Anda di halaman 1dari 13

PROJECT AGAMA ISLAM

“LIQO”

Dosen Pengampu : Dr. Ramli Nur, M.Ag.

1. AINUN KARIMA (5183250015)


2. LELI ASRI RAHMADANI (5182250002)
3. NASRUL AZHARI TURNIP (5183551024)

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan nikmat, berkah, dan
rahmatNya sehingga kami dapat menyusun makalah project dengan judul ”Liqo”.

Shalawat serta salam tidak lupa kita sampaikan kepada Rasulullah saw, yang telah
membebaskan kita dari zaman yang penuh kezaliman dan kebodohan dan membawa kita menuju
zaman yang sarat dengan ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan saat ini.

Pada kesempatan ini tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak
dosen mata kuliah Agama Islam yang telah menjadi pembimbing kami dalam pembuatan
miniriset, serta pihak-pihak lain yang terkait dalam proses pembuatan makalah project ini secara
langsung maupun tidak langsung. Semoga project kami ini dapat memberikan manfaat kepada
kami selaku penyusun, para pembaca, dan semua pihak masyarakat.

Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini, masih terdapat banyak kekurangan
sehingga hasil yang diperoleh jauh dari sempurna. Oleh sebab itu saran dan kritik yang
membangun sangat kami harapkan.

Medan, Mei 2019

Penyusun
Pendahuluan

1. Tujuan

Tujuan dari diadakannya acara mentoring liqo’ ini adalah untuk meningkatkan ilmu
agama, meningkatkan silaturahmi antar umat muslim, untuk memahami gambaran yang jelas
mengenai Islam yang sempurna dan benar, Membentuk kepribadian muslim secara utuh,
Menumbuhkan harga diri dan pribadi yang tidak mudah dipecah belah, Keimanan dan
ketakwaan penduduk merupakan asas terwujudnya kemakmuran yang penuh berkah,
Mewujudkan ketentraman dan kestabilan masyarakat.

2. Prinsip

Liqo’ merupakan pertemuan yang di dalamnya secara garis besar diisi oleh aktivitas
pengajian dan mendengarkan nasihat/tausiyah dalam rangka menambah keimanan.
Umumnya, kegiatan ini bisa kita temui di masjid dengan mebentuk “lingkaran” lesehan
semacam kelompok diskusi. Karena membentuk lingkaran inilah, Liqo’ kadang juga disebut
sebagai “Halaqoh” yang artinya Lingkaran. Liqo’ juga biasa disebut Mentoring. Umumnya
istilah mentoring lebih melekat kepada kegiatan Liqo’ di tingkat SMP / SMA dan kadang
juga di level perguruan tinggi yang difasilitasi oleh Lembaga Rohis setempat. Ya, intinya
seperti kajian islami, namun disini pesertanya tidak seramai kajian islami UMUM, maksimal
12-15 orang dan diadakan tiap minggu (pekan). Saat ini, aktivitas Liqo’ tidak hanya
dilangsungkan di masjid, tapi juga di rumah-rumah sebagai wujud silaturahim antar peserta.
Aktivitas Liqo’ merupakan cerminan dari apa yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad
SAW dimana saat Islam masih disebarkan secara sembunyi-sembunyi, beliau sering
mengumpulkan sahabat-sahabatnya di Rumah Arqam’ untuk mendapatkan penguatan ruhani
sahabat2nya. Bahkan setelah Islam didakwahkan secara terang-terangan pasca mualafnya
Umar Ibn Khattab RA., beliau tetap rutin mengumpulkan sahabat-sahabatnya untuk
mendengarkan apa-apa saja Firman Allah yang turun kepada beliau, nasihat-nasihat dan
arahan-arahan penting dalam membangun fondasi islam di jazirah Arab.

3. Fungsi
Tujuan dari diadakannya acara mentoring liqo’ ini adalah untuk meningkatkan ilmu
agama, meningkatkan silaturahmi antar umat muslim, untuk memahami gambaran yang jelas
mengenai Islam yang sempurna dan benar, Membentuk kepribadian muslim secara utuh,
Menumbuhkan harga diri dan pribadi yang tidak mudah dipecah belah, Keimanan dan
ketakwaan penduduk merupakan asas terwujudnya kemakmuran yang penuh berkah,
Mewujudkan ketentraman dan kestabilan masyarakat.
Bentuk bentuk portofolio

Kajian Pustaka, Dukungan Data, dan Informasi Awal

1. Makna Liqo’
Liqo’ dalam bahasa arab berarti Pertemuan. Masyarakat umum mungkin pernah
mendengar kata ini, tetapi tak sedikit juga yang belum pernah mendengarnya. Namun di
zaman sekarang ini, di mana Islam sedang tumbuh subur, saya kira banyak masyarakat
yang sudah tahu apa itu Liqo’ minimal tahu kulitnya saja, walau belum pernah
mengikutinya.
Secara istilah Liqo’ merupakan pertemuan yang di dalamnya secara garis besar
diisi oleh aktivitas pengajian dan mendengarkan nasihat/tausiyah dalam rangka
menambah keimanan. Umumnya, kegiatan ini bisa kita temui di masjid dengan mebentuk
“lingkaran” lesehan semacam kelompok diskusi. Karena membentuk lingkaran inilah,
Liqo’ kadang juga disebut sebagai “Halaqoh” yang artinya Lingkaran. Liqo’ juga biasa
disebut Mentoring. Umumnya istilah mentoring lebih melekat kepada kegiatan Liqo’ di
tingkat SMP / SMA dan kadang juga di level perguruan tinggi yang difasilitasi oleh
Lembaga Rohis setempat. Ya, intinya seperti kajian islami, namun disini pesertanya tidak
seramai kajian islami UMUM, maksimal 12-15 orang dan diadakan tiap minggu (pekan).
Saat ini, aktivitas Liqo’ tidak hanya dilangsungkan di masjid, tapi juga di rumah-rumah
sebagai wujud silaturahim antar peserta.
Aktivitas Liqo’ merupakan cerminan dari apa yang dicontohkan oleh Nabi
Muhammad SAW dimana saat Islam masih disebarkan secara sembunyi-sembunyi,
beliau sering mengumpulkan sahabat-sahabatnya di Rumah Arqam’ untuk mendapatkan
penguatan ruhani sahabat2nya. Bahkan setelah Islam didakwahkan secara terang-
terangan pasca mualafnya Umar Ibn Khattab RA., beliau tetap rutin mengumpulkan
sahabat-sahabatnya untuk mendengarkan apa-apa saja Firman Allah yang turun kepada
beliau, nasihat-nasihat dan arahan-arahan penting dalam membangun fondasi islam di
jazirah Arab.
Sebagaimana kajian umum, dalam Liqo juga ada petugas MC yang tentunya
diambil dari salah satu peserta (pendengar) Liqo’. Selain itu, ada juga petugas Kultum,
pembaca Doa di akhir kegiatan dan tentunya sang guru (Murobbi).
Liqo’ bukan sekedar aktivitas mengajar layaknya pendidikan di sekolah atau
pendidikan tinggi lalu dilepaskan. Liqo’ juga bukan hanya aktivitas memberikan
wawasan keislaman layaknya kajian islam umum. Melalui pemaparan di atas, Liqo
menjadi suatu aktivitas yang begitu efektif dalam mencerdaskan dan membina karakter
seorang muslim. Karena melalui Liqo, tidak hanya sekedar aktivitas menuntut ilmu islam
yang didapat, tetapi di dalamnya juga ada bentuk pembinaan kepribadian seorang muslim
secara rutin dan kenikmatan dalam berukhuwah yang berlandaskan atas upaya bersama-
sama dalam rangka ketaatan kepada Alloh SWT dalam tiap pekannya.
“Tidak ada nikmat kebaikan yang Allah berikan setelah Islam, selain saudara
yang shalih. Maka, jika salah seorang kalian merasakan kecintaan dari saudaranya,
peganglah kuat-kuat persaudaraan dengannya.” (Umar bin Khattab ra.)
“Apabila kalian berjalan melewati taman-taman Surga, perbanyaklah berdzikir.”
Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah yang dimaksud taman-taman Surga
itu?” Rasul menjawab, “Yaitu halaqah-halaqah dzikir (majelis ilmu).”

2. Urgensi Ikut Liqo`


Sebagaimana yang kami jelaskan, liqo atau halaqah hanyalah sebuah format
metode pembinaan yang selama ini cukup efektif untuk melahirkan kader-kader yang
dibutuhkan. Tetapi esensinya adalah membina dan melahirkan afrad (individu) yang
memiliki kriteria tertentu seperti berqidah yang shahih dan syamil, beribadah yang
berkualitas, akhlaq yang mulia, produktif dalam beramal dan seterusnya.

Biasanya sarana yang digunakan tidak berhenti pada pertemuan mingguan saja,
tapi ada juga yang bersifat rekreatif, ilmiyah, hiburan dan seterusnya. Namun semua itu
dalam rangka menghiduap sistem kehidupan yang islami.

3. Tidak ikut Liqo`


Tidak ikut liqo` bukan suatu dosa yang akan membawa seseorang masuk neraka.
Namun liqo` dalam makna istilah seperti yang kami sebutkan di atas selama ini sudah
memiliki peran dalam rangka membentuk unsur-unsur kebaikan dalam tubuh umat Islam.
Paling tidak merupakan sebuah gerakan alternatif dalam rangka menghidupkan Islam
sebagai manhaj / sistem kehidupan. Dan arahnya adalah menuju kepada lahirnya generasi
islami rumah tangga islami, masyarakat islami bahkan hingga negara dan khilafah
islamiyah.

Sehingga seyogyanya setiap generasi muda Islam ini ikut aktif dan mengambil
peranan dalam setiap jenis usaha untuk mensukseskan kebangkitan Islam.
Merancang penilaiaan portofolio

Agenda Liqo diawali dengan pembukaan oleh MC yang didalamnya diikutkan


dengan membaca Basmallah bersama-sama. Selanjutnya ialah aktivitas mengaji yang
digilir secara bergantian sesuai urutan dalam duduk lingkaran. Umumnya, tiap orang
mendapat jatah membaca 1 halaman Al-Quran timur tengah. Saat salah seorang teman
sedang membaca, maka peserta yang lain berkewajiban untuk mendengarkan dan
memperhatikan, begitu seterusnya. Jika ada bacaan yang keliru, maka peserta yang lain
wajib untuk membenarkan.
Setelah semua peserta liqo’ membaca 1 halaman/orang secara bergantian, agenda
liqo umumnya dilanjutkan dengan penyetoran infaq / kas Liqo yang tiada lain berguna
untuk keperluan kelompok Liqo tersebut. Selanjutnya, penyampaian Kultum (Kuliah
tujuh menit) oleh salah satu peserta. Jadwal kultum tiap pertemuan pun juga digilir satu
per satu. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi peserta dalam upaya menggali ilmu Islam
secara mandiri dan melatih untuk menyampaikannya kepada orang lain. Pada kelompok
Liqo’ masih muda, kegiatan ini mungkin masih terasa berat. Namun jika kelompok sudah
berjalan lebih dari setahun, umumnya kegiatan tausiyah bergilir ini sudah biasa dijalani.
Bahkan kultum mendadak pun tidak begitu menjadi soal ketika khasanah ilmu agama
Islam yang diperoleh di Liqo’ sudah cukup banyak, tinggal mengembangkannya saja.
Begitu Penyampaian kultum selesai, agenda berikutnya adalah informasi berita
oleh salah satu peserta. Petugas penyampai berita juga digilir tiap pekannya sehingga tiap
peserta kebagian secara adil. Namun, biasanya penyampai berita tidak hanya 1 orang,
melainkan siapa saja yang memiliki berita aktual bisa disampaikan di forum. Informasi
yang disampaikan adalah seputar berita terkini baik nasional maupun internasional yang
diperoleh dari surat kabar, media elektronik, dsb. Topiknya pun apa saja, bisa seputar
dunia politik, ekonomi, sosial, budaya, hankam, korupsi, mancanegara, musibah dalam
dan luar negeri, juga seputar kondisi Islam di dalam dan luar negeri. Kegiatan
penyampaian berita ini amat sangat bermanfaat bagi peserta Liqo’ dalam mengupdate
informasi terkini secara aktual, karena mungkin selalu ada saja berita yang luput dari
pendengaran dan penglihatan kita di media elektronik, cetak dll. Melalui kegiatan ini,
tidak hanya khazanah pengetahuan islam saja yang diperoleh dari Aktivitas Liqo’,
melainkan juga wawasan umum.
Agenda berikutnya setelah penyampaian berita adalah masuk ke acara inti yaitu
mendengarkan ustadz/ah atau murobbi bertausiyah. Tausiyah yang diberikan umumnya
telah terstruktur dengan rapi meliputi Akidah, Ibadah, Akhlaq dan lain-lain. Tausiyah
oleh ustadz lalu diikuti dengan tanya jawab. Para peserta yang merasa masih bingung
atau mengganjal dapat langsung menanyakannya kepada sang mentor.
Setelah tausiyah dan tanya jawab, agenda dilanjutkan dengan penyampaian kabar
dari seluruh peserta Liqo termasuk sang guru ngaji. Penyampaian kabar umumnya
meliputi kabar pribadi, keluarga, aktivitas sehari-hari atau yang sedang direncanakan,
yang sudah terjadi hingga musibah yang baru saja menimpa. Melalui kegiatan ini,
masing-masing peserta menjadi tahu bagaimana kabar saudaranya seiman dari pekan ke
pekan, sehingga apabila ada saudaranya yang dalam kesusahan dapat segera dibantu. Dan
apabila ada saudaranya yang sedang dalam menjalankan kegiatan lain yang bermanfaat,
dapat ikut didoakan. Memalui agenda ini, Insya Allah akan terbina ukhuwah di antara
masing-masing personil Liqo’ dalam rangka menuju ketaatan kepada Allah SWT.
Agenda berikutnya adalah pembacaan doa yang dipimpin oleh salah seorang
peserta yang tiada lain juga digilir tiap pekannya. Setelah pembacaan doa selesai,
Aktivitas Liqo’ ditutup dengan bersama-sama membaca Hamdalah, Istighfar, dan Doa
penutup majelis yang dicontohkan oleh Rasulullah (Subhanakallohumma Wa bihamdika
Asyhadu allaailaaha illaa anta astaghfiruka wa atuubu ilaik’).
Pedoman penerapan penilaiaan portofolio

Banyak hal positif yang dapat diperoleh selama melaksanakan mentoring atau Liqo'
diantaranya;

1. Berteman dengan kualitas pertemanan yang baik, jadi gak cuma asal 'punya temen
banyak.Ya, sebagai makhluk introvert, bukanlah hal mudah menyamankan diri dengan
orang-orang baru, maka beradanya aku dalam kelompok kecil ini sangat membantuku
dalam menjalin pertemanan, karena kelompok ini cenderung akan terikat terus-menerus
bahkan walaupun kami telah lulus sekalipun. Jadi aku punya banyak waktu untuk
memahami mereka -maksudku kami bisa lebih saling memahami satu sama lain. Aku
sendiri selalu berusaha bagaimana dapat sedalam dan seikhlas mungkin untuk mencintai
mereka sama seperti aku mencintai diriku sendiri.
2. Membentuk Pribadi yang Lebih Baik. Terdengar klise memang, tapi inilah kenyataannya.
Barangkali cakupan kata lebih baik ini begitu luas, namun lebih baik disini khususnya
untuk diriku pribadi adalah menjadikan aku seseorang yang lebih agamis dan memahami
makna mengapa aku ini harus hidup. Dengan memahami jati diri kita sebagai hamba
Allah, maka kita akan paham makna hakiki arti kehidupan ini. Bahwa bagaimana kita
berbuat baik dengan sesama, bagaimanakah makna sebuah amalan perbuatan, bagaimana
kita memperbaiki diri dari hari ke hari, intinya menjadikan kita lebih peka dan ringan
untuk berintrospeksi diri.
3. Hidup Makin Terarah. Kita hidup tidak hanya untuk di dunia, karena alam akhirta telah
dipersiapkan untuk kita semua. Terkadang terlalu banyak memikirkan dunia kita lupa
bahwa tujuan hidup di dunia adalah mencari bekal untuk menuju alam yang telah
menunggu kita itu -alam akhirat. Demikianlah yang tak jarang aku rasakan, niatku
ternyata banyak yang bengkok-bengkok saat menempuh perjalanan ini. Di mentoring
inilah aku dapat kembali meluruskan segala niat, dengan perbekalan nasihat, kontrol dan
penverahan-pencerahan yang kudapatkan setiap pekan. Saat aku merasa begitu sulit,
mentoring mampu membangkitkan semangat dan menegakkan aku lagi. Sehingga jalan
untuk mencapai tujuan kita akan lebih terarah berkat adanya rambu-rambu nasihat dan
kontrol tadi.
4. Mendapatkan Wawasan Keislaman. Kawan tahu gak apa penyebab doa kita bisa diijabah
Allah? Atau tahu gak manfaat beristigfar? Atau bagaimanakah kisah sahabat Rasulullah
yang begitu cinta dengan Rasul? Jawabannya mungkin ada yang tahu dan sebagian lain
tidak tahu. Bisa jadi tahu karena sering membaca artikel-artikel islami, dan bisa jadi tidak
tahu karena tidak pernah mengakses informasi tantang hal demikian itu. Nah melalui
mentoring kita bisa tahu informasi dari beberapa contoh topik yang kusebutkan di atas
karena kita akan mendapatkan penjelasan tentang informasi tersebut, kalau kita
mendapat penjelasan dari orang yang lebih tahu dari kita bukankah itu menjadi bonus
dibandingkan hanya membaca sekilas sendirian
5. Mendapatkan Pahala. Sudah pasti kita akan mendapatkan pahala. Kita hadir di sebuah
majelis ilmu, di majelis yang dibacakan ayat Al-Quran, kita berbicara yang baik-baik atau
bermanfaat, kita bersilaturahmi -bukankah bersilatuhrahmi dapat menggugurkan dosa-
dosa kita, dan semuanya diniatkan demi mendapat ridho Allah swt. Ditambah Allah akan
menyebut nama-nama kita di hadapan malaikat atas kebanggan Allah pada kita yang
bermajelis karena-Nya. Masya Allah bukan?
6. Jadi Muslimah yang Up to Date. Setiap pekan kita menyimak berita dari penjuru dunia
yang disampaikan oleh teman-teman kita. Kalau misalnya kita hanya mengetahui
informasi terkini di dalam negeri, kawan kita akan menambah pengetahuan kita soal
kejadian terkini yang tengah terjadi di belahan dunia lain, dan begitu juga yang lain-
lainnya. Setelah tahu informasi tersebut kita membahasnya dan bisa mendapatkan
hikmah.
7. Bisa Jadi Tempat Curhat. Kawan, ketahuilah, dengan bermentoring kita bisa
mencurahkan isi hati kita kepada mereka, curhat dan berbagi masalah mampu
meringankan beban yang terpikul oleh kita, dan yang paling penting mereka yang ada di
majelis ini adalah orang-orang yang bisa dipercaya, mereka akan menyimpan
permasalahn kita serta menberikan solusi yang terbaik untuk kita semampu mereka.
Simpulan dan rekomendasi

Dengan demikian penulis dapat menyimpulkan bahwamentoring liqo’ merupakan


suatu pertemuan yang di dalamnya secara garis besar diisi oleh aktivitas pengajian dan
mendengarkan nasihat/tausiyah dalam rangka menambah keimanan. Mentoring Liqo’
mempunyai manfaat ataupun tujuan yaitu untuk meningkatkan ilmu agama,
meningkatkan silaturahmi antar umat muslim, untuk memahami gambaran yang jelas
mengenai Islam yang sempurna dan benar, Membentuk kepribadian muslim secara utuh,
Menumbuhkan harga diri dan pribadi yang tidak mudah dipecah belah, Keimanan dan
ketakwaan penduduk merupakan asas terwujudnya kemakmuran yang penuh berkah,
Mewujudkan ketentraman dan kestabilan masyarakat,
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan ialah, sebagai umat muslim
hendaknya kita selalu memperdalam ilmu agama kita, baik itu melalui belajar, mengikuti
pengajian-pengajian, maupun dengan mengikuti kegiatan mentoring liqo’.
Daftar pustaka

Sirwanto (2012). Kajian Islam Online. Didownload pada tanggal 25 November 2018
19.00 dari http://sirwanto.blogspot.com/2012/12/pengertian-liqo-dan-halaqah.html
Hifdziua (2014), Mengenal Liqo’ dan Manfaatnya. Didonload pada tanggal 25 November
19.00 dari https://hifdziua.wordpress.com/2014/04/21/mengenal-liqo-dan-manfaatnya/
http://a-journalistar.blogspot.com/2016/05/ji.html

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai