Soal:
Jawab:
Mungkin yang Anda maksud dengan suatu kalimat adalah kalimat tauhid,
yakni dua kalimat syahadat (ال إله إال هللا محمد رسول هللا, tidak ada sesembahan
yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah),
dan ini juga yang dimaksudkan oleh khotib.
1. Ilmu ()العلم
َّللاُ يَ ْعلَ ُم ُمتَقَلَّبَ ُك ْم َو َمثْ َوا ُك ْم ِ َّللاُ َوا ْست َ ْغ ِف ْر ِلذَ ْنبِكَ َو ِل ْل ُمؤْ ِمنِينَ َو ْال ُمؤْ ِمنَا
َّ ت َو َّ فَا ْعلَ ْم أَنَّهُ ال إِلَهَ إِال
ِ ِّ ش ِه َد بِ ْال َح
َق َوهُ ْم يَ ْعلَ ُمون َ إِال َم ْن
من مات وهو يعلم أنه ال إله إال هللا دخل الجنة
2. Yakin ()اليقين
َّللاِ أُولَئِكَ هُ ُم َ سو ِل ِه ث ُ َّم لَ ْم يَ ْرت َابُوا َو َجا َهدُوا بِأ َ ْم َوا ِل ِه ْم َوأ َ ْنفُ ِس ِه ْم فِي
َّ سبِي ِل َّ ِإِنَّ َما ْال ُمؤْ ِمنُونَ الَّذِينَ آ َمنُوا ب
ُ اَّللِ َو َر
َصا ِدقُون َّ ال
ال يلقى هللا بهما عبد غير شاك فيهما فيحجب عنه الجنة، أشهد أن ال إله إال هللا وأني رسول هللا
“Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali
Allah dan aku adalah utusan–Nya, tidaklah ada seorang hamba yang
berjumpa dengan Allah dengan kalimat tersebut tanpa keraguan padanya
maka surga akan melingkupinya (masuk surga).”
3. Menerima ()القبول
Maksudnya adalah menerima apa yang terkandung dari kalimat syahadat
tersebut dengan hati dan lisannya.
Dalam Shohih Bukhari, dari Abu Musa radhiallahu’anhu, dari Nabi shalallahu
‘alaihi wa salam, beliau bersabda:
مثل ما بعثني هللا به من الهدى والعلم كمثل الغيث الكثير أصاب أرضا فكان منها نقية قبلت الماء فأنبتت الكأل
وأصاب منها، وكانت منها أجادب أمسكت الماء فنفع هللا بها الناس فشربوا وسقوا وزرعوا، والعشب الكثير
فذلك مثل من فقه في دين هللا ونفعه ما بعثني هللا به، طائفة أخرى إنما هي قيعان ال تمسك ماء وال تنبت كأل
ومثل من لم يرفع بذلك رأسا ولم يقبل هدى هللا الذي أرسلت به، فعلم وعلم
4. Taat/patuh ()االنقياد
ِيم َخ ِليال َ سنُ دِينًا ِم َّم ْن أ َ ْسلَ َم َوجْ َههُ ِ ََّّللِ َوه َُو ُمحْ ِس ٌن َواتَّبَ َع ِملَّةَ إِب َْراه
َّ َِيم َحنِيفًا َوات َّ َخذ
َ َّللاُ إِب َْراه َ َْو َم ْن أَح
“Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas
menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia pun mengerjakan kebaikan,
dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim
menjadi kesayangan-Nya.” (QS. An-Nisaa:125)
Maksud dari “berpegang kepada buhul tali yang kokoh” adalah berpegang
kepada kalimat laa ilaaha illallaah dan hanya kepada Allah-lah kesudahan
segala urusan. Adapun makna “menyerahkan wajahnya” adalah taat.
Sedangkan makna “sedang dia orang yang berbuat kebaikan ” adalah orang
yang bertauhid.
5. Jujur ( )الصدق
ََّللاُ الَّذِين
َّ اس أ َ ْن يُتْ َر ُكوا أ َ ْن يَقُولُوا آ َمنَّا َوهُ ْم ال يُ ْفتَنُونَ َولَقَ ْد فَتَنَّا الَّذِينَ ِم ْن قَ ْب ِل ِه ْم فَلَيَ ْعلَ َم َّن
ُ َّب الن َ الم أ َ َح ِس
َص َدقُوا َولَيَ ْعلَ َم َّن ْالكَا ِذبِين َ
“Alif laam miim Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja)
mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan
sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka
sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan
sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS. Al-Ankabut:1-
3)
“Tidak seorang pun yang bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang
berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah hamba-Nya dan
utusan-Nya secara jujur dari hatinya melainkan Allah akan haramkan dirinya
dari neraka.”
6. Ikhlas ()اإلخالص
Maksud ikhlas adalah memurnikan amal dengan niat yang benar dari segala
bentuk kesyirikan.
“Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan
orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): “Kami tidak
menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada
Allah dengan sedekat-dekatnya”. Sesungguhnya Allah akan memutuskan di
antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya
Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar.” (QS
Az-Zumar:3)
الزكَاة َ َوذَلِكَ ِدينُ ْالقَيِِّ َم ِة َّ صينَ لَهُ ال ِ ِّدينَ ُحنَفَا َء َويُ ِقي ُموا ال
َّ صالة َ َويُؤْ تُوا َّ َو َما أ ُ ِم ُروا إِال ِليَ ْعبُدُوا
ِ َّللاَ ُم ْخ ِل
أسعد الناس بشفاعتي من قال ال إله إال هللا خالصا من قلبه أو نفسه
7. Cinta ()المحبة
Maksudnya adalah mencintai kalimat syahadat dan apa yang dituntut dan
dikandungnya, mencintai orang-orang yang mengamalkan kandungannya,
mencintai orang yang teguh menjaga syarat-syaratnya, dan membenci
pembatalnya.
Allah berfirman,
وأن يحب المرء ال، أن يكون هللا ورسوله أحب إليه مما سواهما: ثالث من كن فيه وجد بهن حالة اإليمان
وأن يكره أن يعود في الكفر بعد أن أنقذه هللا منه كما يكره أن يقذف في النار، يحبه إال هلل
“Tiga perkara yang barang siapa perkara itu ada pada dirinya maka dia akan
merasakan manisnya keimanan, Allah dan RasulNya lebih dia cinta daripada
selain keduanya, seseorang yang saling mencintai karena Allah, dan
membenci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah selamatkan dia
darinya sebagaimana dia membenci untuk dihempaskan ke dalam
neraka.” (HR. Al Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik).
من قال ال إله إال هللا وكفر بما يعبد من دون هللا حرم ماله ودمه وحسابه على هللا عز جل
“Barang siapa yang mengucapkan laa ilaha illa Allah dan mengingkari apa
yang diibadati selain Allah Allah haramkan harta, darah, dan hisabnya.” (HR
Muslim)
Maka semestinya terjaganya darah dan harta dengan kalimat laa ilaha illa
Allah bersama dengan pengingkaran terhadap segala sesuatu yang
disembah selain Allah, apa pun itu.
***
Sumber: https://islamqa.info/ar/9104