Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN PENYAKIT

BERBASIS WILAYAH
KELOMPOK I
Surya Kusuma Purba : NIM. 200101021
Roynaldo damanik : NIM. 200101018
Eddy Surya Kaban : NIM. 200101044

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


DIREKTORAT PASCASARJANA
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
MEDAN - 2021
PENDAHULUAN
Salah satu upaya pengendalian Penyebaran Penyakit adalah dengan
menerapakn Manajemen Penyakit Berbasis wilayah secara tersistem, Upaya-
upaya pengedalian harus dilakukan berdasarkan kebutuhan wilayah dan factor
resiko, dalam rangka efektifitas dan efisensi penganggaran secara tepat
sasaran, Dalam sebuah wilayah administratif diperlukan upaya keterpaduan
dalam pengendalian penyakit, perencanaan maupun alokasi sumber daya
untuk menanggani berbagai masalah yang dianggap prioritas.
PENGERTIAN
Manajemen penyakit berbasis wilayah pada hakikatnya adalah manajamen penyakit
yang dilakukan secara komprehensif dengan melakukan serangkaian upaya meliputi :
A. Tata laksana (manajemen) kasus atau penderita penyakit dengan baik, mulai dari upaya menegakkan
diagnosis penyakit, melakukan pengobatan dan penyembuhan penyakit dalam sebuah komunitas
penduduk dalam sebuah wilayah. Kasus-kasus di sini merupakan kasus-kasus penyakit yang
merupakan prioritas wilayah administratif, wilayah Pemerintah Pusat maupun WHO.

B. Tata laksana faktor risiko atau pengendalian faktor risiko, untuk mencegah penularan atau proses
kejadian penyakit yang berkelanjutan dan melindungi penduduk yang sehat dari risiko menderita
penyakit Pengendalian faktor risiko maupun penyakit berkenaan dilakukan dengan cara pengumpulan
fakta atau informasi (evidences) dan analisis pada suatu wilayah komunitas tertentu. Manajemen
kesehatan masyarakat yang di dalamnya termasuk manajemen faktor risiko, hendaknya ditujukan
kepada penyakit yang berkenaan.
Manajemen penyakit berbasis wilayah harus pula mengacu pada TEORI SIMPUL, yakni keterpaduan
antara pengendalian sumber penyakit, media transmisi, dan pengendalian faktor risiko kependudukan
serta penyembuhan penyakit pada wilayah komunitas tertentu.
Teori Simpul
Dasar
PENYAKIT DALAM PERSEPEKTIF EKOSISTEM

Ekosistem adalah penggabungan dari tiap-tiap unit biosistem yang di dalamnya terdapat hubungan
timbal balik antara organisme dengan lingkungan fisik sehingga aliran energi mengarah ke struktur
biotik tertentu yang mengakibatkan terjadinya siklus materi organisme dengan anorganisme,
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya,
yaitu factor abiotik dan biotik

• Faktor hidup yang meliputi semua makluk hidup di


BIOTIK bumi yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan
dan mikroba

• faktor tak hidup yang meliputi faktor fisik dan kimia,


• Faktor fisik antara lain, suhu, kelemebaban, air
ABIOTIK tanah,udara, ketinggian
• Faktor kimia meliputi, kima organic dan anorganik
serta radioaktif
PENYAKIT AKIBAT FAKTOR BIOTIK DAN ABIOTIK

Faktor Biotik
Penyakit bawaan air (water borne diseases)
Faktor Abiotik
Diare pada anak , Hhepatitis A, Polio, Kolera , diare/dysenteri,
Typhus abdominalis, paratyphus, dysentri, dysentri amoeba, hyperpereksia, heat stroke, heat cramps,
Balantidiasis , Giardiasis, Askariasis, Chlonorchiasis, Taeniasis,
chilblains, trenchfoot dan frostbite akibat
Schistosomiasis.
Penyakit bawaan udara (air borne diseases) suhu ekstrim, Ketulian permanen, Caisson
Beberapa penyakit yang dapat menyebar melalui media udara diseases akibat, kebisingan dan Tekanan
antara lain: Diphteri , TBC, Pertusis, Pneumonia, Varicella,
udara tinggi, serta penyakit-penyakit yang
Oxyuriasis .
Penyakit bawaan tanah (Soil borne diseases) diakibatkan oleh partikulat di udara dan
Beberapa penyakit yang dapat menyebar melalui media udara material kimia seperti, NOx, COx, SOx dan
antara lain; tetanus, antrax, penyakit akibat jamur, dan penyakit
hidrocarbon yang dapat mengakibatkan
kecacingan
Penyakit bawaan vektor (vektor borne diseases) gangguan pernafasan.
Penyakit penyakit akibat vector antara lain adalag, Demam
Berdarah, Maliria, Filariasis, Chikugunya, Pest,
Leptospirosis,Thhypus, kolera, disentri dan lain-lain.
IKLIM DAN KEJADIAN PENYAKIT
Dampak perubahan iklim terhadap kesehatan masyarakat kejadiannya sa-ngat bervariasi dan berbeda di
setiap daerah. Namun secara umum berbagai gangguan atau penyakit yang dapat muncul adalah
sebagai berikut :
Infeksi saluran pernafasan dan alergi saluran pernafasan terjadi akibat
meningkatnya jumlah dan waktu paparan penduduk terhadap debu (dari
kekeringan), polusi udara, racun aero-sol

kejadian kanker disebabkan karena penipisan stratosfer


ozonyang akan mengakibatkan pe-ningkatan durasi dan intensitas
radiasi ultraviolet (UV)

paparan gelombang panas, cuaca yang ekstrim dan perubahan


kualitas udara berhunungan dengan peningkatan penyakit
PERUBAHAN kardiovaskuler

IKLIM Food Borne Deasese Perubahan iklim dapat mempe-


ngaruhi ketersediaan bahan pangan pokok, kekurangan gizi,
dan kontamisai makanan oleh zat-zat berbahaya ,

Vectorborne and zoonotic diseases (VBZD) akibat


pemendekan masa inkubasi vector tertentu

Waterborne Deaseases akibat perubahan curah hujan, cemaran


dalam air serta perningkatan polulasi organisme toksic tertentu
PENYAKIT DALAM PERSEPEKTIF KEPENDUDUKAN
Pertumbuhan penduduk disebabkan oleh tiga faktor yaitu fertlitas, mortalitas, dan migrasi.
Permasalahan Kesehatan yang muncul seriring kondisi pertumnuhan penduduk disuatu wilayah :

.
Pertumbuhan Penduduk

Fertilitas
Kebutuhan Peningkatan
Lapangan Kebutuhan
Peningkatan
Mortalitas Pekerjaan akan Fasilitas
kebutuhan
.
Migrasi
pangan
tidak tercukupi
menciptakan
slum area
Umum
Termasuk
Fasyankes

Pertumbuhan penduduk tidak terkendali


berpengaruh terhadap peningkatan kasus
penyakit dan masalah kesehatan
WILAYAH DALAM MANAJEMEN PENYAKIT BERBASIS WILAYAH

Pengertian wilayah telah didefinisikan dalam UU no.26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, yaitu
wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait padanya yang
batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/atau aspek fungsional.

Manajemen pengendalian penyakit berbasis wilayah (MPBW) mencakup upaya pengendalian kasus
penyakit disuatu wilayah tertentu bersama pengendalian berbagai faktor risiko yang dilakukan secara
terintegrasi

• Pertimbangan Menentukan Wilayah dalam Manajemen Penyakit


diserahkan kepada setiap kabupaten atau kota untuk memilih
wilayah puskesmas, wilayah pariwisata, ataupun seluruh wilayah
kabupaten. Penentuan wilayah yang dimaksud harus
memperhatikan prioritas masalah dan atau wilayah ekosistim
kejadian penyakit
RESIKO KESEHATAN GLOBAL
Ideo-scapes
Berbagai luaran dari ideologi yang dipercayai. Misal neoliberalisme mempertajam
kesenjangan & kemiskinan. Termasuk kesehatan & terorisme

Techno-scapes
Penggunaan teknologi dengan segala resikonya, termasuk dependensi dan
limbah teknologi

Ethno scapes Arus migrasi dengan segala akibatnya termasuk kesehatan


Media scapes Syiar/promosi yang gencar termasuk “Communicated Disease”

Finan scapes
Arus kapital yang pengaruhi berbagai aspek kehidupan sosial ekonomi, termasuk
kesehatan
SIMPULAN

Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah merupakan salah


satu sistem terpadu yang cukup eefektif dalam melakukan
upaya pencegahan penyakit, Manajemen penyakit berbasis
wilayah har mengacu pada teori Simpul, yakni
keterpaduan antara pengendalian sumber penyakit, media
transmisi, dan pengendalian faktor risiko kependudukan
serta penyembuhan penyakit pada wilayah komunitas
tertentu, Faktor-faktor resiko dapat berupa Kondisi Iklim
dan ekosistem, serta Globalisasi.

Anda mungkin juga menyukai