Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

MENEJEMENT DI PUSKESMAS

OLEH :
1. Endro nopfantiyanto Akas (01.2.16.00537)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RS BAPTIS KEDIRI


PRODI KEPERAWATAN SRATA 1
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya, tugas makalah ini dapat
terselesaikan dengan sebaik-baiknya. Makalah ini berjudul manajemen Puskesmas dapat
terselesaikan. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada para pihak yang turut serta
membantu kelancaran tugas kami, terutama dosen pengampu yang telah memberi banyak ilmu
kepada kami mahasiswa. Tidak ada gading yang tak retak, begitu juga dengan makalah kami ini.

Semoga makalah yang kami buat ini bermanfaat bagi pembaca. Kami juga tidak segan-
segan untuk menerima kritik dan saran, agar penugasan makalah selanjutnya dapat menjadi lebih
baik dari sebelumnya dan sesungguhnya semua itu bersifat membangun. Terima kasih.

Kediri, 14 mei 2018

penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... I


DAFTAR ISI................................................................................................................................... II
BAB I
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2. Rumusan masalah ............................................................................................................. 1
1.3. Tujuan............................................................................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 2
2.1. Definisi Puskesmas .......................................................................................................... 2
2.2. Manajemen Puskesmas .................................................................................................... 2
2.3. Instrumen Manajemen Puskesmas ................................................................................... 3
BAB III
PENUTUP....................................................................................................................................... 9
3.1. KESIMPULAN ................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 10

II
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting dalam tahapan hidup manusia. Dengan
kondisi yang sehat, manusia dapat melakukan aktivitas sehari-harinya dengan baik, tanpa
terganggu oleh kesehatan tubuh yang kurang optimal. Masyarakat di Indonesia masih terbilang
terbelakang dalam hal menjaga kesehatan, mereka masih kurang menyadari akan pentingnya
untuk menjaga kesehtan diri, keluarga dan lingkungannya, yaitu memahami akan pentingnya
promotiv dan preventif atau lebih kita kenal dengan lebih baik mencegah daripada mengobati.
Dengan kurangnya kesadaran tersebut mengakibatkan masyarakat di Indonesia terutama
masyarakat awam sangatlah mudah untuk terjangkit penyakit. Melihat semua masalah kesehatan
tersebut, perlu adanya perbaikan dibidang kesehatan. Untuk itu, sangatlah perlu terselengaranya
berbagai upaya kesehatan, baik upaya kesehatan perorangan maupun upaya kesehatan
masyarakat yang sesuai dengan azas penyelenggaraan. Yang hal tersebut merupakan salah satu
fungsi dari puskesmas, sehingga untuk memperbaiki kesehatan masyarakat tersebut, perlu
ditunjang oleh manajemen puskesmas yang baik agar puskesmas benar-benar berfungsi sesuai
dengan tugasnya.
Manajemen puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk
menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien. Sehingga terciptalah masyarakat yang
sehat dan produktiv. Tidak gampang terjangkit penyakit dan selalu menjaga kesehatannya
dengan baik.
1.2. Rumusan masalah
1. apa pengertian puskesmas?
2. apa pengertian dari menejemen puskesmas?
3. Apa instrument menejemen di puskesmas?

1.3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari puskesmas.
2. Menunjukkan definisi menejemen puskesmas.
3. Mengetahui apa saja instrument di puskesmas.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Puskesmas
A. Pengertian Puskesmas
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. UPT
tugasnya adalah menyelenggarakan sebagian tugas teknis Dinas Kesehatan, sedangkan
pembangunan kesehatan maksudnya adalah penyelenggara upaya kesehatan yang
pertanggung jawaban secara keseluruhan ada di Dinkes dan sebagian ada di Puskesmas
Wilayah Kerja. Wilayah ini dapat berdasarkan kecamatan, penduduk, atau daerah terpencil.
B. Visi dan Misi Puskesmas
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah tercapainya
Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat
 Indikator Kecamatan Sehat:
 lingkungan sehat
 perilaku sehat
 cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
 derajat kesehatan penduduk kecamatan
Sedangkan misi dari puskesmas adalah :
 Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya
 Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah
kerjanya
 Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan
 Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat
beserta lingkungannya
2.2. Manajemen Puskesmas
Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat yang sesuai dengan azas penyelenggaraan Puskesmas perlu ditunjang oleh
manajeman Puskesmas yang baik. Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang
bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran Puskesmas yang efektif dan efisien.
Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan oleh Puskesmas akan membentuk fungsi-
fungsi manajeman.

Berikut beberapa model manajemen dan fungsi penjabarannya :

1. Model PIE (planning, implementation, evaluation)


2. Model POAC (planning, organizing, actuating, controling)

2
3. Model P1 – P2 – P3 (perencanaan, pergerakan-pelaksanaan, pengawasan-
pengendalian-penilaian)
4. Model ARRIF (analisis, rumusan, rencana, implementasi dan forum komunikasi)
5. Model ARRIME (analisis, rumusan, rencana, implementasi, monitoring, evaluasi)

Dari berbagai model manajemen tersebut sebenarnya mempunyai fungsi manajemen


yang sama. Setiap puskesmas bebas menentukan model manajemen yang ingin diterapkan,
namun yang terpenting mempunyai hasil sebagai berikut :

1. Makin banyaknya fungsi penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, yang


ditandai dengan tingginya nilai IPTS (indeks potensi tatanan sehat)
2. Makin baiknya fungsi pemberdayaan masyarakat dengan ditandai berkembangnya
UKBM (upaya kesehatan berbasis masyarakat). Serta makin aktifnya BPP (badan
penyantun puskesmas) dan BPKM (badan peduli kesehatan masyarakat) dapat
dijakdikan indikator meningkatnya partisipasi masyarakat setempat.
3. Makin bagusnya pemberdayaan keluarga dengan ditandainya IPKS (indeks potensi
keluarga sehat)
4. Makin bagusnya pelayanan kesehatan yang ditandai dengan tingginya cakupan
program (baik program kesehatan dasar maupun program kesehatan pengembangan).
Serta kualitan pelayanan kesehatan yang ditandai dengan tingginya kepatuhan
petugas kesehatan dan makin baiknya kepuasan pasien.

2.3. Instrumen Manajemen Puskesmas


Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya, Puskesmas
dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri dari :

1. Perencanaan tingkat Puskesmas


2. Lokakarya Mini Puskesmas
3. Penilaian Kinerja Puskesmas. Termasuk manajemen Sumber Daya termasuk alat,
obat, keuangan dan Tenaga serta didukung dengan manajemen sistem pencatatan dan
pelaporan disebutsistem informasi manajemen Puskesmas ( SIMPUS ) dan upaya
peningkatan mutu pelayanan ( antara lain melalui penerapan quality assurance ).
1. PTP (perencanaan tingkat puskesmas)
Perencanaan tingkat Puskesmas akan memberikan pandangan menyeluruh terhadap
semua tugas, fungsi dan peranan yang akan dijalankan dan menjadi tuntunan dalam proses
pencapaian tujuan Puskesmas secara efisien dan efektif. Perencanaan Puskesmas merupakan
inti kegiatan manajemen Puskesmas, karena semua kegiatan manajemen diatur dan
diarahkan oleh perencanaan. Dengan perencanaan Puskesmas, memungkinkan para
pengambil keputusan dan pimpinan Puskesmas untuk menggunakan sumber daya
Puskesmas secara berdaya guna dan berhasil guna. Untuk menjadikan organisasi dan

3
manajemen Puskesmas efektif dan berkinerja tinggi diawali dari perencanaan efektif.
Perencanaan Puskesmas adalah fungsi manajemen Puskesmas yang pertama dan menjadi
landasan serta titik tolak pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Semua kegiatan dan
tindakan manajemen Puskesmas didasarkan dan/atau disesuaikan dengan perencanaan yang
sudah ditetapkan. Ini berarti, setelah perencanaan disusun, kemudian struktur organisasi, tata
kerja, dan personalia Puskesmas yang akan melaksanakan tugas organisasi ditentukan
(fungsi pengorganisasian). Selanjutnya personalia yang bekerja dalam organisasi Puskesmas
digerakan dan diarahkan agar mereka bertindak dan bekerja efektif untuk mencapai tujuan
Puskesmas yang direncanakan (fungsi penggerakan dan pelaksanaan). Semua aktivitas
personalia dan organisasi Puskesmas diawasi, dipantau, dan dibimbing agar aktivitas tetap
berjalan sesuai tujuan dan target kinerja Puskesmas (fungsi pengawasan dan pengendalian).
Akhirnya dilakukan penilaian untuk mengetahui dan menganalisis kinerja pegawai dan
organisasi Puskesmas. Penilaian meliputi masukan, proses transformasi/konversi yaitu
pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dan pelaksanaan program dan kegiatan serta
pelayanan kesehatan Puskesmas. Kemudian hasilnya dibandingkan dengan tujuan dan terget
kinerja Puskesmas yang telah ditetapkan (fungsi penilaian).

Penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dilakukan secara sistematis untuk memecahkan


masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Hal ini meliputi :
1. Upaya kesehatan wajib
2. Upaya kesehatan pengembangan
3. Upaya penunjang
Adapun tahapan dalam penyusunan perencanaan tingkat puskesmas adalah sebagai
berikut :
1. Persiapaan
mempersiapkan data yang akan di analisis, sehingga untuk selanjutnya dapat
mempermudah perencanaan yang akan dibuat.
2. Analisis situasiPenyusunan :
Analisis situasi merupakan langkah awal proses penyusunan (rencana
operasional) RO Puskesmas yang bertujuan untuk identifikasi masalah. Secara
konsepsual, analisis situasi Puskesmas adalah proses berikut kecenderungannya dan
faktor-faktor yang mempengaruhi masalah tersebut, serta potensi sumber daya
Puskesmas yang dapat digunakan untuk melakukan intervensi. Analisis situasi akan
menghasilkan rumusan masalah dan berbagai faktor yang berkaitan dengan masalah
kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas serta potensi sumber daya
Puskesmas yang dapat digunakan untuk melakukan intervensi. Langkah ini dilakukan
dengan mengumpulkan dan menganalisis data atau fakta yang berkaitan dengan

4
masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas (Departemen Kesehatan,
2002).
analisis ini meliputi data umum dan data khusus. Data umum ini berupa peta
wilayah dan data sumber daya (ketenagaan, obat & bahan habis pakai, peralatan,
sumber pembiayaan, sarana prasarana, data peran serta masyarakat, data penduduk &
sasaran program, data sekolah, data kesling.
2. Lokakarya mini

Sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional, upaya kesehatan diselenggarakan melalui


upaya kesehatan Puskesmas, peran serta masyarakat, dan rujukan upaya
kesehatan.Puskesmas mempunyai fungsi sebagai pusat pengembangan peran serata
masyarakat, pusatpembinaan kesehatan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan
masyarakat. Dalam rangkamembina petugas Puskesmas untuk bekerjasama dalam tim
sehingga dapat melaksanakan fungsi Puskesmas dengan baik, telah dikembangkan
Lokakarya Mini Puskesmas.
Lokakarya Mini Puskesmas merupakan suatu pertemuan antar petugas Puskesmas dan
petugas Puskesmas dengan sektor terkait (lintas sektoral) untuk meningkatkan kerjasama
tim, memantau cakupan pelayanan Puskesmas serta membina peran serta masyarakat secara
terpadu agar dapat meningkatkan fungsi Puskesmas. Ditinjau dari fungsi manajemen yang
terdiri dari perencanaan (P1), Penggerakan Pelaksanaan (P2) dan Pengawasan Pengendalian
Penilaian (P3) maka Lokakarya Mini Puskesmas merupakan penerapan Penggerakan,
Pelaksanaan (P2).
Adapun tujuan dilakukannya lokakarya mini adalah sebagai berikut :
1. Tujuan Umum
Meningkatkan fungsi Puskesmas melalui penggerakan pelaksanaan
Puskesmas, bekerjasama dalam tim dan membia kerja sama lintas program
serta lintas sektoral,
2. TujuanKhusus
a) Tergalangnya kerjasama dalam tim antar tenagaPuskesmasdanpelaksana
b) Terselenggaranya lokakarya bulanan antar tenaga Puskesmas dalam rangka
pemantauan hasil kerja tenaga Puskesmas dengan cara membandingkan
rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan hasil kegiatannya dan
membandingkan cakupan kegiatan dari daerah binaan dengan targetnya
serta teersusunnya rencana kerja bulan berikutnya.
c) Tergalangnya kerjasama lintas sektoral dalam rangka pembinaan dan
pengembangan peran serta masyarakatsecara terpadu.
d) Terselenggaranya lokakarya tribulanan lintas sektoral dalam ranngka
mengkaji kegiatan kerjasama lintas sektoral dan tersusunnya rencana kerja

5
tribulan berikutnya.Manfaatnyaadalah mengevaluasi kegiatan yang telah
dilakuakan pada bulan lalu dan untuk merencanakan kegiatan yang akan
dilakukan.
3. Penggalangan / peningkatan kerjasama dalam Tim
Lokakarya yang pada dasarnya dilaksanakan setahun sekali dilingkungan
Puskesmas sendiri, dalam rangka meningkatkan kerjasama antar petugas
Puskesmas untuk meningkatkan fungsi Puskesmas.
4. LokakaryaBulananPuskesmas
Sebagai tidak lanjut lokakarya pengggalangan / peningkatan kerjasama
dalam Tim, setiap awal bulan berikutnya diadakan pertemuan antar tenaga
Puskesmas untuk membandingkan rencana kerja bulan yang lalu dengan
hasil kegiatan serta cakupan daerah binaan. Bilaman dijumpai masalah,
dibahas dan dipecahkan bersama, serta kemudian menyusun rencana kerja
bulan berikutnya bagi setiap tenaga.
5. Penggalangan / peningkatan kerja sama lintas sektoral
Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dan dukungan sektor-
sektor yang bersangkutan diperlukan penggalangan kerjasama lintas sektor,
yang dilaksanakan dalam satu pertemuan setahun sekali. Untuk itu perlu
dijelasklan manfaat bersama dari upaya pembinaan peran serta masyarakat
dalam bidang kesehatan bagi sektor-sektor yang bersangkutan. Sebagai hasil
pertemuan adalah kesepakatan rencana kerja lintas sektoral dalam membina
dan mengembanngkan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan.
Khususnya dalam rangka peningkatan kesejahteraan ibu dan kelangsungan
hidup anak.Harapannya peningkatan pelayanan kesehatan, laporan kegiatan
tepat waktu.
1. PKP (penilaian kinerja puskesmas)

Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan masyarakat


telah di bangun Puskesmas. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten / kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
suatu wilayah kerja tertentu. Puskesmas berfungsi sebagai :

1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan .


2. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program unggulan
sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan program
spesifik daerah,maka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah, perlu

6
dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam pencapain
tujuannya, yang harus disesuaikan dengan masalah, kebutuhan serta potensi setempat.
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan. ,
mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan. Untuk
mengetahui tingkat kinerja Puskesmas, perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas.
a. pengertian penilaian kinerja puskesmas
Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil
kerja / prestasi Puskesmas.
Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas
diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri, kemudian
Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota melakukan verifikasi hasilnya. Adapun aspek
penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu
pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas
perhitungan seluruh Puskesmas. Berdasarkan hasil verifikasi, dinas kesehatan kabupaten /
kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (I,II,III)
sesuai dengan pencapaian kinerjanya.Pada setiap kelompok tersebut, dinas kesehatan
kabupaten/kota dapat melakukan analisa tingkat kinerja Puskesmas berdasarkan rincian
nilainya, sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui, serta dapat dilakukan
pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus.
b. tujuan penilaian kinerja puskesmas
a. Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam
mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten / kota.
b. Tujuan Khusus
1) Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasilcakupan dan mutu kegiatan serta
manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan.
2) Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan
peringkat kategori kelompok Puskesmas.
3) Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam
penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota
untuk tahun yang akan datang.
b. Manfaat penilaian kinerja puskesmas
1) Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi)kunjungan dibandingkan
dengan target yang harus dicapai.
2) Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisismasalah, mencari penyebab
dan latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya
berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (out put dan out
come)

7
3) Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan tingkat urgensi
suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang
berdasarkan prioritasnya.
4) Dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan
sumber daya Puskesmas dan urgensi pembinaa
c. Ruang lingkup penilaian kinerja puskesmas
Ruang lingkup kinerja Puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil
pelaksanaan pelayanan kesehatan, manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan.
Penilaian terhadap kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di
tingkat kabupaten/kota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka
penerapan ketiga fungsi Puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan
masyarakat, dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi
“ Indonesia Sehat”

8
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Untuk
terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang
sesuai dengan azas penyelenggaraan Puskesmas perlu ditunjang oleh manajeman Puskesmas
yang baik. Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik
untuk menghasilkan luaran Puskesmas yang efektif dan efisien.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://puskesmasba2.web.id/wp-content/uploads/2009/02/bab-ii-kinerja-2008.pdf

http://www.puskel.com/ruang-lingkup-tujuan-lokakarya-mini-puskesmas/

http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream//123456789/811/4/BK2006-G94.pdf

10

Anda mungkin juga menyukai