Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mengingat pentinganya ASI maka di indonesia pelaksanaan


IMD disosialisasikan pada saat pekan ASI sedunia pada tahun
2007. Pada saat kesempatan tersebut terencananya agar para ibu
memberi kesempatan pada bayinya untuk menyusu dalam satu jam
pertama setelah melahirkan . oleh karena itu , semua petugas
kesehatan yang terlibat dalam persalinan , terutama bidan untuk
membantu ibu-ibu melaksanakan IMD segera setelah melahirkan (
kementerian kordinator bidan kesejahteraan rakyat,2007 ).

Berdasarkan peraturan pemerintah No 33 pasal 2 tahun 2012


tentang ASI ekslusif yaitu menjamin pemenuhan hak bayi untuk
mendapatkan ASI ekslusif sejak dilahirkan sampai berusia 6 bulan
dengan memperhatikan pertumbuhan dan pertembangannya ,
memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan ASI
ekslusif kepada bayinya dan meningkatkan peran dan dukungan
keluarga , masyarakat , pemerintah daerah dan pemerintah
terhadap ASI ekslusif ( kemenkes RI tahun 2012).

Kandungan dalam ASI terutama kolostrum mengandung


imunoglobin yaitu igasekretorik (siga, igE, igM, dan igG). Dari
semua imunoglogulin tersebut yang terbanyak adalah igA yang
tidak di serap tetapi dapat melumpuhkan bakteri patogen E. Coli
dan berbagai virus pada saluran pencernaan. Antibody dalam ASI
dapat bertahan dalam saluran pencernaan bayi karena tahan
terhadap asam dan enzim proteoritik sauran pencernaan dan
membuat lapisan pada mukosanya sehingga mencegah bakteri
patogen dan enterovirus masuk ke dalam mukosa usus. Untuk
meningkatkan produksi ASI dan pengeluaran ASI dilakukan
perawatan payudara dengan cara masase tengkuk dan masase
otot pektoralis mayor.

Meskipun menyusui dan ASI sangat bermanfaat , namun belum


terlaksana sebelumnya . diperkirakan 85% ibu-ibu didunia tidak
memberikan ASI secara optimal . tahun 2010 cakupan ASI ekslusif
di India saja sudah mencapai 46% , di philippines 34% , di vietnam
27% dan di mianmar 245 ( yuliarti , 2010 ).

Data riset kesehatan dasar ( Riskesdas ) 20113 menunjukan


pemberian ASI di indonesia saat ini masih memperihatinkan .
presentase bayi yang menyusu ekslusif sampai dengan 6 bulan
hanya 30,2%. Di jawa tengah cakupan pemberian ASI ekslusif
tahun 2012 hanya 25,6% , menurun dibandingkan tahun 2011yaitu
45,18% ( kemenkes jateng , 2013 ).

Data dari sulawesi barat ......

B. RUMUSAN MASALAH

Setelah melihat latar belakang yang ada, maka penulis


dapat merumuskan permasalahan yang akan di angkat dalam
penelitian ini.

Adapun Rumusan masalah yang diambil adalah sebagai berikut:

1. Apa hubungan seringnya bayi menyusui dengan


meningkatnya produksi ASI dengan ?
2. Bagaimana pengaruh psikolologi terhadap prouksi ASI ?
3. Apa pengaruh nutrisi terhadap produksi ASI ?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui apa saja yang mempengaruhi produksi ASI ,
sehingga setiap ibu dapat mengetahui bagaimana cara
meningkatkan produksi ASI, agar kebutuhan nutrisi bayi dapat
terpenuhi secara maksial.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui apa hubungan seringnya bayi
menyusui dengan meningkatnya produksi ASI dengan
b. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh psikolologi
terhadap prouksi ASI ?
c. Untuk mengetahui apa pengaruh nutrisi terhadap
produksi ASI ?
D. MANFAAT PENELIYIAN

Anda mungkin juga menyukai