Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
DAFTAR ISI
1.3 Tujuan
1. Apa yang dimaksud dengan diatom dan drowing?
2. Bagaimana cara mengidentifikasi diatom dan drowing?
3. Apakah metode dari diatom dan drowing?
BAB II
ISI
2.1 Diatom
Semua air, apakah air tawar atau air asin, mengandung tumbuhan mikroskopik, alga.
Alga tidak tumbuh atau tumbuh hanya dalam sejumlah kecil di air yang tercemar. Beberapa
air juga mengandung karakteristik materi particular untuk cemaran lokal, tetapi hanya alga
yang dibahas terutama diatom. Menurut Hendey, ada sebanyak 15.000 spesies diatom;
separuh diantaranya hidup di air tawar dan separuh lainnya hidup di air payau atau air laut.
Memiliki ukuran yang bervariasi, dari 2 µ hingga 1 mm panjang atau diameternya. Sebagian
spesies memiliki panjang 10-80µ, bila cukup panjang dapat memiliki lebar 10 µ.
Diatom merupakan sejenis ganggang yang hanya terlihat secara mikroskopi dan
mengandung partikel silikon. Bentuknya bisa bulat lonjong, segitiga atau segi-empat.
Bersamaan dengan air yang masuk kedalam paru-paru, diatom kemudian menembus paru-
paru lalu masuk kedalam saluran limfe. Melalui peredaran saluran limfe ini diatom
disampaikan ke jantung lalu menyebar ke beberapa jaringan tubuh.
Diatom termasuk dalam algae klas Bacillariophyceae dengan penyusun utama
dinding sel dari silica. Disebut diatom karena selnya terdiri dari dua valve (dua atom),
dimana yang satu menutupi yang lainnya seperti layaknya kaleng pastiles. Diatom
umumnya uniseluler (soliter), namun pada beberapa spesies ada yang hidup berkoloni dan
saling bergandengan satu sama lainnya. Diatom dibagi menjadi dua ordo berdasarkan
bentuknya, yaitu Centrales dan Pennales. Ordo Centrales bila dilihat dari atas atau bawah
berbentuk radial simetris dan lingkaran, sedangkan Ordo Pennales valvanya berbentuk
memanjang. Karena dinding sel diatom terbentuk dari silikat, apabila mati dinding sel
tersebut masih utuh dan mengendap di dasar perairan sebagai sedimen.
Diatom bisa terdiri dari satu cell tunggal atau gabungan dari beberapa cell yang
membentuk rantai. Biasanya terapung bebas di dalam badan air dan juga kebanyakan dari
mereka melekat (attach) pada substrat yang lebih keras. Pelekatan diatom biasanya karena
tumbuhan ini mempunyai semacam gelatin (Gelatinous extrusion) yang memberikan daya
lekat pada benda atau substrat. Kita juga kadang menemukan beberapa diatom yang walau
sangat lambat tetapi punya daya untuk bergerak.
Diatom akan sangat tergantung pada pola arus laut dan pergerakan massa air baik
itu secara horizontal maupun vertical. Cell diatom ini mempunyai ukuran kurang lebih 2
micron sampai beberapa millimeter, namun kita juga kadang menemukan beberapa yang
ukurannya sampai 200 micron. Sampai saat ini para ahli memperkirakan jumlah species dari
diatom ini sekitar 50.000 spesies.
Diatom sangat berguna dalam studi lingkungan karena distribusi spesiesnya
dipengaruhi oleh kualitas air dan kandungan nutrien serta keberadaannya sangat melimpah
di sedimen perairan seperti di laut, estuari, danau, kolam, maupun sungai, demikian juga
dengan fosil diatom yang dapat digunakan sebagai indikator kesuburan suatu perairan.
Penggunaan diatom sebagai indikator kualitas perairan lebih baik dibandingkan dengan
indeks saprobitas karena diatom lebih sensitif terutama yang berkaitan dengan parameter
konduktivitas, dan kandungan organic.
Diatom memiliki struktur yang mengandung asam silikat SiO2. Silikat sendiri
memiliki sifat tahan terhadap adanya pembusukan. Ganggang persik tersebut masuk ke
dalam tubuh melalui peredaran darah sehingga lokasi ganggang tersebut memperlihatkan
apakah korban tersebut mati tenggelam intravital atau post-mortal. Diatom juga dapat dicari
dalam jantung yang telah diencerkan dengan air agar terjadi hemolisis dan baru kemudian
disentrifus dan endapannya diperiksa. Pada keadaan korban sudah sedemikian busuknya
yaitu korban sudah terbenam untuk yang ketiga kalinya, baik kulit maupun organ-organ
telah hancur, maka pemeriksaan diatom diambil dari sumsum tulang panjang dan
selanjutnya dilakukan proses yang sama.
Diatom kebanyakan tersebar pada seluruh perairan dunia, dari perairan air tawar
hingga lautan dalam. Bahkan ada beberapa yang di temukan pada genangan air bekas
gunung berapi. Diatom umumnya di temukan pada laut, sungai, estuary, kolam, aliran air
pada irigasi-irigasi, bahkan kolam-kolam kecil sekalipun.
Dari sumbernya diatom dapat di kelompokkan kedalam Diatom asli parairan
tersebut (Autochthonous) dan Diatom yang berasal dari luar perairan itu (Allochthonous).
Pada daerah-daerah pantai atau estuary yang banyak terdapat vegetasi seperti lamun
(seagrass) dan Macroalga, perairan tersebut kebanyakan di jumpai kelompok diatom asli
yang berasal dari perairan tersebut (autochthonous) yang umumnya berasal dari epiphyte
yang melekat pada macrophyte. Kelompok diatom ini juga dikenal dengan epiphytic
diatom.
2.1.1. Identifikasi Diatom
Diatom adalah tumbuhan cell tunggal yang tergolong dalam kelas Bacilariophyceae
dari phylum Bacilariophyta. Diatom bisa terdiri dari satu cell tunggal atau gabungan dari
beberapa cell yang membentuk rantai. Biasanya terapung bebas di dalam badan air dan juga
kebanyakan dari mereka melekat (attach) pada substrat yang lebih keras. Pelekatan diatom
biasanya karena tumbuhan ini mempunyai semacam gelatin (Gelatinous extrusion) yang
memberikan daya lekat pada benda atau substrat. Kita juga kadang menemukan beberapa
diatom yang walau sangat lambat tetapi punya daya untuk bergerak.
Diatom akan sangat tergantung pada pola arus laut dan pergerakan massa air baik
itu secara horizontal maupun vertical. Cell diatom ini mempunyai ukuran kurang lebih 2
micron sampai beberapa millimeter, namun kita juga kadang menemukan beberapa yang
ukurannya sampai 200 micron. Sampai saat ini para ahli memperkirakan jumlah species dari
diatom ini sekitar 50.000 spesies. Diatom kebanyakan tersebar pada seluruh perairan dunia,
dari perairan air tawar hingga lautan dalam. Bahkan ada beberapa yang di temukan pada
genangan air bekas gunung berapi. Diatom umumnya di temukan pada laut, sungai, estuary,
kolam, aliran air pada irigasi-irigasi, bahkan kolam-kolam kecil sekalipun.
Diatom termasuk dalam algae klas Bacillariophyceae dengan penyusun utama
dinding sel dari silica. Disebut diatom karena selnya terdiri dari dua valve (dua atom),
dimana yang satu menutupi yang lainnya seperti layaknya kaleng pastiles. Diatom
umumnya uniseluler (soliter), namun pada beberapa spesies ada yang hidup berkoloni dan
saling bergandengan satu sama lainnya. Diatom dibagi menjadi dua ordo berdasarkan
bentuknya, yaitu Centrales dan Pennales. Ordo Centrales bila dilihat dari atas atau bawah
berbentuk radial simetris dan lingkaran, sedangkan Ordo Pennales valvanya berbentuk
memanjang.
Penggolongan diatom menurut pola hidupnya juga di bedakan atas 8 kelompok,
yaitu :
1. Epiphytic dikenal dengan kelompok diatom yang melekat pada tumbuhan lain yang lebih
besar.
2. Epipsamic dikenal dengan kelompok diatom yang hidup dan tumbuh pada pasir.
3. Epipelic di kenal dengan kelompok diatom yang hidup dan tumbuh pada permukaan
tanah liat (mud) atau sediment.
4. Endopelic di kenal dengan kelompok diatom yang tumbuh dalam rongga tanah liat (mud)
atau sediment.
5. Epilithic di kenal dengan kelompok diatom yang tumbuh dan melakat pada permukaan
batuan.
6. Endolithic di kenal dengan kelompok diatom yang tumbuh didalam rongga batuan pada
dasar perairan.
7. Epizoic di kenal dengan kelompok diatom yang melakat pada hewan umunya
invertebrate dasar perairan.
8. Fouling di kenal dengan kelompok diatom yang melekat pada benda-benda yang keras
yang biasannya di tanam atau di letakkan pada dasar perairan.
Gambar Diatom Didymosphenia. geminata from Gállego River (code 0808in Sta.
Eulália) (Scale Bar: 10μm, photograph by JPM)
2.3.1 Definisi
Drowning adalah kematian akibat masuknya cairan ke dalam saluran pernafasan.
Cairan yang menyebabkan drowning biasanya berupa air, meskipun sejumlah cairan lain juga
dapat menyebabkan drowning. Kematian dengan masuknya cairan asam lambung ke dalam
saluran pernapasan tidak disebut sebagai drowning. Kadangkala orang yang tidak sadarkan
diri akan tenggelam ketika dia menjatuhkan wajahnya ke dalam genagan air, seperti epilepsy
selama berlangsungnya serangan mendadak tetapi drowning umum muncul sebagai akibat
terendamnya tubuh secara total. Dalam hal ini, “drowning” menotasikan kematian akibat
masuknya air ke dalam saluran pernafasan, apakah itu dengan tubuh yang tenggelam atau
tidak.16
Tenggelam adalah suatu peristiwa dimana terbenamnya seluruh atau sebagian tubuh
ke dalam cairan. Pada umumnya tenggelam merupakan kasus kecelakaan, baik secara
langsung maupun karena ada faktor-faktor tertentu seperti korban dalam keadaan mabuk atau
dibawah pengaruh obat, bahkan bisa saja dikarenakan akibat dari suatu peristiwa
pembunuhan. Setiap tahun, sekitar
150.000 kematian dilaporkan di seluruh dunia akibat tenggelam, dengan kejadian tahunan
mungkin lebih dekat ke 500.000. Beberapa negara terpadat di dunia gagal untuk melaporkan
insiden hampir tenggelam. Ini menyatakan bahwa banyak kasus tidak pernah dibawa ke
perhatian medis, kejadian di seluruh dunia membuat pendekatan akurat yang hampir
mustahil.12,16
Tenggelam diartikan sebagai suatu keadaan tercekik dan mati yang disebabkan oleh
terisinya paru dengan air atau bahan lain atau cairan sehingga
pertukaran gas menjadi tidak mungkin. Sederhananya, tenggelam adalah merupakan akibat
dari terbenamnya seluruh atau sebagian tubuh ke dalam cairan.
Tenggelam merupakan penyebab signifikan kecacatan dan kematian. Tenggelam telah
didefenisikan sebagai kematian sebelumnya sekunder untuk sesak napas sementara terbenam
dalam suatu cairan, biasanya air, atau dalam waktu 24 jam perendaman. Pada Kongres Dunia
2002 yang diadakan di Amsterdam, sekelompok ahli menyarankan sebuah definisi konsensus
baru untuktenggelam dalam rangka mengurangi kebingungan atas jumlah istilah dan definisi
(> 20) merujuk kepada proses ini yang telah muncul dalam literatur. Grup yang percaya bahwa
definisi yang seragam akan memungkinkan analisa lebih akurat dan perbandingan studi,
memungkinkan peneliti untuk menarik kesimpulan lebih bermakna dari mengumpulkan data,
dan meningkatkan kemudahan kegiatan surveilans dan pencegahan.18
Namun demikian, beberapa negara terpadat di dunia gagal melaporkan insiden
tenggelam. Ini menyatakan bahwa banyak kasus tidak pernah dibawa ke perhatian medis dan
kejadian di seluruh dunia membuat pendekatan akurat belum dapat dilakukan. Di Norwegia
dengan populasi 4 juta, 350 sampai 400 meninggal karena tenggelam. Kematian karena
tenggelam mencapai 1 % dari semua penyebab kematian. 90% tenggelam terjadi karena
kecelakaan, dan lebih dari 15% dari semua kematian karena tenggelam dengan rasio
perbandingan jenis kelamin laki-laki - perempuan 10 : 1. Berkisar 10% tenggelam adalah
bunuh diri dengan rasio jenis kelamin 1 : 14.
2.3.2 Jenis-jenis Tenggelam
Tenggelam dibagi menjadi beberapa jenis antara lain (A) wet drowning, (B) dry
drowning, (C) secondary drowning, dan (D) the immersion syndrome (cold water
drowning)13.
Wet drowning adalah kematian tenggelam akibat terlalu banyaknya air yang
terinhalasi. Pada kasus wet drowning ada tiga penyebab kematian yang terjadi, yaitu akibat
asfiksia, fibrilasi ventrikel pada kasus tenggelam di air tawar, dan edema paru pada kasus
tenggelam di air asin. Dry drowning adalah suatu kematian tenggelam dimana air yang
terinhalasi sedikit. Penyebab kematian pada kasus ini sendiri dikarenakan terjadinya spasme
laring yang menimbulkan asfiksia dan terjadinya refleks vagal, cardiac arrest, atau kolaps
sirkulasi.14 Secondary drowning adalah suatu keadaan dimana terjadi gejala beberapa hari
setelah korban tenggelam (dan diangkat dari dalam air) dan korban meninggal akibat
komplikasi. Immersion drowning adalah suatu keadaan dimana korban tiba-tiba meninggal
setelah tenggelam dalam air dingin akibat refleks vagal. Pada umumnya alkohol dan makan
terlalu banyak merupakan faktor pencetus pada kejadian ini15
1. Keterangan Gambar : Fase-fase tenggelam, pada fase III korban mencoba untuk
bernafas sehingga air dan isinya ikut masuk kedalam paru-paru dan jika korban menelan maka
air dan isinya akan terdapat didalam lambung.
Pembunuhan dengan drowning adalah mudah dilakukan bila korbannya tidak
mendapatkan bantuan atau bahkan tidak sadarkan diri akibat pengaruh obat atau karena
kelemahan fisik. Dalam kasus insulin, suami, perawat laki-laki memberikan istrinya yang
sedang hamil sebuah injeksi. Dia berpikir ergonovine
yang diinjeksikan menghasilkan aborsi, tetapi dalam kenyataannya sejumlah besar dosis
insulin. Ketika dia tidak sadar diri oleh karena hipoglikemia, suami memasukannya ke dalam
bak dimana dia drowning.
Dalam pembunuhan dengan drowning dalam bak mandi seseorang berharap ketika
ditemukan mayat yang mati telanjang seolah kecelakaan untuk mengaburkan pembunuh.
Kecurigaan yang kuat terhadap pembunuhan muncul ketika seseorang ditemukan
drowning pada air yang dangkal. Timperman merujuknya sebagai kasus wanita yang
mengalami ketidaksadaran oleh suaminya setelah dia menahan kepalanya di dalam air hingga
drowning.
Untuk mengambil diatom dari tubuh seseorang, organ dan cairan tubuh dapat diambil
sebagai sampel seperti hati, ginjal, sumsum tulang, otak, darah, juga paru
- paru. Untuk mengisolasi diatom, dapat dipakai beberapa metode yang telah diketahui.
Metode yang biasa digunakan yaitu dengan menggunakan bahan kimia (biasanya dengan
melarutkan organ dengan asam nitrat), sedangkan metode lainnya misalnya menggunakan
metode enzim pencernaan, ultrasonic radiation, dan physical method.
Pada keadaan korban sudah sedemikian busuknya yaitu korban dimana, baik kulit maupun
organ-organ telah hancur, maka pemeriksaan diatom diambil dari sumsum tulang panjang dan
selanjutnya dilakukan proses yang sama.
Untuk jasad yang ditemukan belum didapatkan keadaan yang membusuk atau bahkan masih
cukup baru, kita dapat lakukan dengan tes getah paru. Yaitu dengan cara: permukaan paru
disiram dengan air bersih, iris bagian perifer, ambil sedikit
cairan perasan dari jaringan perifer paru, taruh pada gelas objek, tutup dengan kaca penutup
dan lihat dengan mikroskop.
Dicari apakah terdapat diatom, ganggang, atau plankton lainnya.
Adanya salah satu saja dari plankton- plankton tersebut menunjukkna adanya cairan yang
masuk ke alveoli paru.
Untuk keadaan jasad yang sudah membusuk dan tidak bisa teridentifikasi dengan
pemeriksaan luar , maka baru dilakukan tes diatom atau pemeriksaan destruksi atau metode
digesti asam , yaitu dengan cara;
Ambil jaringan paru sebanyak 150-200 gram, bersihkan lalu masukkan ke dalam labu
Erlenmeyer, masukkan H2SO4 pekat sampai menutup seluruh jaringan paru dan biarkan selama
24 jam sehingga seluruh jaringan paru hancur dan seperti bubur hitam.
Panaskan dengan api yang kecil sampai mendidih sehingga semuanya hancur betul.
Tuangkan ke dalamnya beberapa tetes HNO3 kuning jernih. pekat, sampai warnanya
3. Sampel plankton yang terjaring akan terkumpul dalam bucket yang kemudian dituang ke
dalam botol sebanyak 20 ml dan diawetkan dengan larutan lugol sebanyak 3 tetes.
4. Sampel air yang diambil dibawa ke laboratorium untuk diperiksa dengan mikroskop.
5. Periksa bentuk diatom yang ditemukan, lalu lakukan identifikasi.