Anda di halaman 1dari 16

Kementerian Kesehatan

Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan


Direktorat Penyehatan Lingkungan
Sub Direktorat Pengamanan Limbah, Udara, dan Radiasi

Instrumen Pemantauan dan Evaluasi Pengelolan Limbah


Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Rumah Sakit)
Tahun 2013

A. Data Umum Unit Kegiatan/Rumah Sakit (RS)


1. Nama RS: …………………………………………………………
2. Nama Direktor RS: …………………………………………………………
3. Tahun berdiri: …………………………………………………………
4. Kapasitas rawat inap: …………………………………………………………
5. Fasilitas: …………………………………………………………
6. Alamat/lokasi: …………………………………………………………
a. Jalan: …………………………………………………………
b. Kabupaten/Kota: …………………………………………………………
c. Provinsi: …………………………………………………………
d. Telepon: …………………………………………………………
e. Fax: …………………………………………………………
f. Surat elektronik (e-mail): …………………………………………………………
g. Situs resmi: …………………………………………………………
7. Pengelola RS: …………………………………………………………
8. Kelas RS: …………………………………………………………
a. Pemerintah: A/B/C/D
b. TNI/Polri: I / II / III / IV
c. Swasta: Utama / Madya / Pratama

B. Program Kesehatan Lingkungan/Sanitasi RS


1. Kegiatan/program kesehatan lingkungan/sanitasi yang diterapkan
dan dilaksanakan di RS:
 Penyehatan ruang bangunan dan halaman
 Penyehatan higiene dan sanitasi pangan
 Penyehatan air
 Pengelolaan limbah
 Pengelolaan tempat pencucian linen
 Pengendalian serangga dan binatang pengganggu
 Disinfeksi dan sterilisasi
 Upaya promosi kesehatan lingkungan
Pengumpulan Data dan Informasi Pengelolaan Limbah Fasyankes | Halaman 1 dari 16
Kementerian Kesehatan
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Direktorat Penyehatan Lingkungan
Sub Direktorat Pengamanan Limbah, Udara, dan Radiasi

2. Program sanitasi unggulan/prioritas di RS:


…………………………………………………………………………………………………………

C. Izin Lingkungan dan Pengelolaan Limbah


1. Izin lingkungan dan pengelolaan limbah yang dimiliki RS:
 AMDAL a. Ada b. Tidak c. Dalam proses
 UKL-UPL a. Ada b. Tidak c. Dalam proses
 TPS Limbah B3 a. Ada b. Tidak c. Dalam proses
 Operasional insinerator a. Ada b. Tidak c. Dalam proses
 Pengolahan air limbah a. Ada b. Tidak c. Dalam proses
 Lainnya: ………………………………………….
2. Instansi yang memberikan izin:
 AMDAL ………………………………………….
 UKL-UPL ………………………………………….
 TPS Limbah B3 ………………………………………….
 Operasional insinerator ………………………………………….
 Pengolahan air limbah ………………………………………….
 Lainnya: ………………………………………….

D. Kelembagaan/Organisasi Pengelola Limbah Medis


1. Nama unit kerja yang menangani limbah medis:
…………………………………………………………………………………………………………
2. Tugas pokok dan fungsi unit kerja yang menangani limbah medis:
a. ……………………………………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………………………………
d. ……………………………………………………………………………………………………
3. Efektifitas unit kerja dalam mengelola limbah medis:
a. baik b. sedang c. kurang
4. Manfaat atau keuntungan memiliki unit pengelola limbah medis:
a. ……………………………………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………………………………
d. ……………………………………………………………………………………………………

Pengumpulan Data dan Informasi Pengelolaan Limbah Fasyankes | Halaman 2 dari 16


Kementerian Kesehatan
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Direktorat Penyehatan Lingkungan
Sub Direktorat Pengamanan Limbah, Udara, dan Radiasi

E. Kebijakan dalam Pengelolaan Limbah Medis RS


1. Bentuk kebijakan tertulis pengelolaan limbah medis:
a. Surat Keputusan
b. Surat Edaran
c. Tidak ada
d. Lainnya: …………………………………………………………………
2. Penanda tangan kebijakan:
a. Direktur Utama
b. Direktur Umum/Administrasi/Keuangan
c. Kepala Bidang
d. Kepala Unit
e. Tidak ada
f. Lainnya: …………………………………………………………………
3. Metode sosialisasi kebijakan:
 Surat edaran
 Pertemuan resmi
 Pengumuman lisan
 Poster/media tulis
 Tidak ada
 Lainnya: …………………………………………………………………
4. Pelengkap kebijakan:
 Pedoman pengelolaan limbah medis RS
 Standar Prosedur Operasional (SPO)
 Kumpulan peraturan perundang-undangan terkait limbah medis
 Program kerja pengelolaan limbah medis
 Unit kerja/organisasi pengelola
 Komunikasi/sosialisasi kegiatan limbah medis
 Sistem dan fasilitas tanggap darurat limbah medis
 Pemantauan dan pencatatan limbah medis
 Pelaporan kegiatan pengelolaan limbah medis
 Tidak ada
 Lainnya: …………………………………………………………………

Pengumpulan Data dan Informasi Pengelolaan Limbah Fasyankes | Halaman 3 dari 16


Kementerian Kesehatan
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Direktorat Penyehatan Lingkungan
Sub Direktorat Pengamanan Limbah, Udara, dan Radiasi

F. Program Pengelolaan Limbah Medis RS


1. RS memiliki program pengelolaan limbah medis:
a. Ya b. Tidak
2. Nama unit kerja penyusun program:
…………………………………………………………………………………………………………
3. Penyusunan melibatkan petugas lapangan:
a. Ya b. Tidak
4. Evaluasi program secara berkala:
a. Tiap minggu b. Tiap bulan c. Tiap tiga bulan
d. Tiap semester e. Tiap tahun f. TIdak pernah
5. Hasil evaluasi program dilaporkan kepada:
 Direktur Utama
 Direktur terkait
 Kepala Bidang terkait
 Lainnya: …………………………………………………………………
6. Tanggapan/tindak lanjut dari pejabat penerima laporan:
a. Ya b. Tidak
7. Hasil evaluasi program dilaporkan kepada intansi di luar RS:
 Kementerian Kesehatan RI
 Kementerian Negara Lingkungan Hidup
 Dinas Kesehatan
 Badan Lingkungan Hidup Daerah
 Lainnya: …………………………………………………………………
8. Intansi yang memberikan tanggapan terhadap laporan:
 Kementerian Kesehatan RI
 Kementerian Negara Lingkungan Hidup
 Dinas Kesehatan
 Badan Lingkungan Hidup Daerah
 Lainnya: …………………………………………………………………

Pengumpulan Data dan Informasi Pengelolaan Limbah Fasyankes | Halaman 4 dari 16


Kementerian Kesehatan
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Direktorat Penyehatan Lingkungan
Sub Direktorat Pengamanan Limbah, Udara, dan Radiasi

G. Jenis Limbah Medis


1. Kategori limbah:
Jumlah Pengolahan
Jenis Limbah Sumber
(Kg/hari) Akhir
infeksius
patologi
tajam
farmasi
genotoksik
kimia
logam berat
kemasan bertekanan
radioaktif
lainnya: ……………………

H. Sistem Penanganan Limbah Medis Padat


Tahap Pengurangan
1. Upaya yang dilakukan untuk mengurangi jumlah limbah medis:
 Penggunaan bahan ramah lingkungan
 Membatasi penggunaan bahan yang dapat menjadi limbah
 Mengganti bahan habis pakai dengan bahan yang dapat dipakai
berulang
 Pemanfaatan kembali limbah dengan terlebih dahulu
mengolahnya
 Daur ulang limbah
2. Pencatatan dalam kegiatan pengurangan limbah:
a. Ya b. Tidak
3. Hasil pencatatan:
Jumlah yang
Jenis Limbah Pemanfaatan
dikurangi (Kg/hari)

Pengumpulan Data dan Informasi Pengelolaan Limbah Fasyankes | Halaman 5 dari 16


Kementerian Kesehatan
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Direktorat Penyehatan Lingkungan
Sub Direktorat Pengamanan Limbah, Udara, dan Radiasi

Tahap Pemilahan
1. Limbah medis dan domestik dipilah/dipisah tempat sampahnya:
a. Ya b. Tidak
2. Limbah medis dipilah mulai dari sumbernya sesuai jenisnya menjadi:
a. 2 kategori
b. 3 kategori
c. 4 kategori
d. > 4 kategori
e. Tidak dipilah
3. Dilakukan pencatatan jumlah (kg/hari) limbah medis pada setiap
sumber:
a. Ya b. Tidak
4. Kriteria wadah limbah medis:
 Terbuat dari bahan dan konstruksi yang kedap air
 Desain penutup dengan pedal/injak kaki
 Jumlahnya cukup dan memadai
 Menggunakan kode warna/logo sesuai jenis limbah
 Wadah dilapisi plastik
 Mudah dibersihkan
 Berfungsi baik
5. Cara pengolahan jarum:
a. Dihancurkan dengan needle burner/destroyer
b. Dipotong dengan needle cutter
c. Dimasukkan ke dalam safety box
d. Ditutup dengan penutup jarum lalu dibuang
e. Tidak ada pengolahan khusus
Tahap Pengangkutan dan Penyimpanan Sementara
1. Alat angkut untuk limbah medis disediakan khusus dan tidak
digunakan untuk keperluan lain:
a. Ya b. Tidak
2. Tersedia rute khusus untuk mengangkut limbah medis yang berbeda
dengan jalur publik:
a. Ya b. Tidak
3. Tersedia prosedur tanggap darurat kecelakaan atau tumpahan:
a. Ya b. Tidak
Pengumpulan Data dan Informasi Pengelolaan Limbah Fasyankes | Halaman 6 dari 16
Kementerian Kesehatan
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Direktorat Penyehatan Lingkungan
Sub Direktorat Pengamanan Limbah, Udara, dan Radiasi

4. Konstruksi tempat penampungan sementara limbah medis:


 Tertutup (dapat dikunci) dan beratap
 Kedap air, serangga, dan hewan
 Lokasi bebas banjir
 Lantai kedap air dan landai
 Ventilasi udara dan cahaya memadai
 Limbah di TPS terkemas rapi
 Akses jalan mudah
5. Waktu penyimpanan sebelum limbah medis diolah:
a. < 1 hari
b. 1-2 hari
c. > 2 hari
d. Tidak tentu
Tahap 4 Pengolahan Akhir
1. Alat pengolah limbah medis padat:
 Rotary kiln
 Insinerator 2 bilik/pirolitik
 Insinerator 1 bilik
 Otoklaf/sterilisator uap
 Oven gelombang mikro/sterilisator kering
 Sumur jarum
2. Alat tersebut berfungsi dengan baik:
a. Ya b. Tidak
3. RS bekerja sama dengan pihak lain untuk pengelolaan limbah medis:
a. Ya b. Tidak
4. Suhu maksimal alat pengolah limbah medis padat:
………………………………………………………………………………………………………C
5. Suhu operasional alat pengolah limbah medis padat:
………………………………………………………………………………………………………C
6. Penjelasan suhu operasional tidak mencapai suhu maksimal alat
/suhu tidak optimal:
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
7. Penanganan obat kadaluarsa dalam jumlah besar:
…………………………………………………………………………………………………………
Pengumpulan Data dan Informasi Pengelolaan Limbah Fasyankes | Halaman 7 dari 16
Kementerian Kesehatan
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Direktorat Penyehatan Lingkungan
Sub Direktorat Pengamanan Limbah, Udara, dan Radiasi

8. Penanganan limbah medis yang mengandung logam berat:


…………………………………………………………………………………………………………
Insinerator
1. Hasil pemeriksaan emisi gas dari cerobong insinerator:
a. Memenuhi syarat
b. Tidak memenuhi syarat (parameter……………………………………………)
c. Tidak diperiksa
2. Uji TCLP/toksisitas abu sisa insinerasi:
a. Ya, rutin
b. Ya, tidak rutin
c. Tidak diuji
3. Cara pembuangan abu sisa insinerasi:
a. Pihak lain yang memiliki izin
b. Dikubur
c. Dibuang ke TPA
d. Lainnya: …………………………………………………………………
4. Ada keluhan warga mengenai limbah padat/emisi insinerator:
a. Ya b. Tidak
5. Jarak Insinerator dari:
a. Ruang rawat ………………………………………………………………m
b. Poliklinik ………………………………………………………………m
c. Rumah penduduk ………………………………………………………………m
6. Tinggi cerobong insinerator:
a. Lebih tinggi dari bangunan tertinggi di sekitar insinerator
b. Sama atau lebih rendah dari bangunan tertinggi di sekitar
insinerator
c. Tidak bercerobong
7. RS menerima limbah dari Fasyankes lain:
a. Setiap hari
b. Setiap 2 hari
c. Setiap minggu
d. Tidak tentu
e. Tidak menerima limbah dari Fasyankes lain
8. Jumlah limbah medis padat yang diterima dari Fasyankes lain:
………………………………………………………………………………………………kg/hari
Pengumpulan Data dan Informasi Pengelolaan Limbah Fasyankes | Halaman 8 dari 16
Kementerian Kesehatan
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Direktorat Penyehatan Lingkungan
Sub Direktorat Pengamanan Limbah, Udara, dan Radiasi

9. Dasar penentuan biaya menerima limbah medis dari Fasyankes lain:


…………………………………………………………………………………………………………
10. Terdapat dokumen kerja sama untuk menerima limbah dari
Fasyankes lain:
a. Ya b. Tidak
Otoklaf
1. Sebelum/setelah disterilisasi limbah medis dicacah:
a. Ya b. Tidak
2. Proses setelah limbah medis disterilisasi:
a. Didaur ulang oleh pihak lain
b. Dimanfaatkan sendiri
c. Dikubur
d. Ditimbun/disimpan
3. Uji validitas/efektifitas dengan indikator:
a. Fisika (suhu)
b. Biologi (mikrobiologi)
c. Kimia
d. Tidak dilakukan
Limbah diolah oleh pihak lain/pihak di luar rumah sakit
1. Terdapat dokumen kerja sama antara RS dan pihak pengolah
limbah:
a. Ya b. Tidak
2. Pihak pengolah limbah memiliki izin mengolah limbah medis:
a. Ya b. Tidak
3. Pihak pengolah limbah mengirim dokumen bukti pengolahan limbah
medis ke RS:
a. Ya b. Tidak
4. Transportasi limbah medis ditangani oleh:
a. Pihak pengolah limbah
b. Pihak lain yang memiliki izin
c. RS
d. Tidak ditentukan

Pengumpulan Data dan Informasi Pengelolaan Limbah Fasyankes | Halaman 9 dari 16


Kementerian Kesehatan
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Direktorat Penyehatan Lingkungan
Sub Direktorat Pengamanan Limbah, Udara, dan Radiasi

5. Frekuensi pengambilan limbah medis dari RS oleh pihak pengolah


limbah:
a. Setiap hari
b. Setiap 2 hari
c. Setiap 3-4 hari
d. Setiap minggu

I. Pengelolaan Limbah Cair


1. RS memiliki instalasi pengolahan air limbah (IPAL):
a. Ya b. Tidak
2. IPAL RS berfungsi dengan baik:
a. Ya b. Tidak
3. Kapasitas operasional IPAL:
……………………………………………………………………………………………………..m3
4. Debit IPAL per hari:
………………………………………………………………………………………………m3/jam
5. Pra perlakuan (pre-treatment) sebelum limbah cair dari semua
sumber di campur di IPAL:
 Screening/bars
 Filter/penyaring
 Grease trap
 Netralisasi limbah disinfektan
 Lainnya: …………………………………………………………………
6. Pemeriksaan effluent limbah cair:
a. Ya, rutin (sesuai peraturan yang berlaku)
b. Ya, tidak rutin
c. Tidak dilakukan
7. Hasil pemeriksaan parameter effluent limbah cair dari IPAL:
a. Memenuhi syarat
b. Tidak memenuhi syarat (parameter……………………………………………)
c. Tidak dilakukan

Pengumpulan Data dan Informasi Pengelolaan Limbah Fasyankes | Halaman 10 dari 16


Kementerian Kesehatan
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Direktorat Penyehatan Lingkungan
Sub Direktorat Pengamanan Limbah, Udara, dan Radiasi

8. Penggunaan kembali air hasil pengolahan IPAL yang memenuhi


syarat:
 Mencuci kendaraan
 Penggelontoran air di kamar mandi/closet
 Menyiram tanaman
 Dibuang langsung ke lingkungan/saluran air
 Lainnya: …………………………………………………………………
9. Ada keluhan warga akibat limbah cair/IPAL:
a. Ya b. Tidak
10. Jarak IPAL dari:
a. Ruang rawat ………………………………………………………………m
b. Poliklinik ………………………………………………………………m
c. Rumah penduduk ………………………………………………………………m

J. Penanganan Limbah Domestik/Non-medis


1. Upaya yang dilakukan untuk mengurangi jumlah limbah medis:
 Penggunaan bahan ramah lingkungan
 Membatasi penggunaan bahan yang dapat menjadi limbah
 Mengganti bahan habis pakai dengan bahan yang dapat dipakai
berulang
 Pemanfaatan kembali limbah
 Daur ulang limbah
2. Sampah domestik/non-medis dipilah menjadi
a. 2 kategori
b. 3 kategori
c. 4 kategori
d. > 4 kategori
e. Tidak dipilah
3. Wadah limbah domestik memiliki kriteria berikut:
 Terbuat dari bahan dan konstruksi yang kedap air
 Desain penutup dengan pedal/injak kaki
 Jumlahnya cukup dan memadai
 Menggunakan kode warna/logo sesuai jenis limbah
 Wadah dilapisi plastik

Pengumpulan Data dan Informasi Pengelolaan Limbah Fasyankes | Halaman 11 dari 16


Kementerian Kesehatan
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Direktorat Penyehatan Lingkungan
Sub Direktorat Pengamanan Limbah, Udara, dan Radiasi

4. Tersedia TPS untuk limbah domestik:


a. Ya b. Tidak
5. Pengolahan limbah domestik selanjutnya setelah dari TPS:
a. Dimanfaatkan kembali
b. Didaur ulang
c. Diangkut ke TPA
d. Tidak diolah
6. Dilakukan perhitungan angka kepadatan lalat di TPS:
a. Ya, rutin
b. Ya, tidak rutin
c. Tidak dilakukan
7. Pengendalian serangga:
a. Ya, rutin
b. Ya, tidak rutin
c. Tidak dilakukan
8. Ada keluhan warga akibat limbah domestic/TPS sampah:
a. Ya b. Tidak

K. Aspek Sumber Daya Manusia


1. Petugas pengelola limbah:
Jabatan/tanggung Jumlah
Pendidikan Jurusan
jawab tenaga

2. Pelatihan pengelolaan limbah medis:


Jabatan/tanggung jawab Nama pelatihan

Pengumpulan Data dan Informasi Pengelolaan Limbah Fasyankes | Halaman 12 dari 16


Kementerian Kesehatan
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Direktorat Penyehatan Lingkungan
Sub Direktorat Pengamanan Limbah, Udara, dan Radiasi

3. Kegiatan untuk melindungi kesehatan dan keselamatan pekerja:


 Alat pelindung diri (APD)
 Imunisasi/vaksinasi
 Insentif keuangan
 Pemberian makanan tambahan (PMT)
 Pemeriksaan medis pekerja
 Higiene pribadi
4. Perangkat APD yang disediakan:
 Sarung tangan kedap/anti tusuk
 Apron/celemek
 Celana panjang
 Sepatu boot
 Kacamata pelindung/goggle
 Helm
 Masker

L. Aspek Sarana dan Prasarana/Fasilitas


Tahap Pemilahan dan Pengangkutan
Sarana Jumlah
Persediaan kantong limbah medis
Persediaan kantong limbah domestik
Tempat sampah medis
Tempat sampah domestik
Alat angkut khusus limbah medis
Alat angkut limbah domestik
Timbulan limbah medis
Timbulan limbah domestik
Tahap Penyimpanan Sementara dan Pengolahan Akhir
Sarana Ukuran/Spesifikasi
TPS limbah medis
TPS limbah domestik
Insinerator
Otoklaf
Sumur jarum

Pengumpulan Data dan Informasi Pengelolaan Limbah Fasyankes | Halaman 13 dari 16


Kementerian Kesehatan
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Direktorat Penyehatan Lingkungan
Sub Direktorat Pengamanan Limbah, Udara, dan Radiasi

M. Aspek Pendanaan
Alokasi anggaran pengelolaan limbah medis:
Sumber Anggaran Besar Anggaran
APBN
APBD Provinsi
Pendapatan RS
Bantuan Luar Negeri
Lainnya:…………………………
Persentase serapan anggaran:
Tahun Anggaran Alokasi Anggaran Serapan Anggaran
2011
2012
2013

N. Aspek Kemitraan
1. Kemitraan dengan pihak lain dalam pengelolaan limbah medis:
 Lembaga Swadaya Masyarakat
 Organisasi Masyarakat
 Organisasi Profesi
 Asosiasi
 Warga sekitar RS
 Fasyankes lain
 Instansi pemerintah
 Swasta
 Lainnya: …………………………………………………………………
2. Nama pihak lain yang bekerja sama dengan RS:
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
3. Bentuk kemitraan:
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
4. Hasil/manfaat kemitraan:
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

Pengumpulan Data dan Informasi Pengelolaan Limbah Fasyankes | Halaman 14 dari 16


Kementerian Kesehatan
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Direktorat Penyehatan Lingkungan
Sub Direktorat Pengamanan Limbah, Udara, dan Radiasi

O. Aspek Kendala, Rintangan, dan Hambatan:


……………………………………………………………………………………………………….
.………………………………………………………………………………………………………
.………………………………………………………………………………………………………
.………………………………………………………………………………………………………
.………………………………………………………………………………………………………
.………………………………………………………………………………………………………

P. Lampiran Dokumen yang Perlu dilengkapi:


 Izin fasilitas pengolahan limbah medis
 Izin operasional insinerator
 Izin TPS limbah medis/B3
 Izin Pembuangan Air Limbah
 Struktur organisasi RS
 Struktur organisasi Unit Pengelola Limbah
 Salinan resmi Standar Prosedur Operasional
 Salinan kebijakan tertulis pengelolaan limbah
 Program kerja sanitasi RS dan limbah medis
 Laporan kegiatan pengelolaan limbah
 Dokumen kerja sama pengolahan limbah B3 dengan pihak lain
 Foto pengelolaan limbah

……………………, ……………………………
Responden,

Nama:
NIP:
Ponsel:
Surat elektronik:

Pewawancara,
Nama:
Paraf:
Pengumpulan Data dan Informasi Pengelolaan Limbah Fasyankes | Halaman 15 dari 16
Kementerian Kesehatan
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Direktorat Penyehatan Lingkungan
Sub Direktorat Pengamanan Limbah, Udara, dan Radiasi

Catatan:
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

Pengumpulan Data dan Informasi Pengelolaan Limbah Fasyankes | Halaman 16 dari 16

Anda mungkin juga menyukai