Anda di halaman 1dari 10

Konstruksi Tangga

NAMA PENYUSUN : NASRUL AZHARI TURNIP


NIM : 5183550024
DOSEN PENGAMPU : Drs.DEDDY MULYANA,M.T.
MATA KULIAH : konstruksi bangunan

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha Esa karena dengan rahmat dan

hidayah-Nyalah saya dapat menyelesaikan tugas makalah konstruksi tangga.

Makalah ini dapat membantu mahasiswa untuk lebih memahami teori-teori tentang

konstruksi bangunan, disamping itu juga dapat menambah wawasan ilmu keteknik sipilan

khususnya tentang konstruksi tangga.

Semoga makalah “Konstruksi Tangga” ini dapat berguna dalam pembelajaran dan

perkuliahan, kemudian dapat berguna dan bermanfaat untuk kedepannya.

Medan,28 maret 2019


BAB I : PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Manusia harus selalu memperhitungkan perbedaan tinggi, pelbagai tingkat disambungkan
satu sama lain dengan tangga. Kecuali tangga dapat juga dapat dipergunakan bentuk
sambungan yang lain seperti jalan tanjak, lift, eskalator atau besi panjat. Lift atau eskalator
tidak boleh diterapkan tanpa terdapat tangga biasa / tangga darurat.
Perbedaan tinggi pada umumnya disebabkan oleh :
a. Sifat berbukit-bukitnya tanah
b. Pelbagai tingkat dalam bangunan
c. Bangunan yang dibuat untuk mencapai suatu ketinggian
BAB 2 : PEMBAHASAN

A. Definisi

Beberapa bentuk penghubung adalah :

1. Jalan Tanjak

Adalah suatu bentuk tanjakan yang dipergunakan untuk angkutan beroda, disini

lerengnya biasanya tidak terjal. Beberapa contoh diketemukan dalam gang yang

menanjak dalam pusat revalidasi, jalan kendaraan dalam garasi parkir dengan

belbagai tingkat, stasiun dan pada bangunan umum baru untuk dapat dimasuki oleh

kereta penderita cacat

2. Tangga Biasa

Adalah suatu bentuk penghubung dalam suatu rumah tangga yang dipasang dan dapat

dipindah pindahkan.

3. Lift

Adalah suatu alat pengangkut yang digerakkan vertikal secara mekanis yang terdapat

dalam bangunan rumah dan bangunan tempat pelayanan umum yang tinggi dengan

lebih dari 4 (empat) tingkat

4. Eskalator

Adalah suatu bentuk antara lift dan tangga yang terdiri dari sebuah tangga yang

digerakkan mekanis yang banyak terdapat dalam toko serba ada dan bangunan umum.

5. Tangga Panjat

Adalah sengkang baja yang dipasang dalam jarak tertentu satu sama lain dalam

tembok antara lain diterapkan pada cerobong.


B. Macam-macam tangga

Bagian-Bagian Tangga

B. Konstruksi dan perhitungan tangga

Konstruksi tangga adalah bagian dari bangunan yang berfungsi sebagai alat
penghubung daritingkatan-tingkatan lantai bangunan. Konstruksi tangga dapat dibuat dari
bahan-bahan kayu; pasangan batu (batu kali atau batu merah); beton (bertulang atau tidak
bertulang); besi atau baja.
1. Ibu tangga (string), termasuk konstruksi utama tangga yang "memegang" anak tangga dan
dapat merupakan bagian yang terpisah ataupun menyatu dengan konstruksi bangunan.
2. Anak tangga ( riser/vertikal, tread/horisontal), merupakan bagian tempat kaki berpijak.
3. Pegangan tangga (railing), sering disebut juga handrail, bagian ini berfungsi sebagai
tumpuan tangan sewaktu kita menggunakan tangga.
4. Pagar tangga (baluster), bagian yang menghubungkan ibu tangga dengan railing dan juga
berfungsi sebagai pagar pengaman.
5. Bordes, merupakan tempat beristirahat sewaktu menaiki tangga, biasanya berupa plat datar.

KONSTRUKSI TANGGA harus memenuhi dua syarat; yaitu mudah DILIHAT dan
mudah DIPERGUNAKAN. Pertama, mudah DILIHAT terutama berhubungan dengan
dengan perletakan dalam suatu bangunan, dimaksudkan agar tangga mudah dilihat orang.
Syarat ini penting sekali terutama untuk bangunan - bangunan umum, sedang untuk bangunan
rumah tidak begitu perlu karena yang menggunakan tangga adalah orang-orang tertentu yaitu
dari kalangan keluarga sendiri. Kedua adalah mudah DIPERGUNAKAN terutama
berhubungan dengan kemiringan tangga. Makin datar dari suatu tangga makin mudah
dipergunakan sedangkan makin curam makin sulit dipergunakan. Penentuan kemiringan
tangga atau sudut kemiringan tangga pada umumnya tergantung untuk keperluan apa tangga
tersebut dibuat.
Berdasarkan letak tangga dalam suatu ruangan dapat dibedakan tangga terbuka (open
stairs) dan tangga tertutup (closed stairs). Tangga terbuka adalah tangga yang terbuka untuk
suatu ruangan atau hall pada suatu sisi (kadang-kadang terbuka pada kedua sisinya). Tangga
tertutup adalah tangga yang tertutup pada kedua sisinya oleh dinding penyekat atau tembok.
Mengingat bangunan konstruksi tangga pada suatu bangunan gedung selain tergantung
dari jenis bangunan juga tergantung pada macam ruangan yang dihubungkan oleh tangga
tersebut dari tingkatan yang berlainan, maka perlu ada ketentuan ukuran lebar tangga dan
bagian-bagian tangga.

a. Ukuran tangga
Lebar tangga untuk perumahan biasanya diambil 90 cm (80-100 cm). Sedang lebar
tangga untuk bangunan umum pada dasarnya tergantung pada berapa/jumlah orang yang
secara bersama-sama dapat menggunakan tangga tersebut yaitu :
1.untuk 1 orang = 110 cm
2. untuk 2 orang = 130 cm
3. untuk 3 orang = 190 cm
Untuk ruangan yang kurang atau tidak banyak dilalui orang dapat diambil ukuran lebar
tangga antara 60 - 70 cm, misalnya untuk loteng = 70 cm dan untuk gudang atau ruangan di
bawah tanah = 60 cm.

A. Bentuk dan Jenis Tangga

1. Tangga Lurus – Model I


Tangga ini sering juga disebut atau dikenal dengan nama One Wall Stair. Tangga ini
menerus dari bawah ke atas tanpa adanya belokan. Tapi terkadang ada juga yang berisi
bordes atau tempat istirahat sementara.Tangga jenis ini sangat banyak memerlukan
lahan dan cocok untuk rumah yang luas. Selain itu bagian yang berada dibawah tangga
bisa dimanfaatkan menjadi ruangan tertentu. Tangga lurus membutuhkan ruang tangga
yang panjang, artinya butuh tempat yang lebih banyak secara horizontal. Dapat
dikatakan inilah kelemahan,tangga model lurus karena akan memakai lahan yang
panjang. Biasanya digunakan pada rumah luas yang berbentuk memanjang seperti
lorong yang beratap sedang atau rendah. Penggunaan bentuk ini akan menghasilkan
ruang bawah tangga yang cukup luas sehingga dapat dimanfaatkan menjadi ruang
tertentu.

2. Tangga Berbelok Arah - Model L

Tangga ini pada ketinggian tertentu berbelok arah (atau seperti membentuk huruf L, karena
panjang tangga tidak memungkinkan untuk dibuat lurus seperti model I. Tentunya lebih hemat ruang
karena bisa mengikuti bentuk dinding, sehingga tangga semacam ini banyak sekali digunakan di
hunian-hunian modern karena dapat ditempatkan dipojok ruang. Tempat berbeloknya arah tangga
ini biasanya digunakan untuk bordes. Pada rumah tinggal kebanyakan, tangga berbentuk huruf L
sangatlah digemari. Ini disebabkan tangga jenis tersebut dapat dipadukan secara baik dengan denah
dan struktur rumah yang pada umumnya berbentuk persegi empat. Tangga bentuk L masih
memungkinkan memanfaatkan ruang bawah tangga.

3. Tangga Berbalik Arah - Model U

Tangga paling umum digunakan oleh masyarakat kita. Hampir sama dengan tangga
model L, hanya saja tangga model ini pada ketinggian tertentu tidak hanya berbelok arah
tapi berbalik arah dari arah datang. Tidak terlalu membutuhkan ruang seluas tangga
model I ataupun U. Sangat umum digunakan di unit-unit perumahan yang rata-rata tidak
terlalu luas. Ruang bawah tangga lebih luas dibandingkan dengan model I dan L, bahkan
bisa digunakan untuk kamar mandi atau gudang.

4. Tangga Bercabang - Model Y

Adalah tangga yang bercabang. Bentuknya mirip huruf ‘Y’ dengan bordes sebagai
pusat tangga. Biasanya pada rumah-rumah besar. Tangga jenis ini memakan ruang yang
cukup luas bahkan sangat luas untuk menampilkan kesan megah dan mewah. Alurnya,
naik dari bawah kemudian pada area peralihan atau bordes, arah tangga berikutnya
akan bercabang ke kiri dan kekanan. Biasanya dari lantai 1 ke lantai 2. Jarang ada yang
menggunakan untuk step tangga berikutnya karena tangga bentuk ini fungsi estetisnya
lebih ditonjolkan. Selain dirumahrumah mewah biasanya dibangun di gedung-gedung
penting.

5. Tangga Putar - Model Spiral

Tak memiliki lahan yang luas untuk menempatkan tangga? Gunakan tangga putar.
Tangga putar ini kadang ada yang menyebutnya tangga spiral.Tangga ini adalah tangga
yang paling hemat tempat. Biasanya hanya membutuhkan area tidak lebih dari
1,5mx1,5m. Sering digunakan sebagai tangga menuju loteng atau tempat jemuran.
Penempatannya kadang-kadang di luar ruangan. Bahan material pembuat tangga ini
biasanya dari besi karena relatif mudah untuk dibuat melengkung atau spiral. Lebar rata-
rata anak tangga horizontal adalah 60 cm. sedang tinggi injakan anak tangga biasanya
lebih tinggi dari tangga lain yaitu rata-rata 25 cm. Hanya untuk dilewati satu orang.
Tangga ini lebih menekankan fungsi dari pada keindahan meskipun ada juga yang
membuatnya tampil menarik.

6. Tangga Melingkar
Bisa jadi inilah tangga yang paling mewah, karena bentuknya yang sangat artistik
karena melengkung dimana lengkungannya menciptakan keindahan ruang. Biasanya
digunakan pada rumah yang luas dan memiliki atap yang tinggi. Jika memilih mempunyai
tangga melingkar, sebaiknya jangan gunakan ruang bawah tangga untuk fungsi apapun
karena bisa mengurangi tampilan tangga. Lebih cocok untuk model rumah type klasik,
meskipun tidak menutup kemungkinan untuk yang diterapkan pada rumah minimalis.

Anda mungkin juga menyukai