
pusar.

Dimana :
Q = debit aliran
L = panjang pipa
D = diameter pipa
f = koefisien kekasaran
2.2. Statika Fluida
Bila seluruh partikel dari fluida dalam keadaan tidak bergerak relative terhadap
suatu system koordinat, maka fluida tersebut dinamakan dalam keadaan statis.
Sebaliknya, ada beberapa kasus dimana elemen elemen fluida mungkin dalam
keadaan diam terhadap satu dan lainnya atau terhadap pembatasnya, tetapi
bergerak terhadap suatu system koordinat.
Tekanan Pada Suatu Titik
Tekanan rata rata adalah pembagian dari gaya normal terhadap luasannya.
Sedangkan tekanan pada suatu titik merupakan suatu limit dari perbandingannya
gaya normal terhadap luasannya, dimana luasan tersebut mendekati nol. Pada
suatu titik pada fluida yang diam, tekanan pada seluruh arah adalah sama. Karena
fluida dalam keadaan statis, maka gaya geser tidak ada, yang bekerja hanyalah
gaya normal dan gravitasi.
Gaya Gaya Pada Permukaan Benda Yang Tenggelam
(a). Gaya gaya pada permukaan bidang datar
Bila suatu benda tenggelam dalam suatu fluida, gaya normal bekerja sebagai
akibat dari tekanan hidrostatis yang bekerja pada permukaan benda. Yang perlu
kita perhatikan adalah penentuan besarnya gaya dan letak garis kerjanya.
2.3. Kinematika Fluida
Dalam membicarakan aliran fluida, penting untuk mengenal suatu aliran yang
disebut aliran fluida ideal. Ini merupakan ondisi yang tidak mungkin terjadi,
tetapi pada banyak masalah teknik, asumsi terhadap fluida ideal akan sangat
bermanfaat. Bila membicarakan fluida nyata, haruslah diperhatikan adanya
pengaruh viskositas dalam saluran lurus, maka seluruh partikel akan bergerak
parallel dengan ecepatan sama, sebaliknya pada real fluid, kecepatan pada daerah
dekat dinding akan sama dengan nol. Aliran dari suatu fluida bias dibedakan
untuk incompressible fluid dan compressible fluid. Dalam bagian ini
pembicaraan terbatas pada incompressible fluida.
Aliran Laminer dan Turbulen
Dua macam aliran yaitu laminar dan turbulen, pertama kali diperlihatkan oleh
Osborn Reynold pada tahun 1883. Dia menyemprotkan zat pewarna yang
mempunyai density sama kedalam air yang mengalir dari tangki. Suatu katup
pengatur memungkinkan kecepatan aliran diubah-ubah. Ketika suatu kecepatan
didalam tabung memperlihatkan bahwa partikel partikel zat warna dalam garis
garis lurus, hal ini menunjukkan bahwa partikel air mengalir dalam keadaan
sejajar dan lurus.
Aliran Steady dan Uniform
Suatu aliran dikatakan steady bila semua kondisi pada sebarang titik pada suatu
arus akan tetap konstan terhadap waktu, tetapi kondisi kondisi ini berbeda antara
titik yang satu dengan titik yang lain. Aliran uniform adalah suatu aliran yang
mana kecepatan dan arahnya sama pada setiap titik dalam fluida tersebut.
Karakteristik Aliran dan Definisi definisi
Dalam mempelajari aliran fluida seringkali kita menggunakan suatu asumsi fluida
ideal. Fluida seperti itu diasumsikan tidak mempunyai kekentalan. Meskipun hal
ini merupakan situasi ideal yang tidak pernah ada, beberapa persoalan teknik bias
didekati dengan menggunakan asumsi bahwa suatu fluida ideal. Jika
memperhatikan suatu fluida nyata, maka pengaruh kekentalan harus
diperhitungkan kedalam permasalah. Pada fluida nyata timbul tegangan geser
atara partikel fluida ketika pertikel tersebut bergerak pada kecepatan yang
berbeda. Aliran bias diklasifikasikan sebagai fluida incompressible atau
compressible, dikarenakan bahwa cairan adalah relative incompressible, maka
cairan biasanya diperlakukan sebagai seluruhnya incompressible.

BAB 3
PEMBAHASAN

3.1 Kelebihan buku


 cara penulisan buku menarik untuk dibaca
 buku ini banyak penjelasan dari tentang definis, teori dan bagaimana
memahami mengenai turbulen, laminer yang normal maupun tidak
 dari aspek tata bahasa, buku ini cukup mudah dipahami walaupun ada
beberapa kata yang sulit dicerna.
 menjelaskan tentang hidrolika teknik dengan memberikan banyak contoh
dengan diagram maupun gambar
3.2 Kekurangan Buku
 Buku terlalu berat untuk dibawa kemana-mana sehingga orang malas
membawa dan membacanya
 ada beberapa kata yang kurang dimengerti namun tidak ada penjelasan
yang terperinci
 terlalu menggunakan bahasa ilmiah
 Terlalu banyak rumus sehingga membuat pembaca kebingunan
BAB 4
PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Hidrolika merupakan suatu cabang Teknik sipil yang mempelajari apa dan
bagaimana aliran itu bekerja pada saluran baik tertutup maupun terbuka. Dimana
cara menghitung aliran fluida terutama debit aliran dan kekurangan energi pada
fluida itu juga merupakan hal yang perlu untuk dipahami para Teknik sipil. Untuk
menjadi seorang Teknik sipil yang berkualitas itu dia harus bisa mengetahui
berapa besar debit aliran fluida yang diterima atau beban yang mampu ditopang
bangunan tersebut. Oleh sebab itu, menjadi ahli Teknik sipil itu adalah tugas yang
besar dan penuh tanggung jawab, karena keselamatan orang lain bergantung pada
kita.

4.2 Rekomendasi
Diharapkan setelah membaca critical book report ini pembaca lebih
mengerti tentang menjadi seorang Teknik sipil yang berkualitas dan apa saja
yang terkandung didalamnya sehingga kita dapat memahami tentang teori,
prinsip dan kegunaan statika dalam Teknik sipil.
DAFTAR PUSTAKA

Orianto, M.1989.Mekanika Fluida I.Yogyakarta:IKAPI


Harahap, Rumilla.2018.Bahan Ajar Hidrolika.Medan:UNIMED

Anda mungkin juga menyukai