DIABETES MELITUS
A. DEFINISI
Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada
seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa)
darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Arjatmo, 2002).
2005)
B. KLASIFIKASI
Klasifikasi yang ditentukan oleh National Diabetes Data Group of The National
atau tipe juvenil Yaitu ditandai dengan kerusakan insulin dan ketergantungan
pada terapi insulin untuk mempertahankan hidup. Diabetes melitus tipe I juga
Pada tipe ini terjadi destruksi sel beta pankreas dan menjurus ke defisiensi
insulin secara absolut melainkan relatif oleh karena gangguan sekresi insulin
bersama resistensi insulin. Terjadi pada semua umur, lebih sering pada usia
dewasa dan ada kecenderungan familiar. NIDDM dapat berhubungan dengan
tingginya kadar insulin yang beredar dalam darah namun tetap memiliki
obat – obatan, dan bahan kimia. Kelainan reseptor insulin dan sindrome
C. ETIOLOGI
1. Diabetes tipe I:
a. Faktor genetik Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri;
dan gangguan sekresi insulin pada diabetes tipe II masih belum diketahui.
Faktor-faktor resiko :
b. Obesitas
c. Riwayat keluarga
D. PATOFISIOLOGI
insulin. Akibat kekurangan insulin maka glukosa tidak dapat diubah menjadi
glikogen sehingga kadar gula darah meningkat dan terjadi hiperglikemi. Ginjal
tidak dapat menahan hiperglikemi ini, karena ambang batas untuk gula darah
adalah 180 mg% sehingga apabila terjadi hiperglikemi maka ginjal tidak bisa
sifat gula yang menyerap air maka semua kelebihan dikeluarkan bersama urine
yang disebut glukosuria. Bersamaan keadaan glukosuria maka sejumlah air hilang
dalam urine yang disebut poliuria. Poliuria mengakibatkan dehidrasi intra selluler,
hal ini akan merangsang pusat haus sehingga pasien akan merasakan haus terus
menerus sehingga pasien akan minum terus yang disebut polidipsi (Price,2006).
E. MANIFESTASI KLINIK
a. Poliuri ( banyak buang air kecil ), frekuensi buang air kecil meningkat
b. Keletihan.
penurunan kesadaran.
d. Infeksi kulit.
F. KOMPLIKASI
1. Komplikasi Akut,
rendah) terjadi aklau kadar glukoda dalam darah turun dibawah 50 hingga
60 mg/dl. Keadaan ini dapat terjadi akibat pemberian preparat insulin atau
2. Komplikasi kronik
a. Mikrovaskuler
urin
2) Penyakit Mata (Katarak) Penderita Diabetes melitus akan mengalami
kerusakan lensa.
b. Makrovaskuler
pada bagian kaki, bagia kulit kaki yang menebal, dan kalus, demikian
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Glukosa darah biasanya meningkat antara 100-200 mg/dl atau lebih. Nilai
c. Asam lemak bebas. Kadar lipid dan kolesterol meningkat. Nilai normalnya
: 450-1000 mg /100ml.
d. Osmolalitas serum meningkat, tetapi biasnya kurang dari 330 mOsm/lt.
f. Hemoglobin glikosilat, kadarnya meningkat 2-4 kali lipat dari normal yang
(Normal : pH 7,25-7,45).
: 150-400 ribu/lt).
k. Insulin darah mungkin menurun / bahkan sampai tidak ada (tipe I) atau
a. Urin Gula dan aseton positif, berat jenis dan osmolalitas mungkin
H. PENATALAKSANAAN
serta neuropatik. Tujuan terapeutik pada setiap tipe DM adalah mencapai kadar
1. Diet
kalorinya.
Diet DM VIII : 2500 kalori Diit I s/d III : diberikan kepada penderita yang terlalu
gemuk
Diet VI s/d VIII : diberikan kepada penderita kurus. Diabetes remaja, atau
diabetes komplikasi.
yaitu: J I : Jumlah kalori yang diberikan harus habis, jangan dikurangi atau
ditambah. J II : Jadwal diit harus sesuai dengan intervalnya. J III : Jenis makanan
yang manis harus dihindari Penentuan jumlah kalori Diit Diabetes Mellitus harus
disesuaikan oleh status gizi penderita, penentuan gizi dilaksanakan dengan
2. Latihan Beberapa kegunaan latihan teratur setiap hari bagi penderita DM, adalah:
e. Kadar glukosa otot dan hati menjadi berkurang, maka latihan akan dirangsang
melalui bermacam-macam cara atau media misalnya: leaflet, poster, TV, kaset
4. Obat
b) Insulin
a) DM tipe I
b) DM tipe II yang pada saat tertentu tidak dapat dirawat dengan OAD
c) DM kehamilan
h) DM operasi
i) DM patah tulang
j) DM dan underweight
Brunner & Suddart. 2002.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Vol 3, Edisi 8
.Jakarta: EGC
Bandung: YPKAI
Smeltzer, S. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Buku Kedokteran
EGC.
.Jakarta: EGC.