Oleh:
NIM: 01.2.16.00537
2019
BAB 1
PENDAHULUAN
tekanan darah dalam pembuluh darah arteri secara terus-menerus lebih dari suatu
periode (wajan juni, 2011). Pada pemeriksaan darah akan didapat dua angka.
Angka yang lebih tinggi diperoleh saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang
lebih rendah saat jantung berrelaksasi (diastolik). Tekanan darah kurang dari
120/80 mmhg didefinisikan normal. Pada hipertensi biasanya terjadi jika pada
tekanan darah 140/90 mmhg atau ke atas (alfeus manuntung, 2018). Pada sebagian
tekanan darah tinggi, gejala yang di maksud adalah sakit kepala, pusing dan
kelelahan. Yang bisa saja terjadi baik pada pernderita hipertensi, maupun pada
tekanan darah normal (alfeus manuntung, 2018). Jenis kelamin juga erat
hubungannya dengan hipertensi, dimana masa muda dan paruh baya lebih
cenderung tinggi penyakir hipertensi pada laki laki dan pada wanita lebih tinggi
setelah usia 55 tahun ketika sorang wanita mengalami menopause (depkes, 2010).
memiliki tekanan darah tinggi, riwayat hipertensi, gaya hidup terkait denan usia
yang meningkatkan tekanan darah, asupan tinggi natrium, inaktifitas fisik, dan
1
dijadikan sebagai pendamping atau pendukung terapi farmakologis yang sudah
hipertensi, sedangkan negara maju hanya 35%. Kawasan Afrika memegang posisi
milyar orang di dunia menderita hipertensi dan 2/3 diantaranya berada di Negara
hipertensi diperkirakan akan terus meningkat, dan diprediksi pada tahun 2025
Indonesia angkanya mencapai 31,7% (Kemenkes RI, HKS 2013). Data jumlah
penderita hipertensi yang diperoleh dari Dinkes Propinsi Jawa Timur terdapat
275.000 jiwa penderita hipertensi pada tahun 2010. Kediri menduduki urutan
2011). Data dari Dinas Kesehatan Kota Kediri bagian Yankes melaporkan tahun
2012 jumlah kunjungan kasus hipertensi sebesar 45.937. Pada sebagian besar
gejala yang timbul secara bersamaan dan yang dipercayai berhubungan dengan
tekanan darah tinggi, gejala yang di maksud adalah sakit kepala, perdarahan pada
hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan, yang bisa saja terjadi baik pada
penderita hipertensi, maupun pada seorang dengan tekanan darah normal. Jika
hipertensi berat dan menahun dan tidak diobati dapat menimbulkan sakit kepala,
2
kelelahan, mual, muntah, sesak nafas, kegelisahan, pandangan kabur yang terjadi
akibat kerusakan otak, mata, dan jantung serta ginjal (alfeus manuntung, 2018).
ditandai apabila arteri ateri darah di otak mengalami penebalan ataupun hipertropi
hitung darah lengkap, kimia darah, cek elektrolit, dan pemeriksaan urin (wajan
juni, 2011).
frekuensi dan durasi iskemia miokard dan memperbaiki tanda dan gejala. Target
tekanan darah yang telah banyak direkomendasikan oleh berbagai studi pada
pasien hipertensi dengan penyakit jantung dan pembuluh darah, adalah tekanan
darah sistolik < 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik < 90 mmHg (arieska,
bergantung pada pendidikan kesehatan pasien, pemilihan obat yang tepat, dan
tindak lanjut yang cermat (alfeus manuntung, 2018). Non farmakologis Menjalani
pola hidup sehat telah banyak terbukti dapat menurunkan tekanan darah, dan
risiko kardiovaskular lain, maka strategi pola hidup sehat merupakan tatalaksana
tahap awal, yang harus dijalani setidaknya selama 4 – 6 bulan. Bila setelah jangka
3
waktu tersebut, tidak didapatkan penurunan tekanan darah yang diharapkan atau
didapatkan faktor risiko kardiovaskular yang lain, maka sangat dianjurkan untuk
terapi musik klasik dapat menurunkan tekanan darah penderita hipertensi baik
4
1.2 Identifikasi Masalah
EDOMAN
Gambar 1.1 Identifikasi masalah pengaruh terapi musik klasik terhadap
TATALAKSANA
kualitas tidur pasien hipertensi.
5) HIPERTENSI
Hipertensi adalah kondisi kronik dimana tejadi beberapa faktor penyebab
PADA PENYAKIT
antara lain penyebab primer dan penyebab sekunder. Penyebab hipertensi primer
6) KARDIOVASKUL
Usia, Stres,s psikologis, Hereditas, dan Hipertensi sekunder adalah kelainan
AR
pembuluh darah ginjal, Hipertiroid, Kelainan kelenjar adrenal, Neurogenik
karena terapi ini dapat dilakukan dengan mudah dan singkat, serta dapat dilakukan
5
secara mandiri oleh pasien. Sehingga peneliti tertarik untuk menganalisa pengaruh
terapi musik klasik ini terhadap penderita hipertensi di rumah sakit baptis kediri.
efektivitas terapi musik klasik terhadap kualitas tidur pada pasien hipertensi?”
6
2) Bagi RS baptis kediri
rawat inap.
secara ilmiah.
7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Hipertensi
2.1.1. Pengertian
Hipertensi merupakan keadaan tekanan darah yang sama atau
alfeus, 2018)
2.1.2. Klasifikasi
1. hipertensi primer
Tipe ini terjadi pada sebagian besar kasus tekanan darah tinggi,
dengan kombinasi faktor pola hidup seperti kurang bergerak dan pola
makan.
2. hipertensi sekunder
Tipe ini lebih jarang terjadi, hanya sekitar 5% dari seluruh kasus
tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi tipe ini disebabkan oleh
8
kondisi medis lain (misalnya penyakit ginjal) atau reaksi terhadapt
2.1.3. Penyebab
c) Gangguan endokrin
e) Kehamilan
f) Luka bakar
h) Merokok
killer. Pada kasus hipertensi berat, gejala yang dialami klien antara
9
2.2. Konsep kualitas tidur
2.2.1. Pengertian
yaitu tidur dengan gerakan bola mata cepat (Rapid Eye Movement –
REM), dan tidur dengan gerakan bola mata lambat (Non-Rapid Eye
a) Tidur REM
ereksi penis pada laki – laki, gerakan otot tidak teratur, kecepatan
jantung dan pernapasan tidak teratur sering lebih cepat, serta suhu
10
Apabila seseorang mengalami kehilangan tidur REM, maka
1) Cenderung Hiperaktif.
labil).
b) Tidur NREM
pada orang yang sabar atau tidak tidur. Tanda – tanda tidur
a) Tahap I
11
penurunan voltasi gelombang – gelombang alfa. Seseorang
b) Tahap II
sekitar 10 – 15 menit.
c) Tahap III
Pada tahap ini, keadaan fisik lemah lunglai karena tonus otot
untuk dibangunkan.
d) Tahap IV
12
frekuensi 1 – 2 siklus/detik. Denyut jantung dan pernapasan
tubuh.
Selain keempat tahap tersebut, ada satu tahap lagi yakni tahap
mimpi.
2.3.1. Definisi
13
2.3.2. Manfaat Terapi Musik
pengaruhnya
1) Otak manusia terdiri dari belahan kanan dan kiri, otak mulai
14
2) Belahan otak kiri merupakan tempat untuk fungsi akademik
pusat. Setiap bunyi yang dihasilkan oleh sumber bunyi atau getaran
(salah satu bagian otak yang berfungsi menerima pesan dari indara
neokorteks lobus temporal (korteks atau lapisan otak yang hanya ada
15
berfungsi untuk berfikir atau mengolah data serta infomasi yang
sekian banyak jalur keluar penting yang berasal dari area “ganjaran”
16
peningkatan tekanan darah (Primadita, 2011).
17
dengan prosentase 9,99%.
Kesimpulannya, Terapi musik rebana
mampu meningkatkan kualitas tidur
pada lanjut usia dengan keberhasilan
tinggi
4 Pengaruh Terapi Independen Pra Dari hasil penelitian ini maka terlihat
Musik Terhadap t: terapi eksper Bahwa ada pengaruh terapi musik
Kualitas Tidur musik iment terhadap Kualitas tidur yang
Penderita Dependent: mengalami insomnia Sebelum dan
Insomnia Pada Insomnia sesudah diberikan intervensi.
Lanjut Usia usia lanjut
(Lansia)
Di Panti Jompo
Graha Kasih Bapa
Kabupaten Kubu
Raya
(Arina Merlianti
2014)
5 Perbedaan Independen Quasi Hasil uji hipotesis I menggunakan
pengaruh terapi t :terapi eksper Paired Sample T-test diperoleh nilai
musik dengan musik iment p=0,000 (p<0,05) yang berarti ada
Terapi tertawa Terapi pengaruh terapi musik terhadap
terhadap tertawa peningkatan kualitas tidur pada lansia,
peningkatan Dependen : dan hasil uji hipotesis II menggunakan
Kualitas tidur Peningkata Paired Sample T-test diperoleh nilai
pada lanjut usia n kualitas p= 0,000 (p<0,05) yang berarti ada
(komala fardianti, tidur pengaruh terapi tertawa terhadap
2017) peningkatan kualitas tidur pada lansia.
Hasil hipotesis III menggunakan Mann
Whitney diperoleh nilai p=0,486
(p>0,05) yang berarti tidak ada
perbedaan pengaruh terapi musik
dengan terapi tertawa terhadap
peningkatan kualitas tidur pada lansia.
6 Pengaruh Musik .1 Variabel Quasy Ada Pengaruh Pemberian Terapi
Klasik Terhadap Independ Experi Musik Klasik Terhadap Penurunan
Penurunan en : ment Tekanan Darah Pra-Hemodialisis.
Tekanan Darah Terapi Non -
Pada Pasien Pra Musik Equiva
Hemodialisis di Klasik. lent
Ruang Dahlia Blu 2. Variabel Contro
RSUP. Prof. DR. Dependen : l
R. D. Kandou Penurunan Group
Manado Tekanan Design
(Christiane Darah
Sarayar, Mulyadi,
Henry , 2013)
18
BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1. Kerangka Konseptual
Penyebab
hipertensi: hipertensi Tanda gejala
Hipertensi primer (wajan juni,
4. Usia 2011):
5. Stress psikologis 1. Sakit kepala
6. Hereditas 2. Palpitasi
Hipertensi Penatalaksanan : 3. Kelelahan
sekunder: Nonfarmakologis 4. Nausea
6. Kelainan 5. Vomiting
pembuluh darah 1. Terapi Herbal 6. Ansietas
ginjal 2. Terapi diet 7. Tremor otot
7. Hipertiroid 3. yoga 8. Nyeri dada
8. Kelainan 4. Senam 9. Apitaksis
kelenjar adrenal aerobik 10. Pandangan kabur
9. Neurogenik 5. Relaksasi
progresif 11. kesulitan tidur
10. Kehamilan
(alfeus manuntung, 6. Terapi musik
2018). (triyanto, 2014)
EDOMAN
TATALAK Daun telinga
Hipokampus SANA
7) HI
amigdala PERT
kokhlea Telinga tengah
ENSI
hipotalamus PADA
Pelepasan
endomorfin
PENY
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual pengaruh Terapi Musik Klasik Terhadap kualitas tidur pada
AKIT
Hipertensi di rumah sakit baptis Kediri.
8) KARD
19
IOVA
SKUL
Dari gambar 3.1 dapat dijelaskan bahwa hipertensi dibedakan 2 jenis
dalam 3 jenis yaitu ringan, sedang, dan berat. Hipertensi mengakibatkan beberapa
gejala yang khas seperti sakit kepala, palpitasi, kelelahan, nausea, vomiting,
ansietas, tremor otot, nyeri dada, apitaksis, pandangan kabur, kesulitan tidur.
meditasi.
suara akan diterima oleh daun telinga pembacanya. Kemudian telinga memulai
informasi kesusunan saraf pusat. Setiap bunyi yang dihasilkan oleh sumber bunyi
atau getaran udara akan diterima oleh telinga. Getaran tesebut diubah menjadi
implus mekanik ditelinga tengah dan diubah menjadi implus elektrik ditelinga
diotak. Disamping menerima sinyal dari talamus (salah satu bagian otak yang
berfungsi menerima pesan dari indara dan diteruskan kebagian otak lain).
Amigdala juga menerima sinyal dari semua bagian korteks limbic (emosi /prilaku)
seperti juga neokorteks lobus temporal (korteks atau lapisan otak yang hanya ada
pada manusia) parietal (bagaian otak tengah) dan oksipital (otak belakang)
20
terutama diarea asosiasi auditorik dan area asosiasi visual. Talamus juga
menjalankan sinyal ke neokorteks (area otak yang berfungsi untuk berfikir atau
pilah menurut maknanya, sehingga otak mengenali masing masing objek dan arti
yang baru. Hal ini dimungkinkan karena hipokampus merupakan salah satu dari
sekian banyak jalur keluar penting yang berasal dari area “ganjaran” dan
keikhlasan dan kerendahan hati. Sebab musik klasik akan memberikan kesan
positif pada hipokampus dan amigdala sehingga menimbulkan suasana hati yang
positif. Selain dengan mendengarkan musik klasik kita juga dapat memperoleh
Hipotesis penelitian :
Ada pengaruh terapi musik terhadap kualitas tidur pasien hipertensi di rumah
21
BAB 4
METODE PENELITIAN
kelompok yang dipilih secara random kemudian diberi test untuk mengetahui
Tabel 4.1 Rancangan penelitian true Experiment pre & posttest Control Group
Design Pengaruh Terapi Musik Klasik Terhadap kualitas tidur pasien
dengan hipertensi di rumah sakit baptis kediri.
Qouta Sampling
Sampel:
Penderita Hipertensi di rumah sakit baptis kediri yang Memenuhi Kriteria Inklusi
Pengukuran kualitas
tidur menggunakan
quasioner PSQI
22
Terapi musik klasik
selama 15 menit
Uji normalitas
Penyajian data
4.3.1. Populasi
pasien
4.3.2. Sampel
23
4.3.2.1. Kriteria Inklusi
pendengaran.
4.3.3. Sampling
24
4.4. Identifikasi Variabel
hipertensi.
1) Bentuk Instrumen
respondent
2) Uji Instrumen
respondent
25
responden dengan intervensi relaksasi napas dalam dan 20
26
Untuk menjaga kerahasiaan identitas subjek, peneliti tidak akan
masalah penelitian.
27
DAFTAR PUSTAKA
Darah.jakarta:gramedia
Malang:wineka media
media
medika
https://books.google.co.id/books?id=DMpyDwAAQBAJ&printsec=frontcov
er&dq=Terapi+Musik:+Music+Therapy+2012&hl=en&sa=X&ved=0ahUK
Ewj2tL3irJXiAhXljOYKHaKLBfQQ6AEIKDAA#v=onepage&q=Terapi%
https://play.google.com/store/books/details?id=6TB1DwAAQBAJ&rdid=bo
ok-
6TB1DwAAQBAJ&rdot=1&source=gbs_vpt_read&pcampaignid=books_b
28
Triyanto endang, 2014.pelayanan keperawatan bagi penderita hipertensi secara
terpadu.yogyakarta:graha ilmu
keperawatan.jakarta:salemba medika
29