Anda di halaman 1dari 2

DIFTERI

Penyebab Difteri

Tipe bakteri penyebab difteri adalah Corynebacterium diphteria. Kondisi penyakit akan

menyebar melalui kontak langsung pada objek yang mengandung bakteri, seperti penggunaan

cangkir minuman, tisue atau sapu tangan yang bersamaan. Hal ini juga dapat terinfeksi jika

pada pasien penyakit difteri di sekitar bersin, batuk, atau keluar ingus dari hidung. Meskipun

orang yang terinfeksi belum menunjukkan tanda dan gejala, tetap mampu menularkan sampai

dengan 6 minggu setelah infeksi awal.

Bakteri seringkali menginfeksi hidung dan tenggorokan. Sekali terinfeksi maka, bakteri akan

melepaskan zat berbahaya yang disebut toksin. Toksin akan menyebar ke seluruh tubuh melalui

aliran darah dan seringkali menyebabkan lapisan abu-abu tebal di mukosa hidung, tenggorokan,

lidah, dan saluran napas.

Pada beberapa kasus, toksin juga dapat menuju ke organ lain bahkan merusak organ tubuh

lainnya seperti jantung, otak, dan ginjal. Hal ini dapat menyebabkan komplikasi yang

mengancam jiwa seperti miokarditis (radang selaput jantung), paralisis (kelemahan otot), dan

gagal ginjal. Dampak fatal infeksi difteri terhadap manusia adalah karena toksin yang dihasilkan.

Ketika bakteri masuk ke dalam tubuh, bakteri difteri akan melepaskan toksin kemudian akan
menyebar melalui darah dan bisa menyebabkan kerusakan jaringan di seluruh tubuh,

terutama jantung dan saraf. Toksin biasanya menyerang saraf tertentu, misalnya saraf

ditenggorokan, sehingga mengalami kesulitan menelan pada minggu pertama akibat dari

toksin yang dihasilkan. Kerusakan akibat toksin difteri bisa sangat berat, bahkan menyebabkan

gagal jantung dan kematian mendadak. Difteri disebabkan oleh bakteri yang menyebar melalui

udara. Toksin difteri akan menyebabkan reaksi inflamasi ketika sejumlah kecil diinjeksikan

secara intrakutan. Schick test adalah menyuntikkan sejumlah kecil toksin di bawah kulit

tangan dan hasilnya dievaluasi dalam 48 jam. Tes positif (reaksi inflamasi) mengindikasikan

suseptibilitas. Tes negatif berarti mengindikasikan antibodi menetralisasi toksin atau

benda – benda yang telah terkontaminasi. Adapun cara penularan yang harus diwaspadai yaitu :

menghirup udara atau terkena percikan ludah pada saat penderita bersin atau batuk. Difteri

memiliki masa inkubasi sebelum mengeluarkan tanda dan gejalanya, masa inkubasi nya bisa

mencapai 2 sampai 5 hari sebelum mengeluarkan gejala.

Anda mungkin juga menyukai