Anda di halaman 1dari 4

Poin Penting dari peraturan KLHS untuk RTRW dan RDTR merujuk pada PP No 46

Tahun 2016 dan Permen Lh No 69 Tahun 2017 sebagai berikut :

1. PP Nomor 46 Tahun 2016


a) Dalam KLHS harus ada unsur tercapainya prinsip Pembangunan
Berkelanjutan telah menjadi dasar dan TERINTEGRASI dalam
pembangunan suatu wilayah (KRP)
b) Pembangunan Berkelanjutan itu terdiri dari aspek sosial, ekonomi dan
lingkungan hidup.
c) KRP yang mendapatkan perlakuan rekomendasi KLHS adalah KRP yang
memiliki potensi berdampak terhadap lingkungan meliputi aspek
(perubahan iklim, kerusakan KEHATI, kerawanan bencana, penurunan
sumber daya alam, alih fungsi kawasan hutan dan lahan, peningkatan
jumlah penduduk miskin, risiko terhadap kesehatan dan keselamatan
manusia)
d) Identifikasi Isu PB Paling Strategis (6 Muatan : DDDT, Dampak dan risiko
Lingkungan Hidup, Kinerja Layanan atau Jasa Ekosistem, Efisiensi
Pemanfaatan Sumber Daya Alam, Kerentanan Perubahan Iklim,
Ketahanan Keanekaragaman Hayati) = Kesepakatan melalui Konsultasi
Publik
e) Gambaran/kondisi daerah meliputi ( DDDT, Karakteristik wilayah, hasil
KLHS daerah sekitarnya atau diatasnya, kerawanan bencana, mutu
Sumber Daya Alam, Kependudukan, Sosial, Ekonomi)
f) Perumusan Alternatif Penyempurnaan Kebijakan, Rencana dan/atau
Program berupa (perubahan tujuan/target, perubahan strategi,
penundaaan, perbaikan, perubahan prioritas, pemberian arahan/rambu-
rambu)
g) Perumusan rekomendasi dengan merujuk pada alternatif
penyempurnaan

2. Permen LH No 69 Tahun 2017

a) KRP yang mendapatkan perlakuan rekomendasi KLHS adalah KRP yang


memiliki potensi berdampak terhadap lingkungan meliputi aspek
(perubahan iklim, kerusakan KEHATI, kerawanan bencana, penurunan
sumber daya alam, alih fungsi kawasan hutan dan lahan, peningkatan
jumlah penduduk miskin, risiko terhadap kesehatan dan keselamatan
manusi
b) Identifikasi Isu PB Paling Strategis (6 Muatan : DDDT, Dampak dan risiko
Lingkungan Hidup, Kinerja Layanan atau Jasa Ekosistem, Efisiensi
Pemanfaatan Sumber Daya Alam, Kerentanan Perubahan Iklim,
Ketahanan Keanekaragaman Hayati) = Kesepakatan melalui Konsultasi
Publik
c) Perumusan Alternatif Penyempurnaan Kebijakan, Rencana dan/atau
Program berupa (perubahan tujuan/target, perubahan strategi,
penundaaan, perbaikan, perubahan prioritas, pemberian arahan/rambu-
rambu)
d) Pemilihan alternatif penyempurnaan dipilih berdasarkan manfaat yang
lebih besar, risiko yang lebih kecil, kepastian keselamatan dan
kesejahteraan masyarakat dan mitigasi dampak dan risiko yang lebih
efektif.
e) Pertimbangan pemilihan alternatif penyempurnaan meliputi (mandat,
kepentingan atau kebijakan nasional yang harus diamankan, situasi
sosial politik, kapasitas kelembagaan, kapasitas kesadaran masyarakat,
keterlibatan dunia, kondisi pasar dan potensi investasi.
f) Rekomendasi perbaikan memuat materi Kebijakan, Rencana, dan/atau
Program; Informasi jenis usaha dan/atau kegiatan yang telah melampau
daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup beserta tindak
lanjutnya
g) Rekomendasi perbaikan dapat ditambahkan muatan usulan KRP yang
relevan untuk disusun agar tercapainya tujuan pembangunan
berkelanjutan dan tindak lanjt relevan untuk meningkatkan kualitas
pengambilan keputusan.
h) Penyusun Kebijakan, Rencana, dan/atau Program mengintegrasikan hasil
KLHS ke dalam Kebijakan, Rencana, dan/atau Program.
i) Pokok-pokok pengintegrasian hasil KLHS dituangkan dalam Berita Acara
yang ditandatangani oleh pejabat penyusun Kebijakan, Rencana,
dan/atau Program dan ketua kelompok kerja KLHS.
j) Tata cara pengintegrasian hasil KLHS ke dalam Kebijakan, Rencana,
dan/atau Program meliputi penulisan kembali rekomendasi substansi
teknis KLHS ke dalam materi teknis KRP, penulisan kembali rekomendasi
KLHS yang bersifat pengaturan dalam materi pengaturan pada KRP,
melakukan interpretasi penulisan muatan teknis arahan KLHS ke dalam
bahasa hukum, menuliskan muatan ketentuan baru.
Catatan untuk KLHS Kawasan Perkotaan Tamiang Layang

1. Gambaran isu sosial dan ekonomi


2. Gambaran keuangan dan pembiayaan daerah untuk kawasan perkotaan
3. Kondisi Sumber Daya Alam, Kawasan Hutan, Kehati
4. Daya dukung belum memasukkan (Daya Dukung Air)
5. Bentuk mitigasi belum terintegrasi secara spasial belum menunjukkan
lokasi penanganan

Anda mungkin juga menyukai