BERBASIS WILAYAH
KELOMPOK I
Surya Kusuma Purba : NIM. 200101021
Roynaldo damanik : NIM. 200101018
Eddy Surya Kaban : NIM. 200101044
B. Tata laksana faktor risiko atau pengendalian faktor risiko, untuk mencegah penularan atau proses
kejadian penyakit yang berkelanjutan dan melindungi penduduk yang sehat dari risiko menderita
penyakit Pengendalian faktor risiko maupun penyakit berkenaan dilakukan dengan cara pengumpulan
fakta atau informasi (evidences) dan analisis pada suatu wilayah komunitas tertentu. Manajemen
kesehatan masyarakat yang di dalamnya termasuk manajemen faktor risiko, hendaknya ditujukan
kepada penyakit yang berkenaan.
Manajemen penyakit berbasis wilayah harus pula mengacu pada TEORI SIMPUL, yakni keterpaduan
antara pengendalian sumber penyakit, media transmisi, dan pengendalian faktor risiko kependudukan
serta penyembuhan penyakit pada wilayah komunitas tertentu.
Teori Simpul
Dasar
PENYAKIT DALAM PERSEPEKTIF EKOSISTEM
Ekosistem adalah penggabungan dari tiap-tiap unit biosistem yang di dalamnya terdapat hubungan
timbal balik antara organisme dengan lingkungan fisik sehingga aliran energi mengarah ke struktur
biotik tertentu yang mengakibatkan terjadinya siklus materi organisme dengan anorganisme,
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya,
yaitu factor abiotik dan biotik
Faktor Biotik
Penyakit bawaan air (water borne diseases)
Faktor Abiotik
Diare pada anak , Hhepatitis A, Polio, Kolera , diare/dysenteri,
Typhus abdominalis, paratyphus, dysentri, dysentri amoeba, hyperpereksia, heat stroke, heat cramps,
Balantidiasis , Giardiasis, Askariasis, Chlonorchiasis, Taeniasis,
chilblains, trenchfoot dan frostbite akibat
Schistosomiasis.
Penyakit bawaan udara (air borne diseases) suhu ekstrim, Ketulian permanen, Caisson
Beberapa penyakit yang dapat menyebar melalui media udara diseases akibat, kebisingan dan Tekanan
antara lain: Diphteri , TBC, Pertusis, Pneumonia, Varicella,
udara tinggi, serta penyakit-penyakit yang
Oxyuriasis .
Penyakit bawaan tanah (Soil borne diseases) diakibatkan oleh partikulat di udara dan
Beberapa penyakit yang dapat menyebar melalui media udara material kimia seperti, NOx, COx, SOx dan
antara lain; tetanus, antrax, penyakit akibat jamur, dan penyakit
hidrocarbon yang dapat mengakibatkan
kecacingan
Penyakit bawaan vektor (vektor borne diseases) gangguan pernafasan.
Penyakit penyakit akibat vector antara lain adalag, Demam
Berdarah, Maliria, Filariasis, Chikugunya, Pest,
Leptospirosis,Thhypus, kolera, disentri dan lain-lain.
IKLIM DAN KEJADIAN PENYAKIT
Dampak perubahan iklim terhadap kesehatan masyarakat kejadiannya sa-ngat bervariasi dan berbeda di
setiap daerah. Namun secara umum berbagai gangguan atau penyakit yang dapat muncul adalah
sebagai berikut :
Infeksi saluran pernafasan dan alergi saluran pernafasan terjadi akibat
meningkatnya jumlah dan waktu paparan penduduk terhadap debu (dari
kekeringan), polusi udara, racun aero-sol
.
Pertumbuhan Penduduk
Fertilitas
Kebutuhan Peningkatan
Lapangan Kebutuhan
Peningkatan
Mortalitas Pekerjaan akan Fasilitas
kebutuhan
.
Migrasi
pangan
tidak tercukupi
menciptakan
slum area
Umum
Termasuk
Fasyankes
Pengertian wilayah telah didefinisikan dalam UU no.26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, yaitu
wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait padanya yang
batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/atau aspek fungsional.
Manajemen pengendalian penyakit berbasis wilayah (MPBW) mencakup upaya pengendalian kasus
penyakit disuatu wilayah tertentu bersama pengendalian berbagai faktor risiko yang dilakukan secara
terintegrasi
Techno-scapes
Penggunaan teknologi dengan segala resikonya, termasuk dependensi dan
limbah teknologi
Finan scapes
Arus kapital yang pengaruhi berbagai aspek kehidupan sosial ekonomi, termasuk
kesehatan
SIMPULAN